CAMPUR ADUK

Tuesday, November 1, 2022

THE ADVENTURES OF TINTIN : THE SECRET OF THE UNICORN

Budi duduk di teras depan rumahnya. 

"Nyanyi ah!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar di samping kursi, ya di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi, ya berjudul 'Camelia 1' :

"Dia CameliaPuisi dan pelitamuKau sejuk seperti titik embunMembasah di daun jambuDi pinggir kali yang bening
Sayap-sayapmu kecil lincah berkepakSeperti burung camarTerbang mencari tiang sampanTempat berpijak kaki dengan pastiMengarungi nasibmuMengikuti arus air berlari
Dia CameliaEngkaukah gadis ituYang selalu hadir dalam mimpi-mimpiDi s'tiap tidurku?Datang untuk hati yang kering dan sepiAgar bersemi lagiHmm, bersemi lagi
Kini datang mengisi hidupUlurkan mesra tanganmuBergetaran rasa jiwakuMenerima karunia-Mu
Camelia, hoo, CameliaCamelia, hoo, CameliaCamelia, ho-ho, Camelia
Kini datang mengisi hidupUlurkan mesra tanganmuBergetaran rasa jiwakuMenerima karunia-Mu
Camelia, hoo, CameliaCamelia, hoo, CameliaCamelia, ho-ho, Camelia"

***

Budi selesai bernyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang baca Budi :

Saat menjelajah di pasar luar ruangan dengan anjing peliharaannya Snowy, Tintin, seorang jurnalis muda, membeli model miniatur kapal yang dikenal sebagai Unicorn, tetapi didatangi oleh dua pria, yang keduanya secara terpisah tidak berhasil mendapatkan model dari Tintin. Setelah Tintin membawa pulang sang model ke apartemennya, model itu secara tidak sengaja rusak saat terjadi kejar-kejaran antara Snowy dan kucing liar; sebuah tabung logam terlepas dari tiang kapal dan menggelinding di bawah perabotan Tintin. Sementara itu, detektif polisi yang kikuk Thomson dan Thomson mengikuti jejak pencopet Aristides Silk, yang pernah dilihat Snowy di pasar.

Setelah mengunjungi perpustakaan untuk mengungkap sejarah seputar Unicorn, Tintin kembali untuk menemukan Unicorn telah dicuri, dan mencurigai Sakharine yang mencurinya. Dia menuju ke Marlins pike Hall dengan Snowy, di mana dia menuduh Sakharine melakukan pencurian, tetapi melihat model Sakharine tidak rusak, dia menyadari ada dua model Unicorn. Tintin kembali ke apartemennya yang telah digeledah, dan ditunjukkan tabung logam oleh Snowy. Tintin menemukan gulungan perkamen di dalam tabung. Namun, mereka terganggu oleh kedatangan Barnaby, seorang agen Interpol yang menyamar yang telah mencoba membeli model dari Tintin, yang kemudian ditembak oleh pembunuh ketika mencoba untuk memulihkan Unicorn. 

Tintin menempatkan gulungan itu di dompetnya, tetapi kemudian dicopet oleh Silk keesokan paginya dan segera setelah itu diculik oleh kaki tangan Sakharine di SS Karaboudjan. Snowy mengejar mereka, menaiki kapal dan bertemu kembali dengan Tintin. Tintin mengetahui bahwa Sakharine membentuk aliansi dengan staf kapal dan memimpin pemberontakan untuk mengambil kendali dan memenjarakan kapten kapal. Di atas kapal, Tintin bertemu dengan kapten kapal, Archibald Haddock, yang merupakan pecandu alkohol yang terus-menerus mabuk dan telah melupakan sebagian besar masa lalunya termasuk kisah leluhurnya. Tintin, Haddock, dan Snowy berlari lebih cepat dari kru dan melarikan diri dari Karaboudjandi sekoci, tapi tidak sebelum Tintin menyiarkan nama tujuan kapal itu, Bagghar. Kapal mencoba menabrak perahu mereka tetapi malah menabrak sekoci kosong yang secara tidak sengaja dilepaskan Haddock selama pelariannya. Menyadari bahwa dua sekoci telah dilepaskan, Sakharine menganggap mereka selamat dan mengirim pesawat amfibi untuk menemukan dan menangkap mereka.

Merasa kedinginan dan haus di perjalanan sekoci, Haddock dengan bodohnya menggunakan sebotol wiski penumpang gelap untuk memadamkan api yang dia mulai di perahu, menyebabkan ledakan yang membuat ketiganya terdampar di atas perahu yang terbalik. Ketiganya menemukan pesawat amfibi menyerang mereka, Tintin menembak jatuh dan membajak pesawat amfibi dan menggunakannya untuk terbang menuju pelabuhan fiktif Maroko Bagghar, tetapi jatuh di gurun karena kehabisan bahan bakar dan terbang dalam badai petir. Saat berjalan di padang pasir, Haddock berhalusinasi dan mengingat leluhurnya, Sir Francis Haddock, Kapten Unicorn abad ke-17 , yang kapalnya yang sarat harta diserang oleh awak kapal bajak laut, sebelum menjadi sadar. Namun, mereka kemudian diselamatkan oleh tentara Prancis. Sementara itu, Thomson dan Thompson menemukan dan menangkap Silk, yang mengaku sebagai kleptomaniak dan bukan pencuri, dan menemukan dompet Tintin yang isinya masih ada di dalamnya.

Di perkemahan gurun, Haddock, saat mabuk, ingat bahwa kapal Sir Haddock disergap oleh kapal bajak laut yang dipimpin oleh Red Rackham, yang kemudian diturunkan menjadi nenek moyang Sakharine. Sir Francis menyerah dengan syarat bahwa krunya diizinkan untuk hidup, tetapi karena bajak laut membunuh seluruh krunya, ia memilih untuk menenggelamkan Unicorn, bersama dengan sebagian besar hartanya, untuk mencegahnya jatuh ke tangan Rackham. Ceritanya menyiratkan ada tiga model Unicorn, masing-masing berisi gulungan; bersama-sama, gulungan dapat mengungkapkan lokasi Unicorn yang tenggelam dan harta karunnya.

Model ketiga diturunkan berada di Bagghar, dimiliki oleh Omar Ben Salaad. Sakharine menyebabkan gangguan dalam konser Bianca Castafiore, yang mengakibatkan elangnya mencuri gulungan ketiga. Pengejaran melalui kota terjadi kemudian, di mana ia mendapatkan semua gulungan. Saat dia siap untuk menyerah, Tintin dibujuk oleh Haddock untuk melanjutkan. Dengan bantuan Thomson dan Thompson, Tintin dan Haddock melacak Sakharine kembali ke Antwerpen dan membuat jebakan, tetapi Sakharine menggunakan pistolnya untuk melawan penangkapan. Ketika anak buahnya gagal menyelamatkannya, Sakharine menantang Haddock untuk bertarung menggunakan bangau di dermaga. Setelah pertarungan, Sakharine didorong ke laut oleh Haddock; dia kemudian diselamatkan dan ditangkap oleh Thomson dan Thompson.

Dipandu oleh tiga gulungan, yang menunjukkan lokasi Marlinspike Hall, Tintin, Haddock dan Snowy bepergian ke sana. Di dalam, dibantu oleh Haddock, mereka menemukan beberapa harta karun dan petunjuk lokasi Unicorn Tintin dan Haddock sepakat untuk mengadakan ekspedisi untuk menemukan harta karun Sir Francis yang tenggelam.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motor dengan baik, ya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja, ya ada koran, ya foto cewek gitu di koran. 

"Foto di koran," kata Eko. 

"Ya di koran foto cewek cantik," kata Budi. 

"Artis," kata Eko.

"Memang artis. 5 cewek cantik dalam bentuk kelompok, ya girlband. Rara, Nia, Aulia, Putri dan Meli," kata Budi. 

"Cantik dan pinter," kata Eko. 

"Realitanya begitu. Cantik dan pinter," kata Budi. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku ingin sekali ke rumah nenek," kata Budi. 

"Beneran apa sekedar Budi?" kata Eko. 

"Sekedar saja. Ya bentuk cerita. Permainan seandainya," kata Budi. 

"Oooo permainan seandainya toh," kata Eko. 

"Dua nama artis cewek, ya di gunakan dalam cerita aku buat. Aulia dan Nia," kata Budi. 

"Jadi dari lima di pilih dua. Keputusan yang buat cerita," kata Eko. 

