CAMPUR ADUK

Monday, December 29, 2025

SPOTLIGHT

Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik di langit yang gelap gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....sinetron misteri di chenel ANTV, ya seperti biasa sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang menarik, yaaa sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.

Isi cerita yang di baca Budi : 

Pada tahun 1976, di kantor polisi Boston, dua polisi membahas penangkapan pastur Katolik John Geoghan dalam pelecehan seksual terhadap anak dan adanya monsiyur berpangkat tinggi yang berbicara dengan ibu dari anak tersebut. Seorang asisten jaksa wilayah masuk ke kantor polisi dan mengatakan kepada polisi agar tidak membiarkan pers mengetahui kasus ini. Penangkapan dibatalkan dan pastur dibebaskan.

Pada tahun 2001, The Boston Globe mempekerjakan editor baru, Marty Baron. Marty bertemu dengan Walter "Robby" Robinson, editor tim Spotlight dari surat kabar tersebut, sekelompok kecil jurnalis yang membuat artikel investigasi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meneliti dan menerbitkan. Setelah Marty membaca sebuah kolom The Boston Globe tentang seorang pengacara, Mitchell Garabedian, yang menyatakan bahwa Kardinal Bernard Law, yang merupakan Uskup Agung Boston, mengetahui bahwa John Geoghan telah melakukan pelecehan terhadap anak-anak secara seksual dan tidak melakukan apapun untuk menghentikannya, ia mendesak tim Spotlight, termasuk jurnalis Sacha Pfeiffer, untuk menyelidiki kasus tersebut. Jurnalis Michael Rezendes menghubungi Mitchell, yang awalnya menolak untuk diwawancarai. Meskipun ia diberitahu untuk tidak melakukannya, Michael mengungkapkan bahwa ia berada di tim Spotlight, membujuk Mitchell untuk berbicara.

Percaya bahwa mereka mengikuti kisah seorang pastur yang beberapa kali dipindahkan, tim Spotlight mulai membongkar pola pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pastur Katolik di Massachusetts, dan sebuah penutupan yang terus berlanjut oleh Keuskupan Agung Boston. Melalui Phil Saviano, ketua komunitas korban pelecehan seksual oleh pastur, mereka memperluas pencarian mereka hingga mencapai tiga belas pastur. Mereka mengetahui melalui Richard Sipe, mantan pastur yang bekerja untuk rehabilitasi pastur pedofilia, bahwa secara statistik, sekitar 90 pastur yang melakukan kekerasan di Boston (enam persen pastur). Melalui penelitian mereka, mereka memperluas pencarian hingga mencapai 87 pastur dan mulai menemukan korbannya untuk mendukung kecurigaan mereka.

Ketika serangan 11 September 2001 terjadi, tim Spotlight terpaksa untuk tidak memprioritaskan ceritanya. Mereka mendapatkan kembali momentum ketika Michael belajar dari Mitchell bahwa ada dokumen yang tersedia untuk umum, yang memastikan bahwa Kardinal Bernard Law sadar akan masalah tersebut dan mengabaikannya. Meskipun Michael berargumen untuk merilis ceritanya segera sebelum banyak korban yang menderita dan surat kabar saingan menerbitkannya, Robby tetap teguh untuk meneliti lebih jauh sehingga masalah yang sistemik ini dapat dipaparkan secara terbuka. Setelah The Boston Globe memenangkan sebuah kasus untuk mendapatkan lebih banyak dokumen legal yang dibuka yang memberi bukti gambaran kasus pelecehan yang lebih besar itu, tim Spotlight akhirnya mulai menulis ceritanya dan berencana untuk mempublikasikan penemuan mereka di awal tahun 2002.

Ketika mereka hendak mencetak, Robby mengaku kepada tim Spotlight bahwa pada tahun 1993, pengacara Eric MacLeish memberikan daftar 20 pastur pedofilia kepadanya, di mana Robby tidak mengikutinya. Namun Marty tetap memuji Robby dan usaha timnya untuk mengungkapkan kejahatan sekarang. Ceritanya berlanjut dengan mencetak tautan web ke dokumen yang mengungkapkan kelambanan Kardinal Bernard Law dan nomor telepon korban pastur pedofilia. Keesokan paginya, tim Spotlight mendapat banyak telepon dari para korban yang datang untuk menceritakan kisah mereka.

Terakhir, daftar tempat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia di mana skandal besar pelecehan seksual oleh pastur ada dan terjadi, dan sebuah pernyataan dibuat bahwa Kardinal Bernard Law mengundurkan diri, tetapi akhirnya ia dipromosikan ke Basilika Santai Maria Maria Maggiore di Roma, salah satu gereja terbesar di dunia.

***

Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Aku merasa ganjil sih...tentang pemenang DA7," kata Eko.

"Ya aku juga sama sih.....Eko...merasa ganjil...tentang pemenang DA7," kata Budi.

"Tasya....nama yang biasa di pakai siapa pun dan juga memang terkenal sih nama Tasya, ya nama artis," kata Eko.

"Memang nama Tasya nama terkenal, ya nama artis dan juga nama Tasya biasa di pakai siapa pun," kata Budi.

"Kekasih hati...Budi...namanya Tasya," kata Eko.

"Ya memang nama kekasih hati ku adalah Tasya," kata Budi.

"Budi biasa membuat cerpen, ya cerita yang di buat Budi biasa sih tokohnya ceweknya memakai nama Tasya karena Budi menyukainya  dengan baik nama Tasya dan cerpen yang di buat Budi di publikasikan dengan baik sih di jaringan internet," kata Eko.

"Ya memang hoby aku membuat cerpen dan menggunakan nama Tasya karena aku suka dengan nama Tasya," kata Budi.

"Apa mungkin pemenang DA7 yang bernama Tasya di kaitkan dengan Budi.....karena Budi punya kekasih hati bernama Tasya, yaaa nama Tasya jadi tokoh dalam cerita yang di buat Budi...., yaaa dan memang Budi dan aku menyukai dengan baik sih artis Tasya?" kata Eko.

"Ganjil," kata Budi.

Budi berpikir panjang dengan baik.

"Gimana Budi...berkaitan apa tidak?" kata Eko.

"Karena bahan obrolan lulusan SMA. Pake kemungkinan ini dan itu. Kemungkinan sih....ada sih kaitannya," kata Budi.

"Jadi Budi...terkenal dong," kata Eko.

"Cerpen aku buat di baca orang luar negeri ini dan itu sih, ya bisa di bilang sih aku terkenal," kata Budi.

"Terkenal di dunia maya kan Budi?" kata Eko.

"Ya terkenal di dunia maya, ya nama juga jaringan internet," kata Budi.

"Dunia kenyataan...Budi biasa-biasa saja!" kata Eko.

"Kenyataannya bener sih omongan Eko, ya aku biasa-biasa saja. Sederhana!!!" kata Budi.

"Budi...sederhana!!! Aku juga sederhana!!!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan kartu remi saja Budi!" kata Eko.

"Okey main permainan kartu remi!" kata Budi.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik.

"Emmm," kata Eko.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Valen tinggal dengan baik di Batam dengan kedua orang tuanya sih. Epy dan Wulan adalah orang tua Valen. Ya Valen kerja dengan baik di perusahaan PT. MAJU. Hidup di Batam memang tetap sama sih tetap kompetisi sih urusan usaha-usaha yang di jalankan orang-orang tinggal dengan baik sih Batam dengan permodalan kecil dan besar, ya hasil sih….rezeki masing-masing gitu. Yaaa Valen bersyukur dengan baik sih kerja di perusahaan, ya karena Valen mendengarkan dengan baik sih wejangan setiap hari dari Ayah dan Ibu tujuannya Valen belajar dengan baik agar masa depan baik gitu. Valen punya teman baik sih, ya namanya Robi gitu. Ya Robi kerja dengan baik juga sih di perusahaan PT. MAJU gitu. Aladul dan Rara adalah orang tua Robi gitu. Valen dan Robi biasa sih jalan-jalan dengan motor masing-masing, ya ke tempat-tempat yang baik yang ada di Batam dengan tujuannya happy-happy gitu. Memang sih Valen dan Robi ke mall K SQUARE, ya belanja dengan baik dan menikmati makanan dan minuman yang enak gitu….paling penting sih…pelayanannya bagus gitu. Valen dan Robi memang ngobrolin dengan baik sih tentang mall K SQUARE, ya sambil menikmati makanan dan minuman yang enak gitu. Keadaan di mall K SQUARE rame sih dengan orang-orang yang menikmati dengan baik keadaan di mall gitu, ya pokoknya nyaman dan aman gitu. Memang sih orang-orang yang kerja di mall K SQUARE bersyukur dengan baik sih, ya karena di sisi lain ada orang-orang masih susah mendapatkan kerjaan yang layak gitu. Tasya bersama suaminya yang bernama Budi, ya ke mall K SQUARE gitu tujuannya belanja, ya menikmati makanan dan minuman enak gitu. Valen dan Robi bertemu dengan Tasya dan Budi gitu. Tasya adalah mantannya Valen gitu. Hubungan kisah cinta sih di jalankan dengan baik sih…Valen dan Tasya pada masa kuliah gitu. Putus hubungan Tasya dan Valen karena Tasya di jodohkan dengan baik sama kedua orang tua Tasya dengan Budi. Ya Budi kerja dengan baik di perusahaan PT. SEJAHTERA yang ada di Malaysia gitu. Memang Budi orang Malaysia gitu. Budi dan Tasya menikah dengan baik, ya keduanya tinggal dengan baik di Malaysia karena Budi kerja dengan baik di perusahaan yang ada di Malaysia gitu. Sekarang Valen bertemu dengan Tasya tidak sengaja di mall K SQUARE gitu, ya Valen berusaha dengan mengabaikan Tasya gitu karena Tasya punya suami…..Budi gitu. Robi yang teman baik Valen, ya Robi mengerti Valen mengabaikan Tasya karena Budi gitu. Tasya yang bertemu Valen, ya mengabaikan Valen saja karena sebagai istri yang baik sih…Tasya memikirkan dengan perasaan suaminya dengan baik…Budi. Ya Budi dan Tasya menikmati dengan baik keadaan di mall K SQUARE yang bagus dengan pelayanannya gitu. Valen dan Robi meninggalkan dengan baik mall K SQUARE gitu. Budi dan Tasya di Batam sedang liburan saja dan tinggal dengan baik di rumah orang tua Tasya gitu. Liburan selesai, ya Budi dan Tasya kembali ke Malaysia karena Budi harus kerja dengan baik di perusahaan yang ada di Malaysia gitu. Valen dan Robi yang kerja dengan baik di perusahaan gitu. Valen masih mengenang sih kisah cintanya pada masa kuliah dengan Tasya gitu. Kenangan sekedar kenangan saja, ya Valen sadar sih bahwa Tasya sudah miliknya Budi gitu. Robi pernah berpacaran sih pada masa kuliah dengan cewek yang bernama Zahra gitu. Hubungan Robi putus dengan Zahra karena Zahra menjalin kisah cinta dengan Arbil gitu. Sekarang ini Robi telah melupakan dengan baik sih…melupakan Zahra gitu. Hubungan kisah cinta Arbil dan Zahra sampai menikah dan keduanya kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA gitu. Robi sekarang ini berpacaran dengan baik sama April gitu. Ya April menjalankan kuliah dengan baik sih di Universitas yang ada di Batam gitu. Robi memang berteman baik dengan teman kuliah yang bernama Mutia gitu. Ya Mutia menjalankan usaha butik gitu. Robi dan Mutia yang akrab sih, ya jalan bareng gitu ke sebuah kafe untuk menikmati keadaan sambil minum dan makan gitu. April ke kafe bersama teman kuliahnya Mawar dan Melati. April memergokin dengan baik sih Robi bersama Mutia gitu. April kesal dengan Robi yang menjalin hubungan sama Mutia gitu. Robi mau menjelaskan sama April, ya bahwa Robi dan Mutia tidak ada hubungan special gitu. April yang kesal dengan kebersamaan Robi dan Mutia, ya April berkata “Putus”. Robi kaget sih dengan perkataan April “Putus”. April bersama Mawar dan Melati meninggalkan dengan baik Robi dan Mutia. Ya Mutia memang mengerti dengan baik sih Robi dan April terjadi kesalahpahaman karena Mutia gitu. Ya Mutia menjauh dengan baik dari Robi gitu. Ya Robi mengerti Mutia menjauh gitu karena April gitu. Robi yang cinta sama April, ya Robi sadar sih bahwa Robi jalan sama Mutia jadinya April menganggap Robi selingkuh dengan April gitu. Robi berusaha dengan baik sih meminta maaf sama April dengan tujuannya hubungan kisah cinta Robi dan April kembali dengan baik gitu. Usaha Robi berhasil sih balikan dengan April gitu. Ya April dan Robi menjalankan kisah cinta dengan baik, ya keduanya jalan-jalan dengan baik dengan motor Robi gitu ke tempat-tempat yang baik yang ada di Batam dengan tujuannya happy-happy gitu. Memang sih…Robi dan April ke mall K SQUARE gitu, ya belanja dengan baik, ya menikmati dengan baik makanan dan minuman yang enak gitu. Valen senang sih dengan kisah cinta yang di jalankan Robi dan April baik gitu. Robi dan April yang saling mencintai dengan baik sih, ya keduanya merencanakan menikah sih. Valen di jodohkan sama kedua orang tuanya dengan cewek cantik gitu, ya Valen menolak perjodohan gitu. Cewek cantik yang mau di jodohkan sama orang tua Valen sih bernama Mila gitu. Mila anaknya Selfi dan Fildan gitu. Mila memang penampilannya sih seperti cewek muslimah gitu. Fildan dan Selfi menjalankan usaha rumah makan Rasa Nusantara gitu. Memang Mila menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Batam gitu. Valen dan Robi memang kerja dengan baik sih di perusahaan gitu. Ketika Valen dan Robi main ke rumah April gitu, ya Valen dan Robi bertemu dengan teman baik April yang bernama Mila gitu. Valen jatuh hati pada pandangan pertama pada Mila gitu. Valen suka dengan Mila, ya Valen berusaha dengan baik untuk jadian sama Mila gitu. Hubungan pertemanan Valen dan Mila baik gitu, ya sampai-sampai sih Valen mengajak Mila ke rumah Valen gitu. Mila bertemu dengan orang tua Valen gitu. Ya orang tua Valen senang bertemu dengan Mila, ya karena cewek yang mau di jodohkan sama Valen adalah Mila gitu. Valen yang awalnya menolak perjodohan orang tua, ya sekarang sih Valen menerima perjodohan orang tua karena Valen suka banget sama Mila gitu. Valen dan Mila jadian dengan baik, ya keduanya merencanakan menikah dengan baik gitu. Robi dan April senang sih dengan kisah cinta Valen dan Mila gitu. Ceritanya di buat dengan baik sih…Valen dan Robi menikahi cewek masing-masing, ya acara pernikahan meriah dan bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah cinta dan persahabatan yang baik tokoh Valen dan tokoh Robi," kata Eko.

"Yaaa begitulah ceritanya!!!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik sih main permainan kartu remi gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

DRIVEN

"Malam yang gelap bertabur bintang di langit," kata Budi. Seperti biasa sih, ya Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikma...

CAMPUR ADUK