Abdul duduk santai di bawah pohon rindang, ya pinggir pantai.
"Baca buku saja!" kata Abdul.
Abdul mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih dengan baik salah satu cerpen yang di baca Abdul dengan baik.
Isi cerita yang di baca Abdul :
Di kota kecil fiksi Charlestown, Pennsylvania, pabrik baja lokal akan ditutup secara permanen dan memberhentikan 10.000 pekerja, secara tidak langsung mengancam keberadaan tim hoki liga kecil kota itu, Charlestown Chiefs, yang juga berjuang dengan musim yang kalah dan kerumunan yang semakin bermusuhan. Setelah mengetahui bahwa fans kampung halaman merespons secara positif perkelahian di atas es dengan kiper lawan, pemain-pelatih Reggie Dunlop mendorong timnya sendiri ke dalam gaya permainan kekerasan, akhirnya membiarkan Hanson Brothers yang terlalu agresif, akuisisi klub baru-baru ini, lepas dari lawan mereka. Gaya permainan kekerasan dan premanisme bersaudara yang aktif menggairahkan para penggemar, yang meningkatkan pendapatan, berpotensi menyelamatkan tim.
Gaya baru tim menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan yang tidak hanya memengaruhi Dunlop, tetapi juga pemain bintang Chiefs, Ned Braden, bersama dengan anggota tim lainnya. Braden menolak untuk mengambil bagian dalam kejenakaan kekerasan, sebagai Dunlop mencoba untuk mengeksploitasi masalah perkawinan Braden dalam usahanya untuk mendapatkan dia untuk mengambil bagian dalam perkelahian tim, tetapi tidak berhasil. Beberapa game berubah menjadi perkelahian yang membersihkan bangku, termasuk satu yang terjadi sebelum pembukaan, dan satu lagi yang membawa polisi setempat ke ruang ganti untuk menangkap Hanson Brothers setelah mereka menyerang fans lawan di tribun. Meskipun demikian, Chiefs naik peringkat untuk menjadi pesaing untuk kejuaraan, dan rumor (dimulai oleh Dunlop sendiri untuk lebih memotivasi rekan satu timnya) menyebar bahwa keberhasilan tim mungkin bisa membuat mereka dijual ke pembeli di Florida.
Akhirnya Dunlop bertemu pemilik tim Anita McCambridge, dan menemukan usahanya untuk meningkatkan popularitas (dan nilai) tim melalui kekerasan telah sia-sia, karena pilihan McCambridge yang lebih baik adalah melipat tim sebagai penghapusan pajak. Pada saat Dunlop memutuskan untuk meninggalkan strategi baru kekerasan atas keterampilan, saingan utama Chiefs di Syracuse telah menaikkan taruhan dengan menimbun tim mereka penuh dengan "preman" yang kejam (banyak di antaranya sebelumnya diskors dari liga karena pelanggaran mencolok. ) dalam persiapan untuk pertandingan kejuaraan liga. Setelah dihancurkan selama periode pertama saat memainkan gaya "hoki lama" tanpa kekerasan, manajer umum yang jijik memberi tahu mereka bahwa berbagai Liga Hoki Nasional pramuka menerima undangannya ke permainan, karena dia berharap petualangan kebiasaan Chiefs akan membuat para pemain masuk ke liga utama.
Setelah mendengar berita ini, Dunlop memutuskan agar timnya kembali ke pendekatan kekerasan mereka sebelumnya, yang membuat para penonton senang. Ketika Braden menyaksikan istrinya yang sekarang terasing bersorak untuk Chiefs, dia menyadari absurditas kekerasan, dan mengadopsi cara partisipasi yang radikal (tetapi masih tanpa kekerasan) dengan melakukan striptis langsung di arena di tengah sorak-sorai yang meriah. Ketika kapten tim Syracuse memprotes demonstrasi "cabul" ini dan memukul wasit karena memecatnya, Syracuse didiskualifikasi, memberikan Ketua kejuaraan. Setelah kemenangan mereka, dan dengan Chiefs sekarang secara efektif dilipat dan selesai, Dunlop menerima tawaran untuk menjadi pemain-pelatih ke Minnesota Nighthawks, membawa rekan satu timnya bersamanya.
***
Abdul selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas lah. Budi menghampiri Abdul yang sedang duduk bawah pohon rindang di pinggir pantai. Budi pun duduk dekat Abdul.
"Pantainya bagus, ya Abdul?" kata Budi.
"Iya," kata Abdul.
"Abdul aku ingin ngomong sesuatu?" kata Budi.
"Ngomong saja!" kata Abdul.
"Ada seorang pemuda yang dateng ke kematian, ya orang ia kenal. Mayat itu seorang ibu, ya di taruh di mesjid untuk di sholatin sama semua orang yang paham ilmu agama. Pemuda itu ikut sholat jenazah juga. Setelah sholat jenazah, ya pemuda langsung bersujut dengan baik di depan jenazah. Pertanyaannya adalah apa yang di lakukan pemuda itu salah apa benar?" kata Budi.
"Tidak salah. Aturan agama telah di jalankan, ya sholat jenazah. Setelah sholat, ya pemuda itu bersujud di hadapan jenazah, ya tidak salah. Yang tahu kebenaraannya, pemuda tersebut kenapa pemuda itu bersujud di hadapan jenazah?" kata Abdul.
"Bagi yang paham agama Islam. Takutnya ajaran pemuda itu, ya menambahkan ajaran gitu. Tidak sesuai dengan ajaran gitu," kata Budi.
"Yang di takutin ajaran di tambah atau di kurangi dari ajaran agama Islam yang di tetapkan," kata Abdul.
"Karena ada ajaran agama Islam di Indonesia ini, ya ajaran fanatik. Sok bener sendiri," kata Budi.
"Ya nama hidup ini. Ada begini dan begitu," kata Abdul.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Abdul.
"Pemuda memang tidak salah. Pemuda melakukan sujud pada jenazah dengan tujuan menghormati jenazah. Yang meninggal itu di anggap orang yang berjasa mengajarkan ilmu agama Islam. Pemuda tidak ada ikatan darah dengan jenazah. Pemuda itu melakukan bersujud di depan jenazah lebih baik dari anak-anaknya, cara penghormatan. Pemuda itu, ya sebenarnya mendengarkan Roh," kata Budi.
"Orang lain tidak ada ikatan darah tapi penghormatannya lebih baik dari anak-anaknya. Hebat pemuda itu. Mengajarkan satu nilai penghargaan pada orang yang telah berjasa mengajar ilmu agama Islam," kata Abdul.
"Emmmm," kata Budi.
"Tapi ada ketakutan yang lain dari bersujud pada jenazah. Kesyirikkan," kata Abdul.
"Hal yang di omongin Abdul. Ya ada. Nama juga manusia. Paham ilmu ini dan itu, ya ilmu agama, ya terkadang belinger," kata Budi.
"Ya hidup ini," kata Abdul.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu. Main catur saja!" kata Abdul.
Abdul mengambil papan catur di dalam tas.
"Ok main catur!" kata Budi.
Abdul menaruh papan catur di tanah berpasir putih. Abdul dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment