Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Nyanyi dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tanggal 19 April 1998, Koichi Sakakibara dirawat di rumah sakit di Rumah Sakit Yumigaoka karena episode pneumotoraks. Dia menemukan seorang gadis berpenutup mata saat dia menaiki lift ke ruang bawah tanah rumah sakit yang ditinggalkan, mengabaikan upaya Koichi untuk berkomunikasi. Tiga minggu kemudian, Koichi memasuki Sekolah Menengah Utara Yomiyama sebagai murid pindahan Kelas 3-3. Yomiyama adalah rumah masa kecil mendiang ibunya, dan sementara ayahnya berada di luar negeri di India, Koichi untuk sementara tinggal di sana bersama nenek dan bibinya, Reiko, yang juga wali kelas Kelas 3-3. Gadis berpenutup mata, Mei Misaki, adalah salah satu teman sekelasnya, tapi dia bingung karena orang lain tampaknya tidak menyadari keberadaannya. Suatu ketika diceritakan tentang seorang siswa bernama Misaki yang meninggal bertahun-tahun lalu, Koichi mencurigai Mei adalah hantu. Namun, dia segera menyadari bahwa Mei masih hidup, hanya saja keberadaannya diabaikan oleh seluruh sekolah.
Meskipun ada upaya orang lain untuk mencegahnya menghubungi Mei, Koichi terus mengumpulkan informasi tentangnya, mengetahui bahwa di balik penutup matanya, dia memiliki kaca mata menggantikan mata kirinya. Dia mengklaim bahwa dia dapat melihat aura kematian dengan menggunakannya, sehingga dapat mengenali orang mana yang akan atau sudah meninggal. Ketika seorang siswa mencoba menghentikannya berbicara dengan Mei, dia mengalami kecelakaan fatal yang fatal di mana lehernya tertusuk ujung payung yang tajam. Kecelakaan lain terjadi selama kunjungan Koichi ke Rumah Sakit Yumigaoka, di mana perawatnya terbunuh oleh kaca yang menusuk kepalanya. Keesokan harinya, Koichi mengetahui bahwa karena tidak mematuhi aturan untuk tidak berbicara dengan Mei, seluruh sekolah menghukumnya dengan juga mengabaikan keberadaannya. Hal ini memungkinkan Koichi akhirnya berteman dengan Mei untuk selamanya.
Koichi dan Mei mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kecelakaan aneh itu dari guru mereka, Tatsuji Chibiki. Chibiki memberi tahu mereka kebenaran tentang kecelakaan tersebut, yang sebenarnya merupakan kutukan yang terkait dengan Misaki Yomiyama, siswa Kelas 3-3 yang meninggal 26 tahun lalu. Setelah kematiannya, teman-teman sekelasnya, yang tidak bisa melepaskannya, terus berpura-pura bahwa dia masih ada, bahkan meninggalkan kursi kosong untuknya. Namun, hal ini menciptakan sebuah anomali di mana setiap tahun setelahnya, orang mati akan menjadi bagian dari kelas tersebut. Karena jumlah siswa tambahan, siswa lain harus menawarkan diri untuk dikeluarkan selama satu tahun penuh; jika aturan dilanggar, alam terpaksa “menghapus” anggota kelas satu per satu. Selain itu, amnesia massal mempengaruhi kelas sepanjang tahun, sehingga semua orang tidak akan mengetahui identitas almarhum,
Setelah dua orang lagi meninggal karena kutukan, Koichi dan Mei menemukan rekaman di ruang kelas yang ditinggalkan. Rekaman itu, yang direkam oleh siswa Kelas 3-3 dari tahun 1983, adalah metode untuk mengakhiri kutukan untuk sementara: dengan membunuh orang tambahan selama piknik sekolah yang diadakan pada bulan Agustus. Selama perjalanan, keduanya diizinkan untuk berbaur dengan teman sekelas mereka, karena Reiko memutuskan bahwa karena kematian masih terjadi meskipun metode pengecualian siswa, mereka harus mencoba metode lain. Saat Mei menyesuaikan penutup matanya, dia melihat ke arah Reiko dan menyadari bahwa dia adalah orang tambahan. Namun, perhatiannya terganggu oleh para siswa yang mengungkap isi rekaman itu dan menyebarkan berita tersebut, menyebabkan mereka saling bermusuhan. Keributan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk Chibiki, dan membakar hotel. Meskipun Koichi berusaha menyelamatkannya, Reiko,
Beberapa hari kemudian, semua orang di Yomiyama lupa tentang keberadaan Reiko di sana selama setahun. Koichi dan Mei merekam rekaman lain untuk junior tentang petunjuk untuk mengakhiri kutukan (yang lama telah dihancurkan selama piknik sekolah). Saat ayahnya pulang, Koichi meninggalkan Yomiyama dan mengucapkan selamat tinggal pada Mei. 14 tahun kemudian, Koichi mengunjungi Yomiyama Utara untuk menyerahkan rekaman itu kepada siswa Kelas 3-3, yang guru kelasnya ternyata adalah Chibiki.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Memang hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Eko.
"A, B, C, D, E, dan F," kata Budi.
"Biasanya...A dan B. Kenapa sampai F?" kata Eko.
"A, ya Islam. B, ya Kristen Katolik. C, ya Kristen Protestan. D, ya Hindu. E, ya Budha. Dan F, ya Khonghucu...," kata Budi.
"6 agama toh," kata Eko.
"Manusia memilih konsep hidup berdasarkan agama yang di yakini dengan baik," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Ekonomi tetap di jalankan manusia dengan baik, ya demi kebaikan manusia," kata Budi.
"Realitanya memang begitu," kata Eko.
"Benturan agama tetap terjadi, ya bentuk perdebatan," kata Budi.
"Perdebatan urusan agama terus berlangsung dari dulu sampai sekarang. Pada akhirnya untuk mengakhiri perdebatan dengan cara Toleransi saja," kata Eko.
"Ya pilihan Toleransi, ya pilihan yang baik. Capek berdebat, ya pada akhirnya diam," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi. Mau cerita toh!" kata Eko.
"A dan B," kata Budi.
"A dan B, ya berarti versi kan Budi?" kata Eko.
"Iya versi," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita seperti biasanya. Aku akan mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita versi A. Owan pemuda yang baik, ya kerjaannya penjual ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik, ya Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Untuk pemahaman agama, ya Owan mendengarkan ceramah Bang Jack di mesjid gitu. Ya Bang Jack teman baiknya Udin dan Asrul. Kerjaan Udin penjual sayur di pasar demi hidup ini dan rumah tangga yang di jalanin Udin dan Sandra berjalan dengan baik gitu. Asrul kerjaannya penjual tekwan demi hidup ini dan rumah tangga yang di jalankan Asrul dan Dewi berjalan dengan baik gitu. Owan yang menyukai Mely, ya di nikahi dengan baik gitu. Rumah tangga yang di jalankan Owan dan Mely, ya penuh dengan pengertian jadi berjalan dengan baik gitu. Ada seorang cowok kaya yang pernah di tolak Mely, ya cowok itu bernama Jhon. Ya Jhon berusaha dengan baik, ya mendapatkan Mely. Tetap usaha Jhon gagal, ya karena Mely tetap menolak Jhon karena Mely cinta Owan gitu. Ya Owan tahu siapa cowok yang menginginkan Mely? Ya Jhon. Owan menghadapi ulah Jhon dengan kesabaran dengan baik. Sampai akhirnya, ya Jhon sadar bahwa dirinya terobsesi dengan Mely. Ya Jhon tobat dan menjalankan ibadah dengan baik. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Versi B-nya," kata Eko.
"Begini ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Owan pemuda yang baik, ya kerjaannya penjual ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik, ya Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Untuk pemahaman agama, ya mendengarkan dengan baik ceramahnya Bang Jack. Ya Bang Jack teman baiknya Udin dan Asrul gitu. Udin mengalami masalah dengan rumah tangga bersama Sandra, ya karena salah Udin juga sih.....dekat dengan Maria. Untung di tolong Bang Jack, ya jadi untuk menyelesaikan masalah Udin dan Sandra dan tidak jadi bercerai gitu. Sedangkan Asrul mengalami masalah dengan jualannya karena gerobak tekwannya di tabrak mobil, ya orang yang tidak suka dengan Asrul gitu. Ya rumah tangga Asrul dan Dewi, ya ada masalah juga sih. Dewi pulang ke rumah orang tuanya karena Asrul yang lagi kesal karena masalah usahanya, ya menampar wajah Dewi, ya khilaf gitu. Asrul bersalah banget telah menampar Dewi, ya karena tidak bisa menahan amarahnya. Bang Jack menolong Asrul untuk menyelesaikan masalahnya. Berkat Bang Jack, ya Asrul dapat gerobak dari Pak Jalal yang baik menolong orang yang susah gitu. Urusan Asrul dengan Dewi, ya Asrul meminta maaf sama Dewi dengan bantuan Bang Jack. Memang Asrul di maafkan sama Dewi, ya tapi Dewi memilih tinggal bersama orang tuanya untuk mendapatkan ketenangan dengan baik. Asrul mengerti maunya Dewi tinggal bersama orang tuanya. Owan yang cinta sama Mely, ya di nikahi dengan baik. Rumah tangga yang di jalankan Owan dan Mely berjalan dengan baik. Jhon yang masih menyukai Mely berusaha dengan baik mendapatkan Mely. Sampai Mely di culik dan di perkosa sama Jhon gitu. Owan mengusut tuntas masalah Mely dengan bantuan polisi Andika dari Kepolisian Lapor Pak!. Ya penjahat ketahuan polisi Andika, ya jadi di tangkaplah Jhon untuk di masukkan ke dalam penjara gitu. Owan tetap menerima keadaan Mely, ya tidak meninggalkan Mely karena cinta. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Versi A, ya bisa di bilang sih....versi cerita yang baik dari keadaan tokoh Mely. Versi B, ya bisa di bilang sih...versi cerita yang buruk dari keadaan tokoh Mely," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Yaaa lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu. Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke. Main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"A dan B," kata Eko.
"Apa maksudnya A dan B, ya Eko?" kata Budi.
"A, ya milih cewek desa yang kerjaannya petani. Dan B, ya milih cewek kota yang kerjaannya artis. Budi milih yang mana?" kata Eko.
"Ya aku milih A," kata Budi.
"Budi milih A," kata Eko.
"Kalau Eko milih apa?" kata Budi.
"Milih A," kata Eko.
"Aku dan Eko sama-sama milih A," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku milih A. Sadar siapa diri ku saja. Memilih cewek yang biasa-biasa saja. Memang keinginan sih, ya lebih baik tinggal di desa dari pada di kota. Kerja jadi petani di lakonin dengan baik, ya demi hidup," kata Budi.
"Desa. Ketenangan hidup dari pada di kota," kata Eko.
"Ketenangan hidup," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga.
No comments:
Post a Comment