CAMPUR ADUK

Friday, July 26, 2024

ONCE UPON A TIME IN CHINA

Malam yang tenang. Setelah nonton Tv yang acara film laga, ya seperti biasa Budi duduk bersantai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di baca dengan cerpen gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Yaaa cerita ini berlatar di Foshan, Tiongkok pada akhir abad ke-19 pada masa Dinasti Qing. Yungfu, komandan Tentara Bendera Hitam, ya mengundang Wong Fei-hung naik kapalnya untuk menonton barongsai. Pelaut di kapal Prancis terdekat mendengar suara petasan dan salah mengira bahwa kapal Liu menembaki mereka sehingga mereka membalas tembakan dan melukai para penari. Wong mengambil kepala singa dan menyelesaikan pertunjukannya. Liu berkomentar tentang situasi berbahaya yang dihadapi Tiongkok, dan kemudian memberikan kipas tangan kepada Wong yang bertuliskan semua perjanjian tidak setara yang ditandatangani antara Tiongkok dan negara lain.

Wong adalah instruktur seni bela diri milisi lokal di Foshan. Dia juga menjalankan klinik pengobatan tradisional Tiongkok miliknya sendiri, Po-chi-lam, dan memiliki tiga peserta magang : "Porky WING", "Bucktooth" So, dan Kai. Dia bertemu Siu-kwan, putri dari saudara lelaki kakeknya. Meskipun usianya hampir sama dengannya, dia tetap harus memanggil nya "Bibi ke-13" karena dia dianggap lebih "senior" daripada dia. Mereka mempunyai perasaan romantis satu sama lain namun hubungan mereka tertahan karena hal tersebut dianggap tabu dalam masyarakat Tiongkok konservatif pada masanya.

Leung Foon tiba di Foshan dengan rombongan opera untuk menggelar pertunjukan. Dia bertemu Bibi ke-13 secara kebetulan, mengalami beberapa pertemuan canggung dengannya, dan mulai naksir dia. Dia juga mengalami masalah dengan Geng Shaho, yang meneror dan memeras uang dari bisnis lokal. Perkelahian terjadi antara geng dan milisi lokal saat Wong bertemu dengan Gubernur Foshan di sebuah restoran. Para gangster melarikan diri ketika mereka menyadari bahwa mereka bukan tandingan Wong. Gubernur menyalahkan Wong atas gangguan tersebut, dan membubarkan serta menangkap anggota milisi. Wong menghadapi pemimpin Geng Shaho, mengalahkannya dan menangkapnya, namun pihak berwenang melepaskannya karena tidak ada yang mau membantu Wong dengan bersaksi sebagai saksi di pengadilan.

Sementara itu, Leung Foon bertemu dengan seniman bela diri utara, "Rompi Besi" Yim, dan memutuskan untuk mengikutinya. Yim ingin menjadi terkenal dan memulai sekolah seni bela diri di Foshan, tapi dia harus membuktikan dirinya terlebih dahulu. Suatu malam, Geng Shaho membakar Po-chi-lam sebagai balas dendam. Setelah seorang pendeta Jesuit mengidentifikasi Geng Shaho berada di balik serangan pembakaran, geng tersebut melarikan diri dan berlindung di bawah bimbingan Jackson, seorang pejabat Amerika. Sebagai imbalan atas perlindungan dari pihak berwenang, Geng Shaho membantu Jackson menjalankan jaringan perdagangan manusia bawah tanah dengan menculik wanita Tiongkok untuk dikirim ke Amerika sebagai pelacur. Saat Wong dan Gubernur sedang menonton pertunjukan opera, Geng Shaho dan anak buah Jackson menyergap mereka dan mencoba membunuh Gubernur dan membunuh Wong. Rencana mereka gagal tetapi banyak orang yang tidak bersalah di teater terluka atau terbunuh, termasuk pendeta yang memblokir tembakan fatal dari tangan kanan Jackson, Tiger yang mencoba membunuh Wong. Gubernur menyalahkan Wong dan mengancam akan menangkap dan mengeksekusinya, namun mengizinkan dia memberikan perawatan medis kepada yang terluka.

Saat merawat orang-orang yang terluka di kliniknya, Wong bertemu dengan seorang pekerja Tiongkok yang melarikan diri dari Amerika yang menceritakan kisahnya tentang bagaimana dia dan rekan-rekan buruhnya diperlakukan di Amerika. Saat itu, Yim tiba di Po-chi-lam dan bersikeras menantang Wong bertarung untuk membuktikan bahwa dia adalah petarung yang lebih baik. Yim pergi bersama Leung Foon, yang dipecat dari grup opera, setelah pertengkaran Yim dan Wong tidak terselesaikan. Yim menantang Wong untuk bertanding ulang. Tak lama setelah Yim pergi, Gubernur muncul dan memerintahkan anak buahnya untuk mencari buronan Po-chi-lam. Wong dan murid-muridnya bertarung dengan anak buah Gubernur sampai Bibi ke-13, "Bucktooth" Jadi dan buruhnya telah melarikan diri. Wong kemudian menyerahkan diri dan dipenjarakan bersama murid-muridnya, mengakibatkan dia tidak dapat tampil untuk pertandingan ulang yang dipublikasikan. Geng Shaho kemudian mempekerjakan Yim – meskipun Leung sangat menolak Yim bekerja dengan geng tersebut. Sementara itu, Geng Shaho membunuh buruh tersebut, menculik Bibi ke-13 dan membawanya ke markas mereka. "Bucktooth" Jadi kabur dan pergi ke penjara untuk memberi tahu Wong. Penjaga penjara melepaskan Wong dan murid-muridnya karena menghormatinya.

Wong dan murid-muridnya menyamar dan menyusup ke markas Jackson untuk mencari dan menyelamatkan Bibi ke-13. Yim melibatkan Wong dalam pertarungan satu lawan satu dan sekali lagi, Wong mengalahkan Yim dengan meyakinkan, dan menyadari bahwa Yim telah berbuat curang dalam pertarungan; ada ujung tombak kecil yang diikatkan ke ujung antrian Yim (yang digunakan Wong untuk merobek antrian Yim sebagai pembalasan atas kecurangan) pada saat yang sama, murid-murid Wong dan Leung Foon mengalahkan Geng Shaho dan anak buah Jackson, dan menyelamatkan Bibi ke-13 dan yang diculik. wanita. Saat Wong hendak menaiki kapal Jackson, Yim muncul, ingin melanjutkan pertarungannya dengan Wong, dan ditembak mati oleh anak buah Jackson. Dengan nafas terakhirnya, dia memberi tahu Wong bahwa "seni bela diri tidak memiliki peluang melawan senjata". Selama pertarungan di kapal, pemimpin Geng Shaho menemui ajalnya setelah didorong ke dalam tungku. Pada saat kritis, Jackson menyandera Gubernur di bawah todongan senjata, namun Wong membunuh Jackson dengan menggunakan jarinya untuk menembakkan peluru yang tidak terpakai ke dahi Jackson, dan menyelamatkan Gubernur. Di akhir film, Wong menerima Leung sebagai murid keempatnya dan mereka berfoto bersama di Po-chi-lam.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Aduhai, Sang BidadariBenarkah kau membenciku?Ataukah memang kau tak sudi lagi?
Masih adakah rasa sayang di hatimu?Masih adakah sisa cinta di hatimu?Serta kerinduan di dalam hatimuUntuk diriku yang mencintaimu?
Masih adakah rasa sayang di hatimu?Masih adakah sisa cinta di hatimu?
Getarkan bibirmu, bicaralah, sayangWalau kau berdusta, aku takkan marah
Pabila dirimu tak mau bicaraBerarti hatimu ada kebimbanganIzinkanlah aku untuk meyakinkanBahwa dirimu masih sayang padaku
Masih adakah rasa sayang di hatimu?Masih adakah sisa cinta di hatimu?
Getarkan bibirmu, bicaralah, sayangWalau kau berdusta, aku takkan marah
Pabila dirimu tak mau bicaraBerarti hatimu ada kebimbanganIzinkanlah aku untuk meyakinkanBahwa dirimu masih sayang padaku
Masih adakah rasa sayang di hatimu?Masih adakah sisa cinta di hatimu?Serta kerinduan di dalam hatikuUntuk diriku yang mencintaimu?
Masih adakah rasa sayang di hatimu?Masih adakah sisa cinta di hatimu?"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada mainan topeng di atas buku gambar gitu. 

"Topeng," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil topeng gitu. 

"Keren ini topeng!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Topeng buatan Budi dari kardus, ya nilai kreatifitas," kata Eko. 

"Memang nilai kreatifitas!" kata Budi. 

Eko memakai topeng dengan baik. 

"Aku jadi Optimus Prime dengan makai topeng ini," kata Eko. 

"Keren Eko. Jadi Optimus Prime pemimpin para Autobot," kata Budi. 

"Mainan," kata Eko. 

"Memang mainan!" kata Budi. 

Eko melepaskan topeng dengan baik, ya topeng di taruh di meja gitu. 

"Mainan topeng seperti anak-anak. Happy-happy!!!" kata Eko. 

"Happy Asmara, ya Eko?" kata Budi. 

"Happy Asmara....artis cewek!" kata Eko. 

"Aku cuma becandaan saja!" kata Budi. 

"Aku paham becandaan!" kata Eko. 

"Memang anak-anak....happy-happy dengan mainan yang di sukai gitu!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ide buat topeng Optimus Prime...dari acara Tv kan Budi?" kata Eko. 

"Iya...idenya buat topeng Optimus Prime...dari acara Tv. Kartun!!!" kata Budi. 

"Kartun!!!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

 Emmm," kata Eko. 

Eko mengambil buku gambar di meja. 

"Di buku gambar ini. Apa yang gambar Budi ya?" kata Eko. 

"Buka saja buku gambar yang di pegang Eko. Ya akan tahu sendiri sih.....apa yang aku gambar di buku gambar?" kata Budi. 

"Baiklah aku buka buku gambar!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka buku gambar dengan baik gitu. Gambar-gambar yang di gambar Budi di buku gambar adalah pendekar Si Buta dari Gua Hantu, Angling Dharma, Arya Kamandanu, Jaka Tingkir, Jaka Sembung, dan pendekar Walet Merah. 

"Ooo yang di gambar Budi di buku gambar adalah pendekar-pendekar toh!" kata Eko. 

"Pendekar. Jagoan silat," kata Budi. 

"Ada kemauan pasti bisa buat sesuatu yang di sukai," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Idenya buat gambar pendekar di buku gambar, ya dari film kan Budi?" kata Eko. 

"Iya idenya dari film!" kata Budi. 

 "Pertarungan pendekar. Seru!!!" kata Eko. 

"Memang pertarungan pendekar seru!!!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Film pendekar di tayangkan di Tv," kata Eko. 

"Acara Tv....film laga!" kata Budi. 

Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu. 

"Acara Tv....berkaitan dengan ekonomi," kata Eko. 

"Ekonomi dan ekonomi!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Owan dan Jhon berteman baik gitu. Ya Owan kerja di perusahaan PT. JAYA pemiliknya Nando. Ya Nando kisah cinta dengan Saleha, ya berjalan dengan baik...pastinya rumah tangga di jalankan keduanya baik gitu. Mely teman kerja Owan di perusahaan gitu. Ya Owan dan Mely, ya menjalankan pacaran dengan baik gitu. Jhon kerja jadi chef di restoran pemiliknya Safira gitu. Masa lalu kisah cinta Jhon bisa di bilang sih gagal menikah dengan Pari, ya karena Pari meninggal di bunuh sama penjahat yang merampok rumah Pari gitu. Polisi dari Kepolisian Lapor Pak!, ya telah menangkap penjahat dan penjahat di penjara dengan baik sama polisi gitu. Owan mengerti dengan keadaan Jhon kehilangan orang yang di cintai gitu. Jhon menerima Pari untuk pergi selama gitu, ya Jhon harus maju ke depan gitu. Jhon kerja dengan baik di restoran gitu. Hubungan Jhon dan Safira dekat banget ada getaran rasa perasa gitu, ya jadi keduanya menjalin cinta yang di jalankan dengan baik gitu. Ada cowok yang suka dengan Safira, ya cowok itu bernama Julian. Ya Julian pemilik perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Julian memutuskan untuk dekat dengan Safira gitu. Ya Safira berteman dengan baik sama Julian gitu. Ya sering sih Julian bertemu dengan Safira. Jhon tidak pernah curiga sedikit pun dengan kedekatan Safira dengan Julian gitu. Neetii yang kerja di perusahaan PT. PLATINA, ya pemiliknya Rafael gitu. Ya Rafael menjalin kisah cinta dengan Mona yang kerjaannya pegawai di sebuah hotel gitu. Hubungan Rafael dan Mona, ya berjalan dengan baik. Ya Rafael punya hubungan kisah cinta dengan Sandra yang kerjaannya pramugari gitu. Mona tidak tahu kalau Rafael punya pacar Sandra. Ya Sandra tidak tahu Rafael punya pacar Mona gitu. Rafael pandai gombal untuk membuat luluh hati Mona dan Sandra gitu dan mengatur waktu pacaran dengan Mona dan Sandra gitu. Pastinya sih Rafael pandai berbohong ketika kejebak keadaan gitu ketika mau ketahuan Mona dan Sandra gitu. Hubungan Rafael dengan Mona dan Sandra tetap berjalan dengan baik gitu. Suatu hari, ya Neetii di ganggu preman jalan dua orang gitu. Kebetulan Jhon lewat daerah tempat kejadian ada cewek di ganggu preman gitu. Jhon menolong cewek yang butuh pertolongan dan Jhon bertarung dengan dua preman gitu. Pertarungan sengit banget gitu. Jhon yang belajar silat dari guru silat bernama Benyamin. Ya Jhon berhasil mengalahkan dua preman gitu. Ya dua preman pergi dari tempat tersebut gitu. Sialnya gitu dua preman bertemu dengan polisi Surya dari Kepolisian Lapor Pak!, ya polisi Surya yang sedang patroli segera menangkap dua preman, ya di bawa ke kantor polisi dan di penjara gitu. Neetii berterima kasih di tolong Jhon gitu. Ya Jhon dan Neetii hubungan jadi teman baik gitu. Safira dan Julian hubungan dekat banget gitu. Awalnya Jhon tidak curiga dengan kedekatan Safira dan Julian, ya pada akhirnya curiga banget gitu. Sampai Jhon memergokin Safira dan Julian mau berhubungan di hotel karena hasrat gitu. Karena ada Jhon, ya Safira dan Julian tidak jadi...hasrat hubungan di hotel gitu. Jhon yang kecewa Safira gitu, ya memutuskan lebih baik putus urusan cinta dan putus urusan kerjaan di restorannya Safira gitu. Ya Safira meminta maaf sama Jhon, ya karena salah gitu tapi Jhon terlanjur kecewa tidak peduli sama Safira gitu. Julian yang suka dengan Safira, ya ingin tetap bersama Safira. Ya Safira yang menyukai Julian, ya jadi tetap menjalin hubungan dengan baik. Owan sampai tahu Jhon putus hubungan cinta dengan Safira karena Jhon cerita gitu. Demi hidup ini, ya Jhon memutuskan untuk membuat usaha sendiri, ya rumah makan gitu. Owan mendukung dengan baik usaha Jhon gitu, ya Owan bantuin Jhon....promosi saja gitu. Usaha di jalankan Jhon di jalankan sungguh-sungguh sampai banyak pelanggan gitu. Ya Owan sering ke rumah makan Jhon, ya karena memang makanan yang di buat Jhon enak gitu. Jhon tetap berteman baik dengan cewek cantik...Neetii gitu. Ya Jhon dan Neetii sering jalan barang gitu. Sampai pada waktunya, ya Jhon menyatakan cinta dan di terima dengan baik sama Neetii. Ya Jhon yang belajar dari kegagalan cinta dengan Safira, ya Jhon segera menikah sama Neetii. Ya Neetii dan Jhon menikah dan bahagia gitu. Owan senang dengan pernikahan Jhon dan Neetii, ya bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja. Dunia ini...ada yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang lebih baik itu....sinetron dan film gitu," kata Budi. 

"Kegagalan cinta tokoh Jhon," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta....tokoh Jhon!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan Keluarga Somat dan Hantu saja Budi!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Keluarga Somat dan Hantu gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK