CAMPUR ADUK

Saturday, February 9, 2019

SELEBARAN

Dono asik minum es cincau  dan duduk di pinggir jalan. Indro kesana kesini mencari Dono.

"Dono.....malah santai minum es cincau," kata Indro.

Indro langsung menghampiri Dono.

"Mang pesen satu gelas," permintaan Indro.

"Iya..mas," saut mamang penjual es cincau. 

Indro duduk di sebelah Dono.

"Orang sibuk-sibuk beres-beres nurun barang dari truk ke dalam rumah kamu malah ngilang. Di cariin malah minum es?" kata Indro.

"Saya hasus. Mempung mamang es cincau ini lewat saya beli. Jadi melariskan jualannya," kata Dono.

Mamang penjual es cincau memberikan gelas yang berisi es pada Indro.

"Silakan mas..minumannya."

"Iya."

Indro segera mengambil gelas es cincau dari mamang penjual dan meminum es.

"Segernya. Rasa haus saya hilang dan rasa capek saya hilang," kata Indro.

"Segerkan......," saut Dono.

Angin bertiup dengan kencang dan menerbangkan selebaran yang tadi tergeletak di jalan dan jatuh tepat di muka Dono.

"Aduh.....apa ini saya tidak bisa melihat," kata Dono yang heboh.

"Bentar Don," kata Indro yang mengambil selebaran yang menempel di wajah Dono.

Sedangkan mamang penjual es cincau tertawa yang di sembunyikan dengan ke dua tangannya melihat keadaan Dono. 

"Sudah di lepas dari wajahmu yang ganteng," kata Indro.

"Hampir saja saya gak bisa bernafas...Indro."

"Don jangan heboh gitu. Cuma isiden kecil aja kok."

"Iya..cuma masalah kecil..Indro."

Indro membaca dengan seksama selebaran tersebut.

"Gak penting selebaran ini," kata Indro dan ingin membuangnya.

"Gak penting isinya. Coba saya liat dulu..Indro."

"Nie," kata Indro sambil memberikan selebaran pada Dono.

Dono membaca seksama selebaran tersebut.

"Haaaaa.............PDI kalau di tendang D di ganti K jadi apa? PKI," kata Dono terkejut.

"Gak penting....kan Don."

"Nyenehnya keterlaluan banget. Jangan-jangan isu yang berkembang di masyarakat berkenaan Jokowi  di kaitkan PKI ini maksudnya!?...ya Indro."

"Mungkin. Ulah orang yang iseng untuk membuat keruh suasana agar perpolitikan di Indonesia biar lebih panas gitu...," penjelasan  Indro."

"Mungkin juga. Padahal dulunya keluarga saya ada kaitan dengan PKI sampai kacau ceritanya yang ini dan itu. Entah benar gaknya. Tetap jadi pioritas utama untuk tidak ikut campur maksudnya menghindar," cerita Dono.

"Kalau cerita..tentang keluarga kamu di kaitan dengan PKI sih sudah saya dengerin berulang kali. Toh hasilnya kamu adem ayem saja kehidupan sehari-hari kamu. Jadi semua hanya sejarah aja sebagai pembelajaran di bangku sekolah. Bahwa..demi membangun negeri ini ada yang menghancurkan dari dalam. Dengan alasan yang paling utama PKI," Indro yang memberikan masukan pada Indro.

"Iya..juga..lupakan. Berpikir untuk maju membangun diri untuk masa depan," kata Dono.

"Itu yang bener," saut Indro.

Dono asik minum es cintau lagi dan membuang selebaran yang gak penting. Indro pun menikmati es cintaunya. Kasino baru pulang dari beli makan dan minuman untuk di makan bersama sampai di dalam rumah Dono dan Indro gak ada. Kasino mencari kesana dan kesini sampai ke dalam truk tidak ada Dono dan Indro.

"Kemana kalian pergi hai teman-teman?" teriak Kasino di atas mobil truk.

"Woy.....Kasino jangan teriak-teriak jam segini nanti di kirain orang gila," saut Indro dengan suara keras.

Kasino pun melihat Dono dan Indro yang asik minum es cintau dan duduk di pinggir jalan.

"Dono dan Indro..teman baik..ku," kata Kasino.

Kasino bergerak mendekati Dono dan Indro.

"Asik banget kalian berdua...minum di sini?" tanya Kasino.

"Haus dan capek," jawab Dono dan Indro bersamaan.

