Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel MAXStream, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumah sambil menikmati minum kopi dan makan mantang goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik gitu, ya di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca dengan baik gitu, ya dan terpilih salah satu cerpen gitu......cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Vishnu Trivedi, seorang politikus yang gagal di kota kecil Mathura, yaaa berkampanye untuk melarang hubungan kumpul kebo, karena dianggap sebagai aib bagi budaya konservatif India. Pada saat yang sama, partainya mulai memimpin kampanye habis-habisan terhadap bintang film Nazeem Khan, yang diduga menjalin hubungan kumpul kebo dengan pacarnya, yang menjadi penyebab dendamnya terhadap hubungan kumpul kebo.
Putri Vishnu, Rashmi, magang di saluran berita lokal, dan mulai bekerja dengan reporter bintang saluran tersebut, Vinod "Guddu" Shukla, dan sahabatnya, juru kamera, Abbas Sheikh. Guddu dan Rashmi jatuh cinta dan Guddu melamarnya. Karena belum siap menikah, ia menyarankan hubungan kumpul kebo, tetapi Guddu, yang lebih tradisional dan agak takut pada Vishnu, tidak setuju. Sebagai kompromi, Abbas menyarankan untuk mencoba hubungan kumpul kebo selama perjalanan bisnis mereka selama 20 hari ke Gwalior. Pasangan itu setuju.
Mereka menyewa sebuah apartemen di daerah konservatif dengan berpura-pura menjadi pasangan suami istri. Akhirnya, mereka semakin dekat dan berhubungan seks beberapa kali. Tetangga mereka yang usil, Ny. Srivastava, melihat mereka selama salah satu tindakan tersebut dan menjadi curiga dengan status perkawinan mereka. Untuk lebih memperumit masalah, mereka mencampuradukkan jawaban mereka ketika ditanya tentang tanggal pernikahan mereka. Dia berencana untuk mengumpulkan lingkungan sekitar untuk mengusir pasangan itu keesokan paginya, tetapi Guddu dan Rashmi datang dengan foto-foto palsu dan kenang-kenangan pernikahan dalam semalam, meninggalkan rencananya yang terombang-ambing. Pada akhir dua puluh hari, dia menegaskan kembali cintanya dan dia menerima lamaran pernikahannya. Sebelum mereka dapat meninggalkan Gwalior, kerabat Guddu, Babulal, melihat keduanya bersama, mengikuti mereka, melihat foto-foto pernikahan, dan berasumsi bahwa mereka kawin lari.
Keesokan paginya, Babulal membawa seluruh keluarga Guddu ke rumah mereka dan mereka menegurnya karena kawin lari. Guddu dan Rashmi, menyadari bahwa keluarga itu akan dengan senang hati menerima pernikahan tetapi tidak hidup bersama, tidak mengakui kebenarannya. Mereka semua kembali ke Mathura untuk bertemu keluarga Rashmi dan memberi tahu mereka tentang hal itu. Namun, Vishnu senang mendengar bahwa putrinya memutuskan untuk menikah daripada hidup bersama. Dia bahkan merinci konsekuensi yang mematikan, jika mereka hidup bersama. Karena takut, pasangan itu gagal mengakui kebenarannya.
Meskipun mereka mulai hidup seperti pasangan suami istri, mereka merasa kesal karena tidak menikah secara resmi. Mereka mencoba berkali-kali untuk menikah secara diam-diam, tetapi selalu saja diganggu; dalam upaya terakhir, mereka mencoba menikah dalam acara pernikahan massal. Namun, Vishnu, sebagai tamu utama, memergoki mereka. Karena jengkel, mereka mengakui bahwa mereka telah hidup bersama.
Begitu keluarganya juga menyusul, Guddu mengungkapkan kepada Vishnu bahwa alasan utama kekalahannya dalam pemilihan adalah keengganannya untuk berubah; karena mayoritas kelompok pemilih adalah generasi muda, yang percaya pada modernitas, menentang metode kaum muda sama saja dengan kurangnya dukungan dari mereka. Dia berhasil meyakinkan Vishnu untuk berhenti menentang hubungan kumpul kebo dan akhirnya menikahi Rashmi dengan restunya.
Cerita berakhir dengan Guddu dan Rashmi meliput rapat umum yang dipimpin oleh Vishnu, yang ditunjukkan telah bergandengan tangan dengan Nazeem untuk kampanye pemilihannya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain yang berjudul Putri Salju, ya sambil menikmati minum kopi dan makan mantang goreng gitu.
Setelah kehilangan kedua orang tuanya di usia muda, Putri Salju adalah seorang putri yang tinggal bersama Ibu tirinya yang jahat dan berhati dingin, sang Ratu. Khawatir kecantikan Putri Salju akan melebihi kecantikannya, Ratu memaksanya bekerja sebagai pelayan dapur dan bertanya kepada Cermin Ajaibnya setiap hari "siapa yang tercantik di antara semuanya?". Bertahun-tahun, Cermin Ajaib selalu menjawab bahwa Ratu menyenangkan hatinya.
Suatu hari, Putri Salju bertemu dan jatuh cinta dengan seorang pangeran yang mendengar nyanyiannya. Pada hari yang sama, Cermin Ajaib memberi tahu Ratu bahwa Putri Salju sekarang adalah yang tercantik di seluruh negeri. Marah, Ratu memerintahkan Pemburunya untuk membawa Putri Salju ke hutan, membunuhnya, dan membawa kembali hatinya ke dalam kotak permata sebagai bukti. Pemburu tidak sanggup membunuh Putri Salju dan mengungkapkan kepadanya rencana Ratu. Dia kemudian mendesaknya untuk melarikan diri ke hutan dan tidak pernah kembali.
Tersesat dan ketakutan, Putri Salju berteman dengan binatang hutan yang membawanya ke sebuah pondok jauh di dalam hutan. Menemukan tujuh kursi kecil di ruang makan pondok, Putri Salju berasumsi pondok itu adalah rumah tujuh orang yatim piatu yang berantakan. Dengan bantuan para hewan, dia mulai membersihkan tempat itu dan memasak makanan. Putri Salju segera mengetahui bahwa pondok itu adalah rumah dari tujuh kurcaci yang tertulis di papan di depan rumah. Sule, Andika, Andre, Surya, Wendy, Raffi, dan Billy, ya setelah mencari makan dengan berburu hewan, memancing, ya mengumpulkan buah dan juga jamur gitu. Sekembalinya ke rumah, ya tujuh kurcaci terkejut karena pondok mereka bersih, dan curiga ada penyusup yang menyerbu rumah mereka. Putri Salju memperkenalkan dirinya, dan tujuh kurcaci gitu, ya menyambutnya setelah dia menawarkan untuk membersihkan dan juga memasak gitu. Putri Salju menjaga rumah bagi para tujuh kurcaci sementara mereka mengumpulkan makanan gitu di siang hari dan pada malam hari, mereka semua bernyanyi, bermain musik, dan menari.
Kembali ke kastil, Cermin Ajaib mengungkapkan bahwa Putri Salju masih hidup, dan bersama tujuh kurcaci. Marah karena Pemburu menipunya, Ratu menciptakan apel beracun yang akan membuat siapa pun yang memakannya tertidur seperti kematian. Dia mengetahui kutukan itu bisa dipatahkan dengan "ciuman pertama cinta", namun dia yakin Putri Salju akan di kubur hidup-hidup sebelum hal ini bisa terjadi. Menggunakan ramuan untuk menyamarkan dirinya sebagai wanita tua, Ratu pergi ke pondok sementara tujuh kurcaci pergi. Ratu membodohi Putri Salju dengan menggigit apel, dan dia tertidur seperti kematian.
Tujuh kurcaci kembali ke pondoknya setelah mengumpul bahan makan gitu. Ratu telah kembali ke istananya gitu. Tujuh kurcaci, ya menemukan Putri Salju tertidur karena racun gitu. Karena tidak ingin menguburnya di dalam tanah, mereka malah menempatkannya di peti mati kaca di hutan, ya di jaga dengan baik.
Musim semi berikutnya, sang pangeran mengetahui tidur abadi Putri Salju dan mengunjungi peti matinya. Sedih dengan kematiannya, dia menciumnya, yang mematahkan mantranya dan membangunkannya. Tujuh kurcaci bersukacita saat sang pangeran membawa Putri Salju ke istananya.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan mantang goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Ya hidup ini tetap sama sih Budi?" kata Eko.
"Hidup dan mati," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Orang-orang yang hidup di dunia ini, ya keinginannya sih...hidup sampai tua gitu. Pada waktunya, ya tua meninggalkan dunia ini. Yaaa nama takdir kehidupan yang di tetapkan Tuhan, ya ada orang yang meninggal di usia muda," kata Budi.
"Realita hidup ini toh....tentang tua meninggal dan muda meninggal toh," kata Eko.
"Waktu terasa berhenti dengan baik jika yang muda meninggal," kata Budi.
"Bisa di bilang begitu sih....waktu terasa berhenti dengan baik karena yang muda meninggal," kata Eko.
"Orang tua berharap anaknya tidak meninggal dunia di usia muda karena orang tua menaruh harapan dengan baik pada anaknya, ya tujuannya perubahan hidup. Tuhan dan Tuhan yang memutuskan takdir kematian manusia. Ya orang tua menerima dengan baik kematian anaknya di usia muda," kata Budi.
"Memang harus di terima dengan baik takdir dari Tuhan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi....masih ada kan cewek-cewek di kota Bandar Lampung ini...yang perilaku buruk ini dan itu?" kata Eko.
"Berdasarkan pengumpulan data ini dan itu....di lapisan sosial masyarakat, ya masih ada sih....Eko.....cewek yang perilaku buruk ini dan itu," kata Budi.
"Masih ada toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cewek yang perilaku buruk ini dan itu....berlatar belakang dari keluarga begini dan begitu," kata Eko.
"Keragaman suku yang tinggal di kota Bandar Lampung, ya cewek yang perilaku buruk ini dan itu...berlatar belakang dari keluarga begini dan begitu," kata Budi.
"Nyari hidup baik, ya jadi lebih baik menjauhkan diri....dari cewek yang perilaku buruk ini dan itu...kan Budi?" kata Eko.
"Memang lebih baik sih...menjauhkan diri dari cewek yang perilaku buruk ini dan itu," kata Budi.
"Berarti kota-kota lain yang ada di Indonesia juga ada cewek yang berperilaku buruk ini dan itu," kata Eko.
"Kemungkinan dan kemungkinan ada lah!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu sih....main permainan kartu Domino saja!" kata Budi.
"Okey main permainan kartu Domino!" kata Eko.
Budi mengambil kartu Domino di bawah meja, ya kartu Domino di kocok dengan baik dan kartu Domino di bagikan dengan baik gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh. Ya Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema dan Gibran berteman baik, ya keduanya kerja dengan baik di perusahaan PT. CAHAYA gitu, ya pemilik perusahaan adalah Noel gitu. Ya Noel menjalankan rumah tangga dengan baik sama Vio gitu. Gema menjalin pacaran dengan Victoria gitu. Ya Victoria menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Gibran dan Gema sering ke karokean tujuannya happy-happy gitu, ya pemilik karokean adalah Happy Asmara gitu. Ya Happy Asmara menjalankan rumah tangga dengan baik sama Devan gitu. Victoria dekat dengan cowok yang bernama Adit gitu. Ya Adit pemilik hotel Horison gitu. Hubungan Victoria dengan Adit saling suka gitu, ya jadi keduanya jatuh cinta gitu. Gema yang setia pada Victoria, ya jadi Gema mendapatkan kenyataan Victoria menjalin cinta dengan Adit gitu. Hubungan Gema dan Victoria putus gitu. Gema sakit banget di hatinya karena Victoria gitu. Hubungan Victoria dengan Adit tetap berjalan baik gitu. Gibran sebagai teman baik Gema, ya Gibran mengerti keadaan Gema yang putus dengan Victoria karena Victoria menjalin cinta sama Adit. Gibran memberikan masukan baik sama Gema untuk keadaan Gema baik gitu. Ya Gema yang ingin menghilangkan rasa sakit di hatinya, ya jadi Gema memutuskan untuk liburan ke Bandung gitu. Gibran ikut juga gitu liburan di Bandung gitu. Ceritanya Gema dan Gibran telah berada di Bandung, ya keduanya liburan di Bandung dengan baik, ya keduanya memang menginap di hotel MELATI gitu. Gema merasa tenang gitu liburan di Bandung gitu. Gibran liburan di Bandung, ya happy-happy karena dapat kenalan cewek-cewek cantik orang Bandung asli gitu. Gema berkata "Luka Cinta karena Victoria, ya sudahlah lupakan saja!". Ya Gema liburan di Bandung, ya happy-happy dengan baik gitu. Gibran suka sih dengan cewek yang bernama Aqeela. Ya Aqeela kerja dengan baik di hotel MELATI gitu. Setelah di pikirkan dengan baik sih, ya Gibran lebih baik berteman baik sama Aqeela dari pada jadian gitu. Gibran dan Gema tetap liburan dengan baik di Bandung gitu. Gibran membaca dengan baik berita tentang Bandung yang begini dan begitu....dari media ini dan itu...di Hp gitu. Cerita liburan di Bandung selesai, ya Gema dan Gibran pulang ke Jakarta gitu. Ya ceritanya Gema dan Gibran telah di Jakarta dengan baik. Seperti biasa sih...Gema dan Gibran kerja dengan baik di perusahaan PT. CAHAYA gitu. Gema....luka cinta karena Victoria sudah sembuh gitu, ya Gema melupakan Victoria gitu. Gibran bertemu dengan teman masa SMA yang bernama Adara gitu, ya pertemuan tidak sengaja di jalan gitu. Ya Adara kerjaannya dokter di sebuah rumah sakit gitu. Hubungan pertemanan Gibran dan Adara baik gitu. Seperti sih Gema dan Gibran ke tempat karokean tujuannya happy-happy gitu. Di tempat karokean ada pegawai baru yang bernama Kiara gitu. Gema tertarik dengan Kiara, ya jadi Gema berteman baik sama Kiara gitu. Gibran dan Adara saling suka, ya keduanya jadian gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Gibran dan Adara gitu. Gema dan Kiara saling suka, ya keduanya jadian dengan baik gitu. Ya Gema dan Kiara menjalankan kisah cinta dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Luka cinta tokoh Gema karena tokoh Victoria yang jadian sama tokoh Adit," kata Eko.
"Memang luka cinta," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main kartu Domino gitu.
No comments:
Post a Comment