Langit yang cerah di tepi pantai. Doni sedang asik menikmati liburannya sambil duduk di bawah pohon rindang. Tak lupa Doni membawa alat teropong. Dengan seksama Doni melihat pemandangan indah lewat teropong.
"Seksi..seksi..,"celoteh Doni.
Lagi asik meneropong pemandangan indah Doni tidak sadar melihat sesosok wanita cantik berpakaian bikini. Lalu Doni menaruh teropongnya ke samping tempat duduknya. Lalu wanita cantik mendekati Doni lebih dekat.
"Asik..ya..melihat pemandangan indah," kata wanita cantik sambil menampar pipinya Doni.
"Parrrrrrrr," suara tamparan di pipinya Doni.
Doni memegang pipinya yang merah.
"Aduh...sakit," kata Doni.
Wanita yang menampar Doni langsung pergi begitu saja. Doni pun jadi bingung dengan ulah wanita yang menampar pipinya.
"Apa saya lagi sial ya. Banyak wanita yang di lihat pake teropong tidak marah. Eh....gara-gara lewat sini langsung di tampar. Sakit lagi," kata Doni.
Doni beranjak dari duduknya dan membawa alat teropong pergi untuk pulang melupakan liburan yang di pantai sungguh menyakitkan. Doni berjalan ke parkiran mobilnya dan tidak sengaja menabrak seseorang sampai peropongnya jatuh. Doni pun memaklumi ke tidak sengajaannya begitu orang yang di tabraknya. Saat alat teropong di pungut di tanah berpasir posisi Doni menunduk tidak sengaja seorang wanita cantik berdiri di depan Doni. Terlihat di dalam roknya ada tato mawar di paha sebelah kiri dan celana dalam pink.
Doni pun tidak sengaja celetuk dan berkata "Pink." Wanita cantik melihat ulah Doni yang mesum.
"Kamu melihat di dalam rok saya....," kata wanita cantik sambil melancarkan tanparan ke arah pipi Doni.
"Parrrrr," suara tamparan keras.
Wanita cantik langsung pergi begitu saja. Doni pun bingung sekali dengan wanita yang menampar dirinya.
"Salah saya apa? pada hal saya mau mengambil teropong yang jatuh. Lagi-lagi pipi saya di tampar. Mau nikmati liburan malah sial di tampar," kata Doni.
Doni pun penasaran siapa yang menamparnya? lalu menggunakan teropong melihat wanita yang menamparnya dari ke jauhan. Terlihat jelas oleh Doni sosok wanita yang menamparnya.
"Lagi..lagi..cewek yang di ke temui di pantai yang menampar saya. Kalau di lihat espresinya kaya ada masalah. Biasanya wanita jadi sensitif dengan sekitarnya gara-gara ada masalah dengan pacarnya," kata Doni.
Doni terus memperhatikan wanita yang menamparnya dari jauh lewat teropongnya. Tiba-tiba wanita cantik mendekati seorang cowok yang sedang santai bersama seorang cewek yang cantik banget.
"Loh....kaya sinetron orang ketiga atau lebih tepatnya cinta segitiga," celoteh Doni sambil mengawasi lewat teropongnya.
Doni mengakhiri pengintainya terhadap wanita yang menamparnya dan masuk mobil. Doni pun membawa mobil dengan perasaan kesal sekali sampai di rumah. Selang berapa saat sampai di rumah Doni langsung membereskan pekerjaannya yang di tunda karena liburan. Dengan fokusnya mengerjakan pekerjaannya akhirnya Doni berhasil menuntaskan semuanya.
"Waktunya istirahat," kata Doni.
Doni langsung meninggalkan pekerjaannya yang telah selesai di taruh di atas meja. Doni pergi ke dapur untuk membuat kopi panas. Setelah jadi membuat kopi panas di cankir yang cantik Doni membawanya ke teras rumah sambil santai. Lalu sebuah mobil mewah masuk ke dalam halaman rumah di depan rumahnya Doni. Dengan seksama Doni menyaksikannya dengan sambil minum kopi di teras rumah. Keluarlah sesosok wanita cantik dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Doni pun terkejut melihat wanita tersebut.
Karena penasaran dengan wanita yang di lihatnya di rumah depannya. Lalu Doni mengambil sebuah teropong yang di taruh di atas meja. Dengan cepat Doni mengambil teropongnya dan mulai melakukan pengintaian dari depan pintu. Dengan seksama Doni melihat wanita yang bertamu di depan rumah sambil berbincang-bincang di teras depan Lila anaknya Pak Bowo.
"Sial...itu cewek yang menampar saya 2 kali..hari ini," kata Doni.
Doni yang kesal sekali lalu berbenah diri. Dengan membawa mobilnya Doni mencari tempat untuk refresing. Sampailah pada tempat yang cukup asik di sebuah kafe langganannya Doni. Langsung memarkirkan mobilnya dengan baik Doni. Keluarlah dari mobil Doni masuk ke dalam kafe. Doni bertemu dengan Boy yang duduk dengan santai sambil minum danmendengarkan band musik kesukaannya.
"Woy..teman udah lama ke gak ke sini?," tanya Boy.
"Biasa..saya lagi sibuk dengan kerjaan," jawab Doni.
"Oh..begitu... Ya udah kita lupakan pekerjaan. Kita nikmati kebersamaan kita di kafe ini dengan alunan musik yang merdu sekali. Kesukaan saya.........," kata Boy.
"Ok..beres," saut Doni.
Boy dan Doni menikmati kebersamaannya dengan asik banget. Doni mengunakan Hpnya menfoto moment yang bagus di sekitarnya. Lagi-lagi tidak sengaja ada orang yang menyengol tangannya sampai Hpnya jatuh. Ketika Doni mau mengambi Hpnya terjatuh eh malah ke tendang beberapa orang dan sampai ke injak. Tapi dengan memaklumi keadaan kafe yang ramai Doni mulai menenangkan dirinya. Doni mengambil Hpnya di lantai.
"Syukur Hp saya gak rusak," kata Dono dalam posisi jongkok.
Ada wanita cantik di depan Doni.
"Mulus banget paha putih ini," kata hati Doni.
Ketika Doni mau bangun dan melihat wanita cantik di depannya.
"Dasar laki-laki brengsek...mesum," kata wanita cantik dan menampar pipi Doni.
"Parrrrr..," suara tamparan.
Wanita cantik meninggalkan Doni begitu saja. Lalu Doni kembali duduk bersama temannya Boy sambil menahan sakit karena di tampar.
"Kenapa pipi mu merah Doni ada cap tangannya?," tanya Boy.
"Biasa saya lagi sial...di tampar cewek gak jelas," kata Doni yang kesal.
"Ya...udah nikmati aja.......makan dan minuman di kafe ini saya traktir," kata Boy.
"Iya.......Boy," saut Doni.
Doni menikmati acara di kafe sambil makan dan minum. Tetap saja Doni melihat wanita yang menamparnya duduk bersama cowok yang lagi mersa dengan ceweknya. Doni pun melihatnya pun geleng-geleng kepala. Sampai berceloteh "Dasar cewek aneh." Sontak tak sengaja Boy mendengar celotehan Doni.
"Apa yang omongin Doni?," tanya Boy.
"Enggak. Lihat cewek yang duduk di sana. Terlihat kacau sekali, tapi cowoknya yang di dekati lagi bermesraan dengan cewek lain," kata Doni.
"Maksud mu Lia toh!. Sebenarnya Lia itu mengejar Bram. Tapi Lia punya rifal dalam mendapatkan hatinya Bram yaitu Yuli. Singkat cerita Yuli mendapatkan Bram. Tapi masalahnya Yuli adalah temannya Lia. Otomatis.....kisah cinta segitiga ini berlangsung seperti itu. Alasan utama sih cepet kawin.....," kata Boy.
"Bener....bener...wanita yang kuat menghadapi persaingan cinta yang gila," kata Doni.
"Ya..begitu...lah cinta membutakan segalanya. Yang benar itu adalah hawa nafsunya....alias sex yang paling utama," kata Boy.
"Jadi gak pake..otak..dong," kata Doni.
"Bisa...jadi.....," kata Boy.
