Budi duduk di depan rumahnya dengan keadaan santai banget gitu, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Sejak orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil sembilan tahun yang lalu, Francesco Koch, seorang pria berusia 25 tahun yang kaya dan tampan (versi bahasa Inggris: 22 tahun), telah tinggal sendirian dengan perawat basah dan pembantu rumah tangga Iris di sebuah vila di pinggiran kota Tyrolian Selatan. Tunangannya, Anna Völkl yang berusia 21 tahun, menderita penyakit dan terbaring di rumah sakit setempat. Iris, yang ingin menikahi Francesco dan menjadi nyonya rumah baru, menyewa seorang penyihir lokal yang mengutuk Anna dengan menusukkan jarum ke boneka voodoo. Ketika kondisi Anna kemudian memburuk dan Francesco mengetahuinya, dia bergegas ke rumah sakit. Di sana Anna mengatakan kepadanya bahwa dia ingin bercinta dengannya setidaknya sekali sebelum dia meninggal. Saat dia menciumnya di ranjang rumah sakit, jantungnya berhenti berdetak dan dia meninggal. Belakangan hari itu di vila, Francesco berduka atas kehilangannya dengan melihat foto ibunya. Iris masuk dan menyusui Francesco, memanggilnya "bayi laki-laki kecil".
Di kamar mayat, Francesco menyuntik tubuh Anna dengan pengawet agar dia bisa menggali tubuhnya dan bersamanya selamanya. Tanpa sepengetahuan Francesco, petugas pemakaman melihat dia melakukan injeksi. Pemakaman hanya dihadiri oleh Francesco, orang tua Anna dan saudara perempuannya Teodora, yang bersekolah di sebuah sekolah di wilayah tersebut.
Pada malam hari, Francesco berkendara ke pemakaman dan menggali tubuh Anna. Sementara Francesco harus mengganti ban yang pecah dalam perjalanan pulang, seorang turis Amerika masuk ke dalam mobil, dan karena kehadiran mobil patroli polisi, Francesco terpaksa membawanya bersamanya. Setelah merokok bersama, dia tertidur di dalam mobil, dan setelah mencapai vila, Francesco menurunkan tubuh Anna dan mulai mengeluarkan isi perutnya di bengkelnya. Dalam prosesnya, dia menggigit jantungnya dan memasang mata kaca ke dalam rongganya. Saat tumpangan bangun dan melihat mayat Anna, dia panik. Terjadi pergumulan, di mana dia mencakar lehernya dan Francesco pada gilirannya merobek beberapa kukunya dengan tang. Dia kemudian mencekiknya sampai mati.
Iris dan Francesco mendandani tubuh Anna dan meletakkannya di satu sisi tempat tidur ganda. Dibantu Francesco, Iris memotong-motong mayat penumpang dan melarutkan potongan-potongan itu di bak mandi berisi asam, lalu membuang cairannya ke lubang di taman. Tepat setelah itu, dia makan sepiring babat dengan cara menjijikkan yang mengingatkan Francesco pada tubuh yang terlarut dan membuatnya muntah, yang membuatnya tertawa. Kemudian, saat Francesco duduk di samping tempat tidur melihat mayat Anna, Iris mendekatinya dan melakukan masturbasi.
Beberapa hari kemudian, seorang pelari memutar pergelangan kakinya di sekitar rumah Francesco, dan dia mengundangnya masuk. Mereka berhubungan seks di tempat tidurnya, sampai Francesco mengungkapkan mayat Anna tepat di sebelah mereka. Sekali lagi, perkelahian pun terjadi. Francesco menggigit lehernya dan memakan sebagian besar dagingnya. Dia dan Iris membakar mayatnya di tungku di lantai bawah. Ketika Iris mengancam untuk membuang tubuh Anna, Francesco menyerah dan menawarkan untuk menikahinya dan menjadikannya nyonya rumah.
Iris mengundang kerabat lamanya yang eksentrik untuk makan malam dan mengumumkan pertunangannya dengan Francesco. Namun Francesco membuatnya terhina. Keesokan harinya, saat Iris mabuk dan Francesco keluar untuk joging, petugas pemakaman memasuki rumah Francesco untuk menyelidiki, di mana dia menemukan tubuh Anna, memotretnya, dan pergi. Malam itu, Francesco menjemput seorang wanita di sebuah disko. Untung baginya, Francesco baru saja mengirimnya pergi karena kedatangan saudara kembar Anna, Teodora. Saat sendirian di sebuah ruangan, kegelapan tiba-tiba menyelimuti dan dia dapat mendengar suara hantu saudara perempuannya yang memperingatkannya akan kutukan di rumah tersebut. Saat dia menuruni tangga, dia melihat mayat Anna duduk di kursi di aula. Iris, yang takut Francesco akan menikahi Teodora, bukan dia, membuka pintu sambil memegang pisau, siluet yang membuat Teodora pingsan. Saat Iris hendak menikamnya, Francesco turun tangan. Dalam pertarungan berikutnya, Iris menikam tangannya dan dekat pangkal pahanya. Dia pada gilirannya bergulat dengannya ke lantai dan menggigit pipinya, dia mencungkil mata kirinya, dan dia akhirnya menusuk jantungnya, membunuhnya. Sementara Teodora tetap tidak sadarkan diri, Francesco mendengarkan detak jantungnya, lalu membawanya ke bawah, membakar tubuh Anna di tungku dan mendandani Teodora seperti mayat saudara kembarnya.
Ketika petugas pemakaman kembali, dia menemukan mayat Iris dan Francesco terluka parah di dekat tungku yang terbakar dengan sisa-sisa manusia. Saat Francesco pingsan dan mati, petugas pemakaman membawa Teodora, yang dia anggap sebagai mayat Anna, kembali ke pemakaman dan menempatkannya di peti mati untuk dimakamkan. Sementara dia dan asistennya hendak memaku tutupnya, Teodora mendorong peti mati terbuka dan mengeluarkan teriakan yang mengerikan.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Nyanyi ah!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik, ya dengan judul lagu Cikini Gondangdia.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini tetap sama!" kata Eko.
"Antara baik dan buruk," kata Budi.
"Ya antara baik dan buruk," kata Eko.
"Pandai-pandai memilih cewek, ya karena antara baik dan buruk perilakunya. Dari sisi cowok memilih cewek untuk di jadikan pacar sampai nikah," kata Budi.
"Ya benarlah omongan Budi!" kata Eko.
"Ya kalau di sisi cewek, ya pandai-pandai memilih cowok untuk jadi pacar sampai menikah karena antara baik dan buruk perilaku manusia, ya karena kemungkinan itu dari pemahaman agama atau tidak," kata Budi.
"Akhlak itu penting," kata Eko.
"Ceritanya?" kata Budi.
"Budi mau cerita?" kata Eko.
"Iya mau cerita!" kata Budi.
"Silakan bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi, ya kaya mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Abdul seorang pemuda yang baik, ya paham agama karena belajar dari guru ngaji Sule gitu. Abdul kerjaannya jualan bakso di pinggir pasar. Seorang cewek cantik bernama Putri, ya kerja di sebuah perusahaan gitu. Putri telah berpikir dengan baik, ya ingin menikah gitu. Ajiz yang kerjaannya pengusaha gitu, ya menyukai Putri, ya setelah putus dari Nia gitu. Ajiz terus pendekatan dengan Putri gitu. Sifat asli Ajiz, ya perilaku bebas karena orang kaya dan juga karena memang orang tua Ajiz kurang untuk membentuk kepribadian Ajiz untuk berakhlak baik gitu. Ajiz terpengaruh pergaulan ini dan itu gitu. Maka itu, ya Nia putus dari Ajiz karena sifat bebasnya dan juga ringan tangan gitu. Putri mulai menerima Ajiz, ya karena di pepet terus sampai jadian pacaran gitu. Karena kelakuan Ajiz bebas, ya tidak bisa menahan hawa nafsunya sampai akhirnya Putri di tidurin dengan baik dengan cara menaruh obat pada minuman Putri gitu. Ya Putri ingin minta pertanggungjawaban Ajiz karena diri Putri hamil gitu. Kebiasaan cowok yang bebas, ya Ajiz menyangkal bayi yang di kandung Putri gitu. Putri menanggung omongan orang-orang karena dirinya, ya hamil di luar nikah gitu. Putri sabar dengan omongan orang-orang gitu. Putri meminta bantuan temannya Surya, seorang polisi kepolisian Lapor Pak!, untuk mengusut kasus dirinya di perkosa Ajiz gitu. Surya bersama Andika, ya mengusut kasus Putri dengan baik. Data di kumpulkan dengan baik sama Surya dan Andika, ya Ajiz terbukti memperkosa Putri dengan cara membuat Putri pingsan, ya pake minuman yang di berikan obat tidur gitu. Ajiz mau melarikan diri ke luar negeri, ya Surya dan Andika menangkap Ajiz sebelum pergi ke luar negeri, ya di bandara penangkapan Ajiz dan di penjara dengan baik gitu. Ajiz meratap di penjara karena kesalahannya gitu. Putri akhirnya melahirkan anaknya, ya cewek dan di berinama Dinda gitu. Putri mencintai anaknya dengan baik gitu. Sampai Putri bertemu dengan Abdul, ya karena makan bakso di tempat Abdul gitu. Abdul suka dengan Putri, ya jadi menjalin hubungan dengan baik banget sampai menikah. Abdul menerima anak Putri yang bernama Dinda dengan baik gitu. Putri senang dengan Abdul karena jadi suami yang paham agama untuk membimbing Putri sebagai istri, ya dengan anaknya, ya Dinda di jalan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Bagus ceritanya!" kata Eko.
"Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari aku. Yang lebih baik itu, ya film dan sinetron," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cowok kalau terlalu bebas, ya tidak bisa menahan hawa nafsunya jadinya perkaranya pemerkosaan," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Ujian dan ujian hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Maka itu, ya banyak manusia yang tahu kehancuran ini dan itu, ya jadi pilihannya menetapi agama dengan baik demi hidup bahagia," kata Eko.
"Hidup pilihan manusia!" kata Budi.
"Yaaa kalau begitu. Main catur saja Budi!" kata Eko.
No comments:
Post a Comment