CAMPUR ADUK

Saturday, November 11, 2023

PK

Eko duduk di depan rumahnya. 

"Santai," kata Eko. 

Ya Eko mengambil benda di bawah meja, ya di taruh di meja. Benda itu, ya radio buatan Eko dan casingnya terbuat dari triplek gitu. Eko menghidupkan radionya dan mencari gelombang radio dengan baik. Dapet gelombang yang bagus, ya Eko mendengarkan musik, ya lagu-lagu yang bagus gitu. 

"Emmm bener-bener musiknya bagus!" kata Eko. 

Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan dengan baik. 

"Emmm. Baca buku ah!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Sebuah alien humanoid mendarat di Bumi pada misi penelitian di Rajasthan tetapi terdampar ketika pemancar untuk memanggil pesawat ruang angkasa berupa sebuah liontin di lehernya dicuri. PK menyadari kebiasaan bumi, belajar untuk menyesuaikan diri antara manusia dengan mengenakan pakaian dan menggunakan uang yang ia curi dari pasangan yang sedang berhubungan seks di "mobil bergoyang". Ia mencoba untuk belajar untuk berkomunikasi dengan meraih tangan pemduduk dan menyerap kenangan mereka melalui sentuhan, tapi mereka mengejar dia ketika ia mencobanya, karena salah menafsirkan dia sebagai seorang cabul. Kendaraan penumpang yang membawa Bhairon Singh menabrak dia dan membuat dia sempat tidak sadarkan diri. Bhairon membawanya ke dokter yang menyatakan PK adalah seseorang yang menderita amnesia. Bhairon mengasumsikan amnesia PK sebagai akibat dari tabrakan dengan kendaraannya. Bhairon sekarang tahu bahwa korban kecelakaan itu tidak akan dapat mengeluh tentang kecelakaan yang dialami. Jadi Bhairon memutuskan untuk melarikan diri. Kemudian, ia merasa kasihan, berubah pikiran dan mengambil PK bersama dengan kelompoknya. Seiring dengan waktu, PK menjadi temannya. Kemudian, ia menafsirkan bahwa meraih tangan perempuan adalah keinginan seksual, dan membawanya ke rumah bordil. Di sana, alien memegang tangan seorang pelacur selama enam jam dan dengan demikian ia bisa belajar bahasa Bhojpuri.

Alien melakukan perjalanan ke Delhi untuk mencari remote yang dicuri. Karena tingkah lakunya yang aneh, orang-orang di kota menganggap dia mabuk dan memanggilnya PK. Delhi ternyata menjadi kota yang sangat besar, dan orang-orang mengatakan kepadanya bahwa hanya Tuhan yang dapat membantu dia menemukan remotenya. PK mencoba untuk menemukan Tuhan, tetapi bingung dengan berbagai agama dan tradisi membingungkan mereka di India. Dia kemudian menemukan bahwa pemimpin spiritual, Tapasvi Maharaj, memiliki remotenya. Namun, Tapasvi secara palsu mengklaim telah mendapat benda dari Tuhan tersebut di Himalaya dan menolak untuk mengembalikan ke PK. Bingung, PK menyimpulkan bahwa Tapasvi dan kepala agama lainnya harus memanggil "nomor yang salah" kepada Tuhan dan, sebagai hasilnya, berarti menyebarkan kesalahpahaman ritual.

Sementara itu di Bruges, Jaggu jatuh cinta dengan seorang pria bernama Sarfaraz. Ayah Jaggu ini tidak menyukai hubungan mereka karena Sarfaraz adalah seorang Muslim dari Pakistan; ia berkonsultasi dengan Tapasvi yang memprediksi bahwa Sarfaraz akan mengkhianati Jaggu. Bertekad untuk membuktikan bahwa mereka salah, Jaggu mengusulkan untuk Sarfaraz. Dia patah hati di kapel pernikahan ketika dia menerima surat panggilan mengenai pernikahan tentang perbedaan mereka. Dia kembali ke India di mana ia menjadi reporter televisi; dia tertarik saat menonton PK membagikan selebaran tentang Tuhan hilang. Setelah mendengar ceritanya, Jaggu membuat rencana untuk mengekspos Tapasvi dan mengembalikan remote PK itu.

Jaggu mendorong ribuan orang untuk mengirimkan video dari pengalaman mereka sendiri dengan kepala agama, menyebut mereka sebagai "panggilan ke nomor yang salah". Sementara itu, dari kontak PK dengan Bhairon Singh mengatakan bahwa ia akan datang ke Delhi pada hari berikutnya, namun meninggal dalam ledakan bom. Teroris telah menanam bom untuk melindungi iman mereka sebagai pembalasan atas protes PK itu. Akhirnya, Tapasvi dipaksa untuk datang ke studio dan menghadapi PK secara live. Tapasvi mengklaim ia memiliki hubungan langsung dengan Tuhan dan mengacu pada prediksi pengkhianatan Sarfaraz sebagai bukti. Namun, PK, yang sebelumnya menyerap kenangan Jaggu itu, menemukan bahwa Sarfaraz tidak menulis surat yang ia terima. Jaggu melakukan kontak Kedutaan Besar Pakistan di Belgia di mana Sarfaraz bekerja paruh waktu; kedutaan mengatakan kepadanya bahwa Sarfaraz masih mencintainya dan menyebut bahwa setiap hari menanyakan apakah ia telah dihubungi. Jaggu dan Sarfaraz tersambung kembali dan Tapasvi terungkap sebagai penipuan, dipaksa untuk mengembalikan remote PK itu.

Dalam perjalanan film, PK jatuh cinta dengan Jaggu tetapi menahan diri untuk mengatakan karena dia mencintai Sarfaraz. Dia malah mencatat rekaman suaranya dan mengisi koper dengan baterai sehingga ia bisa mendengarkan kaset di planet asalnya. Sementara ketika akan berangkat pulang, dia berbohong kepada Jaggu mengenai isi dari kaset; meskipun Jaggu tahu kebenarannya. Dia kemudian menerbitkan sebuah buku tentang PK. Satu tahun kemudian, PK kembali ke Bumi pada misi penelitian baru dengan beberapa alien lainnya.

***

Eko selesai baca cerpen yang cerita menarik banget, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Yaaa Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Yaaa Budi melihat benda di meja dengan baik, ya Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko. 

"Radio buatan Eko. Casing triplek. Eko mendengarkan lagu-lagu bagus!" kata Budi sambil menunjuk benda tersebut. 

"Iya memang radio buatan aku. Casing triplek," kata Eko. 

"Kreatif!!!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi pun berpikir dengan baik, ya berkata "A dan B". 

"Ada apa dengan A dan B?" kata Eko. 

"Seperti biasanya kita bicara, ya manusia yang melampaui batasan manusia, ya mendengar Roh. Yaaa Roh menjelaskan kebenaran ini dan itu. Seorang pemuda yang tinggal di negeri ini. Menunjukkan kebenaran dari silsilah keturunannya dari kemampuannya. Ya jadi bilang A, ya pernyataan benar dari cerita kita," kata Budi. 

"A. Menurut kita benar. Jadi gimana dengan B, ya Budi?" kata Eko. 

"B ini. Adalah orang-orang yang tidak tahu apa-apa? Ya jadi langsung menyimpulkan sendiri dengan baik. Bisa di bilang, ya tidak percaya cerita itu," kata Budi. 

"Hal biasa hidup ini. Ada yang percaya dan juga tidak. Seperti cerita surga dan neraka, ya ada yang percaya atau tidak. Jadi pilihan manusia," kata Eko. 

"Biasa. Hidup ini pilihan manusia," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA," kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sebenarnya bukan A dan B, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Sebenarnya bukan A dan B. Di ganti saja!" kata Budi. 

"Di ganti!" kata Eko. 

"Yang benar itu, ya biasa di gunakan pendidikan Universitas untuk penelitian karya ilmiah... X dan Y," kata Budi. 

"Variabel X dan Y," kata Eko. 

"Contohnya : apa dampak cerita yang aku buat? Di proses dengan penelitian ini dan itu. Jadi di bikin mudah saja. Kesimpulan saja. Antara baik dan buruk saja," kata Budi. 

"Sekedar obrolan di bentuk cerita saja," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Gimana dengan obrolan di acara Tv, ya dampak dari penonton yang menonton ya? Mungkin di jaringan internet juga," kata Eko. 

"Paling tidak jauh beda, ya hasilnya....antara baik dan buruk," kata Budi. 

"Hidup ini. Ada yang suka dan juga tidak. Pilihan manusia," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Yaaa bidang komunikasi," kata Eko. 

"Iya bidang komunikasi," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ada sebuah cerita aku, ya versi A. Yaaa orang di bidang komunikasi, ya mengubahnya cerita versi A, ya milik aku.....menjadi versi B dengan tujuan ini dan itu. Berdasarkan data yang aku kumpulkan dengan baik gitu. Yaaa aku sih tidak ada masalah sih," kata Budi. 

"Hidup ini kan biasa. Adaptasi ini dan itu, ya dengan tujuan ini dan itu. Anggap saja, ya bagi-bagi rezeki saja!" kata Eko. 

"Memang di anggap bagi-bagi rezeki saja!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"Ya. Main catur!" kata Budi. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu, ya mendengarkan radio dengan baik, ya musik, ya lagu-lagu bagus gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK