Budi duduk bawah pohon rindang di pinggir pantai.
"Baca buku ah," kata Budi.
Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang baca Budi :
Santiago Munez, ya seorang imigran tidak berdokumen Meksiko yang tinggal di Loz Angeles, ya adalah pemain sepak bola terampil yang bermain untuk tim lokalnya dan bekerja sebagai tukang kebun bersama ayahnya, Hernan, dan sebagai busboy di sebuah restoran Cina. Dalam salah satu pertandingannya, Santiago didekati oleh Glen Foy, mantan pemain dan pencari bakat untuk Newcastle United, ya yang membantu mengatur uji coba dengan klub. Untuk membayar perjalanan ke Inggris, Santiago menyimpan penghasilannya, yang kemudian digunakan oleh Hernan untuk membeli truk untuk bisnis, mengabaikan peluang Santiago untuk menjadi seorang profesional. Nenek Santiago, Mercedes, diam-diam memberinya uang dan mendesaknya untuk berangkat ke Inggris sebelum Hernan mengetahuinya.
Sesampainya di Newcastle, Santiago tinggal bersama Glen dan memulai persidangannya. Dalam kondisi berlumpur, Santiago berjuang di bawah tekanan dari Hughie McGowan, rekan setimnya, selama pertandingan latihan. Meski tidak terkesan, Erik Dornhelm, manajer klub, menyetujui permintaan Glen agar persidangan Santiago berlangsung selama sebulan. Selama pemeriksaan medis, Santiago berbohong tentang asmanya kepada perawat klub, Roz Harmison, karena khawatir itu akan merusak peluangnya untuk ditandatangani; dia kemudian diberi kontrak satu bulan.
Meskipun menghadapi beberapa intimidasi oleh Hughie, Santiago berteman dengan Jamie Drew, pemain lain yang diadili. Santiago segera beradaptasi dengan kondisi Inggris dan pertandingan cadangan dijadwalkan di akhir uji cobanya untuk menentukan penandatanganannya secara penuh waktu. Sebelum pertandingan, Santiago mencoba menggunakan inhalernya tetapi Hughie menghancurkannya, menyebabkan asma kambuh. Setelah penampilan mengecewakan lainnya, Newcastle melepaskan Santiago.
Dalam perjalanannya ke bandara, taksi Santiago menjemput Gavin Harris, seorang pemain yang tidak disiplin, berjuang namun berbakat yang baru saja bergabung dengan Newcastle. Gavin, yang terlambat berlatih, mengetahui tentang asma Santiago, dan memberi tahu Erik. Erik membiarkan Santiago tinggal, bergantung padanya untuk mencari pengobatan untuk asmanya. Santiago kemudian pindah dengan Gavin dan mereka menjalin persahabatan. Setelah penampilan impresif di tim cadangan, Santiago melakukan debutnya untuk tim utama, masuk sebagai pemain pengganti melawan Fulham. Santiago mendapatkan penalti, yang membantu mereka memenangkan pertandingan, momen yang dilihat dengan bangga oleh Hernan.
Meski menang, Erik mengkritik keegoisan Santiago di lapangan, mendesaknya untuk lebih banyak mengoper bola. Malam itu, dia dan Gavin pergi berpesta dan foto mabuk mereka muncul di The Sun, membuat Erik marah. Jamie menderita cedera yang mengakhiri kariernya saat persahabatan Santiago dan Gavin mulai hancur. Hernan menderita serangan jantung yang fatal dan Santiago bersiap untuk pulang. Di bandara, Santiago meninggalkan penerbangannya, alih-alih berlatih sampai dini hari di St James' Park setelah percakapan dengan Roz, dengan siapa Santiago memulai hubungan. Erik kemudian memberi tahu Santiago bahwa dia telah dipilih untuk memulai pertandingan terakhir musim ini melawan Liverpool.
Pada hari pertandingan, Newcastle mencetak gol lebih awal tetapi Liverpool segera memimpin. Di menit-menit akhir injury time, Santiago membantu Gavin untuk menyamakan kedudukan, namun hasil imbang tidak akan cukup untuk membawa Newcastle ke Liga Champions UEFA. Beberapa menit sebelum akhir pertandingan, Newcastle mendapatkan tendangan bebas, yang diberikan Gavin kepada Santiago, yang mencetak gol dan Newcastle menang 3-2. Setelah pertandingan, Glen menyampaikan panggilan ke Santiago dari Mercedes, memberi tahu Santiago bahwa ayahnya menonton pertandingannya melawan Fulham.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Eko memang memegang alat pancingan dan menggampiri Budi, ya yang duduk di bawah pohon di pinggir pantai. Eko duduk dengan baik dekat Budi
"Aku terkadang ingin tahu jawaban dari apa yang pertanyakan tentang ajaran agama Islam yang aku yakini apakah benar atau tidak, ya aturan yang di buat di ajaran agama Islam?" kata Budi.
"Hal yang di Budi pertanyakaan itu hal lumrah sih. Tapi bagi orang-orang tertentu, ya bisa di bilang keraguan pada ajaran yang di yakini," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Jika ingin tahu kebenaran, ya apa benar ajaran agama Islam yang di yakini sampai aturannya. Budi kan sudah tahu satu ilmu, ya mendengarkan Roh. Ya Roh akan menjelaskan semuanya dengan baik, ya apa yang di pertanyakan Budi," kata Eko.
"Mendengarkan Roh. Ada percaya ilmu itu ada. Ada juga tidak percaya ilmu itu. Ya aku sih tahu banget cerita tentang orang dapat mendengarkan Roh itu. Ya percaya saja tapi tidak perlu berlebihan karena kalau terlalu percaya, ya bisa jatuh pada kesyirikkan. Kata orang yang bisa mendengarkan Roh, yakini saja ajaran agama Islam yang kamu yakini. Hidup ini pilihan manusia, ya ingin menjalankan hidup ini dengan jalan konsep agama yang di yakini," kata Budi.
"Kata-kata itu seperti itu menyembunyikan sesuatu tentang kebenaran," kata Eko.
"Kebenaran terkadang lebih baik di sembunyikan dengan baik," kata Budi.
"Memang sih kebenaran lebih baik di sembunyikan dengan baik. Demi hidup ini. Buta segalanya dengan apa yang di ciptakan manusia," kata Eko.
"Ya sama halnya orang-orang yang mempertanyakan ajaran agama lain, ya apa benar ajaran agama yang di yakini dengan aturannya?" kata Budi.
"Dengan ilmu dapat mendengarkan Roh, ya yang bisa menjawab pertanyaan itu," kata Eko.
"Ya ternyata. Kebenaran lebih baik di sembunyikan," kata Budi.
"Tujuan kebaikan dunia ini," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Yakini saja. Demi hidup satu kali ini," kata Budi.
"Yakin!" kata Eko.
"Agama tujuannya pendekatan secara halus untuk membimbing manusia, ya agar berjalan di jalan kebaikan. Membentuk akhlak baik atau kepribadian baik demi hidup ini yang banyak manusia. Hukum negara tetap ada untuk mengatur manusia. Bagi yang melanggar aturan, ya di hukum dengan baik," kata Budi.
"Omongan Budi benar lah. Karena hidup ini antara baik dan buruk," kata Eko.
"Baik dan buruk," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Bagi tahu kebenaran. Terkadang lebih baik meninggalkan dunia ini saja, kata orang yang mendengarkan Roh," kata Budi.
"Semu katanya, ya tentang dunia ini, kata orang yang mendengarkan Roh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu aku mancing saja!" kata Eko.
"Ok. Aku juga mancing!" kata Budi.
Budi dan Eko beranjak dari duduknya di bawah pohon rindang, ya keduanya ke tempat yang baik untuk mancing di pinggir pantai. Di tempat baik, ya mancing dengan baik dengan harapan yang baik, ya dapet ikan.
No comments:
Post a Comment