"Kasino," kata Indro.
"Apa?' kata Kasino.
"Olaharaga tetap harus mengikuti prosedur. Protokol kesehatan," kata Indro.
"Jalanin aja itu protokol kesehatan dengan penuh keikhlasan. Jangan di tentang kaya orang-orang yang di beritakan di Tv," kata Kasino.
Kasino dan Indro terus lari pagi dengan santai gitu. Lama-lama keringatan sih keduanya.
"Kasino. Aturannya lari pagi bersama cewek-cewek jadi seru gitu!" kata Indro.
"Lari pagi sama cewek-cewek mah. Itu bukan lari pagi namanya. Pacaran!" kata Kasino.
"Pacaran kan. Obrolannya lebih seru. Gombalan gitu," kata Indro.
"Suasananya tidak baik untuk di lihat orang," kata Kasino.
"Aku paham sih Kasino!" kata Indro.
Indro dan Kasino terus lari pagi dengan baik keliling kompleks perumahan. Sampai mulai rasa capek, ya keduanya istirahatlah duduk di pinggir jalan.
"Banjir keringet," kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
Tiba-tiba lewat dua cewek yang lari pagi.
"Pemandangan yang cantik," kata Indro.
"Emang cantik sih dan juga mahal," kata Kasino.
"Apa harus di deketin si cantik itu ya?!" kata Indro.
"Lebih baik dekat dengan si cantik itu!" kata Kasino.
"Ok bergerak!" kata Indro.
"Ok!" kata Kasino.
Kasino dan Indro beranjak dari duduknya, ya lari pagi lagi. Indro mengikuti cewek yang lari pagi, ya ingin lebih dekat lagi dengan cewek tersebut. Kasino malah belok dan berhenti tepat di depan mobil yang mewah banget. Indro mau berkenalan dengan cewek, tapi Kasino tidak ada.
"Kemana Kasino?" kata Indro.
Indro mencari Kasino dengan baik.
"Kasino di sana!" kata Indro.
Indro menghampiri Kasino.
"Kasino seharusnya mendekati cewek!" kata Indro.
"Cewek itu nggak penting. Ini mobil mewah banget. Mahal lagi!" kata Kasino.
"Obrolan tadi bilang cantik, tapi tujuannya berbeda," kata hatinya Indro.
Indro dan Kasino terus melihat mobil yang bagus itu sampai puas. Lari pagi pun di lanjutin dengan baik keliling kompleks perumahan. Beberapa saat kemudian. Kasino dan Indro sampai di rumah. Dono telah selesai dari senam kesehatan jantung, ya istirahatlah dengan duduk santai di halaman belakang sambil menikmati minum susu dan juga makan keripik pisang. Kasino dan Indro duduk teras depan rumah, ya sambil minum aqua botol sih.
"Rasanya sehat," kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
"Berbenah diri ah!" kata Indro.
"Aku juga!" kata Kasino.
Kasino dan Indro masuk rumah, langsung ke belakang untuk berbenah diri sih. Setelah itu. Kasino dan Indro duduk santai di halaman bekang bersama Dono, ya sambil menikmati minum susu dan juga makan keripik pisang yang enak. Tiba-tiba terdengar suara dari mesjid, ya pemberitahuan tentang orang yang meninggal.
"Inalilahi wainalilahi rojiun," kata Dono, Kasino dan Indro bersamaan.
Pemberitahuan dari mesjid tersebut, ya memberitahukan umur orang yang meninggal dunia.
"Umur yang meninggal itu umur muda," kata Indro.
"Sudah qodarnya," kata Dono.
"Suratan Takdir masing-masing," kata Kasino.
"Masa pandemi ini. Ya harus bisa menjaga diri dengan baik. Agar tetap hidup dengan baik dengan keadaan sehat. Menikmati keadaan dengan baik gitu," kata Indro.
"Omongan Indro benarlah," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Tetap saja. Kematian manusia di usia muda jadi pelajaran bagi kita kan?!" kata Kasino.
"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro, ya menikmati keadaan dengan baik sambil minum susu dan juga makan keripik pisang.
No comments:
Post a Comment