CAMPUR ADUK

Friday, August 17, 2018

ISA DAN ISA

Sebuah taman kota  di pinggiran kota besar. Ada seorang anak kecil duduk dan menangis terseduh-seduh karena kakinya terluka karena terjatuh saat bermain di bak pasir. Tak satu pun orang mengrubis anak kecil menangis. Sesosok pemuda berjubah putih datang menghampiri anak kecil tersebut. 

"Jangan menangis anak kecil. Om akan mengobati kaki mu yang terluka," katanya.

Anak kecil diam saja dan isak tangisnya berhenti.

Pemuda tersebut menyentuh kaki anak kecil yang terluka dengan telapak tangannya dan berdoa. Sekejab luka anak kecil tersebut pun menghilang.

"Nah.....kamu sudah sembuh sekarang ya nak," kata pemuda.

"Terima...kasih...Om..telah menyembuhkan luka di kaki saya. Tapi kenapa cepat sembuh ya?," kata anak kecil.

"Muzijat......semua atas izin Alloh SWT," kata pemuda.

"Muzijat..toh. Saya tidak mengerti. Tapi Terima kasih..lagi atas pertolongannya ya ...Om," kata anak kecil.

"Anak pintar. Iya sama-sama," kata pemuda sambil mengelus-ngelus rambutnya.

"Saya pintarlah...Ibu saya selalu memuji begitu," saut anak kecil.

Pemuda mendengar omongan anak kecil pun senang sekali.

"Anak baik...didik Ibunya dengan baik," kata anak kecil.

"Iya....lah saya anak yang baik ibu selalu bilang kepada saya harus menghormati orang lebih tua," saut anak kecil.

Pemuda merasa senang sekali dengan omongan anak kecil tersebut. Lalu Pemuda mengangkat tangan kanannya ke atas langit dan berdoa. Keajaiban pun terjadi. Sebuah es krim coklat di tangan kanan pemuda dan berikan kepada anak kecil  sambil berkata "Hadiah untuk anak yang pintar dan berakhlak baik."

Anak kecil langsung menyambut es krim yang berikan pemuda putih dengan tangan kanannya sambil berkata "Terima kasih ya...Om."

"Iya..sama-sama," jawab pemuda.

Anak kecil langsung memakan es krimnya. Lalu pemuda pun bertanya kepada anak kecil tersebut "Nak ..nama mu siapa?." sontak anak kecil pun menjawab dengan baik "Isa."

Pemuda pun sedikit terkejut dan berkata "Nama kamu sama dengan nama saya..... Isa juga."

"Om.....juga namanya Isa. Wah Ibu saya gimana ngasih nama saya kok pasaran banyak orang yang make. Pada hal Ibu bilang nama Isa diambil di saat saya lahir. Ketika Ibu menjalankan kewajiban sebagai muslim yang baik yaitu sholat isya," kata anak kecil.

Pemuda pun menahan tawanya dan menunjukkan senyum yang indah lalu berkata "Anak yang lucu." Sontak anak kecil yang bernama Isa berkata "Iya saya lucu...banyak orang yang gemes dengan kelucuan saya...sampai mencupit pipi saya sampai merah."

Isa mendengarkan dengan ocehan anak kecil tersebut bahagia.

"Bener-bener anak yang polos. Banggalah orang tua kamu dengan kepintaran kamu," kata pemuda bernama Isa.

Tiba-tiba terdengar suara Ibu-Ibu yang memanggil nama Isa berkali-kali. Sontak si Isa kecil menjawab "Iya..Ibu sebentar." bergerak si anak kecil mendatangi Ibunya. Sedang pemuda bernama Isa pun menghilang. 

"Ibu...Ibu....," kata anak kecil.

"Anak kesayangan Ibu. Sudah di bilangin mainnya jangan jauh-jauh. Ibu susah mencari kamu," kata Ibu.

"Maaf Ibu....kalau Ibu khawatir.....Isa mainnya jauh-jauh," katanya.

"Iya....Ibu maafkan. Tapi ngomong-ngomong dari mana es krim yang kamu makan?," kata Ibu.

"Dari....Om yang baik hatinya ngobatin kaki saya yang terluka," kata Isa yang polos.

"Apa kamu terluka....mana-mana Ibu periksa?," kata Ibu yang khawatir.

Dengan seksama sang Ibu memeriksa kaki anaknya. 

"Gak ada bekas lukanya nak...," kata Ibunya.

"Kata Om yang ngobatin itu Muzijat," ujar Isa yang polos.

"Muzijat...kaya......seperti kisah para nabi saja. Ah mana mungkin. Nama orang yang mengobati kamu siapa namanya?," kata Ibu.

"Om...tadi nama Isa," kata Isa yang lugu.

"Isa...namanya sama dengan nama anak saya...," kata Ibu.

"Iya...kan...nama saya pasaran banyak yang make," kata Isa yang lugu banget.

"Udah..yuk pulang!" kata Ibu.

"Iya...Ibu," jawab Isa dengan polos.

Ibu dan anak pun pulang ke rumah  dengan perasaan yang penuh bahagia.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK