Setelah nonton Tv di ruang tengah, ya acara yang di tonton itu, ya musik gitu. Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
9 bulan setelah selamat dari misi sebelumnya di Draka, Bangladesh, Tyler Rake pensiun dari pekerjaan tentara bayaran ke kabin di Austria untuk memulihkan diri. Di sana, dia didekati oleh orang asing dan diminta untuk menyelamatkan Ketevan, saudara perempuan dari mantan istrinya Mia, dan kedua anaknya, Sandro dan Nina, dari Georgia. Ketevan menikah dengan Davit Radiani, salah satu pendiri Nagazi, sindikat kejahatan terbesar di Georgia. Setelah Davit melemparkan agen DEA dari sebuah jembatan, dia dipenjara dan tidak dapat menyuap untuk keluar karena tekanan dari Amerika. Davit memaksa Ketevan dan anak-anaknya untuk pindah ke penjara, ingin dekat dengan keluarganya, tetapi kondisi kehidupan yang buruk dan pelecehan Davit menyebabkan Ketevan meminta bantuan Mia.
Sementara itu, seorang gubernur dalam daftar gajinya memberi tahu saudara laki-laki Davit, Zurab, bahwa hukuman Davit diperpanjang sepuluh tahun. Zurab meminta gubernur untuk membebaskan saudaranya, tetapi gubernur menolak karena dia tidak ingin orang Amerika mengejarnya. Marah, Zurab membunuh gubernur dan pengawalnya. Tyler merekrut Nik dan saudara laki-lakinya Yaz untuk bergabung dengannya, dan mereka menyusup ke penjara dengan bantuan dari seorang penjaga yang disuap. Davit memberi tahu para tahanan, yang memulai kerusuhan. Selama ekstraksi, Davit menyerang Tyler dan Ketevan, mengakibatkan Tyler membunuhnya. Tyler dan Ketevan berjuang melewati kerusuhan tetapi berhasil naik kereta lapis baja. Setelah melawan pasukan Nagazi dan tentara korup, mereka naik pesawat dan melarikan diri ke Wina, tetapi Sandro, yang mengidolakan ayahnya, di pesawat diam-diam menghubungi pamannya dan mengungkapkan lokasi mereka. Ketevan memberi tahu Nik bahwa Tyler adalah saudara iparnya. Zurab dan anak buahnya menemukan dan menyerang Tyler dan timnya di Menara DC mereka di Wina. Ketevan menegur putranya karena membahayakan keluarga dan kenaifannya sendiri. Dalam kekacauan itu, Sandro meninggalkan ibunya dan bergabung dengan Zurab.
Tim melarikan diri dengan salah satu helikopter Zurab, tetapi Zurab melukai Yaz secara fatal. Tim mundur ke kabin Tyler, tempat dia dan Ketevan bertemu kembali dengan Mia. Tyler meminta maaf kepada Mia karena pergi dalam misi sebelum putra mereka meninggal karena kanker, menyesali ingatan terakhir yang dia miliki adalah Tyler meninggalkannya. Avtandil, tangan kanan dan paman Zurab, membuat Zurab enggan membalas dendam untuk mencegah lebih banyak kerugian dan memberi contoh yang lebih baik untuk keponakannya. Menolak, Zurab membunuh Avtandil dan menghubungi Tyler, menyuruhnya untuk bertemu di lapangan terbang terdekat di sebelah gereja. Tyler menuju ke lapangan terbang tetapi, tidak mau mengambil risiko kehilangannya, meninggalkan Nik. Tyler membunuh Nagazi yang tersisa dan menemukan Zurab dan Sandro di gereja, dengan Sandro mengenakan to pi peledak. Zurab memaksa Sandro untuk mengambil pistol Tyler, tetapi Sandro, setelah menyadari kesalahannya dan orang seperti apa sebenarnya ayah dan pamannya, menolak untuk menembak Tyler. Nik datang dan melucuti rompinya, sementara Tyler berkelahi dan membunuh Zurab. Tyler dan Nik terluka saat polisi menyerbu gereja.
Akibatnya, Nik dan Tyler dipenjara dan Mia memberi tahu Tyler bahwa Ketevan dan anak-anaknya telah dipindahkan ke tahanan pelindung, ya tetapi aset mereka telah dibekukan. Tyler menyuruhnya memberi mereka uang tunai $ 1 juta, yang dia sembunyikan di bawah papan lantai di kabinnya. Dia meyakinkan Tyler bahwa putra mereka meninggal karena percaya ayahnya adalah seorang pahlawan. Tyler dibawa keluar dari penjara untuk bertemu dengan orang asing sejak awal, yang datang dengan pekerjaan lain, sebagai imbalan atas kebebasan Tyler. Tyler mengatakan dia tidak akan menerimanya tanpa Nik, hanya untuk mengetahui bahwa orang asing itu telah membawa Nik juga, saat cerita berakhir.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini di nikmati saja!" kata Eko.
Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus.
"Ya sederhana. Menikmati hidup ini. Terkadang ingin sih, ya seperti orang kaya. Menikmati hidup ini lebih baik gitu," kata Budi.
Aqua gelas di ambil dari dalam kardus di bawah meja, ya sama Eko dan di minum dengan baik gitu. Memang aqua gelas di siap dengan baik sama Budi di taruh satu dus di bawah meja, ya untuk tamu.
"Kaya lebih baik menikmati hidup dari pada orang miskin," kata Eko.
Gelas aqua di taruh di meja.
"Ya kalau begitu. Permainan seandainya," kata Budi.
"Budi mau cerita. Ya aku mendengarkan dengan baik cerita Budi. Seperti sandiwara radio," kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi seorang pedagang di pasar, ya menjual mainan pada anak-anak sambil bercerita tentang kehebatan kesatria yang memakai pedang hebat, ya mengalahkan pendekar jahat gitu. Anak-anak senang cerita Budi, ya ada anak yang tertarik dengan pedang yang di jual Budi. Pedang di beli anak tersebut. Budi senang banget jualan pedangnya laku gitu. Hasil jual mainan pedang, ya Budi bisa makan enak di warung Minah gitu. Ada seorang pendekar yang bertubuh besar dengan membawa gada besinya, ya ke pasar. Orang-orang menghindari pendekar itu, ya takut pada pendekar tersebut. Bisa di bilang pendekar jahat gitu. Anak yang membeli pedang dari Budi, ya menantang pendekar tersebut, ya di perkirakan pendekar jahat gitu. Pendekar itu bernama Malik, ya marah dengan ulah anak itu, ya mau di pukul pake gada besinya gitu. Budi melihat anak yang beli pedangnya itu, ya dalam masalah menghadapi pendekar dengan latar belakangnya, ya memang buruk, ya Malik. Budi menolong anak tersebut dari serangan Malik tersebut. Budi terpaksa menghadapi Malik tersebut. Karena Budi tidak punya ilmu silat, ya jadi menghindari serangan Malik tersebut. Ada pendekar wanita, ya bernama Tasya. Ya Tasya bertarung dengan baik dengan Tasya. Pertarungan sengit. Tasya menghajar Malik, ya sampai tidak bisa bangun lagi. Ya Malik kalah gitu. Budi ketahuan tidak punya ilmu silat, ya cuma pandai bercerita saja tentang pedang mainan yang ia jual gitu. Budi meminta maaf karena kesalahan pada orang tua anak itu, ya jadi anak itu berpikir jadi hebat setelah memakai pedang yang ia beli darinya. Budi di maafkan orang tuanya anak itu, ya karena anak itu, ya selamat dari masalah gitu. Budi berharap di dalam dirinya jadi pendekar hebat gitu, ya pendekar pedang jadi tidak di remehkan orang-orang gitu. Sebuah perguruan mencari orang yang mewariskan pedang sakti gitu. Budi tahu tentang informasi tentang perguruan pedang tersebut, ya mencari pewaris pedang sakti. Budi ikut audisi jadi pewaris pedang sakti bersama para pendekar hebat gitu. Ujian pun di berikan guru Bejo pada orang-orang ikut dalam audisi menjadi pewaris pedang sakti gitu. Dari setiap ujian. Budi berhasil karena keberuntungan gitu. Ujian terakhir, ya ada tiga orang yang berhasil termasuk Budi salah satunya gitu. Budi pun harus bertarung dengan dua pendekar hebat dengan membawa senjata masing-masing kampak dan golok. Budi kena tendang dua pendekar, ya jatuh ke lantai. Budi tidak punya ilmu silat gitu. Dua pendekar tersebut bertarung dengan sengit banget, ya tidak ada yang mau mengalah gitu. Sampai akhir yang menang pendekar yang memegang senjata kapak. Ketika pendekar tersebut mau mencabut pedang sakti. Ternyata pendekar tersebut, ya tidak bisa gitu alias di tolak pedang sakti. Budi tahu-tahu di tarik kekuatan pedang sakit dan mencabut pedang sakti tersebut. Jadi pemenang adalah Budi, ya pewaris pedang sakti. Guru besar perguruan yang bernama Tejo, ya mengesahkan Budi jadi pewaris pedang sakti gitu. Guru Bejo meragukan Budi yang tidak bisa silat. Jadi Budi meninggalkan perguruan pedang tersebut, ya karena di ragukan kemampuannya gitu. Tasya yang termasuk dalam perguruan pedang, ya merasa Budi pantas jadi perwaris pedang sakti jadi membujuk Budi untuk belajar silat sama guru Bejo gitu. Budi mengikuti saran Tasya, ya jadi belajar silat di perguruan pedang dengan memohon pada guru Bejo. Ya guru Bejo menerima Budi dengan baik gitu. Budi berlatih silat di perguruan pedang gitu dengan menunjukkan kehebatannya memasak gitu, ya makanan Budi yang enak di sukai guru Bejo gitu. Budi tidak berlatih silat dengan murid-murid yang lainnya, ya memilih berlatih sendirian di hutan. Makin di pelajarin dengan baik, ya usaha Budi ada hasil jadi berhasil menguasai ilmu silat dan juga pedang gitu. Guru Bejo menyuruh Tasya jadi teman tanding Budi, ya untuk meningkatkan kemampuan Budi dari apa yang di pelajari dan di latih dengan baik gitu. Tasya dan Budi berlatih bersama dengan baik. Pertarungan keduanya sengit banget. Sampai Budi berhasil mengalahkan Tasya. Ya Budi ada kemajuan dari silatnya, ya guru Bejo senang. Jadi guru Bejo melatih Budi secara langsung dengan baik gitu. Budi di bimbing dengan baik sama guru Bejo dari pertarungan sampai meditasi untuk meningkatkan teknik tenaga dalam gitu. Budi berkembang dengan baik, ya menguasai apa yang di ajarkan guru Bejo dengan baik banget gitu. Guru Bejo senang Budi telah menguasai ilmu dengan baik gitu. Budi pun berhak menjadi perwaris pedang sakti. Perguruan pedang sakti di serang pendekar yang jahat bernama Mahesa. Ya Mahesa mengeluarkan teknik ilmu gerbang monster untuk mengeluarkan monster untuk mengalahkan perguruan pedang. Yono murid pendekar pedang, ya mengkhianati perguruannya, ya berpihak pada Mahesa karena Yono tidak suka cara perguruan menentukan pewaris pedang sakti, ya padahal Yono telah lama berguru di perguruan pedang tidak bisa memiliki pedang sakti. Pertarungan sangat sengit banget gitu, ya semua yang ada di perguruan bertarung dengan baik melawan Mahesa, Yono dan para monster gitu. Guru Bejo di kalahkan Mahesa dengan teknik pedangnya gitu, ya sampai terluka parah gitu. Tasya bertarung dengan Yono. Budi pun bertarung dengan Mahesa, ya Budi menggunakan pedang sakti gitu. Pertarungan antara Tasya dan Yono, ya menang adalah Tasya gitu, ya Yono mati di serang monster gitu. Budi kalah bertarung dengan Mahesa, ya sampai pedang sakti patah gitu. Ibu Budi datang ke perguruan pedang ingin melihat Budi gitu. Budi mau di tebas sama Mahesa, ya Ibunya menolong jadi tertebas gitu. Ibu sekarat gitu. Budi yang marah membangkitkan ilmunya, ya jadi pedang sakti yang patah kembali sempurna seperti biasanya saja gitu. Budi mengeluarkan teknik pedangnya dengan baik, ya menebas Mahesa dengan sekali tebasan saja. Mahesa terkena jurus Budi yang hebat langsung mati. Mahesa mati, ya gerbang monster tertutup dan para monster menghilang gitu. Ibu Budi dan guru Bejo di selamatkan dengan baik gitu, ya begitu yang lainnya gitu. Budi pun menjadi pendekar pedang nomor satu, ya jadi tidak ada orang yang meremehkannya. Ya tetap Budi rendah hati dan berbuat kebaikan pada orang lain, ya butuh pertolongannya gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi
"Manusia yang terpilih dasarnya pedang sakti yang memilih," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa menjadi sesuatu yang diinginkan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment