CAMPUR ADUK

Saturday, July 19, 2025

ONCE UPON A TIME IN MUMBAI DOBAARA!

"Bulan bersinar dengan baik...malam ini," kata Budi.

Seperti biasa sih Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Cerita ini dimulai di mana pendahulunya berakhir, yaaa dengan sultan yang berkuasa Shoaib Khan mendapatkan rasa hormat setelah mentornya, Sultan Mirza menyerahkan kekuasaannya kepada Shoaib pada tahun 1975, hanya untuk dibunuh olehnya sebagai balas dendam atas penghinaan publik segera setelahnya.

Dua belas tahun kemudian, pada tahun 1987, Khan masih seorang penggoda wanita yang karismatik dan ramah, yang telah memperluas kekuasaannya ke Timur Tengah. Teman-temannya hanyalah Javed (yang mengawasi pekerjaan ilegalnya), mantan kekasihnya Mumtaz, dan Aslam, seorang remaja yang ditemui Khan saat berkunjung ke daerah kumuh tempat ia dibesarkan.

Khan yang lebih tua kembali ke Bombay untuk membunuh Rawal, yang menentang ambisinya untuk mengambil alih kendali di Bombay. Meskipun kota itu adalah cinta pertamanya, bintang muda Jasmine memenangkan hatinya. Khan memajukan karier Jasmine dengan mengatur penghargaan, dan menghujaninya dengan hadiah; dia menjadi terobsesi dengannya. Dia mengirim Aslam dan ajudan terpercaya lainnya, Jimmy, untuk membunuh Rawal. Jimmy gagal, secara tidak sengaja membunuh pacarnya, Mona, dan melarikan diri. Dia segera ditangkap oleh polisi, mengejar Khan setelah mengetahui kedatangannya di Bombay. Jimmy, yang setia kepada Khan, tidak menyerah selama interogasinya dan dibebaskan karena kurangnya bukti. Polisi bermaksud untuk menarik Khan keluar dari persembunyian; dia telah menghindari mereka selama dua belas tahun, dan ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk menangkapnya di tanah India.

Khan, yang curiga bahwa Jimmy telah menjadi informan polisi, memutuskan untuk membunuhnya, tetapi Aslam menawarkan diri untuk melakukan perbuatan itu demi mengalihkan perhatian polisi. Dia, Dedh Tang, dan beberapa penjahat menyamar sebagai geng motor saingan dan melakukan perkelahian. Polisi berpakaian preman mencoba mengendalikan kekacauan saat Aslam memojokkan Jimmy. Saat seorang polisi menghentikan Aslam, Khan muncul entah dari mana, membunuh Jimmy, dan melukai polisi itu. Pengejaran pun terjadi; polisi gagal menangkap keduanya, yang melarikan diri dengan Mercedes milik Khan.

Meskipun Khan telah membelikan Jasmine sebuah rumah, Jasmine menolak tawaran Khan, dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah melihatnya lebih dari sekadar teman. Marah dan kecewa, Khan menamparnya dan menyuruhnya pergi. Ia dengan marah menghancurkan set film yang dibintangi Jasmine, meninggalkan Jasmine dengan tenggat waktu dua puluh empat jam untuk menerima lamarannya. Jasmine kembali ke rumah dan melihat Khan telah memenuhi rumahnya dengan hadiah-hadiah mahal. Ibunya terkejut ketika Jasmine menjelaskan bahwa Khan adalah seorang gangster yang tidak ingin ia ajak bergaul. Keluarganya mempertanyakan kewarasan dalam menolak pria sekuat dan seberbahaya Khan.

Malam harinya, Jasmine bertemu Aslam di restoran pamannya. Aslam mencoba menjelaskan cintanya kepada Jasmine, tetapi malah diganggu dan diberi tahu bahwa Jasmine sudah bertunangan dan mereka berdua harus berhenti bertemu. Putus asa dan kecewa, Aslam bertemu dengan Khan, yang tampak sangat termenung. Keduanya menyesali hubungan mereka, tidak tahu bahwa mereka berdua mencintai wanita yang sama. Tepat sebelum Khan akan mengungkapkan nama wanita yang disukainya, telepon berdering – Khan, gembira, mengumumkan bahwa lamarannya telah diterima dan memerintahkan Aslam untuk menjemput "bhabhi" atau saudara iparnya yang baru.

Aslam tiba di alamat yang diberikan Khan dan, yang membuatnya sangat terkejut, melihat Jasmine berjalan menuju mobilnya. Awalnya mereka marah karena Khan masih mengikutinya, namun keduanya menyadari bahwa mereka telah terjebak dalam urusan yang rumit – bahwa Aslam, tanpa sepengetahuan Jasmine, bekerja untuk Khan, dan bahwa Jasmine adalah orang yang harus dijemputnya. Sebelum keduanya dapat berbicara, sebuah mobil yang berisi Rawal dan antek-anteknya tiba di kejauhan. Rawal menembak Jasmine, setelah mengetahui hubungannya dengan Khan dan berharap bahwa dengan menyakitinya, gangster itu akan terpancing ke posisi yang rentan.

Jasmine tetap tak sadarkan diri di rumah sakit saat Khan tiba. Ia menuduh Aslam jatuh cinta pada tunangannya – tuduhan yang dibantah Aslam saat Khan mengungkapkan dalam upaya menenangkan Aslam bahwa ia telah mendalangi rencana untuk membunuh Rawal dan memastikan dominasinya sendiri atas dunia bawah Mumbai. Khan bermaksud mengarang cerita tentang perseteruannya dengan Aslam untuk menggoda Rawal dan para pesaingnya agar menghubungi Aslam. "Berita" itu sampai ke Rawal, yang tampak senang dengan prospek bisa mengubah tangan kanan Khan untuk melawannya.

Ketika Rawal menelepon Aslam di rumah sakit, Aslam, yang kini sepenuhnya menyadari perasaan Khan terhadap Jasmine, tampak ragu apakah akan mematuhi rencana Khan. Dengan berat hati, ia memberikan alamat kepada Rawal, dan mengakhiri panggilan telepon dengan menyuruhnya untuk "membunuh bajingan itu." Khan, yang menunggu di luar alamat tersebut dengan senapan runduk, membunuh Rawal dan antek-anteknya ketika mereka tiba. Khan, yang telah mengonsolidasikan kekuasaannya, menikmati kemenangannya dan berjalan ke kantor polisi tanpa gentar untuk mengejek penegak hukum. Namun, Dedh Tang secara tidak sengaja mengungkapkan perasaan Aslam terhadap Jasmine di tengah perayaan. Khan, yang marah, mengalihkan mobil ke rumah sakit untuk menghadapi Aslam, yang terus menemani Jasmine saat ia pulih dari tembakan Rawal. Mengetahui bahwa temannya dalam bahaya, Dedh Tang membunyikan klakson mobil berulang kali setelah Shoaib dan antek-anteknya memasuki gedung, memberi tahu Aslam tentang bahaya tersebut dan memberinya waktu untuk melarikan diri. Ketika masuk dan melihat tempat tidur kosong tempat Jasmine sebelumnya berbaring, Khan menyadari bahwa Dedh Tang telah mengkhianatinya.

Khan mengirim ajudannya, Akbar, untuk membunuh Aslam setelah ia dan Jasmine melarikan diri ke restoran paman Aslam di Dongri. Aslam meyakinkan Jasmine bahwa Khan, meskipun kasar, tidak akan pernah menyakitinya. Percakapan mereka terputus oleh klakson mobil – berlari keluar, Aslam disergap oleh Akbar setelah menemukan mayat Dedh Tang, yang telah dibunuh oleh Shoaib karena membantu pasangan itu melarikan diri. Aslam, meskipun terluka dan awalnya kalah dalam pertarungan, membunuh Akbar dengan sekop. Ia menelepon Khan untuk memberitahunya bahwa pembunuhan Dedh Tang, pada dasarnya, telah menghapus kesetiaannya yang mendalam kepada mantan bosnya. Khan menanggapi dengan memberi tahu Aslam bahwa mengirim Akbar adalah sebuah kesalahan, karena ia harus menjadi orang yang membunuh pria yang ia anggap juga telah mengkhianatinya dengan "mencuri" Jasmine.

Aslam dan Khan berhadapan satu sama lain saat polisi, setelah diberitahu lokasi Khan oleh seorang penjaga toko, mendatangi Dongri. Shoaib menghujani Aslam dengan pukulan dan hinaan, mendesaknya untuk membela diri di depan Jasmine. Meskipun demikian, Aslam, yang masih merasa berutang budi dan terikat pada Khan, tidak melawan sampai Inspektur Sawant muncul di antara kerumunan yang berkumpul – bahkan saat itu, Aslam hanya mendorong Khan agar Khan tidak ditembak oleh petugas. Bereaksi cepat, Khan mengeluarkan pistolnya sendiri dan menembak Sawant sebelum mengarahkan senjatanya ke Jasmine dan Aslam. Jasmine, sambil menangis dan sambil memegangi Aslam yang berdarah, memberi tahu Khan bahwa dia benar-benar jahat dan tidak akan pernah mendapatkan cintanya. Khan tampaknya menyadari kebenaran dalam kata-katanya saat dia menjatuhkan senjatanya dan menatap pasangan itu. Tepat saat itu, lebih banyak petugas polisi tiba di tempat kejadian dan menembaki Khan, yang sekarang terluka, diseret oleh Javed. Dia dan Aslam, keduanya hidup tetapi berlumuran darah, saling menatap dan meraih yang lain, setelah akhirnya mengesampingkan perbedaan mereka.

Pada adegan terakhir, Khan yang penuh luka tembak dan putus asa membaca surat dalam bahasa Urdu yang tidak dapat ia berikan kepada Jasmine di ruang kargo sebuah kapal yang meninggalkan kota itu selamanya.

***

Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Memang di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi air panas gitu, ya dan ada piring yang ada singkong rebus gitu.

"Langsung saja....Budi....main permainan monopoli saja Budi!" kata Eko.

"Okey main permainan monopoli!" kata Budi.

Budi mengambil permainan monopoli di bawah meja, ya permainan monopoli di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main monopoli dengan baik gitu.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Budi mau cerita toh," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Gema dan Gibran berteman baik, ya keduanya kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA, ya pemilik perusahaan adalah Surya gitu. Ya Surya menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Bulan gitu. Gema dan Gibran memang berasal dari Bandung, ya karena keduanya kerja di Jakarta jadi tinggal di rumah kontrakan gitu, ya pemilik rumah kontrakan adalah Andhika. Ya Adhika menjalankan rumah tangga dengan baik sama Amanda gitu. Kiara adiknya Gibran gitu. Ya Kiara tinggal bersama Gibran gitu di rumah kontrakan dan Kiara menjalankan kuliah di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Gema suka sih dengan Kiara, ya Gema bersikap biasa saja pada Kiara jadi hubungan Gema dan Kiara seperti teman baik gitu. Gibran senang saja sih hubungan pertemanan Gema dan Kiara gitu. Hidup ini memang di nikmatin dengan baik, ya Gema dan Gibran ke acara musik gitu. Gibran memang mengajak Kiara ke acara musik, ya tapi Kiara ada tugas kuliah jadi Kiara tidak ke acara musik gitu. Ceritanya Gema dan Gibran berada di sebuah gedung yang ada acara musik gitu. Semua orang-orang yang suka dengan musik, ya happy-happy gitu. Memang acara musik di liput dengan baik sama stasiun TV gitu. Yang mengisi acara musik seperti biasa sih...artis terkenal, ya yang pastinya cantik dan ganteng gitu. Acara musik berlangsung dengan baik, ya sampai selesai gitu. Gema dan Gibran pulang ke rumah kontrakan masing-masing gitu. Seperti biasa sih, ya Gema dan Gibran kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA gitu. Victoria teman kerja Gema gitu, ya memang Victoria berteman dengan Gibran juga gitu. Ya Victoria suka dengan Gema, ya pertemanan Victoria dan Gema baik gitu. Karena Victoria suka dengan Gema, ya Victoria ingin jadiannya sama Gema gitu. Kiara sampai tahu sih kedekatan Gema dan Victoria gitu, ya Kiara memang suka dengan Gema gitu, ya Kiara tidak suka dengan kedekatan Gema dengan Victoria gitu. Ya Kiara memutuskan biasa saja sikapnya mengenai urusan kedekatan Gema dengan Victoria gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Kiara tetap baik gitu. Noel teman kuliah Kiara gitu. Ya Noel suka dengan Kiara gitu, ya karena Kiara cantik dan perilaku baik gitu. Noel menjalankan pendekatan dengan baik untuk jadian sama Kiara gitu. Adit teman kuliah Kiara gitu. Ya Adit suka dengan Kiara, ya jadi Adit memang berteman baik sama Kiara, ya Adit menjalankan pendekatan dengan baik dengan tujuan jadian sama Kiara gitu. Di hati Kiara tetap suka Gema, ya Adit dan Noel bersaing dengan baik untuk jadian sama Kiara gitu. Gema mengetahui dengan baik...Kiara sedang di perebutkan Noel dan Adit tujuan jadian gitu. Ya Gema memang dekat banget sama Victoria gitu. Di hati memang Gema menyimpan dengan baik rasa suka pada Kiara gitu. Ya dari pada Kiara jadian sama Noel atau Adit, ya jadi Gema bertidak gitu untuk menyatakan cinta sama Kiara gitu. Yang di harapkan akhirnya Gema menyatakan cinta pada Kiara gitu. Kiara suka dengan Gema, ya jadi Kiara menerima cinta Gema gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Gema dan Kiara gitu. Adit dan Noel tidak berhasil jadian dengan Kiara, ya jadi Adit dan Noel fokus kuliah saja gitu. Gibran senang sih...hubungan kisah cinta Gema dan Kiara gitu. Victoria yang tidak bisa jadian sama Gema karena Gema memilih jadian sama Kiara gitu. Ya Victoria memutuskan dengan baik untuk jadian dengan Fattah gitu. Ya Fattah kerjaannya menjalankan usaha kafe gitu. Gibran dan Gema tetap kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA gitu. Suatu hari, ya Gibran bertemu dengan teman masa SMA yang bernama Naura gitu, ya pertemuan tidak sengaja di Mall gitu. Naura kerja di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu dan Naura menikah dengan baik sama Rakha. Ya Rakha kerjaannya dokter di sebuah rumah sakit gitu. Pertemanan Gibran dan Naura baik gitu. Naura punya adik yang bernama Adara gitu. Ya Adara menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Gibran tertarik dengan Adara karena Adara cantik sih. Ya Adara masih fokus kuliah gitu. Gibran suka dengan Adara jadi Gibran menjalankan pendekatan dengan baik gitu...pada Adara gitu. Adara yang tidak ingin pacaran, ya jadinya luluh juga pendirian karena Gibran gitu. Gibran dan Adara jadian dengan baik gitu. Naura senang saja sih...Adara jadian sama Gibran gitu. Gema dan Kiara senang sih....Gibran jadian sama Adara gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah persahabatan tokoh Gema dan Gibran dan juga kisah cinta," kata Eko.

"Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya asik main permainan monopoli gitu. Abdul datang ke rumah Budi gitu, ya motor Abdul di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Ya Abdul duduk dengan baik dekat Budi dan Eko, ya Abdul menaruh plastik kresek di meja gitu.

"Abdul apa isi plastik kresek?" kata Budi.

"Isi plastik kresek....Pop Mie!" kata Abdul, ya Abdul mengeluarkan tiga buah Pop Mie dari plastik kresek gitu.

Budi dan Eko melihat Pop Mie, ya keduanya berkata bersamaan "Pop Mie!"

"Emmm," kata Abdul.

"Oh...iya Abdul...gimana kerjaan Abdul?" kata Eko.

"Kerjaan aku baik, ya dagang di pasar," kata Abdul.

"Baik toh...kerjaan Abdul!" kata Eko.

"Ekonomi. Kompetisi tetap terjadi dengan baik di pasar," kata Budi.

"Persaingan memang sengit sih...urusan ekonomi di pasar," kata Abdul.

"Hasil...rezeki masing-masing!" kata Eko.

"Bener sih omongan Eko!" kata Abdul.

"Keadaan lingkungan sosial masyarakat di pasar, ya Abdul?" kata Budi.

"Lingkungan sosial masyarakat di pasar sih...secara umum saja kan Budi?" kata Abdul.

"Umum boleh! Khusus juga boleh!" kata Budi.

"Ok.....umumnya!, ya lingkungan sosial masyarakat pasar....antara baik dan buruk perilaku manusia, ya antara paham agama dan tidak paham agama, ya 6 ajaran agama gitu," kata Abdul.

"Contohnya, ya orang-orang yang perilaku buruk?" kata Budi.

"Contohnya toh, ya seperti tukang parkir, ya ada sisi buruknya....pencuri gitu, pembeli yang mencuri barang pedagang, ya karena pembelinya bekerja sama dengan teman-teman yang ada di lingkungan pasar gitu, pembeli yang bekerja sama dengan teman-temannya...dengan membeli barang pake uang palsu gitu, pedagang menjual barang yang tidak bagus sama pembeli gitu, ya dan ada pedagang yang kelakuan buruk, ya menjatuhkan pedagang lain gitu dengan cara begini dan begitu," kata Abdul.

"Kelakuan manusia yang buruk," kata Budi.

"Manusia yang jauh dari pemahaman agama, ya kelakuannya buruk," kata Eko.

"Di pasar itu, ya harus berhati-hati!" kata Abdul.

"Memang harus berhati-hati di pasar," kata Budi.

"Hati-hati," kata Eko.

"Makan Pop Mie...Budi dan Eko!" kata Abdul.

"Oke...makan Pop Mie!" kata Budi.

"Makan Pop Mie!" kata Eko.

Budi dan Eko berhenti main monopoli, ya Budi, Eko, dan Abdul....membuat Pop Mie gitu. Singkat waktu Pop Mie jadi, ya ketiganya makan Pop Mie dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

HAWAA HAWAAI

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus sinetron tema cinta di chenel SCTV gitu, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai...

CAMPUR ADUK