"Saya membelikan kalian makan dan minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan haus," kata Kasino.

"Telat. Saya sudah mati kehausan dari tadi. Maka beli es cincau yang enak," kata Dono.

"Saya..ikutan. Alias idem..Kasino."

"Ya..sudah..lah nanti aja makan dan minuman yang saya bawa di nikmati," kata Kasino.

"Iya," jawab Dono dan Indro bersamaan.

Kasino pun memesan minuman es cincau kepada mamang penjual es cincau. Dengan senang hati mamang penjual es cincau menerima permintaan Kasino dengan segera gelas yang berisi es cincau di berikan kepada Kasino.

"Geseran dong duduknya. Saya mau menikmati minum es cincau sama kalian berdua," kata Kasino.

"Iya," jawab Indro.

"Nanti jatoh lagi.kalau di geser," kata Dono.

"Jatoh di gimana? Kalian berdua nongrong di pinggir jalan," kata Kasino.

"Buka kartu..nie.....gak jadi lawakkan," kata Dono.

"Tapi Don...kita bertiga kaya pentol korek tahu...kalau berjejer. Males ah....agak jauhan dikit," kata Indro.

"Iya...," saut Kasino sambil menikmati es cincau yang enak dan seger.

"Ah..jojong..aja," kata Dono.

"Kalian ngobrol apa di sini kayanya asik banget?" tanya Kasino.

"PKI," jawab Dono dan Indro bersamaan.

"Oh...PKI. Partai Kacau Indonesia," saut Kasino sambil asik minum es cincau.

"Kok...Partai Kacau Indonesia. ....Kasino..bukannya Partai Komunis Indonesia," kata Indro.

"Iya..kok..Partai Kacau Indonesia!? Kasino," kata Dono.

"Kan..bener....kalau di pelesetin K nya jadi Kacau. Hampir partai politik kan pada Kacau. Demi ini dan itu agar memajukan negeri ini. Itukan misi dan visi awalnya.....selanjutnya kan kacau. Kaya PKI," penjelasan Kasino.

"Sebenernya..memang bener-bener kacau sih. Tapikan masa lalu dan sekarang masa depan berbeda banget. Jadi ya..gak kacau-kacau banget partai yang berkembang di Indonesia," tambahan Indro.

"Terserah..kalian berdua. Dasar....nyeleneh," kata Dono.

Dono menyelesaikan minum esnya dan gelasnya di berikan ke mamang penjual es tak lupa membayarnya dengan uang cukup besar. Dan mamang es cincau mau menyusukan uangnya.

"Ini..mas uang kembalian..nya," kata mamang penjual es cincau.

"Gak usah....saya niat sodakoh...uang kelebihan dari bayaran saya minum es cincau," kata Dono.

"Terima kasih mas."

"Iya..sama-sama."

Dono bergerak untuk masuk ke dalam rumah. Indro pun ikutan dengan ulahnya Dono dengan membayar uang yang cukup besar dan juga kembalikannya di sodakohin. Indro pun mengejar Dono.

"Saya di tinggalin," kata Kasino.

Kasino segera menyelesaikan minum es cincaunya dan gelasnya di berikan ke mamang penjual es cincau. Tak lupa Kasino membayarnya dengan uang yang cukup besar. Dan lagi-lagi kembaliannya di sodakohin ke mamang penjual es cincau. Kasino langsung mengejar Dono dan Kasino.

"Alhamdulilah..rezeki anak istri saya. Masih banyak orang yang baik di negara Indonesia ini," ucap syukur mamang penjual es cincau.

Mamang es cincau bergerak lagi dengan mendorong gerobak esnya untuk menjajakan jualannya lagi. Dono, Kasino, Indro segera membereskan pekerjaan di dalam rumah yang belum beres sampai beres bener. Baru deh sore harinya temannya Kasino dateng untuk melihat kerjaan pindahan rumah. Segera Kasino mendapatkan bayaran yang pantes dari temannya. 

Barulah Dono, Kasino, dan Indro meninggalkan rumah tersebut tak lupa pamitan dengan teman Kasino.

"Beres...deh kerjaan hari ini..jadi kita malam mingguan," kata Dono.

"Yo.i...," saut Indro.

"Ayo..kita pulang," kata Kasino yang mulai menancap gas mobil truk dan di kendarain dengan baik.

Dono, Kasino, dan Indro pulang ke rumah sebelum itu mengembalikan mobil truk sewaan tersebut.


Karya: No

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK