Malam yang gelap, ya di langit ada bintang dan ada bulan gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus sinetron di chenel TVRI gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk santai dengan baik di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Selama acara budaya di Gujarat, seorang delegasi Tiongkok, Jenderal Zeng, mengonsumsi produk bernama Sup Harimau dan meninggal. Penyelidikan atas kematiannya mengarah pada Sup Harimau, yang ia konsumsi beberapa saat sebelum pingsan, sebagai kemungkinan penyebab kematian, dan petugas CBI Sharma dan Gupta mencari Raghuvir "Raghu" Mehta, produsen asli produk tersebut, yang akhirnya menyerahkan diri kepada pihak berwenang setelah diinterogasi dengan ketat.
Dalam kilas balik, terlihat bahwa Raghu telah menjadi pengusaha Gujarati yang gagal yang tinggal bersama istrinya Rukmini dan putranya Chintu. Meskipun bertanggung jawab atas bisnis kasur mendiang ayahnya, yang sekarang dirasakan semua orang termasuk dirinya telah mengalami kerugian terlalu lama, ia berjuang untuk menghasilkan ide bisnis yang menguntungkan dan telah mencoba beberapa produk yang gagal laku. Pamannya memaksanya untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok bersama sepupunya Devraj di mana ia akan bertemu dengan investor tentang bisnis minuman olahraga. Saat berada di Tiongkok, Devraj mempresentasikan produknya kepada Tanmay, seorang pengusaha Gujarati yang sukses, yang menolaknya. Putus asa atas penolakan tersebut, saat Devraj meninggalkannya dengan caranya sendiri, Raghu menjalin ikatan dengan Tanmay yang menjelaskan filosofi di balik kewirausahaan kepadanya. Raghu mabuk-mabukan dengan kontak Devraj Xui Lee, dan dalam keadaan linglung, berkomitmen untuk bertemu dengan bosnya Hao Li sambil menyamar sebagai Devraj.
Selama pertemuan tersebut, Hao memperkenalkan Raghu pada Tiger Penis Soup yang merupakan obat kuat dari Viagra versi Cina. Hao mengusulkan agar Raghu menjual produk ini di India dan menyatakan bahwa produk ini akan sukses di sana karena orang Cina dan India selalu memikirkan seks. Saat meneliti pasar di India, Raghu menyadari bahwa tidak ada solusi nyata yang tersedia untuk masalah seksual yang dihadapi pria. Raghu mengusulkan kemitraan bisnis kepada Dr. Tribhuvan Vardhi, seorang seksolog yang buku-bukunya telah membuat Raghu terkesan, tetapi Vardhi awalnya menolak tawaran tersebut. Sementara itu, ketidakmampuan Raghu untuk memberikan penghasilan tetap bagi keluarganya menciptakan ketegangan antara dirinya dan Rukmini. Raghu melanjutkan dengan merekrut Vardhi dengan janji menyebarkan kesadaran seks ke publik dan akhirnya Vardhi setuju. Kembali ke masa sekarang, otopsi Jenderal Zeng terhambat oleh birokrasi diplomatik, memaksa Sharma dan Gupta untuk mencoba mendapatkan kebenaran melalui Raghu, yang tetap bersikeras bahwa tidak ada yang salah dengan produknya.
Kembali ke masa lalu, Raghu mengumpulkan tim yang terdiri dari para profesional muda berbakat untuk menangani produksi dan distribusi produk tersebut. Setelah beberapa kesulitan di awal, Raghu bertemu dengan Tanmay yang mengusulkan Vardhi sebagai wajah produk mereka. Tim tersebut mengatur sebuah seminar, tetapi Vardhi secara tidak sengaja masuk ke sebuah konferensi orang tua-guru; permohonannya yang penuh semangat untuk menjadikan wacana seksual sebagai hal yang normal di masyarakat menjadi viral. Hasilnya, bisnis Tiger Soup menjadi sangat sukses. Namun, Raghu menyembunyikan produk tersebut dari Rukmini dan keluarga besarnya yang mengira bahwa ia menjalankan bisnis yang berhubungan dengan penggemar Tiongkok. Devraj segera mengetahui bahwa Tiger Soup adalah di balik kesuksesan Raghu. Raghu bertemu dengan idolanya Abhay Chopra, seorang investor dan pembicara motivasi yang sukses, yang bersekutu dengan Devraj. Chopra mengusulkan kemitraan bisnis, tetapi Raghu menolak usulan tersebut; sebagai balasan, Devraj mengungkapkan kepada keluarga tersebut bahwa Raghu menjalankan bisnis Tiger Soup yang tampaknya tidak memiliki reputasi baik.
Chintu dikeluarkan dari sekolahnya ketika sebotol Sup Harimau ditemukan di tasnya. Begitu Rukmini yang marah mengetahui bahwa Raghu berbohong tentang bisnisnya, dia mengonfrontasinya tentang hal itu. Raghu yang tertekan pergi ke Vardhi untuk mengakhiri kemitraan mereka tetapi panggilan tepat waktu dari Tanmay membuatnya mempertimbangkan kembali. Kembali ke masa kini, Raghu dan Vardhi muncul di hadapan komisi pendahuluan yang terdiri dari beberapa badan pemerintah untuk menjelaskan peran mereka dalam kematian Zeng. Raghu mengungkapkan bahwa tidak ada bahan rahasia dalam sup; itu hanya Randi, ya hidangan penutup India, dan menyiratkan bahwa sebagian besar masalah seksual lebih bersifat psikologis daripada biologis. Vardhi memohon kepada komisi untuk tidak menganggap seks sebagai topik tabu dan mendorong mereka untuk membiarkan produk tersebut berlanjut alih-alih melarangnya. Namun, sementara tekanan birokrasi dari delegasi Tiongkok memaksa komisi untuk melarang Sup Harimau untuk beberapa waktu, Raghu dan Vardhi dibebaskan dan menyampaikan kepada media bahwa mereka senang produk tersebut tidak dilarang sepenuhnya.
Di akhir cerita, Raghu ditampilkan sebagai pemilik sukses dari jaringan klinik kesehatan seksual dengan Vardhi sebagai wajah bisnisnya dan ia diundang ke sekolah bisnis terkemuka untuk memberikan kuliah tentang menjadi seorang pengusaha. Rukmini sangat terharu dengan keberhasilan suaminya dan prestasi yang telah diraihnya. Raghu mengakhiri cerita dengan slogan yang sama yang sebelumnya diajarkan Tanmay kepadanya.
***
Budi selesai membaca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada tekok kaleng berisi teh gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa hidup ini tetap sama sih....Eko!" kata Budi.
"Tinggal di kota-kota yang ada di Indonesia. Manusia tetap merencanakan ini dan itu dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Realitanya memang begitu sih," kata Budi.
"Rencana manusia yang baik sih, ya tidak ada masalah kan Budi?" kata Eko.
"Memang Eko...rencana manusia baik, ya tidak ada masalah sih!" kata Budi.
"Rencana manusia yang buruk ini...paling berbahaya," kata Eko.
"Memang yang paling berbahaya adalah rencana manusia yang buruk, ya maka hidup ini terjadi cerita kriminalitas ini dan itu di masyarakat gitu," kata Budi.
"Hidup tetap harus berhati-hati dalam menjalankan hidup ini, ya karena ada manusia yang buruk ini dan itu, ya pandai berbaur dengan baik di lapisan sosial masyarakat," kata Eko.
"Memang hidup ini...harus berhati-hati dalam menjalankan hidup ini. Orang-orang yang perilaku buruk, ya ada yang belum tertangkap polisi, ya karena pandai menghilangkan jejak dengan cara di tutupi dengan baik sama teman dan keluarga," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tinggal di kota-kota yang ada di Indonesia. Manusia tetap berkompetisi dengan baik di segala bidang dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Realitanya memang begitu sih," kata Budi.
"Persaingan sengit banget," kata Eko.
"Memang persaingan sengit banget," kata Budi.
"Ya bagi yang berhasil dari usaha yang di jalankan, ya rasa senang banget. Ya bagi yang gagal dari usaha yang di jalankan, ya tetap harus berusaha dengan baik sih....sampai berhasil," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA," kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kartu gaplek saja Budi!" kata Eko.
"Okey main permainan kartu gaplek!" kata Budi.
Budi mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya kartu gaplek di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cewek tetap punya keinginan dengan baik, ya mendapatkan cowok yang kaya demi hidup ini kehidupan cewek terjamin segalanya," kata Budi.
"Nama juga keinginan yang diinginkan cewek...mendapatkan cowok kaya, ya demi hidup ini...hal wajar sih...hidup yang baik dan berkecukupan dengan baik gitu," kata Eko.
"Cewek melihat dengan baik lingkungan sosial masyarakat dengan baik, ya tentang cewek yang mendapatkan cowok miskin, ya rumah tangganya dengan keadaan miskin...ceritanya penuh dengan kekurangan ini dan itu...penderitaan di rasakan dengan baik," kata Budi.
"Keadaan sih, ya cewek mendapatkan cowok miskin dan juga di terima dengan baik. Cowok miskin pekerja keras dengan baik, ya kebutuhan sehari-hari usahakan di penuhi dengan baik demi ceweknya. Ya hidup ini, ya jadi masalah itu....ada cowok tidak pekerja keras, ya cewek jadi menderita dan akhirnya putus hubungan, ya cerai gitu," kata Eko.
"Cewek harus pandai-pandai memilih cowok," kata Budi.
"Memang harus cewek pandai-pandai milih cowok!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main kartu gaplek gitu.