Doni pun kembali menikmati makan dan minumnya. Sedangkan Boy terus saja mendengarkan alunan musik yang bagus dari band kesukaannya. Tiba-tiba Doni ke belet pipis. Lalu beranjak Doni dari tempat duduk ke toilet. Saat pipis di kamar kecil Doni mendengar sedikit kegaduhan di luar. Doni pun menyelesaikan pipisnya keluar dari kamar kecil. Terlihat Lia bercakap dengan Bram. Tapi ternyata Bram mulai bersiasat untuk bercumbu dengan Lia. Tapi Lia pun berontak menolaknya. Doni yang mengintip dari balik pintu kamar kecil sedikit gram sekali. Bram terus melancarkan niat mau menggagahi Lia.
Tetap Lia pun masih berontak dan ingin menampar Bram. Tapi tangan Lia di tangkap oleh Bram dan pegang sangat kuat. Lia pun mau berteriak. Doni langsung keluar dari kamar kecil dan mendatangi Bram. Tinjuan Doni yang kuat ke arah muka Bram. Lalu Bram melepaskan pegangannya ke Lia.
"Siapa kamu ini?," tanya Bram sambil ingin membales serangan Doni.
Doni langsung menjawab dengan lantang "Saya tunangan Lia." Sontak Lia dan Bram terkejut. Lalu Doni pun mendorong Bram sampai jatuh ke lantai. Dengan seribu bahasa Lia pun diam. Doni langsung memegang tangannya Lia. Dengan Segera Lia dan Doni pergi dari toilet meninggalkan Bram begitu saja. Lalu Yuli dateng menghampiri Bram yang terluka di mulutnya akibat tonjokan yang kuat dari Doni. Sampai di luar kafe Doni lagi-lagi di tampar oleh Lia.
"Kenapa kamu menampar saya.....?," tanya Doni.
"Itu..untuk..orang yang mesum...," kata Lia.
"Tapi...kan saya tidak...melakukan perbuatan senono," pembelaan Doni.
Lia langsung menciup pipi Doni yang merah karena tamparan. Doni pun terkejut dengan ulah Lia.
"Ciuman ini untuk apa?," tanya Doni.
"Ciuman itu untuk..orang yang menolong saya dan berani mengambil tindakan mengaku bahwa saya tunangan kamu," kata Lia.
"Itu kan cuma eksen saja," kata Doni.
"Saya sudah tahu," saut Lia.
Lia pun pergi meninggalkan Doni. Tetapi Doni pun berpikir panjang sambil melihat Lia pergi begitu saja. Doni pun mengambilkan kesimpulan di dalam dirinya dan mengejar Lia sambil berteriak "Tunggu dulu." Lia mendengar panggilan Doni dan diam di tempat.
"Saya..mau bicara. Memang sedikit lancang. Tapi mungkin ini yang terbaik buat kita berdua," kata Doni.
"Maksudnya?" tanya Lia.
"Mau..kah...menikah dengan saya. Memang terlalu cepat berbicara tentang kepastian dalam hubungan. Yang namanya menjalankan hubungan harus di mulai dengan berteman dulu agar bisa mengenal lawan jenisnya," kata Doni yang sedikit ribet.
"Saya menerima kamu jadi suami saya. Jadi kita mulai dari sekarang aja pertemanan kita," kata Lia.
"Yesssssss," teriak Doni sambil menari mengelilingi Lia.
Lia pun tertawa melihat ulah Doni yang kaya anak kecil. Lalu Doni kembali berbicara lagi dengan Lia.
"Satu pinta saya jangan ringan tangan lagi..ya Lia," kata Doni.
Lia pun mengangkat tangan kanannya dan mau menampar Doni. Tapi ternyata Lia menahan tamparannya di pipi Doni. Sedangkan Doni sudah sedikit ketakutan dengan tindakan Lia yang mau menampar Doni. Lia akhirnya memutuskan mengelus pipinya Doni dan berkata "Saya berjanji tidak menampar kamu lagi. Tapi kalau mesum lagi saya akan menampar pipi kamu."
Doni pun mengerti dengan ucapan Lia dan menjawab "Bereslah itu." Doni dan Lia resmi jadiannya. Selang beberapa saat Doni dan Lia pun menikah dan acaranya pun di adakan di kafe. Boy sebagai teman Doni yang baik hati pun di undang di acara pernikahannya dan di suruh bernyayi bersama band ke sukaannya. Boy pun senang sekali sampai jingkrak kegirangan di acara pernikahan Doni dan Lia. Sedangkan Bram dan Yuli pun di undang oleh Lia untuk menunjukkan kepastian dalam hubungan anak manusia.
No comments:
Post a Comment