CAMPUR ADUK

Tuesday, July 20, 2021

PUTRI DUYUNG BERNAMA SIRENA

Bilqis di ruang tengah sedang asik melihat ikan-ikan di akuarium. 

"Ikan-ikan yang cantik," kata Bilqis.

Bilqis mengambil kotak berisi makan ikan yang ada di samping akuarium. Bilqis memberikan makan pada ikan di akuarium. Ikan memakan makan itu dengan baik. Bilqis senang senang melihatnya. Kotak berisi makan ikan di taruh kembali di samping akuarium. Bilgis duduk di sofa dan mengambil buku di meja. Di baca buku tersebut sama Bilqis.

Isi buku yang di baca Bilqis :

Dahulu kala, di Kota Agana, Amerika Serikat, hiduplah seorang anak perempuan bernama Sirena. Ia adalah anak yang cantik dan periang. la suka sekali berenang di Sungai Minondo. Setiap hari, ia menyempatkan diri untuk berenang walaupun sebentar. Suatu hari, Sirena disuruh ibunya mencari batok kelapa di ladang untuk bahan bakar. Sirena menuruti permintaan ibunya dan pergi ke ladang. 

“Cepat ya, Sirena. Ibu butuh batok kelapa secepatnya,” pesan ibu.

Di tengah perjalanan, ia melewati Sungai Minondo. Melihat air yang begitu jernih, Sirena ingin sekali mandi. 

“Ah, segarnya kalau aku bisa berenang sebentar saja,” pikir Sirena.

“Tapi ibu menyuruhku cepat-cepat. Bagaimana ya? Mandi tidak ya?” pikirnya lagi

Sirena berjalan pelan di pinggir sungai sambil berpikir, “Ah, aku mau berenang sebentar saja.”

Akhirnya, Sirena berenang di Sungai Minondo. Kesegaran air membuatnya lupa waktu. la pun berenang dan melupakan tugasnya mencari batok kelapa. Sementara di rumah, Ibu Sirena mulai tidak sabar menunggu. 

“Sirena lama sekali. Pasti ia berenang dulu di sungai. Dasar anak nakal,” kata ibunya.

Ibu Sirena berjalan keluar masuk rumah, tapi belum juga melihat Sirena kembali. la semakin kesal dan mengutuk, “Karena Sirena senang sekali berenang, biarlah separuh badannya menjadi ikan. Biarlah ia selamanya hidup di air.”

Di sungai itu, Sirena kaget sekali mendapati tubuhnya berubah. Dari pinggang ke bawah, tubuhnya berubah seperti tubuh ikan dan kakinya berubah menjadi seperti ekor ikan. Sirena tidak bisa lagi berjalan di daratan dan hanya bisa berenang di sungai. 

Sore harinya, ibu Sirena mencari Sirena ke sungai. la sangat kaget saat melihat anaknya telah berubah menjadi separuh manusia dan separuh ikan. la menyesal telah gegabah mengucapkan kutukan.

"Sudahlah, Ibu. Ini mungkin sudah nasibku. Aku akan pergi sekarang,” kata Sirena.

“Maafkan ibu,” kata sang ibu sambil menangis.

Sirena berenang sampai ke muara dan akhirnya menuju lautan lepas. Sejak itu, banyak pelaut yang bercerita bahwa mereka pernah bertemu dengan gadis berekor ikan di lautan lepas. Dialah Sirena, si putri duyung.

***

Bilqis berhenti baca bukunya.

"Cerita yang bagus dari Amerika Serikat di tulis di buku," kata Bilqis.

Bilqis melanjutkan baca bukunya yang di baca pesan moral yang di tulis di buku "Ingat dan taati nasihat orangtuamu, jangan sekali-kali membantahnya dengan kasar. Jika pesan orang tuamu salah, jelaskan dengan baik-baik. Anak yang suka melanggar nasihat orang tua akan mendapat celaka."

Bilqis memahami pesan moral yang di tulis buku.

"Aku harus patuh pada orangtua," kata Bilqis.

Bilqis menutup bukunya dan buku di taruh di meja. Ibu Ayu baru pulang dari kerjanya sebagai penyanyi dangdut gitu. Ibu Ayu duduk di sofa sambil memanggil Bilqis dengan suara keras. Bilqis mendengar panggilan ibunya, ya segera Bilqis menghampiri ibunya. Bilqis memeluk ibunya.

"Ini anak kenapa memeluk aku? Aku memanggilnya sebenarnya kangen juga pada anak ku. Kerja seharian jadi penyanyi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada niatku untuk memarahinya. Apa Bilqis salah menanggapi panggilan ku yang agak keras suaranya?" kata hati Ibu Ayu.

Bilqis lama memeluk ibu Ayu karena sayang banget sama ibunya. 

"Bilqis sayang ibu," katanya.

Ibu Ayu pun berkata pada anaknya dengan baik "Ibu sayang Bilqis."

Bilqis melepaskan pelukan pada ibunya. Ibu Ayu ke kamarnya untuk berbenah diri. Bilqis juga ke kamarnya, ya belajarlah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK