Budi duduk dengan baik di depan rumah.
"Emmm. Hidup ini. Di nikmati dengan baik," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Emmm. Nyanyi. Main gitar. Menghibur diri!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik yang di nyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyi, ya gitar pun berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi.
"Emmm," kata Budi.
Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca cerpen dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Setelah roh Rubah menyebabkan jatuhnya dinasti Shang, ya Sebuah perang dilancarkan di tiga alam. Akhirnya, roh Rubah ditangkap. Jiang Ziya, seorang manusia yang menjadi terkenal melalui perang, diberi tugas untuk mengeksekusinya. Selama eksekusi, roh rubah menunjukkan kepada Jiang Ziya bahwa ada seorang gadis muda di dalam dirinya, dan bahwa melalui eksekusi akan membunuh gadis itu juga. Jiang Ziya ragu-ragu untuk melanjutkan proses tetapi tampaknya membunuh roh rubah setelah mencoba melarikan diri. Tidak mau menerima bahwa gadis itu seharusnya ilusi yang diciptakan oleh roh rubah, Jiang Ziya dilucuti dari kekuatannya dan dibuang ke Laut Utara sampai dia bisa memperbaiki pikirannya.
Jiang menghabiskan sepuluh tahun di bumi dengan sedih bersama temannya Shen Gongbao dan hewan peliharaannya, Si Bu Xiang. Jiang bertemu Xiao Jiu, roh rubah muda amnesia yang menyerupai gadis yang dilihatnya selama eksekusi roh rubah. Setelah pertengkaran peta, Jiang Ziya memutuskan untuk menemaninya ke Gunung Youdu, di mana dia yakin ayahnya sedang menunggunya, diikuti oleh Shen Gongbao. Selama perjalanan, Jiang Ziya melawan banyak iblis gelap - baik roh rubah jahat dan jiwa orang yang tersesat. Di gunung Youdu, Xiao Jiu bertemu dengan Raja Zhou, yang menjelaskan bahwa dia terikat dengan roh rubah asli dan harus dibunuh untuk sepenuhnya mengalahkan yang pertama. Setelah mendengar ini, Jiang Ziya mencoba membunuhnya tetapi secara tidak sengaja memanggil roh rubah. Dia menjelaskan bahwa gadis itu adalah Su Daji dan ditinggalkan oleh ayahnya untuk diberikan sebagai selir.
Jiang Ziya bersama dengan Shen Gongbao berhasil melawan roh rubah bersama, dengan mengorbankan kematian Si Bu Xiang. Shen Gongbao memutuskan untuk mengorbankan sebagian dari kekuatannya untuk membawa Jiang ke surga, sehingga dia dapat berbicara dengan Guru, Wenshu Guangfa Tianzun. Guru menjelaskan bahwa Jiang Ziya tidak menyangkal Ketuhanan karena dia tidak membunuh pemimpin klan rubah tetapi karena dia bersedia mempertaruhkan nasib dunia untuk menyelamatkan gadis itu. Jiang Ziya meyakinkan Guru untuk membiarkan dia membimbing gadis itu ke reinkarnasi, yang akan membunuh roh rubah.
Jiang Ziya membawa Xiao Jiu ke Gerbang Reinkarnasi, roh rubah ditahan oleh Shen Gongbao- namun, roh rubah berhasil melewatinya dan menyerang gerbang. Saat roh rubah mendapatkan kembali kekuatannya, dia menjelaskan kepada Jiang Ziya bahwa awalnya, dia telah dijanjikan Ketuhanan tetapi malah diubah menjadi kambing hitam untuk diperangi untuk menyatukan tiga alam. Jiang Ziya mencoba menyelamatkan gadis itu, sementara Guru mengirimkan guillotine untuk membunuhnya. Jiang Ziya menyadari kekuatan sejatinya berasal dari kepercayaan dirinya dan bukan kehendak surga, dan tampaknya berhasil menyelamatkan gadis itu, hanya agar dia dibunuh oleh guillotine. Surga memuji Jiang Ziya karena membunuh roh rubah dan sekali lagi memintanya untuk naik ke tingkat dewa. Menyadari betapa korupnya surga sebenarnya, Jiang Ziya menghancurkan jembatan antara alam manusia dan surga, memutuskan cengkeraman di antara keduanya.
Bertahun-tahun kemudian, Shen Gongbao menceritakan kisah Jiang Ziya kepada seorang murid, membingkainya sebagai pahlawan sejati di atas segalanya. Seorang gadis muda dan seekor anjing, masing-masing reinkarnasi dari Xiao Jiu dan Si Bu Xiang, bermain bersama. Tiga dewa ditempatkan untuk menjaga penjara surgawi. Di tempat lain, Jiang Ziya makan malam dengan Nezha.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya baca cerpen yang lain dengan judul Siluman Ular.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sebuah rumah yang mewah banget. Orang kaya mendatangi rumah tersebut untuk bersenang-senang dari minum-minuman keras dan di layanin cewek-cewek cantik. Seorang cewek cantik yang luar biasa, ya mulai menari dengan cantik dengan alunan musik yang merdu. Semua cowok, ya benar-benar tertarik pada cewek penari tersebut. Sang penari memilih salah satu cowok, ya di bawa ke kamarnya di lantai atas gitu. Sampai di kamar, ya cowok telah membuka bajunya untuk bersenang-senang dengan sang penari yang cantik jelita gitu. Sang penari menunjukkan siapa dirinya? Ya siluman kalajengking. Dengan ekornya yang beracun, ya di tusukkan pada cowok tersebut, ya siluman kalajengking menghisap energi kehidupan cowok itu, ya sampai jasatnya hancur jadi debu. Semua cewek yang jadi pelayan, ya berubah jadi siluman, ya menghisap energi cowok-cowok, ya sampai jasat tubuhnya hancur.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Tuhan," kata Eko.
"Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, ya seisinya," kata Budi.
"Hidup ini. Mengikuti para utusan Tuhan sesuai pilihan manusia," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Aturan yang ada di kitab ajaran dengan tujuan mencegah perkara di antara manusia," kata Eko.
"Perkara di antara manusia. Salah satunya perang, ya kan Eko?" kata Budi.
"Perang. Latar belakangnya keegoisan manusia saja!" kata Eko.
"Perang berdasarkan berita Tv. Antara Israel dan Palestina. Berita itu pun, ya tujuannya perang berakhir. Kemerdekaan Palestina diakui dengan baik," kata Budi.
"Beritanya memang begitu, ya sesuai omongan Budi," kata Eko.
"Lebih baik sudut kita saja," kata Budi.
"Sudut kita yang biasanya, ya Budi?" kata Eko.
"Ya seperti biasanya!" kata Budi.
"Berarti manusia yang melampaui batasannya manusia yang mendengarkan Roh. Yaaa Roh menjelaskan kebenaran ini dan itu," kata Eko.
"Imam Mahdi di antara manusia," kata Budi.
"Imam Mahdi," kata Eko.
"Yang jadi pertanyaan itu. Di antara pemimpin KTT OKI, ya apakah ada manusia yang melampaui batasan manusia mendengarkan Roh? Imam Mahdi. Jika ada yang di maksud ada. Maka perang harus berakhir!" kata Budi.
"Kalau itu sih aku tidak tahu," kata Eko.
"Yaaa aku juga tidak tahu juga," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Hidup ini tetap pilihan manusia," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Baik dan buruk perilaku manusia," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Main ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Oke. Main ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment