CAMPUR ADUK

Saturday, July 27, 2024

THE RESCUERS DOWN UNDER

Malam bertabur bintang di langit gitu. Setelah nonton acara Tv..kuis gitu, yaaa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Di Pedalaman Australia, yaaa seorang anak laki-laki bernama Cody menyelamatkan dan berteman dengan elang emas langka bernama Marahute, yang menunjukkan sarang dan telurnya dan memberinya salah satu bulunya. Kemudian, ia jatuh ke dalam perangkap binatang yang dipasang oleh Percival C. McLeach, seorang pemburu lokal yang dicari oleh Rangers Australia. Melihat bahwa Cody tahu keberadaan Marahute sejak anak itu memiliki bulu, McLeach, yang sebelumnya membunuh pasangan Marahute, menculik Cody, melemparkan ransel anak itu ke pelampung buaya untuk meyakinkan Rangers bahwa Cody telah dimakan.

Tikus yang menjadi umpan dalam jebakan bergegas ke pos terdepan, dari mana sebuah telegram dikirim ke markas besar Rescue Aid Society di Perserikatan Bangsa-bangsa, New York City, yaaa Bernard dan Miss Bianca, agen lapangan elit RAS, ditugaskan untuk misi tersebut, mengganggu upaya Bernard untuk melamar Bianca. Mereka pergi mencari Orville si elang laut, yaaa yang membantu mereka sebelumnya, dan bertemu saudaranya Wilbur, yang menerbangkan mereka ke Australia. Di sana, mereka bertemu Jake, seekor tikus pelompat yang merupakan agen regional RAS setempat. Jake menjadi tergila-gila dengan Bianca dan menggodanya, membuat Bernard kecewa. Dia berfungsi sebagai "pemandu wisata" dan pelindung mereka untuk mencari bocah itu. Wilbur secara tidak sengaja membengkokkan tulang belakangnya keluar dari bentuk mencoba untuk membantu mereka, jadi Jake mengirimnya ke rumah sakit (ambulans tua). Wilbur menolak untuk menjalani operasi, tetapi punggungnya diluruskan saat dia berjuang untuk melarikan diri dari tikus medis. Dia terbang mencari teman-temannya.

Di tempat persembunyian McLeach, Cody dipenjara dengan sejumlah hewan yang ditangkap setelah menolak membocorkan keberadaan Marahute. Cody mencoba untuk membebaskan dirinya dan hewan, tetapi digagalkan oleh Joanna, yaaa goanna peliharaan McLeach . Menyadari bahwa melindungi telur Marahute adalah titik lemah Cody, McLeach menipu Cody dengan berpikir bahwa orang lain membunuh Marahute dan melepaskannya, mengetahui bahwa Cody akan pergi ke sarangnya. Bernard, Bianca, dan Jake tiba saat McLeach berangkat di tengah jalan setelah Cody. Ketiganya menumpang kendaraan dan memperingatkan Cody saat tiba di sarang, tetapi McLeach menangkap Cody, Marahute, Jake, dan Bianca. McLeach kemudian mengirim Joanna untuk memakan telur Marahute, tetapi Bernard berhasil menipunya menggunakan batu berbentuk telur. Wilbur tiba di sarang, dan Bernard meninggalkan Wilbur untuk duduk di atas telur asli sementara Bernard mengejar McLeach.

McLeach membawa tawanannya ke Air Terjun Buaya, yaaa air terjun besar di ujung sungai tempat ia melemparkan ransel Cody. Dia mengikat Cody dan menggantungnya di atas pelampung buaya, berniat memberi makan Cody kepada mereka untuk mencegahnya memperingatkan Rangers. Bernard, menunggangi babi liar yang dia jinakkan menggunakan bisikan kuda teknik yang dia pelajari dari Jake, tiba dan melumpuhkan kendaraan McLeach sebelum dia berhasil. McLeach kemudian mencoba menembak tali yang menahan Cody di atas air, tetapi Bernard menipu Joanna agar menabrak McLeach, mengirim keduanya ke dalam air. Buaya mengalihkan perhatian mereka dari Cody ke McLeach dan Joanna, sementara di belakang mereka, Cody jatuh ke air saat tali yang rusak putus. Saat Joanna melarikan diri ke bank, McLeach menangkis dan mengejek buaya, melupakan air terjun sampai terlambat. Dia mencoba berenang ke pantai, tetapi arusnya terlalu kuat, dan dia hanyut ke tepi sampai mati. Bernard menyelam ke dalam air dan menahan Cody cukup lama hingga Jake dan Bianca membebaskan Marahute, memungkinkan elang menyelamatkan Cody dan Bernard saat mereka melewati air terjun. Bernard, putus asa untuk mencegah insiden lebih lanjut, melamar Bianca, yang segera menerimanya, sementara Jake memberi hormat kepadanya dengan rasa hormat yang baru ditemukan. Aman akhirnya, rombongan berangkat ke rumah Cody. Sementara itu, Wilbur masih duduk di atas telur Marahute; mereka menetas, dan salah satu elang menggigitnya, membuatnya kecewa. 

***

Budi selesai baca cerpen ceritanya bagus gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada mainan topeng di atas buku gambar gitu, ya Eko mengambil topeng gitu. 

"Topeng buatan Budi," kata Eko. 

"Iyaaa....topeng buatan aku, ya di buat dari kardus. Nilai kreatifitas saja," kata Budi. 

"Topeng Power Rangers: Time Force," kata Eko. 

"Power Rangers: Time Force. Topeng Ranger Merah!" kata Budi. 

Eko memakai topeng dengan baik. 

"Aku jadi Ranger Merah, ya pake topeng yang aku pakai. Keren kan Budi?" kata Eko. 

"Eko...keren..jadi Ranger Merah!" kata Budi. 

Eko melepaskan topeng yang ia pakai. 

"Mainan!" kata Budi. 

"Memang mainan topeng, ya seperti anak-anak bermain jadi jagoan yang di sukai dengan tujuan happy-happy!" kata Eko. 

"Happy-happy gitu," kata Budi. 

"Ekonomi!" kata Eko. 

Eko menaruh topeng di meja. 

"Yaaa memang berkaitan dengan ekonomi...Power Rangers...acara Tv gitu!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ya yang aku suka sih dengan cerita Ranger Merah, yaaa kisah cinta gitu dengan Ranger Pink," kata Budi. 

"Ranger Pink kisah cinta dengan Ranger Merah, yaaa memang bagus sih...kisah cintanya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko mengambil buku gambar gitu. 

"Apa yang di gambar Budi di buku gambar ya?" kata Eko. 

"Yang aku gambar, yaaa apa yang aku suka gitu?" kata Budi. 

"Budi...menggambar di buku gambar, ya apa yang Budi sukai gitu?" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Apa yang di gambar Budi di buku gambar, ya para Presiden Indonesia gitu?" kata Eko. 

"Yaaa aku tidak gambar para Presiden Indonesia...Eko. Buka saja tuh buku gambar yang di pegang Eko, ya nanti Eko tahu sendiri apa yang aku gambar di buku gambar!" kata Budi. 

"Baiklah...aku buka buku gambarnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka buku gambar dengan baik. Di buku gambar ada gambar-gambar yang di buat Budi dengan baik dari gambar Izuku Midoriya, Katsuki Bakugo, Ochako Uraraka, Shoto Todoroki, dan Dabi. 

"Budi membuat tokoh-tokoh, yaaa acara Tv sih...Boku no Hero Academia," kata Eko. 

"Aku menggambar tokoh-tokoh acara Tv...Boku no Hero Academia!" kata Budi. 

"Kartun!!!" kata Eko. 

"Kartun!!!" kata Budi. 

"Gambar yang di buat Budi bagus gitu!" kata Eko. 

"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja dengan baik gitu. 

"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main...permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko. 

"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Hidup ini...tetap sama kan Eko?" kata Budi. 

"Memang hidup ini...tetap sama!" kata Eko.

"38," kata Budi. 

"38...apa Budi?" kata Eko. 

"38 propinsi di Indonesia berdasarkan aku baca di artikel di koran," kata Budi. 

"Propinsi di Indonesia. Pemerintahan daerah," kata Eko. 

"Pemerintahan daerah di bangun dengan baik dengan tujuan menggerakkan roda ekonomi sih," kata Budi.

"Demi hidup ini...roda ekonomi di gerakan dengan baik dengan segala bidang gitu, ya salah satunya mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi dari Hp, ya membuat konten vidio tentang adat istiadat dari 38 Propinsi gitu. Roda ekonomi di gerakan dengan baik sama manusia yang punya kepentingan ini dan itu, yaaa dengan tujuan tercapainya kesejahteran rakyat gitu," kata Eko. 

"Kompetisi sengit jadinya!" kata Budi. 

"Memang kompetisi sengit banget," kata Eko.

"Hasil dari usaha yang di jalankan manusia, ya segala bidang...rezeki masing-masing," kata Budi. 

"Bagi yang memahami ilmu agama yang di yakini, yaaa pasti berkata dengan baik "Rezeki masing-masing"...," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK