Malam bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara olahraga voli seperti biasa...Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mumbai diteror oleh seorang penjahat, Gawa Firozi, dan saudaranya, Sikander. ACP Arjun Singh dan saudara ipar sekaligus rekannya, Tayaji, bekerja sama dengan divisi kejahatan di departemen kepolisian kota, tetapi ketika Tayaji terbunuh, Arjun sangat terpukul dengan kematiannya. Arjun takut orang yang sama yang membunuh saudara iparnya akan mengejarnya atau keluarganya.
Sementara Arjun masih berduka atas kematian Tayaji, ia diberi tahu bahwa seorang perwira baru, DCP Karan Singh, akan bergabung dengan jabatan yang ditinggalkan oleh kematian Tayaji. Keesokan harinya di tempat kerja, Arjun diberi tahu bahwa beberapa penjahat telah memasuki sebuah perguruan tinggi dan telah menyandera beberapa mahasiswa termasuk putrinya, Kajal. Arjun tiba di tempat kejadian dan sementara ia bernegosiasi dengan para penyerang, Karan menyerbu ke dalam gedung dan seorang diri menghabisi semua pelaku dan berhasil menyelamatkan Kajal, yang langsung jatuh cinta padanya. Arjun tidak senang dengan metode Karan dalam menangani penjahat. Untuk menutupi rasa frustrasi Arjun, Karan mulai membalas perasaan Kajal.
Selama beberapa hari berikutnya, Karan dan Arjun menyerbu beberapa tempat persembunyian dan pabrik amunisi ilegal milik Gawa dan Sikandar, tetapi tidak dapat berbuat banyak karena Sikandar adalah orang yang berpengaruh di kota itu. Suatu hari, teman Kajal yang menjalin hubungan terlarang dengan Sikandar dibunuh olehnya. Saat melarikan diri, Sikandar bertemu dengan Kajal yang memberi tahu Karan dan Arjun tentang pembunuhan itu. Karan meminta Kajal untuk mengidentifikasi pembunuhnya. Namun, Arjun menyarankan untuk tidak melakukannya.
Sementara itu Karan dan Kajal menikah. Pada malam pertama mereka, pasangan itu diserang oleh Sikandar dan kroninya. Mereka berhasil melarikan diri dan Karan menangkap Sikandar, lalu membawanya ke hadapan hakim keesokan harinya. Saat Sikandar dipindahkan ke penjara, Gawa menyerang konvoi polisi dan membebaskan Sikandar. Baku tembak pun terjadi, dan Karan membunuh Sikandar tetapi tidak dapat membunuh Gawa. Gawa ditangkap dan bersumpah untuk membalas kematian saudaranya sementara Karan dipromosikan menjadi DCP.
Beberapa waktu kemudian, Gawa berhasil melarikan diri dengan memalsukan kematiannya sendiri. Karan dan Kajal diperlihatkan memanjakan seorang anak yatim piatu bernama Kabir dan berteman baik dengan wali Kabir, seorang pendeta Katolik yang mengelola panti asuhan. Gawa membunuh pendeta itu dan menulis surat bunuh diri palsu yang mengatakan bahwa pendeta itu, dengan bantuan Karan, mengelola panti asuhan itu sebagai kedok untuk perdagangan anak. Akibatnya, Karan harus menghadapi penyelidikan CBI.
Gawa kemudian mulai muncul di depan Karan dan bahkan memasuki rumahnya dan menggunakan narkoba serta menganiaya Kajal ketika dia sendirian suatu malam. Peristiwa ini berdampak besar pada kehidupan Karan, membuatnya hampir gila. Untuk melengkapi semuanya, Karan diberhentikan dari pekerjaannya dan mulai minum-minum. Informan Karan, Taxi yang bekerja untuk Gawa sebelumnya, bersimpati padanya karena dia ingin membalas dendam atas saudaranya, yang dibunuh oleh Gawa. Suatu malam, ketika Karan berkeliaran dalam keadaan mabuk bersama Taxi, keduanya merasa bahwa mereka sedang diikuti. Taxi menyadari bahwa Gawa yang mengikuti mereka dan membunyikan alarm. Tetapi Gawa menembak Taxi dan melarikan diri setelah melemparkan pistol ke Karan, menjebaknya atas pembunuhan tersebut.
Karan sekarang menemukan dirinya dalam posisi yang sulit, berurusan dengan pernikahannya yang hancur, ayah mertuanya yang terikat tugas yang tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk menangkapnya dan yang terburuk dari semuanya, Gawa Firozi, yang masih berkeliaran tanpa hukuman. Hanya Rukmani, yang menganggap Karan sebagai putranya sendiri secara terbuka menyatakan bahwa dia percaya dia tidak bersalah dan akan mendukungnya apa pun yang terjadi. Entah bagaimana, Karan dapat bertemu Kajal di kuil. Kajal mengatakan kepadanya bahwa dia masih percaya padanya dan tahu bahwa dia tidak bersalah. Karan mengatakan kepadanya bahwa dia akan mengejar Gawa Firozi. Tepat saat mereka menyelesaikan percakapan mereka, Arjun mengepung kuil memerintahkan Karan untuk menyerah. Namun, Kajal campur tangan tepat saat Arjun mengarahkan pistol ke Karan, dan Karan melarikan diri, meninggalkan Arjun yang marah.
Kabir memberi tahu Karan bahwa Kajal telah diculik oleh Gawa Firozi. Marah, Karan menyusup ke tempat persembunyian Gawa, membunuh banyak anteknya dan menemukan Kajal diikat. Karan melawan Gawa dan menang serta menghajar Gawa. Karan menyelamatkan Kajal dan mengejar Gawa yang telah menaiki helikopter. Karan berhasil berpegangan pada ambang pintu helikopter dan helikopter lepas landas tepat saat Arjun tiba di tempat kejadian dengan pasukan polisi yang besar. Selama pertarungan, Karan jatuh dan membawa Gawa bersamanya. Karan diselamatkan oleh kabel yang tergantung sementara Gawa mendarat di ladang ranjau di bawahnya yang meledak, membunuhnya untuk selamanya. Karan dan Kajal bersatu kembali dan Arjun telah menerima Karan.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini...tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini...tetap sama!" kata Eko.
"Berdasarkan berita di Tv...hidup ini...antara baik dan buruk perilaku manusia dan antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Berita Tv memang sih menceritakan tentang kehidupan manusia seperti biasanya...antara baik dan buruk perilaku manusia dan antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"Tinggal di negeri ini...Indonesia," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Tinggal di negara lain, ya berdasarkan berita Tv sih...antara baik dan buruk perilaku manusia dan antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Hidup di negara lain, ya ada Undang-Undang untuk mengatur manusia dan ada penegak hukum. Tinggal di luar negeri jadinya antara baik dan buruk perilaku manusia dan antara paham agama dan tidak paham agama, ya 6 ajaran agama gitu!" kata Eko.
"Tinggal di mana pun, ya tetap hati-hati dalam menjalankan hidup ini!" kata Budi.
"Hati-hati!" kata Eko.
"Sebaik-baiknya manusia yang paham agama, ya menjalankan hidup ini tetap di jalan baik demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Berjalan di jalan baik karena paham agama, ya demi diri, keluarga, dan orang lain," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi mengambil wayang golek di bawah meja gitu.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Azzam yang berada di hutan sedang berburu hewan rusa. Ketika terlihat dengan baik rusa, ya Azzam melesatkan anak panahnya dengan baik. Rusa kena anak panah Azzam gitu, ya rusa jatuh ke tanah gitu. Ya Azzam ke tempat rusa tergeletak gitu. Seekor macam bergerak cepat untuk mengambil rusa yang tergeletak di tanah gitu. Ya Azzam mengetahui pergerakan yang cepat gitu menuju rusa tergeletak di tanah. Rusa di gigit macan, ya hendak mau di bawa pergi gitu. Azzam berusaha dengan mengambil rusa yang di bawa macan gitu. Azzam mengejar macan sambil menembakkan anak panah gitu. Macan bisa menghindari serangan anak panah gitu. Rusa yang di gigit macan terlepas gitu. Macan dan Azzam mau mengambil rusa yang tergeletak di tanah. Macan dan Azzam bertarung dengan sengit. Azzam dengan kemampuannya bisa melukai macan dengan serangan anak panah, ya kena kaki depan sebelah kiri gitu. Tiba-tiba macan pun berbicara "Manusia yang hebat bisa melukai aku dengan anak panah". Macan pun, ya wujudnya berubah jadi seperti manusia dan mencabut anak panah tersebut. Macan adalah siluman, ya jadi Azzam harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bisa mengalahkan siluman macan gitu. Pertarungan antara siluman macan dan Azzam, ya pertarungan sengit banget gitu. Azzam belajar ilmu silat dari seorang pendekar yang hebat bernama Andre. Ya Andre menolong Azzam ketika keluarga Azzam mati semua di bunuh perampok gitu. Andre berhasil mengalahkan semua perampok, ya di buat mati semua gitu. Azzam belajar silat dari kecil sampai dewasa, ya menjadi pemuda yang gagah gitu. Seluruh ilmu silat Andre, ya di kuasai Azzam termasuk ilmu memanah dan juga ilmu tenaga dalam gitu. Pertarungan Azzam dan siluman macan yang sengit banget, ya akhirnya yang menang adalah Azzam. Siluman macam terkena anak panah pada dadanya, ya anak panah menusuk jantung gitu. Siluman macan muntah darah, ya jatuh ke tanah dan berubah ke wujud semula menjadi seekor macan gitu. Azzam mengambil rusa dan di bawa pulang gitu. Sampai di rumah Azzam, ya daging rusa di olah dengan baik menjadi makan yang enak. Ya Azzam menikmati makanan dengan baik, ya sampai perutnya kenyang dan tidur gitu. Esok harinya, ya Azzam ke sungai untuk memancing ikan gitu. Di sebuah daerah yang ada air terjun. 7 bidadari turun dari langit, ya ingin mandi di daerah yang ada air terjunnya. Selendang 7 bidadari di taruh di atas batu gitu. 7 bidadari mandi dengan baik di bawah air terjun, ya sambil bermain air gitu. Ketika angin bertiup kencang salah satu selendang jatuh ke aliran sungai gitu. Selendang terbawa arus air gitu. Azzam memancing di sungai, ya memang mendapatkan ikan tiga ekor gitu. Ya Azzam tetap asik memancing, ya sampai pancingan bergerak dan segera di tarik Azzam gitu. Perkiraan Azzam dapat ikan, ya ternyata dapat selendang gitu. Azzam pun memutuskan berhenti memancing dan pulang ke rumah, ya selendang di bawa Azzam dengan baik gitu beserta tiga ekor ikan gitu. Sampai di rumah, ya Azzam mengolah ikan dengan baik. Azzam makan ikan dengan baik gitu. 7 bidadari selesai mandi gitu. 6 bidadari telah memakai selendangnya jadi terbang ke langit menuju istana di langit gitu. Satu bidadari yang bernama Jasmin, ya kehilangan selendang, ya tidak bisa terbang gitu. Ya Jasmin mencari selendangnya dengan baik, ya menyelusuri aliran sungai. Sampai hari menjadi malam, ya Jasmin belum menemukan selendangnya. Ya Jasmin lelah mencari selendangnya, ya jadi memutuskan beristirahat di bawah pohon rindang gitu. Udara malam dingin gitu, ya Jasmin mengumpulkan kayu kering dan menghidupkan api dengan ilmu tenaga dalam Jasmin gitu. Api pun hidup dengan baik, ya Jasmin merasa hangat dekat api unggun gitu. Jasmin yang lelah, ya tidur dengan baik. Esok harinya, ya Jasmin mencari selendangnya dengan baik di aliran sungai gitu. Ada siluman kodok yang tertarik dengan cewek cantik yang cantik seperti bidadari. Siluman kodok ingin mendapatkan cewek tersebut, ya jadi siluman kodok menggoda cewek itu. Jasmin yang tidak suka dengan siluman kodok yang buruk rupa, ya Jasmin menjauh dari siluman kodok. Ya Siluman kodok ingin mendapat cewek itu, ya ingin di jadiin istrinya gitu. Jasmin menolak siluman kodok. Ya Siluman kodok memaksa, ya jadinya pertarungan antara Jasmin dan siluman kodok gitu. Siluman kodok hebat sih, ya membuat Jasmin terdesak gitu. Jasmin yang kalah dari siluman kodok, ya berteriak "Tolong!". Siluman kodok berkata "Berteriak minta tolong. Tidak ada yang akan menolong mu...cewek cantik". Azzam yang telah berhasil menangkap kelinci satu ekor gitu dengan jebakan gitu, ya Azzam mendengar teriakan orang yang meminta bantuan gitu. Azzam bergerak cepat sih menuju tempat orang yang butuh bantuan gitu. Azzam pun melihat cewek yang di bawa siluman kodok gitu. Azzam menolong cewek itu, ya Azzam bertarung dengan siluman kodok. Pertarungan sengit antara Azzam dan siluman kodok gitu. Siluman kodok ternyata hebat gitu. Sampai-sampai Azzam harus mengeluarkan tenaga dalam, ya adu tenaga dalam sama siluman kodok. Pertarungan sengit gitu. Sampai akhirnya siluman kodok mati di bunuh Azzam gitu. Jasmin yang di tolong Azzam, ya berterima kasih dengan baik. Azzam dan Jasmin berkenalan dengan baik dan jadi teman gitu. Ya Jasmin jadinya ke rumah Azzam gitu. Sampai di rumah, ya Azzam memasakkan makan yang enak untuk Jasmin gitu. Jasmin menikmati makanan buatan Azzam gitu, ya sampai kenyang gitu. Jasmin istrirahat dengan baik di rumah Azzam. Hubungan Azzam dan Jasmin, ya jadinya cinta gitu. Ceritanya sih...Azzam dan Jasmin menikah gitu. Memang sih, ya Azzam membawa Jasmin jalan-jalan ke kota kerajaan untuk melihat dengan baik keadaan kota kerajaan dan membeli pakaian gitu. Ketika berada di pasar, ya Azzam dan Jasmin terpisah gitu. Azzam mencari Jasmin dan Jasmin mencari Azzam gitu. Ya Jasmin memang cantik seperti bidadari gitu. Ada cowok-cowok berandalan berjumlah empat orang yang inginkan Jasmin gitu. Jasmin memang bertarung dengan cowok-cowok berandalan. Ternyata cowok-cowok berandalan hebat ilmu silat dan ilmu tenaga dalamnya, ya Jasmin kewalahan gitu. Pada akhirnya Jasmin kalah, ya kena pukulan salah satu cowok, ya jadi Jasmin pingsan gitu. Cowok-cowok berandalan membawa Jasmin. Azzam menemukan Jasmin yang di bawa cowok-cowok berandalan gitu. Azzam jadinya bertarung dengan empat orang tersebut. Pertarungan sengit banget gitu. Azzam berhasil mengalahkan tiga orang, ya di buat mati sama Azzam gitu. Satu orang yang melihat temannya mati lebih memilih kabur dari situ gitu. Azzam membawa Jasmin pulang ke rumah gitu. Sampai di rumah, ya Jasmin sadar dengan baik gitu, ya dirinya Jasmin baik-baik saja gitu. Jasmin senang bersama Azzam gitu. Azzam dan Jasmin menjalankan rumah tangganya dengan baik, ya sampai Jasmin melahirkan anak dan anak di berinama Aura gitu. Kehidupan Jasmin dengan Aura dan Azzam bahagia gitu. Sampai Jasmin menemukan selendang di dalam gendong gitu. Jasmin meminta penjelasan sama Azzam tentang selendang gitu. Yaaa Azzam menjelaskan tentang selendang sama Jasmin, ya Azzam mendapat selendang dari ia memancing di sungai gitu. Jasmin menjelaskan dirinya sama Azzam, ya Jasmin seorang bidadari yang kehilangan selendangnya gitu. Selendang telah di tangan Jasmin, ya jadi selendang pun di pakai Jasmin gitu. Jasmin pun terbang ke langit menuju istana langit gitu. Ya Jasmin meninggalkan Azzam dan Aura yang masih berumur tiga tahun gitu. Jasmin telah lama meninggalkan istana langit karena selendang untuk terbang hilang gitu, ya kemungkinan sih Jasmin akan di hukum gitu. Jasmin memutuskan untuk kembali bersama Azzam dan Aura gitu. Jasmin bahagia bersama Azzam dan Aura gitu. Selendang di simpanan Jasmin dengan baik, ya jadi kenangan dengan baik bahwa Jasmin seorang bidadari gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
Budi selesai bercerita dengan baik, ya wayang golek di taruh di meja gitu.
"Kalau begitu...main permainan Halma saja Budi!" kata Eko.
"Okey. Main permainan Halma!" kata Budi.
Budi mengambil wayang golek di meja, ya di taruh di bawah meja gitu dan mengambil permainan Halma di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Halma dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment