Di sebuah desa di Rajathan, Durga Singh, seorang wanita miskin membesarkan kedua putra kesayangannya, Karan dan Arjun. Ketika Munshiji dari Thakur Sangram Singh datang untuk berbicara dengan Durga, dia memberi tahu suaminya adalah putra Thakur yang menikahinya di luar keinginan ayahnya. Durjan Singh, kerabat Thakur membunuh suami Durga untuk mencegah dia atau keluarganya mewarisi harta milik Thakur.
Setelah mengetahui bahwa Thakur berencana untuk menyerahkan harta warisan kepada Karan dan Arjun, Durjan membunuh Thakur, sebelum secara brutal membunuh Karan dan Arjun bersama saudara iparnya Nahar dan Shamsher. Durga memuja Dewi Kali untuk membawa kembali putra-putranya. Ajaibnya, doa Durga didengar dan keduanya bereinkarnasi, namun dipisahkan dan tumbuh menjadi keluarga berbeda yang tidak menyadari kehidupan masa lalu mereka. Durga tidak menyadari keajaiban ini, namun dia tetap percaya bahwa putra-putranya akan kembali.
20 tahun kemudian, Arjun bereinkarnasi sebagai Vijay, di mana dia jatuh cinta dengan Sonia Saxena yang kaya; dia juga mencintainya tapi pernikahannya ditetapkan pada putra Durjan, Suraj. Karan juga terlahir kembali sebagai Ajay, yang dikejar oleh pacar tomboy Bindiya, dan segera bekerja untuk Govind—ayah Sonia dan mitra Durjan dalam bisnis perdagangan senjata ilegalnya. Mengetahui bahwa Sonia mencintai Vijay, Suraj mencoba membunuhnya, namun Vijay menyerangnya. Ajay dikirim untuk membunuh Vijay; mereka mulai berkelahi, yang tiba-tiba terputus setelah sambaran petir menyambar di antara mereka.
Govind mencoba menembak Vijay, tapi Ajay menghentikannya sambil berteriak agar Vijay lari, yang mengarah pada sesuatu yang dikatakan Ajay kepada Vijay di masa lalu mereka ketika dia diserang. Ajay dipenjara, sementara Vijay kabur. Sonia secara paksa dibawa ke rumah Durjan untuk menikahi Suraj. Vijay dan temannya Linghaiyya melakukan perjalanan untuk menyelamatkan Sonia, di mana semua orang tercengang dan memanggilnya Arjun. Dia akhirnya mengingat kehidupan masa lalunya dan bertemu kembali dengan Durga, di mana dia mengetahui tentang saudaranya Karan, yang sekarang menjadi Ajay. Vijay menyelamatkan Ajay dan menjelaskan seluruh situasi bahwa mereka adalah saudara bernama Karan dan Arjun.
Sementara itu, Bindiya bergabung dengan mereka, dan Durjan mendengar tentang kembalinya Karan dan Arjun, namun menolak untuk mempercayainya. Nahar dan Shamsher mencoba untuk membawa mereka ke hadapannya tetapi malah dibunuh oleh Ajay dan Vijay dengan cara yang sama seperti mereka membunuh dua bersaudara tersebut. Karan (Ajay) dan Arjun (Vijay) menakuti Durjan dengan meyakinkan bahwa mereka kembali. Govind dan Durjan berselisih, di mana Govind menyuruh Sonia melarikan diri bersama Vijay, tapi itu sebenarnya jebakan.
Ajay berhasil menciptakan kekacauan, membiarkan Vijay dan Sonia lolos dari jebakan. Vijay menembak Suraj sampai mati, dan Durjan membunuh Govind karena marah. Dia mencoba untuk menembak Ajay dan Vijay tetapi mereka malah memukulinya. Dia memohon pengampunan dari Durga, tapi Ajay dan Vijay membalas dendam dengan membunuhnya atas perintahnya. Belakangan, Vijay menikahi Sonia, Ajay menikahi Bindiya, dan seluruh keluarga bersatu.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko memang melihat di meja, ya ada mobilan truk berjalan di jalur kereta api, ya Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Budi buat mainan mobilan truk dari kardus dan rel kereta api yang terbuat dari kardus?" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
"Mobil truk biasa berjalan di jalan raya. Kalau di buat mobil truk berjalan di jalur kereta api, ya contohnya sih mobilan truk buatan Budi berjalan di jalur kereta api. Beda. Kreatif!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Suasana seperti masa kanak-kanak, ya main mobilan truk, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
"Rasa senang!" kata Eko.
