Malam yang dingin di pinggir pantai. Dono seperti biasa sibuk mengetik di leptopnya. Sedangkan Kasino lagi sibuk nelpon sambil main air laut di pinggiran. Indro sibuk membuat bumbu masak dan di olesin ke ikan yang di beli pasar baru deh di panggang. Ternyata api dari areng mati.
"Don..udah dulu ngetiknya. Bantuin saya untuk memanggang bakar ikan ini," teriak Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono langsung mematikan leptopnya dan tidak lupa menyimpan hasil tulisannya, lalu leptop di masukkan dalam tas dengan baik. Keluarlah Dono dari mobil dan tidak lupa menguncinya.
"Apa yang bisa saya bantu Indro?" kata Dono sambil mendatangi Indro.
"Tolongin bantuin saya hidupin arang yang mati ini saya mau bakar ikan," kata Indro.
"Ok beres."
Dono segera menghidupkan areng dengan kertas. Lama ke lamaan areng terbakar dan jadilah areng yang membara.
"Indro...sudah jadi.api pada areng," kata Dono.
"Pinter..Don. Dari tadi saya..susah menghidupkannya," kata Indro.
"Pake tiori dong..langsung praktek..dong....Indro."
"Iya..deh anak..kuliahan," pujian Indro.
"Terima kasih Indro."
"Iya..Don."
Indro mulai membakar ikan dengan baik. Dono dapet telpon dari Rara langsung jawabnya dengan memencet tombol pada Hp.
"Halo..asalamualaikum," kata Dono.
"Walaikum salam," jawab Rara.
""Adek Rara..ada apa nelpon?" tanya Dono.
"Kangen," kata Rara.
"Kangen Band atau kangen beneran?" tanya Dono lagi.
"Beneran....mas. Adek..kangen..mas Dono."
"Kangen benaran toh.," kata Dono.
"Mas Dono lagi ngapain malam minggu gini kok gak ngapel ke rumah Rara?" tanya Rara.
"Kakak..lagi.....malam mingguan dengan teman-teman di pantai. Maaf gak ngajak Rara..ya. Masalahnya....di sini cuma ada laki-laki aja. Kan gak enak kalau Rara ikut..kan," jawab Dono.
"Iya deh Rara ngerti. Tapi lain kali Rara di ajaknya..malam mingguan...ya," kata Rara.
"Insyaalloh...dek Rara...kalau gak sibuk ya."
"Iya. Asalamualaikum."
"Waalaikum salam," jawab Dono.
Dono memasukan Hpnya ke saku celananya. Indro pun selesai bakar ikannya dan mulai menyajikannya di atas piring.
"Makan Don," ajakan Indro.
"Iya..Indro," kata Dono.
Dono dan Indro menikmati makan ikan bakar yang enak sambil melihat pemandangan laut saat malam hari.
"Bener-benar..enak ikan bakar masakan kamu Indro," pujian Dono.
"Terima kasih...Don," saut Indro.
Kasino pun selesai menelpon dan berlari menuju Dono dan Indro yang duduk di tiker sambil menikmati makan malam mereka berdua.
"Kalian berdua duluan. Gak nunggu saya," kata Kasino.
"Kamunya sibuk...sih Kasino," kata Indro.
"Sibuk bener..tuh," sambung Dono.
"Lumayan kerjaan. Lobian saya berhasil," kata Kasino.
Kasino mulai memakan ikan bakar buatan Indro.
"Enak..nie..ikan bakarnya. Siapa yang masak?" kata Kasino.
"Saya," kata Indro.
"Hebat..kamu Indro..masak ikan bakar yang enak," pujian Kasino.
"Terima kasih..Kasino," kata Indro.
Dono, Kasino, dan Indro menikmati makan ikan bakar sambil memandang laut di malam hari.
"Dono...gimana tulisan Blog kamu?" tanya Indro.
"Baik-baik aja..Indro."
"Kadang saya baca Blog kamu Don. Terkadang sekarang ini kamu jauh lebih berani alias extrim menyudutkan seseorang lewat menggunakan namanya. Takutnya yang baca bisa tersinggung Don," kata Indro.
"Kalau yang baca tersinggung oleh tulisan saya ya konsekwen saya menjadi seorang penulis. Tandanya saya berhasil membuat tulisan yang membuat orang berubah karakteristiknya gara-gara tulisan saya. Toh saya pun ingin orang mengkeritik tulisan saya. Tandanya saya ingin membangun citra tulisan saya jauh lebih baik lagi. Kalau bisa mengalahkan semua penulis hebat yang punya nama," penjelasan Dono.
"Optimis kamu cukup tinggi. Jadi kamu tidak takut menghadapi ujian dari cacian dan makian berkenaan dengan tulisan kamu yang mungkin lebih menyudutkan orang-orang yang di pakai namanya," kata Indro.
"Ya. Alloh SWT bersama saya," kata Dono.
"Bener...kamu Don. Alloh SWT bersama kamu dan saya juga. Kan kamu menulis juga ada nilai baiknya dan kekuranganya pun bisa di perbaiki," saut Kasino membenarkan omongan Dono.
"Sip. Itu baru teman saya, " pujian Dono sambil mengacungkan jempol ke Kasino.
"Terima kasih Don," kata Kasino.
"Alloh SWT bersama kita semua," kata Indro.
"Amin...," jawab Dono dan Kasino bersamaan.
Dono, Kasino, dan Indro menikmati makan malamnya sampai perut kenyang. Baru deh mereka bernyanyi bersama-sama dengan permainan gitar dari Kasino untuk menikmati malam mingguan di pinggir pantai.
Karya: No
No comments:
Post a Comment