"Malam hari," kata Budi.
Memang sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Ceritanya melibatkan pahlawan super yang disebut "Captain Invincible" (juga dikenal sebagai "Legend in Leotards", "The Caped Contender" dan "Man of Magnet") yang aktif selama masa Larangan, Depresi, Perang Dunia II, dan Awal 1950-an. Dulunya merupakan pahlawan yang populer bagi semua orang Amerika, ia dipaksa pensiun oleh penindasan pemerintah bergaya McCarthy pada tahun 1953.
Investigasi kongres menuduhnya sebagai seorang komunis, dengan alasan jubah merahnya dan "anti-fasisme yang prematur". Ia didakwa melanggar wilayah udara AS dengan terbang tanpa lisensi yang tepat, menyamar sebagai perwira militer, dan mengenakan pakaian dalam di depan umum. Ia menghilang dari mata publik, pindah ke Australia, dan menjadi seorang pecandu alkohol.
Tiga puluh tahun kemudian, musuh lamanya, penjahat super "Mr. Midnight", muncul kembali dan mencuri senjata super rahasia pemerintah: sinar hipno. Pemerintah AS meminta Captain Invincible untuk kembali, dan ceritanya mengikuti upayanya untuk kembali menjadi pahlawan super dan menebus reputasinya.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gibran dan Gema berteman baik, ya keduanya bersekolah SMA di tempat yang sama gitu. Andre dan Ayu, ya orang tuanya Gibran gitu. Kerjaan Andre polisi di kepolisian Lapor Pak!. William dan Salma, ya orang tua Gema gitu. William kerjanya di perusahaan PT. CAKRA gitu. Seperti biasa sih...Gibran dan Gema ngumpul dengan Mohan dengan gengnya gitu di kafe untuk menikmati keadaan kafe yang ada live musik gitu dan memang nih makan dan minumannya enak gitu. Penyanyi kafe adalah Sisca gitu. Ya Sisca menjalankan hubungan pacaran dengan cowok bernama Rakha gitu. Ya Rakha kerjaannya sapam di bank gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Rakha dan Sisca baik dan baik sih. Mantan Sisca yang bernama Fattah, ya Fattah ingin balikan sama Sisca gitu. Ya Fattah menjalankan bengkel motor gitu. Ya Fattah memang masih menjalankan pacaran dengan Victoria gitu. Victoria kesal sih dengan tingkah Fattah yang ingin balikan sama Sisca gitu. Karena cinta Victoria sama Fattah, ya Victoria berusaha dengan baik agar Fattah tetap nyaman dengan Victoria gitu. Kiara memang teman sekelasnya Gema dan Gibran gitu. Ya Kiara suka dengan baik sama Gema, ya rasa suka Kiara di simpan dengan baik di dalam hati gitu. Gema suka dengan teman sekelas yang bernama Selfi gitu. Sebenarnya sih...Selfi suka dengan baik sama Gibran gitu. Gibran sama Selfi teman baik saja gitu. Gema berusaha dengan baik untuk jadian sama Selfi gitu. Gibran dan Gema menjalankan rencana untuk berjualan minuman es cendol gitu, ya tujuannya dari hasil jualan minuman es cendol....Gibran dan Gema menjalankan qurban di hari raya Idul Adha gitu. Usaha di jalankan Gibran dan Gema jualan minuman es cendol dengan modal tabungan keduanya gitu. Karena Gibran dan Gema berjualan minuman es cendol gitu, ya jadi jarang ngumpul sama Mohan dan gengnya di kafe gitu. Ya Mohan dan gengnya memang membeli juga sih minuman es cendol Gibran dan Gema karena Mohan dan gengnya tahu niat baik Gibran dan Gema jualan minuman es cendol untuk berqurban di hari raya Idul Adha gitu. Usaha yang di jalankan Gibran dan Gema, ya awalnya sih laris manis karena banyak yang suka dengan minuman es cendol gitu. Sampai sepi pembeli minuman es cendol gitu, ya Gibran dan Gema tetap berusaha jualan minuman es cendol dengan baik gitu. Pada waktunya kembali laris manis lagi minuman es cendol yang di jual Gibran dan Gema gitu. Gema yang suka sama Selfi, ya Gema menyatakan cinta sama Selfi. Ya Selfi menolak Gema karena Selfi ingin fokus sekolah SMA gitu. Ya Gema yang gagal jadian sama Selfi jadi Gema fokus sekolah SMA saja gitu. Usaha jualan minuman es cendol tetap di jalankan dengan baik sama Gema dan Gibran gitu. Sampai hari raya Idul Adha, ya Gema dan Gibran qurban kambing dengan uang hasil jualan minuman es cendol. Daging qurban di bagikan dengan baik sama Gibran dan Gema gitu. Gibran dan Gema senang berbuat baik dengan berbagi daging kurban pada masyarakat gitu. Hari raya Idul Adha berjalan dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Danias adalah seorang siswa introvert yang dipaksa untuk mendahulukan pendidikan daripada passion-nya oleh Nunung, Ibunya yang seorang single mother, agar berhasil meraih beasiswa dan masuk ke Universitas pilihan beliau. Hal itu dikarenakan Nunung tak ingin Danias gagal seperti sang Ayah yang meninggal lantaran kecewa tak mampu menghidupkan toko kaset bernama Ritme Musik yang bangkrut akibat persaingan dengan dunia digital. Danias sendiri selalu membawa walkman ke manapun dan mendengarkan mixtape pemberian sang Ayah yang berisi lagu-lagu radikal yang menginspirasi Danias untuk mengejar mimpinya. Eca Aura baru saja pindah ke SMA tempat Eca Aura bersekolah. Ia adalah tipe remaja yang hidupnya tanpa tujuan, tetapi diam-diam senang menulis lagu. Hanya saja karena tidak mendapat dukungan sang Ayah, Eca Aura tidak memanfaatkan bakatnya dengan serius. Suatu sore Danias dan Eca Aura bertemu di lapangan belakang sekolah. Hubungan di antara mereka mulai terjalin ketika mereka saling bertukar pendapat mengenai kehidupan masing-masing. Perbedaan di antara mereka mendorong satu sama lain untuk mengejar passion mereka masing-masing, meski di sisi lain perbedaan itu pulalah yang juga berpotensi menghancurkan hubungan mereka. Begitulah ceritanya!" kata Eko.
No comments:
Post a Comment