"Happy!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngomongin urusan cinta," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Detak," kata Budi.
"Maksud kata itu?" kata Eko.
"Berkaitan dengan jantung," kata Budi.
"Jantung. Sakit jantung, ya Budi?" kata Eko.
"Bukan sakit jantung!" kata Budi.
"Jadi apa dong?" kata Eko.
"Bila bertemu dengan cewek yang di sukainya. Ya cewek pernah nolak gitu. Rasa detak jantung, ya ritme sama gitu. Masih ada rasa," kata Budi.
"Oooo aku mengerti. Apa ada kaitannya dengan kisah cinta Budi yang pernah di tolak Yeni?" kata Eko.
"Ada kaitannya. Rasa itu masih ada jika bertemu," kata Budi.
"Yeni hanya masa lalu. Masa depan kan Tasya," kata Eko.
"Yaaa memang sih. Yeni masa lalu. Tasya masa depan. Jadi tidak ada urusan dengan kisah cinta aku. Aku mau cerita!" kata Budi.
"Oooo Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan dengan baik cerita Budi, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Yaa ceritanya singkat. Budi seorang pemuda yang baik, ya berteman baik dengan Eko, Abdul, Erwin, dan satu lagi Srintil. Ya Srintil punya saudari yang cantik bernama Happy Asmara, ya kerjaannya penyanyi dangdut apa koplo? Ya sama aja deh, yang penting penyanyi kerjaannya!. Budi pernah menyatakan cinta pada Happy Asmara, ya di bantu Srintil. Hasilnya, ya Budi di tolak sama Happy Asmara karena milih Denny. Budi menerima kegagalannya di tolak Happy Asmara. Budi fokus kerja demi hidup ini. Kerja apa ya?. Ini saja kerjaan Budi ternak kambing saja!. Usaha yang di jalan Budi berhasil dengan baik, ya berkembang dengan baik gitu. Bisa di bilang bos ternak kambing gitu. Cerita tentang Happy Asmara kisah cinta ada manis bersama Denny, ya sampai paitnya, ya putus sama Denny karena Denny milih Yeni gitu. Happy Asmara pun move on dari keadaannya, ya memilih cowok ganteng bernama Delva. Kira-kira di buat cerita, ya Budi tidak bertemu dengan Happy Asmara, ya satu tahun saja. Budi pada saat itu, ya bersama Srintil sedang asik ngobrol di kafe, ya nunggu Eko datang gitu. Happy Asmara bersama Delva ke kafe. Ya Budi bertemu dengan Happy Asmara. Jantung Budi berdetak sama ritmenya, ya berarti masih menyukai Happy Asmara. Delva dan Happy Asmara, ya makan dan minum bersama, ya pokoknya romantis. Srintil mengerti Budi karena melihat Budi yang melihat Happy Asmara, ya ganjil gitu. Srintil berkata "Masih ada rasa dengan mbak ku Happy Asmara?". Budi diam saja. Kata hati Budi berkata "Ada rasa". Eko dateng ke kafe, ya bertemu Budi dan Srintil. Ketiganya ngobrol asik sambil makan dan minum. Semenjak pertemuan di kafe, ya tidak sengaja antara Budi dan Happy Asmara. Budi dan Happy Asmara bertemu, ya sekedar ngobrol gitu. Budi senang bersama Happy Asmara. Ya Happy Asmara, ya senang bersama Budi. Ternyata Happy Asmara ada rasa dengan Budi, ya setelah Happy Asmara pernah nolak Budi. Keadaan Budi mengerti bahwa Happy Asmara bersama Delva. Sedangkan Budi, ya telah memutuskan bersama Tasya. Budi dan Happy Asmara berteman baik saja demi kebaikan keduanya gitu. Begitu ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tokoh Budi masih ada rasa dengan tokoh Happy Asmara, ya setelah masa lalu di tolak," kata Eko.
"Begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Ternyata. Tokoh Happy Asmara punya rasa dengan Budi. Karena keadaan jadinya, ya teman saja dan jalan masing-masing," kata Eko.
"Yaaa begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cinta tak harus bersatu," kata Eko.
"Memang cinta tak harus bersatu. Berteman!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main catur saja!" kata Budi.
"Oke. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil mainan mobilan truk yang sedang berjalan di jalur kereta api, ya mobilan di matikan dan jalur kereta api di bereskan dengan baik di bantu Eko. Mainan dan rel kereta api di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment