Eko selesai menonton Tv, ya di ruang tengah. Ya Eko pindah duduknya ke teras depan rumah, ya sambil membawa gelas berisi kopi dan piring yang ada gorengan. Eko menaruh gelas dan piring di meja, ya duduk dengan baik gitu.
"Baca buku ah!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik gitu.
Isi buku di baca Eko :
Sinbad si pelaut dan kru kapalnya mendarat di pulau Colossa, di mana mereka bertemu Sokurah si penyihir yang melarikan diri dary cyclop raksasa. Meskipun dia melarikan diri, Sokurah kehilangan lampu ajaib untuk makhluk itu. Sinbad menolak permohonan putus asanya untuk kembali ke Colossa karena Parisa, Putri Chandra, ya ada di dalamnya. Pernikahan mereka yang akan datang dimaksudkan untuk mengamankan perdamaian antara kerajaan ayahnya dan tanah air Sinbad, Baghdad.
Setelah mencapai Baghdad, Sokurah melakukan sihir di perayaan pra-pernikahan, untuk sementara mengubah hamba perempuan Parisa menjadi makhluk seperti ular. Meskipun kehebatannya dan ramalan gelap tentang perang antara Baghdad dan Chandra, Khalifah Baghdad menolak untuk membantu penyihir kembali ke Colossa. Malamnya, Sokurah diam-diam mengecilkan sang putri, membuat marah ayahnya, Sultan Chandra, yang menyatakan perang terhadap Baghdad. Sinbad dan Khalifah menyerah pada Sokurah, yang menjelaskan bahwa kulit telur Roc diperlukan untuk ramuan yang akan memulihkan Parisa, dan itu hanya dapat ditemukan di Colossa. Sokurah memberi Sinbad rencana untuk panah raksasa untuk perlindungan terhadap makhluk raksasa di pulau itu.
Sinbad merekrut awak tambahan dari antara narapidana di penjara Khalifah. Sebelum mereka mencapai Colossa, para kejam terinspirasi untuk memberontak oleh Karim berbahaya dan menangkap Sokurah, Sinbad, dan anak buahnya. Selama badai dahsyat, suara setan yang tajam dari pulau terdekat membuat kru hampir gila, membahayakan kapal. Salah satu pria melepaskan Sinbad sehingga dia bisa menyelamatkan mereka, setelah Karim jatuh ke kematiannya dari sarang burung gagak.
Di Colossa, Sinbad, Sokurah, dan enam krunya memasuki lembah cyclops, diikuti oleh ajudan setia Sinbad, Harufa. Sinbad dan Sokurah membagi kekuatan mereka. Sinbad dan anak buahnya menemukan gua harta karun cyclop, tetapi ditangkap oleh salah satu makhluk dan dikunci dalam sangkar kayu. Alih-alih membantu mereka, Sokurah mengambil lampu ajaib, tetapi dikejar oleh cyclop, yang membunuh tiga pria. Dengan bantuan Parisa, Sinbad berhasil melarikan diri, lalu membutakan makhluk bermata satu itu dan memancingnya dari tepi tebing hingga mati. Sinbad memutuskan untuk memegang lampu sampai Parisa kembali ke ukuran normal.
Sokurah memimpin Sinbad dan anak buahnya yang kelaparan ke tempat bersarangnya Rocs raksasa. Karena kelaparan, anak buah Sinbad mencoba memecahkan telur Roc, menyebabkannya menetas, tetapi anak ayam yang baru lahir dibunuh oleh para pria dan dipanggang untuk dimakan. Sementara para pria sedang makan, Parisa memasuki lampu ajaib dan berteman dengan Barani, Genie kekanak-kanakan di dalam, yang memberitahunya bagaimana memanggilnya sebagai imbalan atas janjinya akan kebebasannya. Orang tua Roc kembali dan membunuh orang-orang itu. Sinbad mencoba memanggil jin, tetapi dia ditangkap oleh Roc, yang terbang, dan menjatuhkannya, tidak sadarkan diri, ke sarang terdekatnya. Sokurah membunuh Harufa dan menculik sang putri, membawanya ke benteng bawah tanahnya.
Sinbad terbangun dan menggosok lampu ajaib, memanggil Barani, yang membawa Sinbad ke benteng Sokurah dan membantunya menghindari naga yang dirantai yang berjaga. Sinbad mencapai Sokurah, yang mengembalikan sang putri menjadi normal. Ketika Sinbad menolak untuk menyerahkan lampu, pesulap menghidupkan seorang prajurit kerangka, yang Sinbad melawan dan menghancurkan. Dengan bantuan jin, Sinbad dan Parisa keluar dari gua, berhenti untuk menghancurkan lampu dengan melemparkannya ke kolam lava, sehingga membebaskan Barani.
Meninggalkan gua, mereka bertemu dengan cyclop lain. Sinbad melepaskan naga, yang bertarung dan membunuh makhluk itu. Sinbad dan Parisa melarikan diri, tetapi Sokurah memerintahkan naga untuk memburu mereka. Sinbad menuju ke pantai, di mana anak buahnya telah menyiapkan panah raksasa, dan mereka menggunakannya untuk membunuh naga. Naga sekarat runtuh di Sokurah, menghancurkannya sampai mati. Sinbad, Parisa, dan kru yang tersisa berangkat ke Baghdad. Mereka bergabung dengan Barani, sekarang manusia, yang telah mengangkat dirinya sebagai anak kabin Sinbad. Dalam aksi sihir terakhir saat dia dibebaskan, Barani memenuhi kabin kapten dengan harta karun dari gua cyclops, hadiah pernikahan untuk Sinbad dan Parisa.
***
Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Budi dateng ke rumah Eko, ya motor di taruh di teras depan rumah Eko. Ya Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko. Ada koran di meja, ya foto cewek di koran.
"Foto cewek cantik di koran," kata Budi.
"Ya," kata Eko.
"Artis cantik," kata Budi.
"Nama juga cewek. Ya pastinya cantik gitu," kata Eko.
"Artis Vita. Berita yang di tulis di koran, ya kayanya ganjil gitu," kata Budi.
"Maksud...ganjil. Kontraversi, ya Budi?" kata Eko.
"Ya Kontraversi. Antara benar atau tidak gitu," kata Budi.
"Artis kan biasa di berita ini dan itu," kata Eko.
"Memang sih. Biasa artis di beritakan ini dan itu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Ya memang sekedar bahan obrolon lulusan SMA saja!" kata Eko.
"Kalau permainan seandainya," kata Budi.
"Permainan Budi. Permainan seandainya," kata Eko.
"Ceritanya. Aku jadi tokohnya. Namanya? Ya Budi saja. Budi seorang pemuda yang baik gitu. Budi dan Eko berteman dengan baik gitu. Budi dan Eko, ya kerja jadi buruh gitu karena ijazah SMA. Budi dan Eko, ya kerja dengan baik jadi buruh sampai kredit motor keduanya lunas gitu. Eko berusaha dengan baik mendapatkan cinta Purnama yang seorang Mahasiswi bidang perawatan. Ya Purnama mempertimbangkan Eko, ya niat baiknya gitu. Ya Purnama sebenarnya di jodohin sama orang tuanya dengan teman orang tuanya, ya cowok itu bernama Randa. Budi jatuh hati pada penyanyi kafe ketika Budi makan dan minum di kafe, ya bersama Eko. Budi mendekati cewek cantik itu, ya namanya Vita gitu. Vita pun sekedar saja menganggap Budi, ya pelanggan di kafe gitu. Usaha Budi, ya dekat dengan Vita sungguh-sungguh. Vita pun luluh dengan kesungguhan Budi, ya jadi di terima cinta Budi sama Vita. Kisah cinta Budi dan Vita berjalan dengan baik sampai menikah gitu. Purnama tidak jadi perjodohan dengan Randa. Purnama menikah dengan Eko gitu. Ya rumah tangga Budi dan Vita berjalan dengan baik, ya sampai menikah. Kehidupan rumah tangga Budi dan Vita bahagia, ya anak itu namanya Farel. Budi dapet kabar Abdul yang berhasil gitu di kota Jakarta, ya usaha gitu. Abdul nawarin kerjaan sama Budi, ya jadi karyawannya gitu dengan jabatan dan gaji yang cukup besar. Ya kerja sama teman enak gitu, ya ada saling pengertian gitu. Budi pun keluar dari kerjaannya di perusahaan di kota Bandar Lampung, ya jadi Budi ke kota Jakarta untuk kerja sama Abdul. Vita mengizinkan Budi pergi, ya demi masa depan untuk Farel. Budi kerja di kota Jakarta berjalan baik, ya Vita dan Farel di ajak tinggal di kota Jakarta. Tragedi terjadi. Kapal yang di naikin Budi di terpa gelombang laut yang besar banget gitu, ya badainya ada gitu. Kapal pun tenggelam. Para awak kapal terbawa arus laut, ya ada banyak tenggelam gitu. Berita mengabarkan tragedi kapal itu. Budi di nyatakan hilang di lautan. Vita sangat kaget banget dengan kabar Budi yang menghilang di lautan, ya di nyatakan mati. Vita tetap tegar menghadapi ujian hidup, ya kehilangan suami. Vita menjaga dan membimbing Farel dengan baik. Eko dan Abdul, ya menerima kehilangan Budi untuk selamanya. Vita terus kerja di kafe untuk kebutuhan sehari-hari demi Farel. Eko kadang menolong Vita, ya di saat butuh pertolongan keuangan gitu. Abdul, ya menolong Vita karena Abdul teman baliknya Budi, ya semua demi Farel," kata Budi.
"Cerita yang bagus. Jadi Vita jadi janda anak satu bernama Farel, ya Budi?" kata Eko.
"Ya tidak jadi janda sih," kata Budi.
"Cerita belum selesai, ya Budi?" kata Eko.
"Belum sih. Jadi ceritanya. Budi ternyata masih hidup gitu. Ya bisa di bilang sih keajaiban gitu, ya Budi selamat. Budi menemui Vita. Saat itu Vita, ya dekat dengan cowok yang suka dengan Vita yang keadaan diri Vita, ya janda anak satu gitu. Cowok itu bernama Elbaran. Vita terkejut bertemu dengan Budi, ya masih hidup gitu. Vita senang bertemu dengan Budi. Ya jadi Vita menolak Elbaran gitu. Vita dan Budi, ya hidup bersama dengan baik demi Farel. Eko dan Abdul, ya senang karena Budi masih hidup dan kisah rumah tangganya jadi bahagia deh," kata Budi.
"Keajaiban itu mungkin terjadi. Misteri kehidupan ini," kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari aku, ya film atau sinetron. Jadi permainan selesai!" kata Budi.
"Ya sudah kalau begitu. Main catur.....Budi!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Eko mengambil buku dan koran di meja, ya di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment