CAMPUR ADUK

Friday, October 27, 2023

RAM JAANE

Budi duduk dengan baik di depan rumahnya. 

"Nyanyi ah. Menghibur diri!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan dinyanyikan dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Ta da ta da
KemarilahSinggah dulu sebentarPerjalananmu jauhTak ada tempat berteduh
MenangislahKan kau juga manusiaMana ada yang bisaBerlarut-larutBerpura-pura sempurna
Sampaikan pada jiwa yang bersedihBegitu dingin dunia yang kau huniJika tak ada tempatmu kembaliBawa lukamu biar aku obatiTidak kah letih kakimu berlariAda hal yang tak mereka mengertiBeri waktu tuk bersandar sebentarSelama ini kau hebatHanya kau tak didengar
Ho ohMenangislahKan kau juga manusiaMana ada yang bisaBerlarut-larutBerpura-pura sempurna
Sampaikan pada jiwa yang bersedihBegitu dingin dunia yang kau huniJika tak ada tempatmu kembaliBawa lukamu biar aku obatiTidak kah letih kakimu berlariAda hal yang tak mereka mengertiBeri waktu tuk bersandar sebentarSelama ini kau hebatHanya kau tak didengar
Uh uhOh oh
Sampaikan pada jiwa yang bersedihBegitu dingin dunia yang kau huniJika tak ada tempatmu kembaliBawa lukamu biar aku obatiTidak kah letih kakimu berlariAda hal yang tak mereka mengertiBeri waktu tuk bersandar sebentarSelama ini kau hebatHanya kau tak didengar ahTak didengar
Tidak kah letih kakimu berlariAda hal yang tak mereka mengertiBeri waktu tuk bersandar sebentarSelama ini kau hebatHanya kau tak didengar"

***

Budi selesai menyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di samping kursi. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di baca dengan baik cerpen yang cerita menarik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Seorang anak laki-laki tanpa nama, yang ditinggalkan pada usia yang sangat muda oleh orang tuanya, menghadapi ejekan dari anak-anak lain di desanya karena tidak memiliki nama. Suatu hari, dia dengan sedih bertanya kepada seorang pendeta siapa namanya, dan pendeta tersebut menjawab "Ram Jaane", yang kemudian diterima oleh anak laki-laki itu sebagai namanya. Ram Jaane dan temannya Murli tertangkap mencuri dari kereta oleh petugas polisi korup, Chewte. Chewte mengalahkan Ram Jaane di penjara, tapi dia dibebaskan tanpa tuduhan. Bertahun-tahun kemudian, Ram Jaane bekerja di bawah Sameer Sanvla – Sanvla dibunuh oleh Inspektur Chewte yang sekarang dipromosikan dan ketika Ram Jaane mencoba membunuh Chewte, dia kembali dipenjara dan diserang secara brutal. Ketika dibebaskan dari penjara, Ram Jaane dibawa oleh Murli ke "Apna Ghar", sebuah rumah yang didirikan untuk para tunawisma – Murli percaya bahwa ini adalah cara terbaik untuk mereformasi dirinya, menunjukkan perbedaan antara Murli dan Ram Jaane dan bagaimana hasilnya. Di Apna Ghar di mana Ram Jaane bertemu kembali dengan teman masa kecilnya Bela, ya yang dia cintai.

Namun, bahkan di Apna Ghar, Ram Jaane masih tetap menjadi penjahat dan bahkan berhasil mempengaruhi anak-anak di rumah untuk mengikuti jejaknya. Apna Ghar segera menjadi sasaran Baweja, seorang penjahat yang memiliki dendam terhadap Ram Jaane, (GP Singh), yang mendorong gengnya untuk menyerang Apna Ghar dan seluruh penduduknya, yang mampu dihentikan oleh Ram Jaane. Ram Jaane kemudian terlihat menembak kepala Baweja. Chewte mengetahui kematian Baweja dan bertekad untuk memenjarakan pembunuhnya – dia mendekati Apna Ghar dan mulai memukuli salah satu anak, yang menyebabkan Murli dan yang lainnya menyerang Chewte dan rekan-rekan petugasnya. Dalam kerusuhan tersebut, seorang anak terbunuh. Murli menyalahkan Ram Jaane atas tragedi ini dan Ram Jaane melarikan diri. Dia mencoba membuat Bela melarikan diri bersamanya (karena dia yakin Bela mencintainya), tapi Bela menolak. Bela sebenarnya jatuh cinta pada Murli – Murli selama ini menyadari hal ini dan membalas perasaannya, namun tidak menunjukkannya karena dia menyadari bahwa Ram Jaane juga mencintainya. Murli memohon kepada Bela untuk berusaha mereformasi Ram Jaane. Namun, ketika mencoba untuk mereformasi dirinya, Bela mulai tidak menyukainya karena cara kriminalnya. Bhau, ya saingan Ram Jaane dan Technicolor, mantan mitra kejahatan Ram Jaane membuat rencana untuk membunuh Ram Jaane – ketika dia mendengar rencana mereka, dia membunuh mereka berdua dan kemudian bergegas ke Apna Ghar untuk menghentikan mereka. antek dari membunuh siapa pun. Akhirnya, Chewte tiba di tempat kejadian tetapi ditembak oleh Ram Jaane.

Ram Jaane dibawa ke pengadilan di mana dia mengakui semua dosanya – pengadilan memutuskan bahwa dia harus dijatuhi hukuman mati. Anak laki-laki Apna Ghar kagum pada Ram Jaane, karena dia berencana untuk "mati dengan senyuman". Anak-anak menganggap ini berani dan berencana untuk mengikuti jejak kriminalnya. Murli memohon kepada Ram Jaane agar tidak mati dengan gagah berani, sehingga anak-anak itu tidak mau mengikuti jalannya, tapi Ram Jaane menolak. Pada hari kematiannya, dengan Murli dan anak-anak menonton, Ram Jaane berpura-pura takut, menangis dan memohon untuk hidupnya. Satu demi satu, anak laki-laki itu melepas ikat kepala merah mereka, simbol menjadi anggota geng Ram Jaane. Setelah kematiannya, Bela dan Murli membaca surat dari Ram Jaane kepada Bela, yang menyatakan bahwa dia merasa bersalah atas semua yang telah dia lakukan dan bahwa dia sengaja merencanakan agar Bela meninggalkannya dan kembali ke Murli.

***
Budi selesai membaca cerpen, ya membaca cerpen lain yang ceritanya menarik dengan judul Berani Nyatakan Cinta. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Budi yang masih pendidikan SMA. Ya menjalankan aktivitas sekolah di jalankan dengan baik gitu. Budi tertarik dengan cewek cantik bernama Nita gitu. Tapi sayang di sayangnya Budi malu menyatakan cinta pada Nita. Dewi Persik tetangga sebelah rumah Budi. Status Dewi Persik janda gitu. Setelah pisah dari suaminya, ya cerai karena suaminya tidak mampu menafkahkan Dewi Persik, ya ceritanya di buat begitu sih.

Banyak cowok-cowok di komplek perumahan yang menyukai Dewi Persik. Biasa suami-suami yang punya istri gitu. Dewi Persik jojong saja dengan baik dengan semua orang, ya walau tidak di sukai ibu-ibu komplek karena suami-suami mata keranjang tidak bisa melihat cewek yang cantik dan sexy, ya pasti di godain deh, siapa tahu dapet gitu?.

Dewi melihat Budi yang sedang murung gitu karena bingung mengungkapkan perasaannya pada Nita, ya cewek yang di sukai gitu. Dewi Persik sebagai tetangga yang baik, ya menghampiri Budi untuk mencari tahu kenapa Budi murung?. Setelah ngobrol dengan baik, ya Dewi Persik jadi tahu masalah dari Budi gitu. Dewi Persik memberi saran pada Budi, ya seperti ini "Harus berani mengungkapkan perasaan Budi pada cewek yang di sukai".

Budi dapat saran dari Dewi Persik yang baik, ya jadi melaksanakan saran tersebut. Dewi Persik kembali ke rumahnya menjalankan aktivitasnya dengan baik gitu. Esoknya, ya Budi menyatakan cinta sama Nita. Tapi ternyata Budi, ya di tolak Nita dan juga Budi di permainkan Nita gitu. Raffi ngaku-ngaku pacarnya Nita, ya Budi tonjok sama Raffi. 

Budi yang gagal, ya jadi murung gitu. Di rumah, ya Budi murung di depan rumah gitu. Dewi Persik melihat Budi murung lagi gitu, ya jadi menghampirinya. Setelah Dewi Persik tahu tentang masalah Budi setelah ngobrol dengan baik. Ya Dewi Persik mengajarkan Budi bela diri untuk mengalahkan Raffi yang ngaku-ngaku pacarnya Nita gitu. Budi belajar dengan baik sama Dewi Persik, ya ilmu bela diri untuk melindungi diri gitu.

Dengan pola hidup sehat, ya makan yang bergizi dengan baik. Latihan ilmu bela diri dengan baik. Budi membentuk otot-ototnya dengan baik dan pandai juga seni bela diri, ya silat gitu. Dewi Persik cantik dan sexy penampilannya karena menjaga pola hidup sehat dan juga dengan olahraga yang membentuk bagian-bagian yang membuat cowok-cowok matanya tertuju pada bagian yang waaw gitu.

Budi pun telah mahir ilmu bela diri, ya berkat Dewi Persik. Budi mulai menghadapi Raffi dengan tujuan mendapatkan Nita dan juga menunjukkan pada teman-teman kalau diri Budi tidak lemah. Budi pun berhadapan dengan Raffi, ya memang terjadi perkelahian antara Budi dan Raffi. Karena ada Nita, ya jadinya di suruh bertanding olahraga Tenis gitu. Budi dan Raffi sepakat main Tenis. 

Pertandingan olahraga Tenis berjalan dengan baik dan juga sengit banget. Budi dan Raffi mengeluarkan jurus-jurus yang hebat dalam memukul bola pake raket. Budi tidak mau kalah dari Raffi demi Nita gitu. Budi pun akhirnya mengalahkan Raffi gitu. Ya Raffi mengakui kekalahannya. Waktunya Budi menyatakan cinta sama Nita, ya tetapi di urungkan niatnya karena Nita ternyata suka banget dengan Raffi berdasarkan informasi dari Eko teman baik Budi gitu. 

Budi pun lebih baik melupakan Nita gitu. Walau sebenarnya, ya masih bisa mendapatkan Nita dengan dasar 'yang terbaik bisa mendapatkan cewek yang di sukai'. Setelah urusan sekolah selesai, ya Budi pulang ke rumahnya. Di rumah Budi duduk dengan baik di depan rumah, ya baca koran kaya kerjaan Bapak-Bapak gitu. Dewi Persik menghampiri Budi yang sedang duduk di depan rumah gitu, ya ingin tahu cerita Budi mengalahkan Raffi. Budi dan Dewi Persik ngobrol dengan baik. Budi berhasil mengalahkan Raffi dengan baik dan mengurungkan niatnya menyatakan cinta lagi pada Nita karena Nita suka Raffi. Dewi Persik senang karena Budi telah berhasil mengalahkan Raffi. 

Dewi Persik kembali ke rumahnya, ya urusan aktivitas di jalankan dengan baik gitu. Budi tetap santai di rumah dengan baik, ya baca koran yang beritanya menarik-menarik untuk di baca gitu.

***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh bawah meja. Yaaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Yaaa Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Hidup ini," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kematian," kata Budi. 

"Semua makhluk hidup di dunia ini, ya yang pasti akan merasakan kematian," kata Eko. 

"Yang tua pantas meninggal. Apa lagi yang muda pantas meninggal," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Manusia terus berlomba-lomba dengan baik, ya untuk mencapai kedudukan yang diinginkan di pemerintahan atau swasta, ya demi hidup ini," kata Budi. 

"Yaaa realita hidup ini. Ya contohnya : berita Tv saja!" kata Eko. 

"Aku berpikir baik. Apa nyampe di umur tua?" kata Budi. 

"Pikiran seperti itu, ya baik sih. Aku pun belum tentu nyampe umur tua?. Maka lebih baik itu, ya di jalan kebaikan, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Jalan baik!" kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"Oke. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK