Isi buku yang di baca Nabila :
Di sebuah kota pelabuhan yang ramai, ada anak perempuan yatim piatu bernama Nina. Ayah dan ibunya meninggal dunia ketika ia masih kecil. Sejak itu, Nina tinggal bersama bibinya yang galak. Walaupun bibinya galak, Nina selalu rajin bekerja. Salah satu tugasnya adalah mengambil air dari sumur. Letak sumur itu sangat jauh dari rumah bibinya. Untunglah di tengah jalan ada sebatang pohon tua yang rimbun. Nina sering singgah di bawah pohon itu untuk melepas lelah.
Kadang-kadang, Nina menangis sedih di bawah pohon itu. la merasa sendirian di dunia ini. Anehnya, setiap kali ia menangis, pohon itu selalu mengembangkan ranting-rantingnya. Daun-daunnya bergerak dengan lembut dan berirama. Nina terpesona sehingga ia lupa pada kesedihannya. Bahkan, tak jarang Nina sampai tertidur. Bila ia tertidur, pohon itu menundukkan ranting-ranting daunnya agar Nina terlindung dari panas matahari.
Hari demi hari pun berlalu. Suatu hari, Raja Portugal berencana membuat sebuah kapal yang besar. Pohon-pohon tua yang ada di seluruh negeri akan di tebang untuk membuat kapal. Nina gelisah, ia cemas pohon tuanya akan turut di tebang. Siang itu, sepulang mengambil air dari sumur, Nina melihat tanda silang putih pada batang pohon kesayangannya itu. Berarti pohon itu akan di tebang. Hati Nina sedih sekali. la menangis sambil memeluk pohon yang dikasihinya.
“Pohonku, mungkin hari ini adalah hari terakhir perjumpaan kita. Aku akan kehilangan satu-satunya teman yang ku miliki. Aku tak dapat mencegahnya,” isak Nina.
“Jangan sedih,” tiba-tiba pohon itu berkata.
“Kapal itu tak akan berlayar tanpa kehendakmu. Naiklah dan ikutlah berlayar bersama kapal itu. Maka kita akan bersama-sama lagi,” katanya lagi.
Esok paginya, pohon itu ditebang. Beberapa bulan kemudian, selesailah kapal yang diinginkan Raja. Namun, ketika akan diluncurkan, kapal itu sedikit pun tak mau bergerak walaupun sudah di dorong. Raja menjadi kecewa dan marah. Berita mengenai kapal yang tak mau bergerak itu akhirnya terdengar oleh Nina. la teringat pesan terakhir pohon tuanya. Tanpa pikir panjang, Nina pergi ke pelabuhan. Dengan susah payah ia berhasil menemui raja di atas kapal baru itu.
Nina minta izin agar diperbolehkan melayarkan kapal tersebut. Raja semula tak percaya, tapi akhirnya memberi izin. Nina pun pergi keanjungan kapal dan mulai mengusapnya.
“Pohonku, tolonglah aku. Bergeraklah! berlayarlah! Seluruh penduduk kota ini ingin menyaksikan engkau berlayar ke lautan lepas,” kata Nina.
Semua orang berdebar menanti apa yang akan terjadi. Tiba-tiba, kapal itu bergerak sedikit demi sedikit. Lalu, lepaslah ia dari sandarannya. Dengan tenang kapal itu melaju ke taut. Penduduk kota bersorak gembira. Raja yang gembira memeluk Nina dengan erat.
“Bagaimana engkau bisa membuat kapal ini berlayar?” tanya raja keheranan.
“Kebetutan kapal ini terbuat dari kayu pohon tua sahabat saya,” jawab Nina dengan santun.
Kemudian, Nina menceritakan seluruh kisah hidupnya kepada raja. Hati raja tersentuh. Sejak itu, Nina tinggal di istana dan menjadi anak angkat sang raja
***
Nabila berhenti membaca bukunya.
"Bagus cerita yang baru aku baca asal dari Portugal," kata Nabila.
Nabila melanjutkan baca bukunya, ya pesan moral yang di tulis di buku "Jadilah anak yang baik dan suka bekerja keras. Sayangilah sesama makhluk Tuhan. Jika kamu sayang makhluk Tuhan maka Tuhan akan sayang kepadamu."
Nabila memahami pesan moral tersebut. Nabila menutup bukunya dan di taruh di meja. Nabila ke ruang tengah di mana adiknya cowok yang masih balita bermain di jagain Ibu. Nabila bermain dengan adiknya dengan penuh kegembiraan karena Nabila sayang banget dengan adiknya. Ibu memperhatikan kedua anaknya yang bermain dengan gembira. Ibu sayang dengan kedua anaknya. Ayah sedang sibuk dengan urusan kerjaanya di ruang kerjanya.
No comments:
Post a Comment