"Malam hari....bintang di langit berkelap-kelip dan bulannya...bulan sabit," kata Budi.
Memang seperti biasanya Budi duduk di depan rumahnya sedang menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Carl Vandermeer adalah mantan Deadhead yang beralih menjadi evangelis. Dia, istrinya Gwen, dan anak tirinya Angie menghadiri gereja besar, ya Church of the Third Millennium, yang dikelola oleh Pendeta Dan Day yang karismatik, yang berencana untuk memperluas gerejanya menjadi komunitas Kristen yang besar, "City on a Hill". Di awal cerita, keluarga Vandermeer menghadiri debat antara Pendeta Dan dan Profesor Paul Blaylock, seorang ateis yang vokal. Di akhir debat, Pendeta Dan diundang ke kampus Blaylock untuk minum-minum. Dia membawa Carl. Di kantor Blaylock, dia mengungkapkan bahwa dia mengundang Pendeta Dan untuk mengusulkan agar mereka berdua, yang merupakan penulis buku terlaris, berkolaborasi dalam sebuah buku tentang pandangan dunia dan pandangan mereka yang bertentangan tentang agama. Selama diskusi tentang moralitas tanpa agama, Pendeta Dan mengambil pistol antik dan menarik pelatuknya ke Blaylock, tanpa menyadari bahwa pistol itu terisi peluru dan berfungsi. Peluru itu mengenai tengkorak Blaylock, yang tampaknya membunuhnya. Dalam keadaan syok, Pendeta Dan meletakkan pistol di tangan Blaylock agar terlihat seperti bunuh diri. Ia dan Carl kemudian pulang dalam diam, tak seorang pun menceritakan apa yang terjadi.
Setelah mendapat telepon dari orang asing yang mengaku sebagai "teman"-nya, Pendeta Dan mendekati tetangga Carl, videografer Jerry Hobson, dan tampaknya mengakui apa yang terjadi. Pada khotbah keesokan harinya, Pendeta Dan memberi tahu jemaat bahwa Blaylock selamat dari "bunuh diri", peluru telah dikeluarkan dan dia dalam keadaan koma. Setelah khotbah, Jerry membawa Carl ke samping dan masuk ke mobilnya. Selama perjalanan, Jerry ternyata telah diberi tahu oleh Pendeta Dan bahwa Carl adalah orang yang menarik pelatuk dan mencoba menutupinya. Jerry mengantar Carl ke tambang dan mencoba mengeksekusinya. Dia teralihkan ketika Angie, yang tertidur di kursi belakang mobil, menghentikan aksinya, membiarkan Carl menjatuhkan Jerry dengan batu. Carl kemudian bertemu dengan Gwen dan ayahnya, Jim Hunt, dan memberi tahu mereka apa yang terjadi dengan Pendeta Dan dan Jerry, tetapi tidak ada yang mempercayainya, mengira itu adalah mimpi atau "kilas balik asam". Menyadari mereka akan memberi tahu Pendeta Dan, Carl pergi ke kampus Blaylock, di mana ia bertemu Honey Foster, seorang teman dari masa Deadhead-nya yang menjadi petugas keamanan kampus dan bertemu dengannya di debat. Ia meminta Honey untuk menyerahkan rekaman dari kamera keamanan yang seharusnya memperlihatkan dirinya dan Pendeta Day masuk, tetapi menemukan bahwa rekaman tersebut telah diubah untuk menghapusnya - tampaknya oleh Jerry, yang bekerja di kampus sebagai teknisi video.
Bertemu dengan Gwen dan Jim, Pendeta Day meyakinkan mereka bahwa Carl mungkin tidak stabil dan akan bereaksi keras jika ia tertangkap oleh polisi. Sementara itu, karena sebagian besar polisi setia kepada Pendeta Dan, Honey membiarkan Carl bersembunyi di rumahnya sampai keadaan membaik. Saat mereka sedang berkendara, mobil Carl dihentikan oleh sekelompok pria bersenjata yang menculiknya. Ia terbangun di rumah Jorge Guzman de Vaca, seorang gembong kejahatan Meksiko yang mengaku berada di Meksiko. Guzman menunjukkan bahwa ia memiliki rekaman rahasia Pendeta Dan yang menembak Profesor Blaylock. Ia membuat Carl menulis dan menandatangani dua pengakuan. Satu pengakuan mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi, tetapi di pengakuan lainnya Carl mendukung cerita Pendeta Dan. Guzman, yang memiliki bisnis besar di bidang konstruksi, berencana menggunakan rekaman itu untuk memeras Pendeta Dan agar memberinya kontrak untuk membangun City on a Hill, dengan janji akan menahan Carl di rumah itu sampai proyek selesai.
Keesokan paginya, ketika Guzman, yang ternyata adalah "teman" misterius Pendeta Day, pergi untuk membuat kesepakatan, Carl melarikan diri dari rumah, yang ternyata berada dalam kondisi yang sama dengan gereja, dengan sebuah DVD berisi rekaman yang disembunyikan dalam sebuah Alkitab. Ia menelepon Gwen, memintanya untuk tidak memberi tahu Pendeta Dan dan menelepon polisi, dan kemudian melihat laporan berita yang mengungkapkan bahwa Profesor Blaylock telah bangun dan dapat mengatakan yang sebenarnya. Carl dijemput oleh seorang detektif, yang ternyata bersekongkol dengan Pendeta Dan dan Jerry, yang justru dipanggil Gwen. Jerry dan detektif itu membawa Carl yang diborgol ke gudang terbengkalai untuk membakarnya dengan bensin, tetapi menemukan bahwa tidak seorang pun dari mereka memiliki korek api atau pemantik api. Ketika mereka mencoba menyalakan bensin dengan pistol setrum, mereka gagal menyalakannya dan terbakar sendiri, yang memungkinkan Carl melarikan diri. Sementara itu, Pendeta Dan bertemu dengan Guzman di lokasi konstruksi City on a Hill. Guzman mencoba memutar DVD penembakan itu, tetapi malah memutar rekaman seks yang dibuatnya dengan istrinya. Tersinggung, Pendeta Dan mulai memukulnya, tetapi dihentikan ketika Guzman menusuknya di perut dan meninggalkannya di bagasi mobil. Setelah beberapa saat, Carl datang dengan berjalan kaki dan menemukan Pendeta Dan yang berdarah, yang berhalusinasi karena kehilangan darah dan mengira dia berada di Gerbang Mutiara, dan meminta bantuan melalui telepon seluler. Mengira Carl adalah malaikat, Pendeta Dan bertanya apakah dia akan masuk surga. Karena simpati, Carl mengatakan kepadanya bahwa dia akan masuk surga. Saat Carl menunggu bantuan datang, sambaran petir menyambar tanah di belakangnya, memutuskan borgolnya.
Kredit tersebut mengungkap bahwa Pendeta Day selamat, menghabiskan dua tahun di penjara, di mana ia mendirikan pelayanan baru yang terinspirasi oleh pengalamannya yang hampir mati, dan menjadi pialang real estat di Arizona. Gwen menceraikan Carl dengan alasan perbedaan yang tidak dapat didamaikan, meskipun Carl masih memiliki hubungan yang baik dengan Angie. Jim memulai firma investigasi pribadinya sendiri dan kembali ke gereja Episkopal lamanya. Profesor Blaylock melanjutkan ajarannya yang menentang agama. Carl, di sisi lain, meninggalkan gereja, memulai hubungan dengan Honey dan menjadi "mantan Deadhead."
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Memang Eko melihat dengan baik di meja, ya ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi teh, ya ada piring yang ada singkong goreng, ya ada dan mainan topeng yang terbuat dari kardus.
"Topeng," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi mengambil topeng di meja gitu.
"Budi buat mainan topeng Black Panther," kata Eko.
"Yaaa aku memang buat mainan topeng Black Panther, ya nilai kreatifitas aku saja!" kata Budi.
"Topeng Black Panther....warnanya hitam," kata Eko.
"Memang topeng Black Panther warnanya hitam berdasarkan cerita di filmnya," kata Budi.
"Iya sih...memang warna topeng Black Panther....hitam berdasarkan cerita di film. Kan bisa saja di rubah menjadi warna yang lain...seperti warna biru jadinya Blue Panther," kata Eko.
"Bisa sih...Eko...topeng di beri warna biru jadinya Blue Panther atau warna yang lain...putih jadinya White Panther," kata Budi.
"Topeng di beri warna merah bagus, ya jadi Red Panther atau....warna merah muda jadinya Pink Panther kaya kartun saja....Pink Panther," kata Eko.
"Memang menarik sih...topeng berwarna merah muda jadinya Pink Panther," kata Budi.
Eko memakai topeng Black Panther gitu.
"Keren kan Budi aku pake topeng Black Panther?" kata Eko.
"Keren Eko!!!" kata Budi.
Eko melepas topeng Black Panther gitu.
"Mainan topeng Black Panther, ya mainan anak-anak tujuan happy-happy saja!" kata Eko.
"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.
"Kartun, animasi, dan film....Black Panther....bagus kan Budi...ceritanya?" kata Eko.
"Ya bagi yang menyukai kartun, animasi, dan film Black Panther selalu bilang bagus!" kata Budi.
"Kartun, animasi, dan film Black Panther...berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Memang berkaitan dengan ekonomi...kartun, animasi, dan film Black Panther," kata Budi.
"Urusan ekonomi, ya terjadi juga urusan kompetisi dengan tujuan ini dan itu. Persaingan sengit banget," kata Eko.
"Yaaa memang urusan ekonomi terjadi kompetisi dengan tujuan ini dan itu. Yaaa persaingan sengit banget," kata Budi.
"Hasil...dari apa yang di usahakan orang-orang berkaitan dengan kartun, animasi, dan film? Ya rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.
Eko menaruh topeng Black Panther di meja gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gibran menjalankan dengan baik perusahaan PT. CAKRA gitu. Selfi adiknya Gibran gitu. Ya Selfi menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Rangga dan Cinta...orang tua Gibran dan Selfi gitu. Ya Rangga dan Cinta meninggal dunia karena di bunuh seorang penjahat gitu. Memang Rangga dan Cinta di makamkan dengan baik gitu. Gibran bekerja sama polisi kepolisian Lapor Pak! untuk mencari penjahat yang membunuh kedua orang tuanya. Fajar yang jago bela diri, ya orang kepercayaan Gibran gitu. Ya Fajar di suruh Gibran untuk melindungi Selfi gitu. Memang kerjaan Selfi menjalankan kuliah dengan baik di Universitas dan juga ngumpul dengan teman-teman baik Selfi, ya seperti biasa ngumpul di kafe yang ada live musik gitu. Penyanyi kafe adalah Dewi gitu. Ya Dewi menjalin hubungan kisah cinta dengan William gitu. Ya William kerjaannya pengacara gitu. Fajar ikut Selfi di kafe, ya Fajar menjaga Selfi dengan baik gitu. Gibran menjalankan perusahaan dengan baik gitu. Ciara adalah sekretaris Gibran gitu. Ciara suka dengan Gibran gitu, ya Ciara sadar dirilah yang di sukainya adalah bos perusahaan PT. CAKRA gitu. Gema teman kerja Ciara gitu, ya Gema suka dengan Ciara gitu. Karena rasa suka Gema berusaha dengan baik untuk jadian sama Ciara gitu. Memang Gema sering ngajak Ciara makan di pinggir jalan sampai di restoran gitu. Hubungan Ciara dan Gema tetap teman baik gitu. Fattah teman kuliah Selfi gitu. Ya Fattah suka dengan Selfi gitu. Pendekatan pun di jalankan Fattah dengan baik dengan tujuan sih jadian sama Selfi gitu. Memang Fattah mengajak Selfi makan malam di restoran mewah gitu. Setelah makan malam terjadi penyerangan sih dengan penjahat bertopeng gitu. Fattah berusaha melindungi Selfi dengan bertarung sama penjahat bertopeng gitu. Fattah kalah sama penjahat gitu. Fajar yang menjaga Selfi gitu, ya Fajar melindungi Selfi dengan baik, ya jadi Fajar bertarung dengan penjahat bertopeng gitu. Penjahat bertopeng kalah sama Fajar gitu. Ya polisi dari kepolisian Lapor Pak! menangkap penjahat bertopeng dan di intrograsi di kantor polisi gitu. Selfi senang di lindungi dengan baik Fajar dan Fattah gitu. Gibran marah karena ada orang yang menyerang adiknya, ya Selfi. Ya Gibran ke kantor polisi untuk menghajar penjahat bertopeng gitu. Polisi menghalangi Gibran untuk menghajar penjahat gitu. Hasil dari intrograsi polisi, ya penjahat bernama Ardian, ya Ardian cuma di suruh saja sama orang yang membayarnya yang bernama Black gitu. Nama aslinya Black tidak tahu Ardian gitu. Gibran dan polisi masih mencari pembunuh orang tua Gibran gitu. Selfi menyukai Fajar gitu. Ya Fattah yang menyukai Selfi, ya Fattah menyatakan cinta sama Selfi gitu. Ya Selfi menolak Fattah gitu. Di tolak sama Selfi, ya Fattah menerima dengan baik gitu. Ya Fattah masih ingin berjuang sih...untuk jadian sama Selfi, ya karena Fattah melihat dengan baik keakraban Selfi dengan Fajar jadinya Fattah mengurungkan keinginannya untuk berjuang lagi untuk jadian sama Selfi gitu. Ya Fattah yang berteman baik sama Zara gitu, ya teman kuliah gitu. Fattah memutuskan dengan baik jadian sama Zara gitu. Zara senang sih jadian sama Fattah. Hubungan kisah cinta Fattah dan Zara berjalan dengan baik gitu. Polisi yang mencari Black akhirnya mengetahui dengan baik siapa Black? Ya Burhan gitu. Burhan adalah bos penjahat gitu. Memang Burhan tidak suka dengan Rangga dan juga keluarga gitu. Polisi segera bergerak menangkap Burhan gitu. Usaha polisi berhasil menangkap Burhan dan anak buahnya gitu. Gibran mengetahui dengan baik pembunuh orang tuanya, ya Burhan di penjara sama polisi gitu. Gibran ke kantor polisi untuk menghajar Burhan gitu. Ketika Gibran mau menghajar Burhan ternyata Burhan punya dua pribadian gitu, ya kepribadian jahatnya yang selalu melakukan kejahatan tujuannya merasa diri senang gitu. Polisi memenjara dengan baik Burhan dan anak buah Burhan gitu. Gibran yang telah menyelesaikan urusan siapa pembunuh orang tuanya? Ya Burhan gitu. Ya Gibran tetap menjalankan dengan baik perusahaan gitu. Gema yang suka sama Ciara, ya Gema menyatakan cinta pada Ciara gitu. Ya Ciara yang suka sama Gibran, ya jadi Ciara mempertimbangkan sih untuk mau jadian sama Gema apa tidak?. Gema menunggu dengan baik jawaban Ciara mau sama Gema apa tidak?. Shabrina anaknya Mohan dan Aqeela gitu. Ya Mohan pemilik perusahaan PT. MAJU gitu. Shabrina memang kerja di perusahaan PT. MAJU gitu. Hubungan Shabrina dan Gibran ada urusan kerja sama dalam urusan kerjaan menjalankan proyek gitu. Ya Shabrina suka dengan Gibran gitu. Hubungan pertemanan Gibran dan Shabrina baik gitu. Selfi hidup jadi baik setelah pembunuh orang tua telah di tangkap gitu. Selfi suka dengan Fajar gitu. Ya Fajar ada rasa suka sama Selfi gitu, ya tapi Fajar memang dekat dengan Pipit gitu. Ya Pipit memang menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Orang tua Pipit dan orang tua Fajar berteman baik, ya jadi Pipit di jodohkan sama Fajar gitu. Ya Pipit mau sama Fajar gitu. Ya Fajar mau sih sama Pipit. Ketika Fajar kerja menjaga Selfi, ya Fajar jadi suka sama Selfi gitu. Fajar berkata "Hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini". Selfi yang suka sama Fajar, ya meminta Fajar jadi kekasih jadi Fajar selalu menjaga Selfi gitu. Ya Fajar yang suka sama Selfi, ya Fajar menerima Selfi gitu. Hubungan Selfi dan Fajar jadi hubungan kisah cinta gitu. Pipit yang tidak bisa bersama Fajar, ya jadi Pipit memutuskan untuk jadian dengan Irsyad gitu. Ya Irsyad menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Hubungan kisah cinta Pipit dan Irsyad berjalan dengan baik gitu. Shabrina yang berharap bersama Gibran, ya ternyata Gibran tidak ingin bersama Shabrina gitu. Hubungan Gibran dan Shabrina tetap teman baik saja gitu dan urusan kerja sama menjalankan proyek tetap berjalan dengan baik gitu. Gibran memang menyukai Ciara gitu, ya jadi Gibran menyatakan cinta sama Ciara gitu. Yaaa yang diinginkan Ciara adalah Gibran gitu. Ciara menerima cinta Gibran gitu. Urusan Ciara dengan Gema, ya Ciara menolak Gema gitu. Ya Gema menerima di tolak Ciara karena Ciara menyukai Gibran gitu. Ya Gema memutuskan untuk jadian dengan Victoria gitu. Ya Victoria kerja dengan baik di restoran gitu. Hubungan kisah cinta Gema dan Victoria berjalan dengan baik. Ya hubungan kisah cinta Gibran dan Ciara berjalan dengan baik, ya keduanya ada rencana menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Gibran dan tokoh Selfi," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi telah bercerita dengan baik. Aku juga bercerita Budi!" kata Eko.
"Silakan Eko bercerita dengan baik!" kata Budi.
"Begini ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita ini bercerita tentang kisah cinta dua pelajar SMA yaitu Azzam dan Jasmin. Keduanya adalah bintang kelas, ya baik dalam pelajaran, olahraga maupun sopan santun. Bisa dibilang keduanya adalah pelajar teladan. Sayang cinta mereka tidak kesampaian karena ayah Jasmin yang beretnis Jawa tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Azzam yang berasal dari Sunda. Ia telah menjodohkan Jasmin dengan seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Dengan segala macam paksaan, cinta mereka diputuskan. Akan tetapi berkat bantuan kakak Jasmin dan teman-teman sekelasnya, mereka secara diam-diam selalu bertemu. Pada malam perpisahan, pihak sekolah mengumumkan bahwa Azzam dan Jasmin menjadi siswa-siswi terbaik. Cinta mereka harus berpisah karena Jasmin melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta. Begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Cerita yang bagus," kata Budi.
"Sekedar cerita saja!" kata Eko.
"Lika liku kisah cinta tokoh Jasmin!" kata Budi.
"Begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kera sakti dan siluman saja Budi!" kata Eko.
"Ya oke main permainan kera sakti dan siluman!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan kera sakti dan siluman dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment