Dono baru pulang dari tempat Kasino. Ibu masih duduk asik menonton Tv acara dandut. Lalu makan pesan Ibunya yaitu sate pake lontong bawa Dono dalam plastik langsung di pindahkan ke dalam piring. Dan Dono mengantarkan pada Ibunya yang sedang santai nonton acara Tv.
"Terimakasih anak ku sayang atas makan yang Ibu pesan," kata Ibunya.
"Iya...Ibu," jawab Dono.
Ibu asik makan sate. Dono pun mulai bertanya pada Ibunya "Siapa yang menang dalam pertandingan D'ACADEMY ASIA 4......ya Ibu?"
"Selfi...jadi bukan Rara...," kata Ibunya.
"Jadi kecewa dong Ibu.......?" tanya Dono kembali.
"Sedikit, tapi kan gak masalah. Ibarat judi aja. Toh yang rugi bukan Ibu. Cuma punya harapan saja siapa tahu Rara menang saja. Ternyata Selfi," kata Ibu.
"Wah...kalau begitu saya kecewa juga. Ternyata benar-benar telah di sekenario rapih oleh mereka semua. Maka terlihat akting semuanya dari beberapa lakon ceritanya di acara dangdut agar menarik. Tiba-tiba ini dan tiba-tiba itu. Untung saja saya tidak masukkan tulisan saya tentang Rara ke dalam Blognya Kasino yang sudah di terima Adsens dan ada Iklannya," kata Dono.
"Jadi tulisan tentang Rara sudah selesai?" tanya Ibu.
"Iya...sih. Maunya penulis membuktikan sesuatu sih. Tujuan memakai nama Rara ada urusan pribadi di masa lampau yang membuka hatinya untuk penulis. Akhirnya di tolak penulis berdasarkan kenyataan hidup. Kalau di dunia maya.........ini lah akhirnya penulis sadar. Bahwa pilihannya tepat menolak Rara," kata Dono.
"Jadi siapa yang di pilih penulis?" tanya Ibu.
"Gak ada.....pasrah pada garis nasif Illahi," kata Dono.
"Jadi.....jalan hidup apa adanya," kata Ibunya.
"Untungnya saya tidak mengirimkan tulisan saya ke Kasino untuk di masukkan ke Blognya di yang ada Iklannya. Wehhhhhhhhh....tambah deh gedeknya kalah deh Raranya. Realita kenyataan hidup penulis Rara tidak jadi kekasih hati si penulis. Dunia maya di ambil lewat Tv acara dangdut kalah jadi juara D'ACADEMY ASIA 4 yang menang Selfi. Kaya permainan bola. Udah di dukung dengan mati-matian eeeee kalah," kata Dono.
"Itu lah hidup. Apa yang kita harapkan tinggi belum jadi kenyataan. Masih dalam buaiyan manusia," kata Ibu.
"Benar juga kata Ibu. Terbuai...oleh permainan dari orang-orang di dunia Tv demi makan. Alias sekenario yang rapih dari pagi sampai malam," kata Dono.
"Apa bedanya dengan tulisan kamu yang menjadi tokoh utama di buat penulis.....Dono?" tanya Ibu.
"Sama..aja," jawab Dono.
"Dunia televisi adalah panggung sandiwara bagi setiap manusia yang memerankan lakon apapun. Jadi jangan terbuai dengan tontonan. Hanya sekedar hiburan. Untung saja tulisan kamu Dono tidak di kirimkan ke Kasino yang ada Iklannya," kata Ibu.
"Bener-bener selamat," kata Dono.
"Dono ambilin Ibu air putih....seret nih tenggorokan Ibu!" perintah Ibunya.
"Iya...Ibu...."
Dono beranjak dari duduknya dan mengambil air putih di dalam kulkas. Lalu di tuang di gelas baru di bawa ke Ibunya. Sang Ibu langsung menyabutnya dengan baik dan segera meminum air putih.
"Lega....nya," kata Ibu.
Dono langsung membereskan piring bekas makan Ibunya berserta gelas ke dapur. Sang Ibu beranjak dari duduknya langsung ke kamar mandi untuk sikat gigi. Sedang Dono mencuci piring dan gelas setelah itu di taruh di rak perabotan. Ibu pun masuk ke dalam kamar untuk tidur karena hari sudah larut malam. Dono kembali nonton Tv dan mencari chanel yang bagus. Akhirnya Dono menemukan chanel yang bagus. Dono menonton acara kartun Tom dan Jerry untuk menghilangkan kepenatan pikirannya dan menghilangkan kecewaaannya.
"Ibarat judi yan pertandingan menyanyi....di Tv," celoteh Dono.
Dono asik menonton acara kartun. Sampai punya ide untuk menulis. Bergerak Dono ke kamar untuk mengambil leptopnya. Mulailah Dono menulis cerita yang ia inginkan yaitu kemenangan Selfi. Tapi ternyata Dono tidak jadi menulisnya mengganti judul yaitu Perubahan Dalam Hidup. Dono terus menulis sampai menjadi satu tulisan yang menarik terangkai rapih menjadi satu karangan. Baru di kirimkan ke Blog Kasino lewat Email. Dengan senang hati Kasino menerima tulisan Dono untuk menaikan reting tulisannya.
Dono langsung mematikan leptopnya setelah usai mengetik dan melanjutkan nonton kartu Power Ranger. Dono terbuai dengan acara tersebut dan terkenang masa kecilnya.
"Lebih baik nonton Power Ranger.... Saya lebih terlihat kebohongannya tapi jujur kalau di tonton. Semuanya cuma sekenario untuk memuaskan penontonnya. Tidak bisa di ubah lagi," celoteh Dono.
Dono terus menonton Power Ranger sampai akhirnya cerita dan akhirnya mematikan Tv karena mengantuk. Masuklah Dono ke kamar dan tak lupa membawa leptopnya langsung di taruh di meja belajar. Dono pun rebaan di kasur. Sekejab Dono langsung tertidur terlelap.
Karya: No
No comments:
Post a Comment