CAMPUR ADUK

Saturday, July 24, 2021

KEADILAN UNTUK PENGEMIS TUA

Aryo di ruang tengah, ya selesai main game PlayStation. Aryo masuk ke dalam kamarnya. Buku yang ingin di baca Aryo di cari rak buku dengan baik dan akhirnya di dapatkan dengan baik. Aryo duduk dengan baik dan membukunya.

"Ceritanya asal dari Israel. Berita tentang Israel yang ini dan itu, ya urusan orang tualah yang lebih memahami. Anak-anak mana tahu. Anak-anak hanya di perintahkan orang tua.....belajar dan belajar dengan baik agar masa depan di raih dengan hasil yang baik," kata Aryo.

Aryo segera membaca buku itu dengan baik.

Isi buku yang di baca Aryo :

Jalanan tampak sepi. Hanya ada seorang pengemis tua yang sedang berjalan sendiri. Karena sudah tua, pengemis itu terus melihat jalanan agar tidak tersasar. Setibanya di pertigaan jalan, pandangan pengemis tua tertuju pada suatu benda. Benda itu adalah tas kulit berwarna cokelat. Tas itu tergeletak begitu saja. Sepertinya tas itu terjatuh.

Tanpa pikir panjang, pengemis tua mengambil tas tersebut dan melihat isinya. Ternyata di dalam tas itu ada sebuah dompet. Ia pun mengambil dompet tersebut, lalu dibukanya. Rupanya, ada uang seratus dinar. Pengemis tua mencari identitas pemilik tas itu, tapi tak ada.

“Kasihan sekali pemilik tas ini. Pasti sekarang ia sedang kebingungan mencarinya. Aku harus mengembalikannya. Tapi, bagaimana caranya?” gumam pengemis tua.

Pengemis tua pun melanjutkan perjalanan, berharap ada seseorang yang mencari sebuah tas. Ia lalu melewati pasar. Olala, di pasar itu tampak ada kerumunan. Ternyata ada saudagar kaya yang sedang memberi pengumuman.

“Tas saya hilang! Barang siapa menemukannya, saya akan memberikan hadiah,” begitu pengumuman saudagar kaya.

Mendengar itu, pengemis tua menjadi senang."Mungkin tas ini yang dimaksud.”

Pengemis tua pun mendekat ke saudagar kaya.

“Apakah tas ini milik Tuan? Aku menemukannya di pertigaan jalan sana,” tanya pengemis tua.

“Benar sekali, ini tasku!” seru saudagar kaya, merasa senang.

Ia lalu memeriksa isi tasnya. Tak ada satu pun barang yang hilang. Semua barangnya masih lengkap. Namun, saudagar kaya itu tak mau menepati janjinya. Ia malah berpura-pura marah.

“Ini memang benar tasku. Tapi, mengapa uangku tinggal seratus dinar? Padahal aku memiliki uang dua ratus dinar. Apa kamu mengambilnya?” tanya saudagar itu dengan marah.

“Saya memang pengemis, Tuan. Tapi, saya tidak pernah mengambil yang bukan hak saya. Itu dosa,” kata pengemis tua, tak kalah marah.

Saudagar kaya pun membawa pengemis tua ke hakim, agar pengemis tua bisa di adili. Sesampainya di rumah hakim, pengemis tua menceritakan semuanya.

“Baiklah. Benar uangmu dua ratus dinar?” tanya hakim kepada saudagar kaya.

“Benar, hakim,” jawab saudagar kaya dengan tegas.

“Berarti ini bukan tasmu, karena di dalam tas ini hanya ada seratus dinar,” ucap hakim.

Mendengar keputusan hakim, saudagar kaya menjadi malu. Ia pun mengakui kesalahannya. Saudagar kaya meminta maaf kepada hakim dan pengemis tua. Mau tak mau, ia harus memberi hadiah kepada pengemis tua seperti yang sudah dijanjikannya.

***

Aryo berhenti baca bukunya.

"Cerita di buku ini bagus. Ya cerita asalnya dari Israel di tulis di buku sih," kata Aryo.

Aryo membaca pesan moral yang di tulis dengan baik di buku "Keadilan Untuk Pengemis Tua adalah jangan berbuat curang, ya! Sepandai-pandainya menyimpan kecurangan, pada akhirnya pasti ketahuan juga."

Aryo memahami pesan moral yang di tulis di buku, ya buku di taruh di rak buku dengan baik. Aryo mengeluarkan buku dari dalam tasnya untuk mengerjakan PR Matematika yang di berikan guru. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK