Budi selesai nonton Tv, ya pindah duduknya dari ruang tengah ke teras depan rumah. Ya Budi membawa gelas berisi kopi dan piring yang ada gorengan. Piring dan gelas di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik lah.
"Nyanyi ah!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik sama Budi, ya bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Seraut Wajah' :
***
Budi selesai menyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Emmmm," kata Budi.
Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Baca buku saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang baca Budi :
Raja Zagro yang jahat meminta izin kepada raja negara tetangga (Raja Alteo) untuk menikahi putrinya, Putri Sira yang cantik, sebuah persatuan politik yang akan menyatukan kedua negara mereka. Prajurit perkasa Ursus, yang berjuang selama bertahun-tahun di pasukan Raja Alteo, telah pensiun dari militer untuk menjalankan pertanian di pedesaan bersama adik laki-lakinya Dario. Ursus pernah meminta Alteo untuk menggandeng sang putri sendiri, tetapi raja menolaknya karena Ursus bukan keturunan bangsawan.
Setelah Putri Sira melakukan perjalanan ke kerajaan Zagro untuk menikah, dia mengetahui bahwa Zagro berencana untuk membunuh ayahnya setelah pernikahan dan kemudian membuangnya di lain waktu, meninggalkan Zagro dalam kendali penuh kedua negara. Zagro memiliki mata-mata di kerajaan Alteo, penasehat raja Licurgo, yang dia gunakan untuk mempengaruhi keputusan Alteo.
Ursus mengetahui plot tersebut dan ingin memperingatkan Alteo tentang bahaya yang dia alami, tetapi Zagro menangkap saudara Ursus dan mengancam akan membunuh bocah itu jika Ursus tidak menyerah. Ursus menyerahkan diri, dan dipaksa menjadi budak di kamp penjara Zagro. Ketika beberapa pemberontak di istana Zagro membebaskan bocah itu dari penawanannya, Ursus dapat melarikan diri dari kamp budak tanpa takut membahayakan nyawa saudaranya, dan keduanya kembali ke kerajaan Raja Alteo, untuk memperingatkannya bahwa dia akan di bunuh.
Licurgo menggunakan pengaruhnya untuk membuat Alteo meragukan peringatan Ursus, mengatakan kepadanya bahwa Ursus berbohong tentang Zagro karena dia ingin menikahi sang putri sendiri. Segera setelah itu, Licurgo mengatur seorang pembunuh untuk membunuh raja, dan mampu menjebak Ursus untuk pembunuhan itu.
Untuk membuktikan ketidakbersalahannya, Ursus menjalani beberapa tes kekuatan di sebuah arena, yang terbesar melibatkan diikat ke gajah yang kemudian menyeret Ursus lebih dekat dan lebih dekat ke dinding kayu yang dipenuhi pisau tajam. Ursus menggunakan kekuatannya yang besar untuk melawan makhluk raksasa itu, dan berhasil meyakinkan orang-orang bahwa Zagro berada di balik pembunuhan raja mereka. Marah, Zagro menikam sekutunya Licurgo sampai mati.
Dalam keputusasaan, Zagro memerintahkan pasukannya untuk menyerang, dan pertempuran hebat pun terjadi. Selama kekacauan, Ursus menikam Zagro sampai mati dengan pedangnya sendiri, dan membebaskan orang-orang, serta Putri Sira. Sira mengambil alih takhta, dan meminta Ursus untuk memerintah di sisinya, dan rakyat merayakan kebebasan baru mereka.
***
Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di meja gitu. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Memang ada koran di meja, ya foto cewek gitu.
"Foto cewek di koran," kata Eko.
"Ya memang di koran ada foto cewek cantik," kata Budi.
"Artis," kata Eko.
"Memang artis Bulan," kata Budi.
"Nama Bulan seperti nama peserta perlombaan menyanyi bernama Bulan," kata Eko.
"Memang sih sama nama Bulan. Tapi kan orangnya beda dan juga nama panjang juga beda. Artis yang foto di koran itu, ya Bulan Sutena" kata Budi.
"Artis Bulan Sutena. Seingat aku, ya Pak Andre di Lapor Pak!, ya acara Tv. Ya menyanyiin lagu Bulan, ya modelnya artis Bulan Sutena," kata Eko.
"Aku ingat itu. Episode itu. Pak Andre di Lapor Pak!, ya keren gitu. Ya aku sih sebagai penonton yang baik terpukau dengan kecantikan dari Bulan Sutena gitu dan juga pinter menyanyi gitu," kata Budi.
"Budi kebiasaan langsung mengungkapkan perasaan dalam bentuk kata, ya kagum pada cewek, ya kata terkesan gitu," kata Eko.
"Ya kan aku jomlo. Biasa lah cowok gitu. Hal yang lumrah," kata Budi.
"Kalau Bulan Sutena ada di sini. Budi pasti main gombalan gitu dengan Bulan Sutena," kata Eko.
"Tapi kayanya. Aku yang pastinya kalah gitu, ya urusan gombalan. Karena Bulan Sutena, ya kecantikannya meruntuhkan iman ku, ya jadi terus tertuju pada diri Bulan Sutena. Kagum," kata Budi.
"Budi pasti kalah. Budi biasa-biasa saja. Bulan Sutena kan artis," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya main catur saja....Eko!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil buku dan koran di meja, ya di taruh bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja gitu. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Eko. Kalau jatuh cinta sama cewek yang lain agama. Agama Islam cowoknya. Ceweknya agama Hindu. Gimana pendapat Eko?" kata Budi.
"Aku cuma lulusan SMA. Yang bisa memutuskan bisa bersatu atau tidak dalam hubungan beda agama. Ya orang menjalankan agama tersebut dengan perkara urusan cinta," kata Eko.
"Ya memang sebatas ilmu SMA. Kalau bisa menyakini orang tua dalam urusan cinta. Ya bisa bersatu. Ya pastinya salah satu mengalah gitu. Kaya cerita tentang kenyataan. Cowok agama Kristen masuk Islam demi cewek agama Islam. Bersatu dalam ikatan pernikahan cara agama Islam, ya menjalankan rumah tangga sesuai dengan agama Islam. Aturan-aturan di ajaran agama Islam, ya untuk kebaikan diri, keluarga dan orang lain. Bagi paham ilmu agama Islam dengan belajar dari pendidikan sekolah sampai perguruan tinggi," kata Budi.
"Hidup ini pilihan. Mau jalan ini, ya silakan. Mau jalan itu, ya silakan!" kata Eko.
"Memang hidup adalah pilihan manusia!" kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment