CAMPUR ADUK

Saturday, July 24, 2021

RAJA YANG BAIK, RATU YANG PELIT, DAN SEORANG NELAYAN

Boboho selesai berlatih bela diri kungfu sholin gitu. Karena Boboho memang murid dari perguruan sholin, ya bisa di bilang umat Budha sih karena menjalankan semua aturan dengan baik selayaknya umat Budha yang baik. Boboho masuk rumah dan duduk di ruang tamu dengan santai. Ada buku di meja, ya Boboho ambil dan segera di baca buku tersebut dengan baik.

Isi buku yang di baca Boboho :

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan dekat aliran Sungai Tigris di Irak. Sang raja kerajaan itu gemar sekali memakan ikan. Suatu hari, raja duduk bersama ratu di taman istana yang berhadapan langsung dengan Sungai Tigris. Setiap nelayan yang lewat di sungai, memberi hormat pada sang raja. Seorang nelayan menepikan perahunya dan memohon agar sang raja mau menerima seekor ikan besar sebagai hadiah.

Raja senang sekali. la memerintahkan pelayan memberikan uang yang banyak kepada si nelayan. Ratu tidak suka dengan hal itu. “Kau telah melakukan sesuatu yang bodoh. Tidak seharusnya kamu memberikan uang sebanyak itu,” kata ratu sambil cemberut.

“Mengapa demikian, ratuku,” tanya raja terkejut.

“Berita bahwa kamu memberikan uang yang banyak akan cepat menyebar ke seluruh kerajaan. Nelayan yang lain akan datang kepadamu. Apabila mereka tidak di bayar sebesar nelayan tadi, mereka akan pergi dengan rasa tidak puas. Lalu, mereka akan berbicara jelek tentang kamu,” kata ratu.

Raja diam sejenak, lalu berkata, “Kamu benar. Tetapi, aku tidak mungkin menarik kembali uang kembali. Sudahlah, lupakan saja!”

“Biar aku yang melakukannya. Kamu panggil saja nelayan itu kembali,” kata ratu.

Sebenarnya, raja tidak suka ratu terlalu mempermasalahkan uang yang ia berikan kepada nelayan. Tapi, ia membiarkan ratu memanggil nelayan yang tadi. Sementara itu, ratu sudah menyiapkan sebuah rencana. la akan bertanya kepada nelayan apa jenis kelamin ikan yang ia berikan. Jika si nelayan menjawab jantan, ratu akan mengatakan bahwa raja hanya ingin ikan betina. Sebaliknya, jika nelayan menjawab ikan itu betina, ratu akan mengatakan raja hanya ingin ikan jantan. Dengan begitu, ia akan mendapatkan kembali uang yang telah diberikan oleh raja.

Tidak lama, nelayan datang. Ratu bertanya, “Hei, Nelayan, apakah ikan ini jantan atau betina?”

Nelayan tahu bahwa ratu sedang bersiasat. la lalu menjawab, “Ikan tersebut bukan jantan dan bukan betina.”

Raja tersenyum mendengar jawaban nelayan yang sangat cerdik. Lalu, ia memerintahkan bendahara istana untuk menambah uang yang lebih banyak kepada si nelayan. Ratu tambah cemberut melihat raja memberikan tambahan uang kepada nelayan. Tapi, sang raja menghiburnya, “Sudahlah, Ratuku. Uang itu sudah menjadi rezekinya. Kita tidak boleh terlalu kikir pada rakyat sendiri.”

***

Boboho terus membaca pesan moral yang di tulis dengan baik "Jangan pernah memiliki sifat kikir. Apa yang kamu miliki walaupun itu sedikit, berikanlah kepada yang butuhkan. Sebab, hal itu lebih baik daripada apa yang kita miliki mubajir karena tidak digunakan. Tuhan membenci orang yang kikir."

Boboho memahami pesan moral yang di tulis di buku dengan baik.

"Cerita yang bagus, ya asalnya dari Irak. Aku yang belajar menjadi umat Budha, ya memahami benar tentang sifat kikir itu tidak baik," kata Boboho.

Boboho menutup bukunya dan buku di taruh di meja. Boboho beranjak dari duduknya, ya keluar dari rumahnya dan main dengan teman-temannya.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK