Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik di langit dan bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus di chenel Allplay Ent, ya seperti biasa Budi duduk di depan rumahnya dengan santai, ya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
Isi cerita yang di baca Budi :
Agastya "Sattu" adalah seorang ilmuwan yang tengah mengembangkan sistem komunikasi untuk berkomunikasi dengan alien. Namun, Agastya kehilangan kepercayaan dari para seniornya dan diberi tenggat waktu satu bulan untuk menyelesaikan proyeknya dengan hasil yang substansial.
Sementara itu, Agastya diberi tahu oleh pacarnya Diva tentang penyakit ayahnya. Setelah mendengar ini, mereka berdua tiba di desa asalnya Paglapur, yang penduduknya penuh warna termasuk saudara laki-lakinya yang berbicara tidak jelas, seorang anak yang mengira dirinya tiang lampu dan semua orang yang berpikir bahwa Perang Dunia II masih berlangsung dan takut pada Jerman.
Tak lama setelah sampai di sana, Agastya mendapati bahwa ayahnya meneleponnya dengan alasan sakit. Mereka menelepon Agastya agar dia bisa membuat desa itu menjadi tempat yang lebih baik dan menghubungkannya dengan dunia luar.
Setelah mengetahui kebenarannya, Agastya memutuskan untuk pindah kembali ke AS. Namun, setelah mendengar penderitaan penduduk Paglapur, yang diabaikan pemerintah karena desa tersebut tidak tercantum dalam peta wilayah India, ia memutuskan untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Seiring berjalannya cerita, Agastya muncul dengan ide unik yang berkaitan dengan lingkaran tanaman dan kedatangan alien di desanya, untuk mendapatkan pengakuan atas desanya yang terisolasi dan mengalami penderitaan karena diabaikan sejak kemerdekaan.
Dengan bingkai yang terus bergerak maju, Agastya bersama penduduk desa lainnya menciptakan lingkaran tanaman di Paglapur dan menyebarkan rumor tentang kedatangan alien di desa tersebut. Dan dari sana, di tengah-tengah gembar-gembor media yang luar biasa, mengambil alih beberapa rangkaian adegan lucu yang dirajut seputar UFO dan alien buatan manusia fiktif.
Pada akhirnya, seluruh lelucon tentang alien palsu terbongkar dan di akhir cerita, yaaa alien sungguhan datang dan memberikan hadiah minyak kepada desa.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya lanjut baca cerpen lain dengan judulnya Temen tapi Demen, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di sebuah gang sempit di sudut kota Jakarta yang bernama Gang Senggol, tinggal dua keluarga pasangan Betawi yang tidak pernah akur. Mereka adalah pasangan Rojalih dan Ipeh yang memiliki anak bernama Safei. Serta pasangan Udin dan Minah yang memiliki anak bernama Aisyah. Walaupun dilarang oleh orang tua masing-masing, tapi sejak kecil Aisyah dan Mat Pe'i berteman dekat. Seiring waktu, Aisyah tumbuh dijadikan gadis tomboy yang senang memelihara ayam sedangkan Mat Pe'i tumbuh dijadikan pemuda alim yang pintar di sekolah.
Diam-diam, Mat Pe'i menyimpan rasa suka ke Aisyah. Namun Aisyah sama sekali tidak menyadari hal itu karena dia mengasumsikan Mat Pe'i sebagai sahabatnya. Rojalih yang sudah dijadikan juragan ojek, mampu menyekolahkan Mat Pe'i hingga dia dijadikan sarjana. Rojalih dan Ipeh membanding-bandingkan anaknya dengan Aisyah yang hanya kursus make up, itupun tidak lulus-lulus karena Aisyah malas. Aisyah bertambah memilih main bersama Dudung dan Ojon yang pengangguran. Tentu ini membuat Minah dan Udin sebagai orang tua Aisyah, dijadikan kesal dan tersinggung karena anaknya diremehkan.
Tapi kebahagiaan keluarga Rojalih tidak berlanjut lama karena semua hartanya disita untuk membayar hutang Mamat, adinda Rojalih. Untuk membayar hutangnya pada Rojalih, Mamat terpaksa ngojek pakai motor butut milik Kong Aput. Tapi benar saja kejadian yang membuat Mamat sial hingga tidak dapet uang setoran. Mat Pe'i yang sudah dijadikan sarjana, mencoba mencari pekerjaan tapi ternyata sulit. Hingga sebuah kali, satu kantor menerimanya sah manager.
Tanpa Mat Pe'i sadari, dia mampu diterima kerja karena Safina yang berharap bapaknya, pemilik perusahaan itu untuk menerima Mat Pe'i. Safina, gadis cantik modern itu memang menyukai kesederhanaan Mat Pe'i. Aisyah yang dibuatkan salon, tidak benar waktu mengurus salonnya karena kini dia dijadikan make up artis Kevin, idolanya. Seiring berlanjutnya waktu, Kevin makin tidak jauh dengan Aisyah. Tentu hal itu membuat Mat Pe'i cemburu. Mat Pe'i hasilnya tidak tinggal diam dan berupaya menyatakan perasaannya pada Aisyah sebelum keduluan Kevin.
Tapi usahanya selalu gagal. Bahkan kini Aisyah mengira Mat Pe'i tengah jatuh cinta pada Safina, Aisyah pun mendukungnya. Aisyah selalu menjodoh-jodohkan Safina dengan Mat Pe'i Hal itu membuat Mat Pe'i merasa makin jauh dengan Aisyah. Keadaan makin berbelit karena Kevin lambat laun sah jatuh cinta dengan Aisyah. Sementara itu, kedua orang tua Mat Pe'i makin jatuh hati dan menyetujui hubungan Safina dengan Mat Pe'i.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu.
"Agus Salim, ya pahlawan Nasional. Aku senang sekali cerita tentang sejarah perjalanan hidup dari Agus Salim gitu. Sedangkan cerita Agus buntung berdasarkan media ini dan itu...sudah tenggelam dengan baik berita gitu seperti kapal yang tenggelam gitu," kata Eko.
"Agus Salim. Maksudnya Eko, ya Eko ingin tahu kabar teman aku yang bernama Agus Salim....yang rumahnya Agus Salim dekat dengan mesjid LDII gitu?" kata Budi.
"Iya Budi...aku ingin tahu saja kabar temannya Budi...yang bernama Agus Salim. Hidup ini kan nama kan kembar," kata Eko.
"Kabar Agus Salim...sih baik Eko!" kata Budi.
"Kabarnya...Agus Salim teman baiknya Budi...baik toh!" kata Eko.
"Eko pasti ingin tahu keadaan lingkungan sosial masyarakat di tempat tinggal Agus Salim, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya Budi...aku ingin tahu...keadaan lingkungan sosial masyarakat di tempat tinggal Agus Salim!" kata Eko.
"Hidup ini...Eko...tentang keadaan lingkungan sosial masyarakat di tempat tinggal Agus Salim....antara baik dan buruk perilaku manusia, ya antara paham agama dan tidak paham agama gitu," kata Budi.
"Seperti biasanya toh....keadaan lingkungan sosial masyarakat di tempat tinggal Agus Salim toh.....antara baik dan buruk perilaku manusia, ya antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Manusia itu...tidak luput dari salah dan dosa," kata Eko.
"Isi hati manusia...siapa yang tahu? Yang tahu isi....manusia adalah Tuhan yang menciptakan manusia!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Yaaa kalau begitu sih...main permainan monopoli saja Budi!" kata Eko.
"Okey...main permainan monopoli!" kata Budi.
Budi mengambil permainan monopoli di bawah meja, ya permainan monopoli di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan monopoli dengan baik gitu.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema yang yatim piatu, ya jadi hidup Gema di jalanan gitu. Ketika Gema kalah bertarung dengan Rangga, ya ada orang yang baik menolong Gema. Orang baik yang menolong Gema adalah Gibran gitu. Rangga di kalahkan Gibran gitu. Ya Gibran memang preman gitu. Gema mau ikut Gibran jadi preman gitu, ya memang hidup di jalanan memang keras gitu. Gema yang menjadi preman bersama Gibran, ya persahabatan keduanya berjalan dengan baik gitu. Latar belakang Gibran, ya Gibran anak yang terlahir dari pemerkosaan gitu. Gibran memang di ejek dari kecil sampai dewasa sama orang-orang dengan sebutan anak haram gitu. Ya Gibran tidak peduli dengan ejekan orang-orang gitu. Rangga yang balas dendam sih karena di kalahkan Gibran gitu. Rangga membawa tiga temannya gitu. Pertarungan terjadi dengan baik gitu. Polisi dari kepolisian Lapor Pak! dapat laporan pertarungan antar preman di jalanan gitu. Polisi menangkap Gibran, Gema, Rangga, dan tiga orang temanya Rangga gitu. Gibran dan Gema di penjara dengan baik gitu. Ceritanya sih, ya Gibran dan Gema keluar dari penjara gitu. Petugas penjara memberikan nasehat pada Gibran dan Gema untuk menjalankan hidup di jalan baik dan jangan masuk penjara lagi gitu. Gibran dan Gema tidak peduli dengan omongan petugas penjara gitu, ya karena Gibran dan Gema benci sama petugas penjara dan juga polisi gitu. Hidup ini, ya harus menghasilkan uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari gitu. Gibran dan Gema ingin kembali menjadi preman lagi untuk menghasilkan uang gitu. Selama Gibran dan Gema di penjara ternyata ada preman yang bernama Ardian dan empat temannya gitu. Gibran dan Gema sebenarnya sudah males berkelahi dengan sesama preman, ya ujung-ujung itu....penjara atau mati gitu. Gema berkata "Tobat saja Gibran! Tidak jadi preman!". Gibran yang ingin kembali preman tapi males berurusan dengan preman seperti Ardian gitu. Ya Gibran menerima saran Gema, ya Gibran berkata "Tobat...Gema! Tidak jadi preman!". Farhan seorang ustad di sebuah mesjid gitu. Gibran dan Gema bertemu dengan ustad Farhan di mesjid tujuannya Gibran dan Gema...tobat...tidak jadi preman....gitu. Ya ustad Farhan membimbing Gibran dan Gema untuk di jalan baik demi kebaikan bersama gitu. Jihan adalah istri ustad Farhan gitu. Penampilan Jihan seperti cewek muslimah gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik ustad Farhan dan Jihan, ya bahagia dengan anak bernama Aqeela gitu. Ya Aqeela menjalankan sekolah SD gitu. Gibran dan Gema di ajarkan ustad Farhan pemahaman agama Islam, ya Gibran dan Gema tinggal di mesjid menjadi marbot gitu. Selama menjadi marbot mesjid, ya kehidupan yang di jalankan Gema dan Gibran....tenang dan baik gitu. Ustad Farhan pun mengajarkan ilmu untuk berdagang dengan baik sama Gema dan Gibran. Ya Gema dan Gibran mempelajari dengan baik ilmu dagang gitu, ya sampai keduanya memahami dengan baik gitu. Gema dan Gibran ingin berdagang demi perubahan hidup ini, ya urusan ekonomi gitu. Ustad Farhan memberikan modal pada Gema dan Gibran, ya jadi Gibran dan Gema bekerja sama dengan baik menjalankan usaha toko kelontong gitu. Ceritanya...dengan usaha dan diiringi doa yang baik, ya usaha yang di jalankan Gibran dan Gema berjalan dengan baik gitu. Ustad Farhan senang banget...dengan usaha yang di jalankan Gibran dan Gema berjalan dengan baik gitu. Gema yang jomblo ingin punya istri gitu. Sedangkan Gibran masih memikirkan latar belakang dirinya, ya anak hasil pemerkosaan gitu...jadi Gibran masih tidak ingin punya istri gitu. Kiara cantik yang penampilan seperti cewek muslimah gitu dan kerjaannya Kiara penjual sayur di pasar gitu. Gema tertarik dengan Kiara gitu. Hubungan pertemanan terjalin dengan baik Gema dan Kiara gitu. Dengan bantuan ustad Farhan, ya Gema berhasil menikahi cewek pujaan hati...Kiara gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik Gema dan Kiara, ya ustad Farhan tetap memberikan nasehat-nasehat yang baik pada Gema dan Kiara untuk menjalankan rumah tangga dengan baik gitu. Gibran memang senang sih Gema punya istri yang cantik dan baik, ya Kiara gitu. Ya Gibran tetap masih jomblo karena masih memikirkan dengan baik latar belakang dirinya....anak dari hasil pemerkosaan gitu. Sebenarnya ada cewek yang di sukai Gibran, ya cewek itu...bernama Adara gitu. Ya Adara memang cantik, ya penampilannya seperti cewek muslimah dan kerjaannya Adara penjual buah di pasar gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Preman Pensiun," kata Eko.
"Yaaa memang Preman Pensiun," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan monopoli gitu.
No comments:
Post a Comment