"Baiklah aku cerita. Ya aku jadi tokohnya, ya namanya Budi. Budi yang tinggal di desa sukamaju, ya tinggal bersama Ayah dan Ibu. Budi ingin ke rumah nenek yang berada di desa yang cukup jauh di desa sukamenanti yang berada di kaki bukit gitu. Budi yang berteman baik dengan Eko, Abdul dan Erwin. Eko anak Kiai jadi pinter ilmu agama Islam. Ya Eko telah di jodohkan anak teman Bapaknya yang bernama Purnama, ya cewek yang paham ilmu agama Islam. Abdul, ya pinter bela diri, ya silat karena Kakeknya membangun perguruan silat. Urusan cinta Abdul, ya menyukai Putri anak Pak Lurah. Abdul berusaha dengan baik mendekati Putri. Ya tetap saja Putri masih menolak Abdul gitu. Abdul pantang menyerah untuk mendapatkan cintanya Putri. Erwin anak orang kaya yang punya sawah banyak gitu gitu. Erwin memang menyukai cewek cantik bernama Tiara. Erwin telat menyatakan cintanya pada Tiara karena Tiara sudah jadian dengan cowok anak orang kaya yang punya sawah banyak bernama Aslan. Erwin hanya bisa berteman baik dengan Tiara saja gitu. Budi yang ingin ke rumah neneknya, ya jadi membuat kendaraan berupa gerobak kayu, ya rodanya kayu dan di tarik sama sapi kesayangan Budi gitu. Budi pun berangkat dengan baik menuju rumah neneknya. Perjalanan memang sangat jauh dan lama karena pake gerobak yang di tarik sapi. Terkadang Budi, ya tidur di jalan. Suatu ketika, ya Budi masih di perjalanan. Terdengar orang yang minta tolong gitu. Budi mencari tahu, ya orang minta tolong itu. Ya ketemu siapa orangnya itu. Cewek itu mau di perkosa sama dua penjahat gitu. Budi menolongnya, ya mengajar dua penjahat. Budi pinter bertarung karena belajar silat, ya satu perguruan sama Abdul. Penjahat kalah sama Budi. Penjahat kabur dengan keadaan babak belur di hajar Budi lah. Cewek itu berterima kasih karena di tolong Budi. Cewek itu bernama Aulia. Ya Aulia ingin ikut sama Budi karena Aulia sebatang kara. Karena kasihan, ya Budi menerima Aulia. Budi dan Aulia, ya naik gerobak, ya melanjutkan perjalanan dengan baik. Saat istirahat, ya malam gitu untuk makan dan minum gitu. Aulia memberikan bubuk tidur pada minuman. Budi minum dengan baik, ya minuman di berikan Aulia. Budi pun tidur. Aulia membawa gerobak sapi Budi dengan baik, ya di curi gitu gerobak sapi. Paginya Budi bangun, ya gerobak sapi tidak ada dan juga Aulia. Budi di tipu Aulia. Ya Budi mencari Aulia dan gerobaknya, ya dengan mengikuti tanda bekas jalan roda gerobak gitu di tanah. Suatu tempat, ya Aulia sedang bertransaksi dengan seorang yang ingin membeli sapi gitu. Ternyata yang mau beli itu, ya penjahat yang ingin menipu Aulia. Jadi Aulia sadar dengan keadaan, ya Aulia tidak jadi bertransaksi, ya kembali membawa gerobak ke arah Budi. Ya Budi dan Aulia bertemu. Ya Aulia meminta maaf karena kehilafannya yang ingin merampas gerobak sapinya. Budi mencari tahu kenapa Aulia ingin melakukan kejahatan menipu diri Budi. Ya Aulia hidup sebatang kara, ya jadi berusaha hidup dengan mencuri dan menipu. Budi yang berteman baik sama Eko, ya di berikan pemaham ilmu agama Islam dengan baik. Budi, ya memaafkan kesalahan Aulia. Budi dan Aulia, ya melanjutkan perjalanan dengan baik, ya menuju rumah nenek Budi. Aulia dan Budi, ya makin akrab gitu, ya ada gitu rasa suka sama suka gitu. Perjalanan pun sampai di rumah nenek Budi. Nenek senang bertemu dengan Budi. Budi dan Aulia beristirahat dengan baik, ya capek di perjalanan gitu. Sapi di urus sama Toto, ya anaknya Paman gitu. Budi bertemu dengan baik, ya masa kecil bernama Nia. Budi memang menyukai Nia dari dulu sampai sekarang. Kedekatan Budi dengan Nia, ya membuat Aulia cemburu gitu. Budi menyadari sesuatu tentang urusan cinta antara Nia dan Aulia. Ya Budi pun memutuskan dengan baik, ya dengan ibadah dengan baik, ya sholat gitu. Budi mantap dengan apa yang ingin di putuskan dengan baik. Ya jadi Budi memilih Aulia dengan terus menjaga dan membimbingnya, ya agar jadi baik. Budi dan Aulia jadian gitu. Sedangkan Nia, ya jadian sama Toto gitu karena sebenarnya Toto memang senang dengan Nia, ya begitu juga Nia suka dengan Toto," kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Ya sekedar cerita. Tentang perjalanan ke rumah nenek pake gerobak sapi dan mendapatkan cinta," kata Budi.

"Karena cinta. Bisa menerima kekurangan cewek dari masa lalunya yang buruk, ya di bimbing dengan baik dengan ilmu agama Islam. Bijak pemikiran itu," kata Eko.

"Ya karena dasarnya aku belajar ilmu agama Islam," kata Budi.

"Realita dan cerita seandainya di satu kan dengan baik dalam cerita yang di buat Budi. Tentang pemahaman ilmu agama Islam," kata Eko.

"Ya begitu lah. Kalau begitu permainan seandainya selesai," kata Budi.

"Kalau begitu main catur saja Budi!" kata Eko.

"OK. Main catur!" kata Budi.

Budi mengambil buku dan koran di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK