Turun dari langit seorang Bidadari bernama Lesti menuju bumi untuk mengubah jalan hidup untuk bisa hidup seperti manusia biasa. Sampai di permukaan tanah Lesti menunjukkan sayapnya yang cantik, lalu dengan kekuatan magisnya di hilangkan sayapnya agar bisa berbaur dengan penduduk setempat.
Lesti melangkah menuju pasar yang ramai. Terlihat pandangannya sebenarnya keberadaan hidup manusia yang hidup dengan penuh dengan aneka hiruk pikuk dengan jalan nasifnya masing-masing. Seorang pemuda yang gagah dengan rambut berwarna pirang berlari dengan sangat cepat tak sengaja menabrak Lesti.
Dengan energi perlindungan Lesti malah si pemuda terpental dan langsung duduk di jalanan berbatu.
"Aduh," kata Pemuda.
"Maaf..saya tidak sengaja," kata Lesti dengan penuh kelembutan.
Lalu Pemuda terpukau oleh kecantikan Lesti dan berkata "Saya yang salah."
Segerombol orang-orang dateng dengan membawa pentungan dan berteriak keras "Hey pencuri."
Pemuda mempertahankan diri dan bertarung dengan segerombolan yang menyerangnya. Pertarungan sengit terjadi di hadapan Lesti. Karena tidak seimbang pemuda kalah di pukulin oleh orang-orang sampai babak belur.
Salah satu yang menggebukin pemuda tersebut langsung mencari benda yang di curi. Ternyata mereka salah menuduh orang yang tidak bersalah. Di balik dinding pemuda yang berjubah hitam yang pencuri asli langsung berlari menuju gang. Orang-orang langsung mengejar pencuri sebenarnya.
Salah satu dari orang menggebukin pemuda tidak bersalah mengucapkan kata "Minta maaf."
Lalu segera pergi meninggalkan pemuda yang sudah babak belur. Lesti yang simpatik memberikan pertolongan dengan menyembuhkan pemuda tersebut dengan kekuatan magisnya.
Pemuda pun sembuh total dan berterima kasih pada Lesti.
"Siapa nama mu?" tanya Lesti.
"Saya.....Alang," jawabnya.
Lesti meninggalkan Alang begitu saja. Tapi Alang pun memohon kepada Lesti di berikan kekuatan untuk melindungi dirinya dari hidup yang keras di kota Gordova.
"Baik.....saya akan memberikan kekuatan saya tapi ingat pake kekuatan ini dengan baik dan kamu saya jadikan pelayan saya untuk melindungi saya," kata Lesti.
"Iya saya terima," kata Alang.
Lesti dengan kekuatan magisnya memberikan kemampuan bertarung dan sebuah senjata kujang pada Alang. Setelah itu Lesti diajak ke rumah Alang yang jauh dari pemukiman. Di sebuah rumah tua yang tak layak lagi. Lesti tinggal bersama Alang. Sebagai pelayan yang setia Alang selalu melindungi Lesti.
Karena Alang ada kerjaan Lesti di tinggal sendirian di rumah. Alang pun bergerak menuju sebuah hutan belantara dan masuk ke dalam goa dengan penuh hati-hati. Sampai terlihat seekor monster banteng yang di hadapan Alang. Dengan kekuatan tinjuan yang sangat kuat oleh monster ke hadapan Alang.
Dengan sigap Alang menghindari serangan monster. Dan balik membalas dengan sebuah senjata kujang menebas bagian lengan monster banteng. Terputuslah tangan monster banteng dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Langsung dengan cepan Alang tidak memberikan kesempatan pada musuhnya untuk membalas dan menebas leher monster banteng sampai terputus dan jatuh ke tanah kepalanya dan tubuhnya juga.
"Akhirnya monster ini dapat saya kalahkan. Saya bisa dapet uang banyak dari monster ini," celoteh Alang.
Alang langsung membungkus kepala monster banteng dengan kain di bawa menuju perkampungan terdekat. Sampai di rumah kepala desa Alang menyerahkan kepala monster yang telah menghancurkan desa. Alang pun mendapatkan bayaran yang cukup tinggi. Rasa senang di dalam diri Alang.
Lalu Alang pun pulang ke rumah, tapi sebelumnya membeli makan pasar. Tak lupa Alang menyisihkan uangnya di berikan pada pengemis buta teman baik Alang. Dengan berjalan berjingkrak-jingkrak Alang menuju rumah sampai di rumah Alang tercengang dengan kemampuan Lesti. Menyiapkan makan malam yang mewah untuk Alang.
Lesti dan Alang pun makan bersama satu meja dengan pemandangan bulan purnama yang indah pada malam itu. Tiba-tiba sekelebat bayangan menuju rumah tua tempat tinggal Alang.
Lesti bangun dari duduknya.
"Ada apa gerangan Tuan Putri gusar?" tanya Alang.
"Ada musuh yang akan menyerang kita," kata Lesti.
"Saya akan menghadapinya," kata Alang dengan berani.
Bayangan menunjukkan dirinya turun dari langit menghancurkan atap rumah dan berdiri di atas meja.
"Akhirnya...bertahun-tahun menunggu saya bisa mendapatkan kekuatan kamu. Hay Bidadari Penjaga Gerbang Langit," kata si bayangan.
"Siapa kamu ini sebenarnya?" tanya Alang dengan lantang.
"Fakir.......raja para penjahat," katanya dengan sombong.
"Saya akan melindungi Tuan Putri saya dengan sekuat tenaga saya," kata Alang.
"Dasar anak keroco."
Fakir marah dan mengeluarkan pedangnya dan menyerang ke arah Lesti. Dengan sigap Alang menangkisnya dengan kujangnya. Benturan kekuatan pun terjadi. Tapi Alang terpental dengan sebuah tendangan ke arah perutnya.
"Brengsek," kata Alang yang kesal.
Alang bergerak cepat menyerang Fakir. Ternyata Fakir bisa mengimbangi setiap serangan Alang dan pada akhirnya Alang di tendang ke bagian mukanya sampai terpental dan menambrak kesebuah kayu tua.
"Aaahhhh," terika Alang menahan sakitnya.
Fakir menyerah ke arah Lesti. Dengan kekuatan penuh Lesti menunjukkan wujud aslinya yaitu Bidadari Penjaga Gerbang Langit.
Kekuatan magis Lesti menahan serangan si Fakir. Sekuat tenaga Fakir berusaha lepas dari kekuatan magis Lesti. Karena Lesti sedikit marah langsung di lemparnya Fakir ke langit.
"Satu saat saya akan membalasnya," teriak Fakir.
Fakir terjatuh pata sebuah ujung kayu yang runcing dan akhirnya mati. Lesti pun menghilangkan sayapnya dan bergerak menyembuhkan Alang yang setengah sadar. Dengan sekejab Alang pun sembuh.
"Terima kasih Tuan Putri," kata Alang.
Lesti melanjutkan makan malamnya bersama Alang setelah membersihkan semua yang hancur akibat pertarungan. Suasana menjadi lebih tenang lagi. Alang dan Lesti menikmati malam yang indah dengan damai.
Karya: No
No comments:
Post a Comment