Suasana hari sangat baik sekali. Indro sedang duduk di ruang tamu sambil membaca buku tentang musik dengan penuh asiknya. Dono yang dari tadi di dapur berusaha membuat mie ayam dan akhirnya berhasil juga di buat segera mencobanya.
"Enak," celoteh Dono.
Dono pun mulai menyajikan 2 mangkok mie ayam dan di bawa ke ruang tamu.
"Indro makan mie ayam buatan saya," kata Dono.
Dono menaruh 2 mangkok mie ayam di meja.
"Jadi juga masakan kamu Don," saut Indro langsung menutup buku tentang musik.
Indro mengambil 1 mangkok meja dan segera mencoba masakan Dono. Begitu juga Dono.
"Enak..Dono. Jadi kamu jualan mie ayam," kata Indro.
"Siapa yang mau jualan?" tanya Dono.
"Kamu..Don. Kan sudah pinter masak buat mie ayam yang enak ini," kata Indro.
"Cuma...hoby aja...sama kaya kamu Indro....hoby masak juga," penjelasan Dono.
"Oooo...saya..kirain," kata Indro.
Dono dan Indro menikmati makan mie ayam dengan asik banget.
"Indro tumben..kamu.....baca buku musik. Ada gerangan apa?" tanya Dono.
"Ah..cuma meningkatkan wawasan aja tentang musik. Agar saya jauh lebih mengerti tentang musik. Itu saja," penjelasan Indro.
"Ohhhh," saut Dono.
"Don...kira-kira..sudah berapa lama kamu di tinggal Wulan menghadap illahi?" tanya Indro.
Dono sontak terkejut sekali dengan omongan Indro.
"Kira-kira...1 tahun lebih. Tapi tumben kamu nanyain Wulan ada apa..Indro?"
"Cuma kangen sebagai sahabat. Padahal saya lebih tahu kamu Don yang merasakan jauh lebih kehilangan Wulan orang paling kau cinta dan kau sayangi melebihi dirimu sendiri," kata Indro.
"Ia benar. Tapi memang jalan ini yang terbaik. Wulan lebih tenang di alam yang lain. Dan saya masih teringat kata terakhirnya Wulan saat saya bersamanya menungguin dia di rumah sakit yaitu Mas Dono jangan bersedih demi Wulan lagi. Ikhlaskan kepergian Wulan untuk selamanya." cerita Dono.
"Pupus juga cinta dan harapan ya..Don."
"Iya. Tapi akhirnya saya mengerti bahwa saya menjadi pria yang menjaga Wulan dari sehat sampai akhirnya hidupnya dia menutup mata dan tidak melangkah lagi di dunia ini. Saya benar-benar Ikhlas dan memahami bahwa ajal ketentuan dari Alloh SWT," kata Dono.
"Bener-bener kamu pria yang tegar. Pantes kamu pernah nulis di Blog...Don. Bahwa sekali pun jalan wanita itu salah menjadi pelacur kamu.....memaafkannya dan ingin menolongnya agar terbebas dari lumpur kehidupan," tambahan dari Indro.
"Semua karena Wulan dan akhirnya cinta yang sebenarnya saya jauh lebih mengerti dari siapa pun..Indro!?"
"Saya..tahu kamu Don. Beda dengan orang-orang di luar sana yang membesarkan masalah demi uang. Sampai penistaan agama berkembang informasinya di masyarakat pada hal lebih baik di maafkan. Tokoh ini awalnya diam karena ada dekingan dari pihak yang lebih tinggi jabataannya maka berani berkoar apa pun!?. Dan akhirnya hancur karena mulutnya sendiri. Setelah saya pelajari malah intrik di dalam politiknya,"
"Kalau itu sih saya sudah tahu. Nama juga manusia tidak luput dari dosa di dunia ini. Lebih baik lupakan dan jalan hidup dengan lembaran baru," kata Dono.
"Ya..bener..kamu Don," kata Indro.
Kasino pun pulang dari kerjaanya dan langsung masuk rumah tak lupa mengucap salam.
"Asalamualikum," kata Kasino.
"Waalaikum salam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
"Wiiiiii. Asik banget makan mie. Bagi dong," kata Kasino.
"Ambil di belakang di meja makan saya tutup pake tudung saji. Itu mie ayam untuk kamu," kata Dono.
"Ok...Don," saut Kasino yang senang.
Kasino langsung mengambil mangkok di meja makan dan segera memakan mie ayam.
"Emmmm...enak..Don. Beli di mana?" teriak Kasino.
"Buat sendiri," saut Dono dengan suara keras.
"Oh..begitu. Kalau begitu kapan-kapan saya bisa masukin rep baru untuk kedai saya untuk menarik pelanggan yang banyak? Ok Don rencana saya,"
"Insyaalloh...Kasino," kata Dono dengan suara keras lagi.
"Sip," celoteh Kasino.
Kasino melanjutkan makan mie ayam yang enak buatan Dono. Sedangkan Dono pun selesai memakan mie ayam dan segera di bawa di kebelakang untuk di cuci. Indro pun baru selesai makan mie ayamnya dan ikutan membawa mangkoknya ke belakang untuk di cuci. Setelah itu Indro kembali membaca buku tentang musik di ruang tamu. Sedangkan Dono keluar rumah untuk bertemu dengan Rara karena sudah janjian untuk berbincang-bincang.
Karya: No
No comments:
Post a Comment