Setelah nonton Tv yang acara olahraga voli, ya seperti biasa sih....Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Sapna dibesarkan oleh tiga pamannya yang penyayang, tetapi eksentrik. Prabhu adalah seorang Hindu yang sangat religius, sementara Bhola adalah mantan pegulat yang sangat menyukai kebugaran dan membuat Sapna melakukan rutinitas latihan intensif setiap hari. Vicky menyukai mode dan musik barat. Semua paman ingin dia menikah, tetapi perbedaan mereka berbenturan, karena masing-masing dari mereka ingin anak laki-laki itu memiliki minat yang sama dengan mereka.
Sapna lelah menari mengikuti alunan lagu pamannya sepanjang hidupnya dan ingin melakukan perjalanan kelompok ke Eropa. Namun, ketika dia mengungkapkan keinginannya kepada pengasuhnya, Mary, pamannya memecat pengasuh itu karena memberi Sapna ide-ide bodoh seperti itu. Namun, Mary bekerja untuk keluarga lain dan memberi tahu mereka tentang keadaan Sapna. Dia membagikan foto Sapna dengan Raja, yang sekarang bertekad untuk menjadikannya istrinya.
Sementara itu, Sapna mencari jalan terakhir dan mencoba melarikan diri, tetapi Vicky menangkapnya dan menawarkan diri untuk membawanya ke bandara sendiri. Dalam perjalanannya ke Eropa, Raja hanya menciptakan masalah untuknya, tetapi keadaan memisahkan mereka dari rombongan tur lainnya, dan Raja menyelamatkan nyawa Sapna. Mereka jatuh cinta dan ingin menikah begitu mereka kembali ke India, tetapi Raja harus terlebih dahulu membuat ketiga pamannya terkesan. Melalui serangkaian kejadian lucu, Raja memenangkan hati mereka. Ia dan Sapna akhirnya menikah dengan bahagia.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Nyanyi ah dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada topeng di atas buku gambar gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Hidup ini, yaaa tetap sama sih...Eko," kata Budi.
"Antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Eko.
"Memang hidup ini...antara baik dan buruk perilaku manusia, ya tinggal di kota Bandar Lampung, ya Lampung," kata Budi.
"Yang tingkah laku buruk, ya yang di omongin belum tentu di tangkap polisi kan Budi?" kata Eko.
"Lampung ini luas dan manusia banyak karena beranak pinak gitu. Masih menggunakan sistem menutupi keburukan orang yang buruk karena masih berkaitan keluarga atau teman, ya suku gitu. Yaaa pada akhirnya, ya yang buruk belum di tangkap polisi gitu," kata Budi.
"Demi kebaikan lebih baik menghindari orang-orang yang kelakukan buruk gitu," kata Eko.
"Memang harus di hindari sih...orang-orang buruk karena pandai berpura-pura di lapisan sosial masyarakat, yaaa seperti biasa dengan cara sih...di depan baik di belakang buruk," kata Budi.
"Kaya dan miskin," kata Eko.
"Yaaa kaya dan miskin," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil topeng gitu.
"Topeng buatan Budi seperti biasanya, ya topeng terbuat dari kardus. Nilai kreatifitas Budi dengan baik. Topeng Kamen Rider Gaim," kata Eko
"Yaaa aku suka dengan Kamen Rider Gaim, ya jadi aku membuat topengnya. Happy-happy saja sih...seperti anak-anak main topeng Kamen Rider Gaim, ya jadi jagoan yang di sukai," kata Budi.
"Topeng yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi.
"Cerita Kamen Rider Gaim...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sih....cerita Kamen Rider Gaim...bagus. Pertarungan juga seru!" kata Budi.
"Pertarungannya menang seru!" kata Eko.
"Dance juga bagus kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa bagi yang menyukai dance, ya berkaitan dengan musik. Penilaiannya...bagus!" kata Eko.
"Acara Tv...Kamen Rider Gaim, ya hiburan saja!" kata Budi.
"Iya. Memang sih...acara Tv...Kamen Rider Gaim...hiburan!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh topeng di meja gitu dan mengambil buku gambar gitu.
"Apa sih yang di gambar Budi di buku gambar gitu?" kata Eko.
"Biasa sih Eko, ya yang aku gambar di buku gambar...apa yang aku sukai?" kata Budi.
"Yang di sukai Budi, ya di gambar Budi dengan baik. Yaaa kalau begitu sih...aku buka saja buku gambarnya!" kata Eko.
"Silakan saja Eko buka buku gambarnya!" kata Budi.
Eko membuka dengan baik buku gambar gitu. Di lihat dengan baik sama Eko, ya gambar-gambar yang di buat Budi di buku gambar gitu.
"Budi menggambarkan di buku gambar tokoh-tokoh dari acara Tv animasi Jackie Chan Adventures," kata Eko.
"Yaaa karena aku menyukai acara Tv animasi Jackie Chan Adventures, ya jadi aku gambar dengan baik tokoh-tokohnya!" kata Budi.
"Gambar yang di buat Budi..bagus!" kata Eko.
"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi.
"Ceritanya acara Tv animasi Jackie Chan Adventures...bagus Budi?" kata Eko.
"Cerita memang bagus sih....acara Tv animasi Jackie Chan Adventures dan juga pertarungannya...seru!!!" kata Budi.
"Pertarungan. Memang seru sih!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi aku ada pinsil kan? Ya aku mau gambar sesuatu gitu!" kata Eko.
"Eko mau menggambar sesuatu toh. Aku ada pensil sih. Yaaa aku ambil pensilnya dulu!" kata Budi.
Budi mengambil pensil di bawah meja, ya pensil di berikan pada Eko dengan baik. Yaaa Eko mengambil pensil dari tangan Budi gitu.
"Aku mulai menggambar di buku gambar!" kata Eko.
Eko menggambar sesuatu di buku gambar dengan baik gitu. Ya Budi menunggu dengan baik Eko selesai menggambar, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Cukup lama Eko menggambar di buku gambar, ya pada akhirnya selesai juga sih menggambar di buku gambar gitu.
"Aku selesai menggambar Budi!" kata Eko.
Eko menaruh buku gambar dan pensil di meja gitu. Budi yang ingin tahu apa yang di gambaran Eko? Ya Budi mengambil buku gambar dan pensil, ya pensil di taruh di bawah meja gitu.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai. Gambar yang di buat Eko...bagus!" kata Budi.
"Terima kasih Budi...pujiannya!" kata Eko.
"Gambar tokoh Superman!!!" kata Budi.
"Karena aku suka dengan tokoh Superman, ya aku gambar dengan baik tokoh Superman!" kata Eko.
"Cerita dan pertarungan Superman...bagus kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa penilaian penonton yang baik, ya memang cerita dan pertarungan Superman...bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Kisah cinta Superman...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa bagi yang suka dengan kisah cinta Superman, yaaa penilaiannya yang baik...kisah cinta Superman bagus!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Pak Andre dan Ibu Ayu menjalankan rumah tangganya dengan baik dan bahagia bersama anak tercinta Marsanda gitu. Sampai Marsanda dewasa, ya menjalankan SMA dengan baik gitu. Ibu Ayu punya penyakit yang ia derita dengan baik, ya akhirnya meninggal gitu. Pak Andre dan Marsanda bersedih banget karena Ibu Ayu meninggal gitu. Yaaa Ibu Ayu di kuburkan dengan baik gitu. Hidup Marsanda dan Pak Andre, ya di jalankan dengan baik setelah Ibu Ayu meninggal gitu. Pak Andre pemilik perusahaan PT. JAYA. Ya Pak Andre sedang dekat dengan cewek cantik bernama Amanda. Ya Ibu Amanda sebenarnya janda dengan anak satu cewek yang bernama Selfi gitu. Ibu Amanda punya usaha butik dan Selfi menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Marsanda dan Selfi beda sekolah SMA, ya keduanya berteman baik karena Pak Andre dan Ibu Amanda menjalin hubungan pertemanan baik gitu. Rara teman Selfi satu kelas satu sekolahan SMA gitu. Ya Rara anaknya Pak Rizky dan Ibu Lesti. Ya kerjaan Pak Rizky seorang polisi di Kepolisian Lapor Pak!. Selfi dan Rara suka dengan cowok yang bernama Aladul gitu. Ya Aladul hobynya olahraga tinju dan juga motor gitu. Rara dan Selfi bersaing sehat sih bisa jadian sama Aladul gitu. Pak Andre dekat sama Ibu Amanda, ya cinta dengan baik keduanya dan menikah gitu. Marsanda jadi saudari tiri dengan Selfi gitu. Rumah tangga yang di jalankan Pak Andre dan Ibu Amanda baik, ya begitu juga Marsanda dan Selfi....rukun gitu. Ada cowok yang suka dengan Marsanda, ya cowok itu bernama Aliando gitu. Karena Aliando cupu gitu, ya Marsanda tidak suka sama Aliando. Ya Aliando sadar sih dengan keadaan dirinya cupu gitu. Marsanda tetap menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Sampai Marsanda bertemu dengan cowok keren di sebuah kafe gitu, ya cowok itu bernama Rangga gitu. Ya Rangga menjalankan sekolah SMA dengan baik, ya hoby motor gitu. Rangga dan Marsanda beda sekolah SMA gitu. Selfi mengenal Rangga karena satu sekolahan SMA gitu. Dari pertemuan di kafe, ya baik gitu jadi Marsanda dekat dengan Rangga gitu. Ya Rangga dan Marsanda sering jalan bareng gitu. Aliando jadi tahu kedekatan Marsanda dengan Rangga yang keren sih penampilannya gitu. Ya Aliando yang cupu, ya berusaha dengan baik jadi cowok keren demi diri saja gitu. Marsanda dan Rangga yang berteman baik dan akhirnya resmi berpacaran gitu. Rasa senang sih, ya di rasakan Marsanda pacaran sama Rangga gitu. Sampai suatu hari, ya Selfi memergokin Rangga bersama cewek yang bernama Vior gitu. Ya Vior satu sekolahan dengan Rangga, ya tapi beda kelas gitu. Selfi yang tahu hubungan Rangga dengan Marsanda gitu, ya Selfi memberitahu Marsanda kalau Rangga selingkuh dengan cewek bernama Vior gitu. Marsanda tidak percaya omongan Selfi tentang Rangga selingkuh gitu. Karena Marsanda percaya sama Rangga, ya orang setia karena Rangga cinta sama Marsanda gitu. Selfi jadinya tidak peduli dengan urusan Marsanda dengan Rangga gitu. Hubungan Rangga dan Marsanda tetap berjalan dengan baik gitu. Selfi gagal bersama Aladul, ya karena Aladul suka Rara jadi Aladul milih Rara dari pada Selfi gitu. Selfi yang tidak bersama Aladul, ya Selfi fokus sekolah SMA gitu. Sampai suatu hari, ya Marsanda melihat sendiri Rangga bersama Vior di sebuah kafe gitu. Marsanda percaya omongan Selfi, ya bahwa Rangga selingkuh gitu. Marsanda yang sakit hati, ya menampar Rangga dan berkata "Putus!". Rangga tetap bersama Vior gitu. Marsanda bersedih karena putus cinta sama Rangga karena memang Rangga selingkuh sama Vior. Selfi sebagai saudari tiri yang baik, ya membuat Marsanda tenang dan jadinya tidak bersedih lagi urusan cintanya kandas karena perselingkuhan gitu. Marsanda menjalankan sekolah SMA dengan baik. Aliando yang telah berubah menjadi cowok keren dan berpacaran dengan Prilly gitu. Marsanda menyesal banget sih karena pernah nolak Aliando yang baik gitu. Aliando menjalin hubungan kisah cinta dengan baik sama Prilly gitu. Memang sih, ya Aliando tahu kalau Marsanda telah putus sama Rangga karena Rangga selingkuh dengan Vior gitu. Marsanda tetap menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Suatu hari gitu, ya ketika Marsanda selesai membeli buku di toko buku. Marsanda tidak sengaja menabrak cowok ganteng gitu. Marsanda pun berkenalan dengan cowok itu, ya namanya Ridho. Ya Ridho masih menjalankan kuliah di Universitas gitu. Karena Ridho berasal dari keluarga tidak mampu, ya jadi Ridho membagi waktunya dengan baik kerja di sebuah restoran milik Pak Gilga. Ya rumah tangga yang di jalankan Pak Gilga dan Serintil berjalan dengan baik gitu. Marsanda berteman baik sama Ridho gitu, ya sampai akhirnya pacaran keduanya gitu. Ridho membuat makan yang enak ketika Marsanda ke restoran, ya Marsanda suka banget makanan yang buat Ridho. Hubungan Ridho dan Marsanda berjalan dengan baik gitu. Selfi senang dengan hubungan kisah cinta Marsanda dan Ridho baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Marsanda!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya asik main permainan ular tangga.
"Ngomong-ngomong Eko, ya ada omongan sih...tentang dapet cewek Jepang...enak gitu," kata Budi.
"Dapat cewek Jepang...enak. Enak apaan ya Budi?" kata Eko.
"Yaaa enaknya sih dapat cewek Jepang di jadiin istri, ya karena ceweknya baik, pinter, dan pengertian," kata Budi.
"Kalau itu sih...enak banget....dapet cewek yang di jadiin istri...baik, pinter, dan pengertian. Berarti orang tua pinter mendidik anaknya ceweknya dengan baik. Apalagi cewek pinter buat makan enak, ya betah di rumah kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa iyalah...Eko. Dapat cewek pinter buat makanan enak... betah di rumah cowoknya gitu," kata Budi.
"Ngomongin cewek Jepang, ya apa Budi ada keinginan ke lain hati gitu?" kata Eko.
"Ke lain hati, ya tidak lah Eko!" kata Budi.
"Budi tidak ada keinginan ke lain hati. Tetap Budi...setia pada Tasya. Yang di sukai cewek sebenarnya, ya cowok setia sudah cukup," kata Eko.
"Sedangkan Eko, ya ada keinginan ke lain hati?" kata Budi.
"Aku...tidak ada keinginan ke lain hati. Aku tetap cinta dan setia pada Purnama!" kata Eko.
"Eko tetap cinta dan setia pada Purnama," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment