Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya komedi, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Shahid Azmi dan keluarganya diteror selama kerusuhan Bombay, yaaa ketika ratusan umat Hindu dan Muslim tewas. Kemudian dia pergi ke Kashmir dan menghabiskan waktu singkat di kamp pelatihan teror tetapi segera kembali setelah menyaksikan eksekusi. Dia pindah kembali ke Mumbai di mana dia ditangkap berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Teroris dan Kegiatan Disruptif, yaaa atas dugaan konspirasi untuk membunuh beberapa politisi. Saudaranya Arif Azmi mencoba menyelamatkannya tetapi gagal. Shahid disiksa oleh polisi dan dipaksa mengakui kejahatannya, setelah itu dia menghabiskan tujuh tahun di Penjara Tihar di New Delhi. Selama penahanan nya, Omar Sheikh mencoba mencucinya otaknya. Narapidana lain, Ghulam Navi Waar, menginspirasinya untuk memulai pendidikan kuliahnya, dan setelah dia dibebaskan dari tuduhan, dia belajar hukum di Mumbai.
Setelah menerima gelar sarjana hukumnya, Shahid bekerja dengan pengacara Maqbool Memon selama beberapa bulan, sebelum memulai kariernya sebagai pengacara independen dengan dukungan finansial dari kakak laki-lakinya, Arif. Selama proses ini, ia bertemu Mariam, seorang janda Muslim, dan menikahinya. Shahid segera mulai menangani kasus-kasus Muslim yang didakwa berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Terorisme (POTA). Ia menangani banyak kasus pro bono dengan berkonsultasi dengan organisasi-organisasi non-pemerintahan. Keberhasilan besar pertama Shahid sebagai pengacara pembela adalah memenangkan pembebasan, karena kurangnya bukti, untuk Arif Paanwala yang ditangkap berdasarkan POTA atas pengeboman bus Mumbai tahun 2002.
Shahid mewakili terdakwa dalam kasus pengenboman kereta Mumbai tahun 2006, penyitaan senjata Aurangabad tahun 2006, dan pengeboman Malegaon tahun 2006. Ia dikritik karena mendukung teroris dan mulai menerima telepon yang mengancam yang mengganggu kehidupan keluarganya. Pada suatu kesempatan, wajah Shahid dihitamkan oleh penyerang di luar ruang sidang. Saat membela Faheem Ansari dalam kasus serangan Mumbai tahun 2008, ia ditembak oleh dua orang pria bersenjata di kantornya dan tewas di tempat. Kemudian, Ansari terbukti dibebaskan dari semua tuduhan oleh Mahkamah Agung India karena kurangnya bukti.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Emmmm main gitar dan bernyanyi saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu.
"Langsung saja Budi...main permainan Halma!" kata Eko.
"Yaaa okey.....main permainan Halma!" kata Budi.
Budi mengambil permainan Halma di bawah meja, ya permainan Halma di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Halma dengan baik gitu.
"Ngomong-ngomong Budi. Apa Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita!" kata Budi.
"Ya silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aliando anaknya Pak Gilga dan Ibu Srintil gitu. Ya Pak Gilga pemilik perubahan PT. MAKMUR. Rumah tangga yang di jalankan Pak Gilga dan Ibu Srintil berjalan dengan baik, ya bahagia bersama Aliando gitu. Azzam teman baiknya Aliando di SMA gitu. Ya Azzam anaknya Pak Andre dan Ibu Ayu. Ya Andre kerjaannya tentara gitu. Ketika lulus sekolah SMA, ya Azzam dan Aliando punya rencana untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas gitu. Yaaa Aliando memutuskan dengan baik......kuliah di Universitas di Jerman gitu. Sedangkan Azzam kuliah dengan baik di Universitas di Jakarta gitu. Ya Azzam dan Aliando menjalankan kuliahnya dengan baik gitu. Azzam punya adik cantik bernama Prilly. Ya Prilly menjalankan sekolah SMA dengan baik. Sebenarnya Prilly bukan anak kandung Pak Andre dan Ibu Ayu gitu. Prilly anaknya teman Ibu Ayu yang bernama Ibu Dita gitu. Ibu Dita telah meninggal ketika melahirkan Prilly gitu. Sedangkan Ayah Prilly bernama Surya, ya meninggal karena kecelakaan motor gitu. Prilly yang yatim piatu di angkat anak sama Ibu Ayu dan Pak Andre, ya Azzam jadi kakak Prilly gitu. Rara teman baik Prilly gitu. Rara anaknya Ibu Lesti dan Pak Rizky. Ya Pak Rizky kerjaannya pegawai Bank gitu. Di sekolah SMA sih, ya ada cerita kisah cinta menarik sih antara Tita dan Adit gitu, ya keduanya saling cinta dan juga pengertian gitu. Di sekolah SMA....ada cowok yang menyukai Prilly gitu, ya cowok itu bernama Rangga gitu. Prilly ingin pacaran gitu, ya tapi Ibu Ayu, ya Ibunya Prilly. Ya Ibu Ayu tidak mengizinkan Prilly pacaran gitu. Ya Prilly yang tidak dapat izin dari Ibu Ayu, ya Prilly tidak pacaran gitu. Rangga terus berusaha dekat dengan Prilly dengan tujuan jadian gitu. Ya Prilly berusaha menjauh dari Rangga. Rara pun menolong Prilly yang tidak mau dekat Rangga, ya jadi Rara yang agresif dekat Rangga gitu. Rangga yang tidak suka dengan Rara, ya jadi menjauh gitu. Demi ingin jadian sama Prilly, ya Rangga terus berusaha dekat dengan Prilly. Memang sih jadinya Prilly dekat dengan Rangga dan sering jalan bareng gitu. Prilly tetap menolak Rangga ketika Rangga menyatakan cinta karena Prilly teringat dengan omongan Ibu Ayu gitu. Rangga di tolak Prilly, ya Rangga tetap berteman baik dengan Prilly dan lain waktu mencoba lagi untuk menyatakan cinta gitu. Ketika liburan kuliah, ya Aliando yang kuliah di Jerman. Ya Aliando memutuskan untuk pulang ke Indonesia, ya Jakarta untuk liburan gitu. Sampai di rumah di Jakarta, ya Aliando senang bertemu dengan kedua orang tuanya, ya Pak Gilga dan Ibu Srintil gitu. Liburan di Jakarta di jalankan Aliando dengan baik, ya jalan-jalan ke sana sini gitu. Ketika Aliando teringat dengan teman baik, ya Azzam gitu. Ya Aliando ke rumah Azzam gitu. Sampai di rumah Azzam, ya Aliando bertemu dengan Azzam dan juga orang tuanya Azzam, ya Pak Andre dan Ibu Ayu gitu. Azzam dan Aliando jadi sepakat untuk jalan-jalan bersama ke tempat-tempat yang bagus yang ada di Jakarta gitu. Ketika Aliando bertemu dengan Prilly, ya Aliando tertarik sama Prilly gitu. Azzam sudah punya pacar yang bernama Jasmin. Ya Jasmin menjalankan kuliah dengan baik di Universitas, ya Jasmin dan Azzam satu fakultas gitu. Aliando bertanya pada Azzam, ya tentang Prilly sudah punya pacar apa belum? Ya Azzam memberitahu Aliando tentang Prilly belum punya pacar dan juga Prilly belum dapat izin pacaran sama Ibu Ayu gitu. Aliando yang tertarik sama Prilly, ya pendekatan dengan baik. Prilly memang suka dengan Aliando gitu. Ketika Aliando menyatakan cinta sama Prilly, ya Aliando di terima Prilly tapi Prilly belum dapat izin pacaran sama Ibu Ayu gitu. Aliando bersama Prilly memohon pada Ibu Ayu dapat izin pacaran gitu. Setelah di pertimbangkan dengan baik, ya Prilly di perbolehkan pacaran gitu. Prilly dan Aliando dapat izin pacaran gitu, ya jadi sering jalan bareng ke sana dan ke sini gitu. Rara yang tahu tentang Prilly yang dapat izin pacaran dengan Aliando, ya Rara senang gitu. Sampai liburan kuliah selesai, ya Aliando kembali ke Jerman untuk menjalankan kuliah dengan baik gitu. Hubungan pacaran yang di jalankan Aliando dan Prilly, ya pacaran jarak jauh di jalankan dengan baik gitu. Ketika di sekolah SMA, ya Rangga ingin mengatakan cinta yang kedua kalinya sama Prilly gitu. Ya Prilly menolak Rangga karena Prilly sudah punya pacar bernama Aliando yang kuliah di Jerman gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta tokoh Prilly!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko masih asik main permainan Halma gitu.
"Ngomong-ngomong apakah Budi...masih ngumpulin data ini dan itu, ya dinas-dinas yang ada di Lampung gitu?" kata Eko.
"Masih...Eko, ya aku mengumpulkan data-data ini dan itu berkaitan dengan pemerintahan. Penelitian aku!" kata Budi.
"Masih toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Orang-orang yang kerja di dinas-dinas ini dan itu, ya kerjaannya enak kan Budi, ya di bandingkan cerita orang miskin berita di Tv, ya sudah tua banget gitu masih berusaha dengan baik demi keluarga?" kata Eko.
"Ya memang sih Eko, ya orang-orang kerja di dinas-dinas ini dan itu....enak karena program kerja di buat dengan baik dan gaji di atur dengan baik," kata Budi.
"Tingkah laku orang-orang yang kerja di dinas-dinas ini dan itu, ya antara baik dan buruk perilakunya dan antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"Hidup ini...tentang perilaku manusia. Siapa yang tahu isi hati manusia? Ya yang tahu isi hati manusia adalah Tuhan!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Halma gitu.
No comments:
Post a Comment