CAMPUR ADUK

Saturday, February 9, 2019

TIORI PEMBANGUNAN

Pagi cerah di pinggir pantai. Setelah sholat subuh. Dono langsung mandi pagi selanjutnya duduk di pinggir pantai dan asik membaca buku yang cukup tebal. Kemudian Indro baru selesai mandi pagi  juga dan duduk bersama Dono memandang pantai yang indah. 

"Pagi-pagi gini kamu masih sibuk belajar. Padahal kita ini lagi menikmati liburan..Don."

"Cuma penasaran aja baca buku ini....Indro."

"Kamu baca buku apa sih?" tanya Indro.

"Nie...baca sendiri," kata Dono.

Dono menyerahkan buku yang di bacanya ke Indro.

"Tiori Pembangunan. Buku yang berat untuk..tingkat Sarjana ...Don. Padahal kamu SD gak lulus," kata Indro.

"Ngeledek.....atau ngejek..itu..Indro."

"Ngeledek...Don. Becanda. Kenapa kamu membaca buku Tiori Pembangunan?"

"Alasannya sih. Sebentar lagi ada debat Presiden yang ke dua. Tema yang di usung dan di terbitkan di media elektronik. Saya langsung terpikir dengan buku ini tentang Tiori Pembangunan. Karena memang buku ini tepat untuk menjawab dari tema yang di usung untuk debat Presiden... Indro."

"Hasilnya sudah ketahuan sebelum debat kalau di pandangan kamu Don," kata Indro.

"Belum tentu juga. Saya memprediksinya saja. Karena maksud dan tujuan tema yang di usung debat ada pada Tiori Pembangunan. Isinya menjelaskan proses dari awal dan akhir lalu di proses kembali atau di evaluasi dengan baik dan berusaha tidak ada kesalahan. Jadi Perfeck," penjelasan Dono.

"Lebih simpelnya jadi membangun SDA dan SDMnya secara berkesinambungan secara teratur dan akhirnya pembangunan segala bidang. Berarti visi dan misi yang di usung ke dua calon Presiden ya...berhasil semuanya," kata Indro yang menyambung omongan Dono.

"Berhasil semua," kata Dono.

"Tapi..itukan cuma Tiori saja," kata Indro.

"Tiori itu asalnya dari Praktek yang di susun rapih pada tulisan yang di konsep dengan baik dan punya bagan kerangka pikir yang fleksibel. Artinya bisa di sesuaikan dengan keadaan sosial dan ekonomi," kata Dono.

"Entar..dulu. Omongan kamu...kaya seperti orang Dosen. Pada hal kamu SD gak lulus," kata Indro.

"Ngeledek atau ngejek ini....Indro."

"Ngeledek..Don. Becanda. Tapi setelah kamu membaca buku Tiori Pembangunan dan menceritakan isinya pada saya. Hal debat Presiden yang ke dua benar-benar membuka wawasan dari para calon Presiden. Kecerdasan Intelektual mereka keluar semuanya. Karena dari time rekord kerja Joko Widodo dan Prabowo berhasil semua. Dan  mereka pantes untuk menjadi Presiden di Indonesia ini priode selanjutnya," kata Indro.

"Tepat sekali. Semakin mereka berkecimpung di dalam proses pembangunan dan menjadi pelaksananya sampai berhasil membangun diri, keluarga, teman, suku, golongan, dan agama. Tanda mereka punya kualitas dan kuantitas dalam membangun negeri ini. Walau sudut padang orang-orang bermacam-macam tentang Joko Widodo dan Prabowo yang ini dan itu..sampai yang paling extrim menjatuhkan nama mereka. Namanya hidup ada yang baik dan ada yang buruk. Wajar, Tawakal, dan Sabar," kata Dono.

"Apa yang kamu omongin Don banyak benarnya," kata Indro.

"Terima kasih Indro."

"Masalahnya......Don. Arah tujuan pembangunan yang akan di bangun di Indonesia ini?" kata Indro.

"Arah pembangunan di Indonesia? Masalahnya banyak konsep sih yang di pake di negeri ini dalam proses membangun negeri. Seperti mengikuti kemajuan negara lain ini dan itu yang maju dan berkembang cepat tapi harus di sesuaikan dengan sosial dan ekonomi di Indonesia. Pada akhirnya proses pembangunan di Indonesia masih mengekor bukan pelopor sih. Contoh proyek reklamasi di teluk Jakarta," kata Dono.

"Jadi...mencontoh keberhasilan dari negara maju dari segi ekonomi dan sosialnya di jaga dengan baik untuk pembangun jangka pendek, menengah, dan panjang," Indro sambung omongan Dono.

"Tepat sekali...kamu Indro."

"Ya....kalau begitu. Pemilu Presiden tahun ini berhasil dengan baik. Karena kita mendapatkan pemimpin yang punya kualitas dan kuantitas di lihat dari Tiori Pembangunan di buku yang kamu baca Don."

"Yo.i," kata Dono.

Kasino setelah menyelesaikan urusannya lewat telpon langsung duduk di samping Dono. Mereka berjejer seperti pentol korek api sambil memandangi indahnya pemandangan pantai di pagi hari.

"Ngobrol apaan sih?" tanya Kasino.

"Tentang Tiori Pembangunan," kata Dono.

"Nie..bukunya," saut Indro memberikan buku kepada Kasino.

"Tiori Pembangunan ini.....kan tingkat Sarjana. Kalian berduakan SD gak lulus," kata Kasino.

"Ngeledek atau ngejek..itu," kata Dono dan Indro bersamaan.

"Ngejek.......eeeeee gak ding...... ngeledek. Becanda Don. Becanda Indro," kata Kasino.

"Iya..saya tahu," kata Dono.

"Cuma becanda...kan Kasino," saut Indro.

"Iya..becanda. Kenapa kalian berdua ngobrol tentang Tiori Pembangunan?" kata Kasino.

"Tanya sama Dono?" kata Indro.

"Kenapa Don?" kata Kasino.

"Karena....ada kaitannya dengan debat Presiden yang selanjutnya," kata Dono.

"Oh..begitu. Ya..sudahlah ayo pulang. Saya sudah lapar di pinggir pantai gak ada yang jual makanan," kata Kasino.

"Bener..juga...saya juga lapar. Ayo pulang," kata Indro.

"Kita pulang. Sudah nginep semalaman di pinggir pantai," kata Dono

Dono, Kasino, dan Indro bergerak ke mobilnya untuk pulang ke rumah dan mencari sarapan pagi di pinggir jalan karena perut mereka bertiga sudah keroncongan.


Karya: No

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK