Budi duduk di depan rumahnya dengan keadaan santai banget gitu, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Setelah prosesi pemakaman Julian, sekelompok pria datang dan mengungkapkan bahwa jenazah yang dikuburkan adalah jenazah Yusuf. Mayat Joseph dibawa ke sebuah kastil, di mana dia diujicobakan oleh Julian yang mencoba menemukan rahasia kehidupan abadi. Belakangan, Lorette bertemu dengan seorang pria buta di jalan yang memintanya untuk mengantarkan surat. Saat mengantarkan surat itu, dia diculik dan mendapati dirinya terkunci di kamar tidur dengan kerangka korban Vampir sebelumnya. Saat polisi mencoba melacak penculik Lorette, Lantin dipindahkan dari mengikuti cerita Vampir dan bersiap untuk menutupi bola di kastil Du Grand. Di kastil, dia bertemu Gisele, yang mengungkapkan kekagumannya pada Lantin karena dia mengingatkannya pada ayahnya. Lantin meninggalkan pesta dan dikejar oleh fotografer Donald. Lantin menyatakan dia tidak ingin memimpin Gisele dengan emosinya, yang menyebabkan Donald masuk kembali ke kastil untuk menyatakan cintanya pada Gisele. Gisele menolaknya saat wajahnya mulai menua di depan matanya dan dia mengungkapkan bahwa setiap orang yang terbunuh memulihkan masa mudanya untuk waktu yang singkat.
Mengetahui rahasianya adalah surat kematiannya saat dia meraih pistol dan membunuh Donald. Gisele kemudian memanggil Profesor Julian untuk membuatnya awet muda. Julian menyatakan bahwa di bawah keadaan emosionalnya yang rapuh itu mungkin tidak berhasil, tetapi memulai transfer eksperimental masa muda dan kecantikan Lorette ke Giselle.
Gisele bertemu Pierre keesokan harinya ketika dia mengambil sebuah lukisan di mana dia melihat perilaku aneh dalam dirinya seperti menulis dengan tangan yang salah, yang membuatnya kembali ke istananya untuk menyelidiki lebih lanjut. Gisele mulai sakit akibat eksperimen sebelumnya dan memanggil Profesor Du Grand untuk membantunya. Saat dia pergi, Joseph terbangun di lab Du Grand. Pierre memicu alarm, yang membuatnya berlari keluar kastil tempat dia bertemu dengan Joseph yang bingung. Pierre membawa Joseph ke kantor polisi di mana dia mengungkapkan bahwa dia adalah penculik wanita muda tersebut, tetapi orang-orang di kastil adalah pembunuh yang sebenarnya. Polisi datang mencari Marguerite, tetapi hanya menemukan Gisele yang menyangkal mengetahui Joseph.
Pierre dan polisi menjelajahi kastil tanpa menemukan petunjuk. Saat pergi, Gisele mulai berubah kembali menjadi Marguerite di depan mata mereka, mendorong pencarian darurat kastil. Terjadi baku tembak antara asisten Du Grand dan polisi, meninggalkan asisten dan tembakan Du Grand. Hal ini membuat polisi membuka kuburannya, di mana mereka menemukan Lorette. Lorette dipulangkan dan Inspektur Chantal mengungkapkan bahwa Giselle mengakui kejahatannya dan meninggal tak lama kemudian.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Pintar dan kreatif," kata Budi.
"Maksud omongan Budi apa?" kata Eko.
"Aku mau cerita!" kata Budi.
"Oooo Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Silakan Budi bercerita!" kata Budi.
"Begini ceritanya. Jhon anak orang kaya. Ya cewek-cewek mau sama Jhon karena kaya gitu. Ya dari sekian banyak cewek yang menyukai Jhon, ya jadinya tertarik cewek bernama Nia gitu. Ya Nia temannya Budi. Sebenarnya Nia ada rasa dengan Budi. Ya Budi tetap menganggap Nia teman saja gitu. Jhon selalu berusaha dengan baik untuk jadian sama Nia. Usaha Jhon berhasil jadian sama Nia karena ibunya Nia, ya Nunung suka dengan Jhon yang kaya, ya agar kehidupan Nia terjamin. Zaman sekarang, ya kebahagiaan itu, ya harta untuk menjauh dari kemiskinan yang penuh dengan derita gitu. Jhon sering berganti-ganti mobil gitu, ya karena orang kaya gitu. Ya Nia menikmati keadaan, ya pacaran dengan Jhon seperti orang kaya pada umumnya gitu. Jhon membeli mobil baru, ya seperti biasa sih ingin menunjukkan pada Budi, ya ingin di nilai saja tentang kekayaan Jhon. Budi bersama Eko, ya sedang bersantai duduk di taman, ya sambil menikmati minum jus jeruk dan makan gorengan. Keadaan taman, ya anak-anak bermain dengan baik. Jhon datang ke taman dengan mobil barunya yang baru di beli gitu. Jhon menunjukkan mobil barunya pada Budi dan Eko. Memang mobil Jhon harganya mahal sih. Budi menilai mobil Jhon dengan baik, ya di puji dari kulaitas mesin mobil dan juga harga sesuai dari jenis mobilnya gitu. Jhon senang di puji Budi dengan Eko yang mengerti mobil dan harganya mahal gitu. Setelah menunjukkan mobil baru tersebut, ya Jhon membawa mobil tersebut dengan baik, ya ke tempat Nia untuk ngajak Nia jalan-jalan dengan mobil baru gitu. Eko dan Budi, ya jadi ingin punya mobil gitu. Karena keadaan, ya tidak mungkin dari keluarga tidak mampu gitu. Eko dan Budi pintar berpikir, ya jadi memutuskan untuk membuat mobil dari bahan kayu dan juga mesin motor gitu. Budi dan Eko bekerja sama dengan baik membuat mobil gitu. Dari usaha yang baik, ya akhirnya berhasil membuat mobil gitu. Budi dan Eko membawa mobil buatannya dengan baik dan di tunjukkan pada orang-orang, ya buat mobil dengan bahan alakadarnya gitu. Jhon melihat mobil Budi dan Eko yang di buat sendiri gitu. Jhon mengakui, ya kepintaran dan kreatifnya Budi dan Eko, ya demi ingin punya mobil gitu. Ya Budi dan Eko berjalan-jalan menikmati keadaan dengan baik, ya dengan mobil buatan sendiri. Begitu ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Ya dunia ini masih banyak yang lebih baik dari aku. Yang lebih baik itu, ya cerita sinetron dan film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Keinginan punya mobil. Karena tidak mampu. Membuat mobil dengan bahan alakadarnya, ya tokoh Budi dan Eko. Ya tepat sih ceritanya tentang pintar dan kreatif gitu," kata Eko.
"Dimana ada kemauan pasti ada jalan," kata Budi.
"Kata-kata bijak," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main catur saja Budi!" kata Eko.
No comments:
Post a Comment