Setelah nonton Tv di ruang tengah yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk di depan rumahnya dengan santai banget gitu, ya sedang menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Ceritanya tentang Vishal yang menikah dengan Swati. Pasangan itu menyewa apartemen bertingkat tinggi dengan harga yang sangat murah. Penjaga apartemen, Tuan Thakkar menjelaskan kepada Vishal bahwa seorang janda bernama Manjeet Khosla, penghuni sebelumnya, bunuh diri setelah membunuh putranya sendiri. Vishal menyembunyikan fakta ini dari Swati, karena dia keberatan membeli tempat tinggal seperti itu. Tapi juru kunci itu secara tidak sengaja membocorkan rahasianya.
Swati sangat marah pada Vishal, meskipun dia tidak mempercayai gagasan tentang hantu dan nasib buruk. Kemudian, Swati mulai bertingkah sangat aneh. Vishal berkonsultasi dengan Dr. Rajan. Tapi tak lama kemudian, Vishal menyaksikan Swati secara brutal membunuh penjaga apartemen yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, dan keraguannya ditantang dengan kasar. Inspektur Liyaqat Qureshi yang sampai di apartemen untuk menyelidiki kematian tersebut, menjadi curiga terhadap keduanya dan perilaku aneh mereka. Dia mengikuti Vishal dan Dr. Rajan.
Pelayan Vishal menyaksikan Swati berteriak dan membuang Vishal. Dia membantunya mengikatnya. Dia mengatakan kepadanya bahwa Swati berteriak seperti Manjeet dan mengatakan kepadanya bahwa seorang pengusir setan dapat membantunya tetapi bukan dokter. Akhirnya pelayan Vishal memanggil seorang pengusir setan bernama Sarita. Sarita melihat hantu Manjeet dan putranya. Dia menyarankan Vishal untuk bertemu dengan ibu Manjeet, karena dia dapat menenangkan jiwa putrinya. Vishal menurut dan bertemu ibu Manjeet. Dia mengetahui dari ibu Manjeet bahwa Manjeet bukanlah tipe wanita yang akan bunuh diri atau membunuh putranya sendiri. Dia menjelaskan situasinya padanya dan meminta bantuannya. Dia datang bersamanya dan entah bagaimana menenangkan semangat Manjeet. Mereka mengetahui bahwa putra Tuan Thakkar, Sanjay mencoba menganiaya Manjeet dan ketika dia melawan, dia tidak sengaja jatuh dari balkon dan mati. Karenanya, Sarita menyarankan Vishal untuk memanggilnya. Vishal melakukan panggilan tak dikenal ke Sanjay dan memberitahunya bahwa ayahnya sakit. Saat Sanjay tiba, Vishal dengan cerdik memberi tahu Tuan Thakkar dan Sanjay untuk membantunya membawa Swati ke rumah sakit.
Kemudian terungkap bahwa bertahun-tahun yang lalu, Sanjay datang mengunjungi ayahnya dan bernafsu pada Manjeet, setelah dia melihatnya di apartemen. Dia masuk ke rumahnya, dan berusaha untuk menyatakan nafsunya, tetapi ketika dia menolaknya, dia mendorongnya dan dia secara tidak sengaja jatuh dari balkon dan meninggal. Putra muda Manjeet menyaksikan pembunuhan itu, di mana Sanjay menyewa penjaga untuk membunuhnya. Manjeet yang masih merasuki tubuh Swati melihat Sanjay dan mengejarnya. Qureshi mencoba menghentikannya, tidak tahu cerita sebenarnya. Swati mencoba membunuh Sanjay dengan mencekiknya. Tapi, Sarita meminta Manjeet untuk meninggalkannya karena Swati akan disalahkan nanti.
Sanjay lolos, hanya untuk menemukan dirinya dikelilingi oleh Vishal, Sarita, Manjeet dan Qureshi yang sekarang mengetahui kebenaran. Sanjay yang ketakutan mengakui kejahatannya, di mana ibu Manjeet mendesaknya untuk berhenti. Sanjay ditangkap oleh Inspektur Qureshi, dan dijebloskan ke penjara. Manjeet meninggalkan tubuh Swati, dan Vishal serta Swati menjalani kehidupan yang baik di apartemen. Sementara itu, di dalam penjara, Qureshi memberi tahu Sanjay bahwa hukuman mati adalah hukuman ringan bagi penjahat seperti dirinya. Dia berharap Sanjay mendapat hukuman yang lebih besar. Setelah Qureshi meninggalkan sel yang gelap, Sanjay menemukan dirinya berhadapan langsung dengan Manjeet. Dia mulai memohon belas kasihan, tapi suaranya segera menghilang saat Manjeet mendekat; tersirat bahwa dia membunuh Sanjay.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Baik dan buruk," kata Budi.
"Baik dan buruk. Hal biasa yang kita omongin tentang hidup ini. Ya antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang biasa kita omongin tentang baik dan buruk. Ya yang aku maksud itu, ya jalan baik jadi guru ngaji. Jalan buruk, ya jadi dukun ilmu hitam," kata Budi.
"Guru ngaji dan dukun ilmu hitam toh," kata Eko.
"Sebuah cerita," kata Budi.
"Oooo permainan seandainya. Permainan Budi toh!" kata Eko.
"Iya. Permainan seandainya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya ceritanya masih di kaitkan dengan Tali Pocong Perawan gitu!" kata Budi.
"Oooo Tali Pocong Perawan toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Gimana dengan ceritanya, ya Budi?!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Seorang pemuda bernama John pergi ke hutan untuk belajar menjadi dukun berdasarkan sebuah buku kuno yang ia dapatkan dari Mbah Bejo. Ya awalnya Jhon tidak ingin jadi dukun, ya ia ingin jadi orang biasa-biasa saja dan menikah dengan cewek yang sukai bernama Mira. Tapi ternyata Mira memilih menikah dengan Yono yang kaya raya dari pada Jhon yang miskin karena kerjaannya cuma pedagang jualan buah gitu. Jhon yang sakit hati, ya jadi memutuskan jadi dukun saja, ya meninggalkan kampungnya pergi ke hutan. Jhon berada di hutan, ya membangun tempat tinggal dengan baik, ya gubuk sederhana gitu. Makan dan minuman, ya di siapkan alam jadi Jhon bisa makan buah atau berburu hewan di hutan. Ya minum air sungai, ya menangkap ikan dengan bubu yang di buat dengan baik dari bambu gitu. Jhon berlatih dengan baik jadi dukun dengan mempelajari buku kuno. Bertahun-tahun mempelajari buku kuno, ya Jhon jadi dukun sakti karena mempunyai cambuk yang dapat mengalahkan Pocong gitu. Jhon pun memutuskan kembali ke rumahnya gitu, ya meninggalkan hutan gitu. Sampai di kampungnya, ya Jhon melihat keadaan lingkungan kampung telah berubah. Jhon sampai di rumahnya, ya membereskan keadaan rumah dengan baik banget gitu. Setelah keadaan rumah baik, ya Jhon bersantai dengan baik gitu. Jhon berbaur dengan orang-orang lingkungan seperti biasanya gitu. Ada cewek masih perawan yang meninggal karena sakit gitu dan di kuburkan dengan baik gitu. Jhon pun ingin membuat pelet dari Tali Pocong Perawan. Jadi niatnya di laksanakan dengan baik, ya mengambil Tali Pocong Perawan. Jhon di ganggu dengan makhluk halus, ya di cambuk tuh makhluk halus sampai berteriak kesakitan gitu. Setelah dapet Tali Pocong Perawan, ya Jhon membuat pelet dari Tali Pocong Perawan berupa air rendaman Tali Pocong. Jhon mulai memasarkan pelet Tali Pocong Perawan dengan mengikuti perkembangan zaman, ya jaringan internet gitu. Informasi tersebar kesana kesini, ya bagi yang membaca artikel yang di buat John di jaringan internet gitu. Sampai ada seorang pemuda bernama Andi yang datang ke rumah Jhon berdasarkan informasi di jaringan internet gitu. Andi membeli pelet Tali Pocong Perawan dari Jhon yang kerjaannya seorang dukun gitu. Jhon senang banget Andi membayar tuh pelet dengan harga yang mau Jhon gitu. Andi pun mencoba tuh pelet Tali Pocong Perawan dengan mempelet cewek yang ia sukai, ya Nina. Ya Nina itu, ya kekasihnya Bosnya Andi yang bernama Alex gitu. Andi berhasil mempelet Nina dengan baik gitu. Nina jatuh cinta pada Andi dan meninggalkan Bos Alex gitu. Hubungan Andi dan Nina berjalan dengan baik. Tapi ternyata Pocong selalu menteror Andi dan Nina, ya sampai orang-orang berkaitan dengan Andi gitu. Andi sangat ketakutan banget gitu di teror Pocong gitu. Andi pun ke rumah Jhon untuk menyelesaikan masalahnya di teror Pocong gitu. Jhon menghadapi Pocong yang menteror Andi, ya dengan menggunakan cambuk Jhon mengalahkan Pocong. Setelah Pocong di kalahkan, ya kehidupan Andi jadi baik gitu. Ya Pocong yang kalah, ya bersedih di kuburan gitu. Seorang guru ngaji lewat kuburan bernama Budi melihat Pocong yang sedang bersedih gitu. Budi tidak takut pada Pocong, ya malahan ingin membantu Pocong tersebut. Setelah tahu masalah Pocong, ya Budi menolongnya dengan mencari dukun yang memegang Tali Pocong gitu. Budi bertemu dengan Jhon, ya dengan baik-baik meminta Tali Pocong Perawan. Tapi Jhon menolaknya gitu. Budi pun terpaksa main kasar dengan menantang Jhon bertarung gitu. Ya Jhon menjawab tantangan Budi dengan baik. Budi dan Jhon bertarung dengan baik. Pertarungan keduanya sangat sengit banget gitu. Jhon menggunakan cambuk untuk mengalahkan Budi. Ya Budi menggunakan sarung yang biasa di gunakan untuk sholat jadi senjata melawan cambuknya Jhon. Pertarungan sengit banget gitu keduanya. Jhon di kalahkan Budi dengan baik. Jhon memberikan Tali Pocong Perawan pada Budi gitu. Budi mengambil Tali Pocong Perawan dari tangan Jhon dan di berikan pada pemiliknya Tali Pocong. Pocong menghilang gitu, ya urusannya telah selesai gitu. Budi meninggalkan tempat tersebut gitu. Setelah di kalahkan Budi, ya Jhon tidak menjalankan kerjaannya jadi dukun lagi. Jhon memilih jadi pedagang buah seperti dulu gitu. Andi masih di teror sama Pocong karena mempelet Nina gitu. Andi pun mencari guru ngaji Eko untuk menyelesaikan masalahnya di teror Pocong gitu. Eko menolong Andi dengan menghapus pelet pada Nina, ya jadi Pocong tidak menteror lagi. Hubungan Andi dan Nina, ya putus gitu. Nina kembali hubungan dengan Bos Alex gitu. Andi tobat, ya tidak mau berurusan dengan hal sihir dan gaib karena serem bertemu dengan Pocong gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Seru juga pertarungan antara dukun dan guru ngaji," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Yaaaa. Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi gitu!" kata Eko.
"Yaaaaa kalau begitu main permainan Jumanji!" kata Budi.
"OK. Main permainan Jumanji!" kata Eko.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya permainan Jumanji di taruh di atas meja. Budi dan Eko main permainan Jumanji dengan baik gitu.
"Budi kaya, ya terlalu sering cerita tentang misteri. Kenapa?" kata Eko.
"Ya di Tv saja. Cerita misteri di tayangkan di Tv dengan baik gitu. Jadi aku jadinya ikut-ikutan saja!" kata Budi.
"Ooooo ikut-ikutan saja!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main permainan Jumanji dengan banget gitu.
No comments:
Post a Comment