CAMPUR ADUK

Thursday, November 2, 2023

JAB TAK HAI JAAN

Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan singkong rebus. 

"Santai," kata Budi. 

Budi mengambil mainan mobil Bus di bawah meja, ya beserta rel jalur kereta api di taruh di meja. Yaaa mainan mobil Bus terbuat dari kardus begitu juga dengan rel kereta api. Di susun dengan baik, ya rel kereta api menjadi lingkaran. Mobil bus, ya roda di buat dengan baik seperti roda kereta api, ya agar bisa berjalan di rel dengan baik. Mobil bus di hidupkan Budi di taruh di rel dengan baik, ya jadi berjalan dengan baik. 

"Senangnya main mobil bus buatan sendiri dari kardus," kata Budi. 

Budi melihat dengan mobil bus berjalan dengan baik, ya muter-muter. 

"Suasana memang seperti masa anak-anak," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di baca dengan baik cerpen yang ceritanya menarik banget gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Samar Anand, seorang mayor di Angkatan Darat India, ya menjinakkan bom tanpa rasa takut atau memperhatikan keselamatannya. Akira Rai, pembuat film Discovery Channel, ya kemudian menyelam ke Danau Pangong di Ladakh dan diselamatkan olehnya. Samar memberinya jaketnya dan pergi sebelum mengambilnya. Akira menemukan buku hariannya di saku jaket dan mulai membaca.

Buku harian itu menceritakan tahun-tahun awal Samar sebagai seorang imigran yang berjuang di London, bekerja sebagai musisi jalanan yang melakukan pekerjaan kasar lainnya untuk menghidupi dirinya dan teman sekamarnya, Zain. Samar bekerja paruh waktu sebagai pelayan ketika dia bertemu Meera di pesta pertunangannya dan tunangannya Roger. Meera tumbuh, tanpa ibu, dalam keluarga kaya India Punjabi; ibunya pergi ke pria lain ketika dia berumur dua belas tahun. Orang yang dominan dalam hidupnya adalah ayahnya, yang perusahaannya dia bekerja. Samar memperhatikan bahwa Meera sering berdoa ketika dia melihatnya di gereja. Samar dan Meera berteman satu sama lain tetapi Meera berjanji kepada Tuhan untuk tidak jatuh cinta pada Samar dan memberitahu Samar tentang hal itu. Seiring berjalannya waktu, Samar dan Meera mulai jatuh cinta setelah semalaman menari jalanan liar. Untuk menghadapi masa lalunya, Samar mengajak Meera mengunjungi ibunya yang terasing dan mereka berdamai. Beberapa hari kemudian Meera memutuskan untuk mengaku kepada ayahnya tentang hubungannya dengan Samar dan memutuskan pertunangannya, Samar mengalami kecelakaan serius di sepeda motornya. Meera membuat janji lain bahwa sejak dia menarik kembali kata-katanya sebelumnya, dia tidak akan pernah melihat Samar lagi, tapi berdoa untuk menyelamatkan nyawanya. Samar pulih dan Meera mengakui sumpahnya padanya. Marah, dia meninggalkan dia dan London. Samar menantang Tuhan untuk membuatnya tetap hidup sementara dia mempertaruhkan nyawanya setiap hari karena dia yakin kematiannya adalah satu-satunya cara untuk membuat Meera kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan. Dia pergi ke India dan mendaftar menjadi tentara, menjadi ahli penjinak bom. 

Ketika Akira selesai membaca buku harian itu, dia mendapat izin untuk membuat film dokumenter tentang pasukan penjinak bom. Dia meminta bantuan Samar untuk membuat filmnya dan berkenalan dengan dia dan timnya. Akira mulai menyukai Samar; Namun, dia tidak membalasnya karena cintanya yang belum terselesaikan pada Meera. Akira membuat film sukses dan berangkat ke London. Dia ingin Samar mengunjungi kota untuk membantunya mempublikasikan film tersebut; setelah dia dengan enggan setuju untuk datang ke London, dia ditabrak oleh sebuah van.

Samar didiagnosis menderita amnesia retrograde, dan dia hanya mengingat kejadian sebelum kecelakaan pertamanya yang terjadi di London 10 tahun lalu. Prihatin, Akira melacak Meera dan membujuknya untuk membantu pemulihan Samar. Meera setuju, berpura-pura menjadi istri Samar. Sementara itu, Akira menyadari bahwa Mayor Samar hanyalah sebagian dari Samar muda; dia dulunya bahagia dan mudah bergaul tetapi sekarang menjadi getir dan kesepian. Suatu hari Samar menemukan bom ditanam di London Underground dan membantu menjinakkannya. Peristiwa itu mengingatkannya, dan dia menyadari bahwa Meera berbohong padanya. Samar menghadapkan Meera dengan pilihan: bersamanya, atau melihatnya terus mempertaruhkan nyawanya sampai dia mati. Dia kemudian berangkat ke Kashmir, di mana dia terus menjinakkan bom. Selama percakapan dengan Akira, Meera mengatakan kepadanya bahwa dia tidak pernah menikahi tunangannya dan menyadari bahwa keyakinan dan doanya membuat Samar mengalami nasib yang lebih buruk daripada kematian, dan karena Tuhan hanya ingin umat-Nya bahagia dan menyebarkan cinta, dia tidak akan merebutnya. orang-orang yang dicintai rakyatnya karena ingkar janji atau kesepakatan. Meera mengucapkan selamat tinggal pada Akira dan pergi ke Kashmir untuk bertemu kembali dengan Samar. Samar menjinakkan bom terakhirnya dan kemudian melamarnya.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh bawah meja. Yaaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.

"Emmm. Nyanyi ah. Main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Ning stasiun balapanKuto Solo sing dadi kenanganKowe karo akuNaliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapanRasane koyo wong kelanganKowe ninggal akuRa kroso netes eluh ning pipiku
Da dada sayangDa slamat jalan
Janji lungo mung sedeloJare sewulan ra onoPamitmu naliko semonoNing stasiun balapan Solo
Jare lungo mung sedeloMalah tanpo kirim wartoLali opo pancen nglaliYen eling mbok enggal bali
Ning stasiun balapanRasane koyo wong kelangan
Janji lungo mung sedeloJare sewulan ra onoPamitmu naliko semonoNing stasiun balapan Solo
Jare lungo mung sedeloMalah tanpo kirim wartoLali opo pancen nglaliYen eling mbok enggal bali
Ning stasiun balapanKuto Solo sing dadi kenanganKowe karo akuNaliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapanRasane koyo wong kelangan"

***
Budi selesai menyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi. Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko melihat dengan baik di meja mainan mobil bus yang terbuat dari kardus yang berjalan di jalur kereta api yang terbuat dari kardus, ya Eko duduk dengan baik dekat Budi. 

"Budi. Buat mainan mobil bus dari kardus dan juga relnya?" kata Eko. 

"Iya!!!" kata Budi. 

"Di sengaja kan Budi membuat mobil bus, ya berjalan di rel kereta api?" kata Eko. 

"Yaaa memang sengaja. Keinginan aku saja!" kata Budi. 

"Oooo keinginan Budi toh!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Apakah idenya dari acara Tv, ya mobil bus, ya Tayo. Yaaa Budi buat mobil bus?" kata Eko. 

"Yaaa ada kesamaan cerita biasa. Tapi aku tidak mengambil ide dari acara Tv, ya Tayo. Yaaa pastinya sih, ya aku ingin saja buat mobil bus!" kata Budi. 

"Oooo tetap keinginan Budi toh!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomongin tentang cinta," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Demi yang di cintai, ya memutuskan di putus cinta dengan baik," kata Budi. 

"Maksudnya...cowok yang menyukai cewek yang di sukainya, ya cowok memutuskan cinta demi kebaikan si ceweknya, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya," kata Budi. 

"Alasannya apa?" kata Eko. 

"Orang tua cewek. Padahal cowoknya telah menjalankan ibadah dengan baik, ya sampai mendapatkan petunjuk dengan baik, ya cewek yang di sukai itu, ya jodohnya," kata Budi. 

"Keputusan cowok yang berat. Jika cewek yang di sukai, ya jodohnya berkat dari ibadah yang baik," kata Eko. 

"Memang berat. Seorang cowok tetap seorang cowok. Jika telah di putuskan harus di laksanakan dengan baik," kata Budi. 

"Ceweknya pastinya bahagia dengan pilihan orang tuanya," kata Eko. 

"Ya begitulah. Bahagia," kata Budi. 

"Jika cewek itu tahu. Bahwa cowok itu mendapat petunjuk dengan baik dari ibadahnya, bahwa diri cewek itu jodoh cowok itu. Berarti ceweknya patah hatinya, ya sakit banget," kata Eko. 

"Untungnya kan tidak tahu, ya ceweknya. Jadi patah hatinya sekedar patah hati saja, ya karena langsung ada cowok pengganti berdasarkan pilihan orang tua," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

 "Emmm," kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"Oke. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil mainan mobil bus, ya dimatikan dan rel kereta api di bereskan dengan baik, ya di bantu Eko dan di taruh mobil dan rel di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

"Hidup ini sama kan Eko?" kata Budi.

"Hidup ini tetap sama!" kata Eko.

"Berarti cewek cantik dan kaya, ya keinginannya tetap sama. Ingin mendapat cowok ganteng dan kaya. Demi hidup ini," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Bagi cowok yang berasal dari keadaan miskin, ya sadar diri. Untuk apa menyukai cewek cantik, ya apa lagi kaya? Ya lebih baik menyukai cewek, ya biasa saja!" kata Eko.

"Biasa!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Cewek dari keadaan miskin. Ada di umpamakan seperti itik si buruk rupa. Berarti cewek di poles dengan baik, ya cantiknya tidak jauh beda dengan cewek cantik seperti model ini dan itu," kata Budi.

"Yaaa kalau itu sih. Pilih-pilih yang baik dari cantiknya dan juga akhlaknya," kata Eko.

"Harus pandai-pandai memilih!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK