CAMPUR ADUK

Saturday, July 24, 2021

GEMBALA SANG RAJA

Angga duduk di ruang tengah sedang membaca buku yang ia pinjam dari Aryo. Angga membaca buku tersebut dengan baik.

Isi buku yang di baca Angga :

Dahulu kala, ada seorang raja di Timur Tengah bernama Yosia. Raja Yosia memiliki seratus ekor domba pilihan. Bulunya putih bagaikan salju. Domba-domba Raja Yosia itu digembalakan dengan sangat baik oleh seorang gembala tua bernama Kaleb. Namun, sekarang Kaleb sudah tua. la harus diganti dengan gembala muda yang tangkas dan kuat.

“Pak Kaleb, kau pilihlah tiga gembala muda calon penggantimu. Aku yang akan menguji siapa yang pantas menggantikanmu,” titah raja.

Kaleb mengeluarkan pengumuman di alun-alun kota. Ternyata, cukup banyak peminatnya. Setelah Kaleb menguji banyak calon, akhirnya didapat tiga calon, yaitu Yunus, Obasa, dan Daud. Ketiganya masih muda, kuat, dan gagah. Kaleb melapor kepada raja.

“Bagus, Kaleb. Sekarang kau sembunyikan seekor domba putihku dan tukar dengan kambing hitam! Aku akan menguji ketiga calon itu,” titah raja.

“Baik, Baginda. Segera hamba Iaksanakan,” kata Kaleb. Namun, dalam hatinya ia heran. Mengapa seekor domba harus ditukar dengan kambing hitam?

Esok harinya, Raja Yosia menemui tiga gembala muda yang sudah menunggu dengan tongkat masing-masing. Domba-domba berkeliaran di rumput, ada yang duduk tenang, ada yang berjalan-jalan dan ada pula yang berlaga dengan kawannya.

“Anak-anak muda, itulah seratus ekor domba pilihan yang akan kupercayakan pada salah seorang diantara kalian. Coba perhatikan dan beri komentar kalian.” Kata Raja.

Ketiga calon gembala istana itu segera mendekati domba-domba itu. Setengah jam kemudian mereka kembali menghadap sang Raja.

“Bagaimana komentar kalian?” tanya sang Raja.

“Domba-domba itu memang domba pilihan. Tidak ada cacat. Sungguh suatu kehormatan bila hamba dipercaya mengembalakan mereka.” Kata Yunus.

“Hamba pun berpendapat demikian. Merawat domba-domba tuan Raja merupakan anugerah.” Kata Obasa.

“Dan apa komentarmu?” tanya Raja kepada Daud.

“Jumlah domba Baginda hanya sembilan puluh sembilan ekor. Yang seekor itu kambing hitam bukan domba.” Jawab Daud.

Raja mengangguk-angguk dan berkata ”Ya, ya. Besok kalian datanglah lagi untuk diuji.”

Sesudah tiga calon gembala pergi, raja berkata pada Kaleb ” tukarlah kambing hutan itu dengan domba yang luka.”

Keesokan harinya, ketiga gembala muda itu datang lagi. Raja meminta mereka memeriksa seratus domba-domba itu dan memberikan komentarnya.

“Bagaimana sekarang? Jumlahnya seratus ekor?” tanya Raja.

“Ya tuanku. Jumlahnya seratus ekor domba pilihan.” Kata Yunus.

“Benar baginda. Hari ini, dombanya lengkap seratus ekor.” jawab Obasa.

“Maaf, Baginda. Tadi, hamba sisir bulu domba-domba itu, ternyata ada seekor yang terluka. Ini perlu diobati.” Ujar Daud sambil membawa seekor domba dan menunjukan seekor domba dan menunjukan bagian yang terluka.

Raja tersenyum senang dan mengangguk-angguk.

“Kalian bertiga gembala-gembala muda yang tangkas. Namun, aku harus memilih satu. Dan pilihanku jatuh pada Daud. Ia pantas menjadi gembala istana. Ia teliti menghitung domba-domba yang akan dipercayakan padanya. Ia memeriksa kesehatan domba dengan teliti dan mengenal domba-domba itu dengan baik.” kata Raja. Maka, Daud pun diangkat menjadi Gembala sang Raja.

***

Angga terus membaca bukunya, ya pesan moral yang di tulis di buku "Jadilah anak yang teliti dan cermat. Sebab, ketika kamu mengerjakan suatu pekerjaan, ketelitiaan dan kecermatan sangat dibutuhkan."

Angga memahami buku yang ia baca beserta pesan moralnya.

"Bagus juga ceritanya. Ceritanya asalnya dari Yerusalem di tulis di buku sih. Benar apa tidak asalnya cerita dari Yerusalem, ya aku tidak tahulah. Aku hanya anak yang suka membaca saja!" kata Angga.

Angga teringat dengan berita di Tv.

"Berita tentang Yerusalem, ya urusan orang tualah. Aku masih anak-anak mana mengerti permasalahan yang di beritakan di Tv. Yang aku tahu, ya belajar dan bermain lah," kata Angga.

Angga menutup bukunya.

"Belajar ah!" kata Angga.

Angga beranjak dari duduknya dan membawa bukunya, ya ke kamarnya. Di kamar, ya Angga belajarlah mengerjakan PRnya dengan baik, ya Fisika.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK