CAMPUR ADUK

Friday, December 6, 2024

10 LIVES

Malam yang tenang di kediaman rumah Budi gitu. Setelah nonton Tv acara sinetron tema cinta gitu...seperti biasa sih Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Saat masih anak kucing, Beckett diadopsi oleh Rose, seorang mahasiswa spesialis lebah. Kemudian, Rose menerima kunjungan Larry, mantan pacarnya, yang membantunya menemukan solusi atas masalah kematian banyak lebah baru-baru ini. Beckett cemburu dan mencoba membuat Larry meninggalkan rumah tetapi kucing itu kehilangan nyawanya yang kesembilan. Beckett memohon kepada Grace, yang bertanggung jawab atas kehidupan setelah kematian hewan, agar diizinkan kembali ke kehidupan sebelumnya: Gatekeeper mengizinkannya kembali ke bumi dengan serangkaian kehidupan baru, tetapi dalam berbagai bentuk yang berbeda: luak, tikus, kecoa, burung beo, ikan, anjing, dan kuda.

Sementara itu, Profesor Craven, direktur lab Grace, mencoba menyabotase penelitiannya agar ia dapat menjual lebah-lebah jantannya secara universal. Ia berulang kali mengirim dua penjahat untuk menghancurkan lebah-lebah Grace dan mengganti sampel vaksinnya. Akhirnya ia membuat presentasi publik, di mana ia berharap Rose akan membuktikan bahwa penelitiannya sia-sia. Namun, kali ini sebagai seekor lebah, dan kemudian sebagai dirinya sendiri, Beckett berhasil menjelaskan niat jahat Craven dan menyelamatkan lebah-lebah itu. Ia menyelamatkan Rose, yang diserang oleh lebah-lebah jantan, dari tenggelam tetapi kehilangan nyawa terakhirnya dan dikirim ke Surga. Tahun-tahun berlalu dan Beckett tampaknya akhirnya kembali sebagai anak kucing, untuk diadopsi oleh putri kecil Larry dan Rose.

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Dulu kita sahabat teman begitu hangatMengalahkan sinar mentariDulu kita sahabat berteman bagai ulatBerharap jadi kupu-kupuKini kita berjalan berjauh-jauhanKau jauhi diriku karna sesuatuMungkin ku terlalu bertindak kejauhanNamun itu karna ku sayang
Persahabatan bagai kepompongMengubah ulat menjadi kupu-kupuPersahabatan bagai kepompongHal yang tak mudah berubah jadi indahPersahabatan bagai kepompongMaklumi teman hadapi perbedaanPersahabatan bagai kepompongNa na na na na
Dulu kita sahabat teman begitu hangatMengalahkan sinar mentariDulu kita sahabat berteman bagai ulatBerharap jadi kupu-kupuKini kita berjalan berjauh-jauhanKau jauhi diriku karna sesuatuMungkin ku terlalu bertindak kejauhanNamun itu karna ku sayang
Persahabatan bagai kepompongMengubah ulat menjadi kupu-kupuPersahabatan bagai kepompongHal yang tak mudah berubah jadi indahPersahabatan bagai kepompongMaklumi teman hadapi perbedaanPersahabatan bagai kepompongKepompong"

***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. 

"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko. 

"Yaaa memang hidup ini tetap sama sih Eko!" kata Budi. 

"Realita hidup ini. Cerita seorang anak yang belajar di pondok pesantren gitu. Anak itu tetap belajar dengan baik di pondok pesantren demi masa depan dan juga anak itu berjualan makanan demi dirinya dan juga untuk orang tuanya, ya bisa di bilang sih latar belakang keluarga tidak mampu," kata Eko. 

"Cerita perjuangan hidup seorang anak demi hidup ini, ya demi masa depan yang inginkan gitu," kata Budi. 

"Waktu yang akan menjawab kebenaran, ya anak itu meraih masa depan yang diinginkan," kata Eko. 

"Memang waktu yang akan menunjukkan kebenaran sih," kata Budi. 

"Bagi anak-anak yang terlahir dari keluarga mampu, ya harus banyak bersyukur dengan baik gitu," kata Eko. 

"Memang sih....bagi anak-anak yang terlahir dari keluarga mampu, ya harus bersyukur dengan baik gitu. Sebaik-sebaiknya anak baik, ya patuh pada orang tua dan ibadah dengan baik tujuannya mendoakan orang tua gitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomong-ngomong Eko, ya anak itu belajar di pondok pesantren mana?" kata Budi. 

"Pondok pesantrennya ya? Ya lebih baik rahasia saja...Budi!" kata Eko. 

"Okey lah...rahasia! Tidak ada masalah sih," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau begitu sih.....main kartu remi saja kan Eko!" kata Budi. 

"Okey. Main kartu remi!" kata Eko. 

Budi mengambil kartu remi di bawah, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu, ya main cangkulan gitu. 

"Manusia yang menyakini ajaran agama Islam, ya tetap ingin naik haji atau umroh bila punya uang banyak gitu," kata Budi. 

"Nama juga keinginan yang berkaitan urusan ibadah," kata Eko. 

"Karena keinginan juga sih, ya manusia ingin masuk Ka'bah gitu," kata Budi. 

"Yang bisa masuk Ka'bah, ya bisa di bilang orang-orang beruntung saja kan Budi?" kata Eko. 

"Bisa di bilang begitu sih, ya bagi orang-orang bisa masuk Ka'bah, yaaa orang-orang beruntung gitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko, ya asik main kartu remi gitu. 

"Ngomongin berita Tv," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Program kerja yang di jalankan Presiden Prabowo dengan wakilnya Gibran, ya program makan gratis berjalan dengan baik kan Eko?" kata Budi. 

"Penilaian penonton berita Tv, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya penilaian penonton berita saja!" kata Budi. 

"Program makan gratis berjalan dengan baik, ya demi kebaikan bersama!" kata Eko. 

"Kebaikan bersama!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko tetap asik main kartu remi, ya cangkulan. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

JAB WE MET

Malam yang tenang di kediaman rumah Budi. Setelah nonton Tv acara kuis family 100, yaaa seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya se...

CAMPUR ADUK