Di Wind River Indian Reservation di Wyoming, agen United States Fish and Wildlife Service Cory Lambert, menemukan mayat Natalie Hanson, seorang gadis warga reservasi yang berusia 18 tahun. Mayatnya membeku tanpa sepatu, memakai pakaian musim dingin dan terdapat noda darah di celananya bagian paha. Agen khusus FBI Jane Banner datang untuk menyelidiki apakah pembunuhan memang terjadi. Jane tidak mempersiapkan diri sehingga ia meminjam pakaian dari penduduk setempat untuk kondisi musim dingin. Jane dipanggil Cory dan Kepala Kepolisian Ben untuk memeriksa mayat tersebut dan setelah melakukan pemeriksaan, tim investigasi memerintahkan otopsi penuh pada mayat tersebut.
Keesokan harinya, tim investigasi meminta keterangan dari Martin Hanson, ayah Natalie, bahwa Natalie berkencan dengan pacar baru, tetapi ia tidak mengetahui nama dan asal-usul lelaki itu. Mereka juga mengetahui bahwa kakak Natalie, Chip, adalah pecandu narkoba dan saat ini, Chip tinggal dengan Littlefeather bersaudara, bandar narkoba lokal di reservasi.
Otopsi Natalie menunjukkan temuan luka berat dan kekerasan seksual serta memastikan anggapan Cory bahwa gadis tersebut meninggal karena terpapar, khususnya perdarahan paru yang disebabkan oleh penghirupan udara sub-nol yang cepat selama berlari tanpa alas kaki di tempat bersalju. Namun, tenaga medis dalam laporannya tidak dapat menyimpulkan secara definitif bahwa korban dibunuh sehingga Jane mengurungkan niatnya untuk menghubungi unit investigasi FBI tambahan. Jane memberitahu Ben bahwa ia akan tetap membantu, tetapi Jane tidak akan memberikan informasi terbaru kepada atasannya karena ia yakin atasannya meminta Jane untuk berhenti terlibat dalam kasus ini.
Jane, Cory dan Ben kemudian mengunjungi lokasi Littlefeather bersaudara untuk meminta keterangan dari Chip. Terjadi konfrontasi bersenjata dengan Sam Little feather, ya yang berakhir dengan tewasnya Sam di tangan Jane, sementara Chip dan bandar narkoba lain ditangkap.
Cory melihat jejak mobil salju yang mengarah jauh dari properti itu kembali ke area di mana mayat Natalie ditemukan. Ia meyakinkan Jane untuk menunda menginterogasi tersangka yang tersisa agar bisa mengikuti jejak sebelum salju turun. Beberapa jarak mendaki gunung, keduanya menemukan mayat kedua, tetapi kali ini mayat pria yang telanjang dan rusak oleh satwa liar. Chip mengungkapkan bahwa pacar Natalie bernama Matt dan ia bekerja sebagai staf keamanan di lokasi pengeboran minyak terdekat di mana Matt juga tinggal.
Jane mengunjungi rumah Cory dan mengungkapkan bahwa mayat pria tersebut adalah Matt Rayburn, yang bekerja sebagai staf keamanan di lokasi pengeboran minyak terdekat, sama seperti keterangan Chip. Cory memberitahu Jane bahwa tubuh putrinya ditemukan di salju tiga tahun yang lalu, setelah mengadakan pesta di rumahnya, yang diadakan tanpa sepengetahuan Cory, saat ia dan istrinya menghabiskan malam ke luar rumah.
Bersama Ben, deputi lokal dan kepolisian, Jane mengunjungi lokasi pengeboran dan disambut oleh beberapa rekan kerja Matt, yang mengaku tidak pernah melihat Matt sejak ia pergi beberapa hari yang lalu setelah berseteru dengan pacarnya. Ketika pesta terjadi dan seluruh staf keamanan pengeboran minyak tidur, Cory telah menelusuri kembali mayat kedua, mengikuti jejak dan mendaki gunung, Cory menemukan jalur turun langsung ke kamp pengeboran yang disiapkan oleh Jane dan para deputi yang tiba di lokasi. Cory mulai mencoba berkomunikasi denngan Ben melalui radio.
Di lokasi pengeboran minyak, Jane, Ben dan para deputi bertemu dengan staf keamanan pengeboran minyak. Jane melakukan kesalahan dengan mengklaim bahwa Natalie berseteru dengan Matt dan menghilang, dan bahwa hilangnya Natalie sedang diselidiki. Keamanan pengeboran minyak menunjukkan bahwa mayat gadis yang ditemukan adalah mayat Natalie dan mereka mempelajarinya dengan memantau saluran radio penegakan hukum, meskipun identitas Natalie tidak pernah dibahas melalui radio. Seorang deputi memperhatikan bahwa staf keamanan pengeboran minyak mulai mengelilingi Jane, Ben dan para deputi dan ia menarik senjatanya. Jane, Ben dan deputi dijebak oleh staf keamanan pengeboran minyak, dengan senjata saling membidik satu sama lain. Jane memberitahukan situasinya dan semua orang berjalan menuju mobil karavan tempat Matt tinggal.
Di masa lalu, terungkap bahwa tim keamanan pengeboran minyak, setelah berpesta dengan minuman keras, kembali ke lokasi pengeboran dan menemukan Matt dan Natalie berpelukan di tempat tidur di salah satu mobil karavan. Ketika Pete, anggota tim yang sangat kasar, berperilaku tidak pantas terhadap Matt dan Natalie secara terus-menerus, hal itu menyebabkan perkelahian antara Matt dan Pete, dengan Matt dipukul oleh anggota tim keamanan lainnya hingga tak sadarkan diri. Pete memperkosa Natalie, dan saat Matt terbangun, ia menyerang Pete dan anggota lainnya. Meskipun Matt terdesak oleh anggota lain, hal ini menjadi kesempatan bagi Natalie untuk meloloskan diri keluar dari lokasi pengeboran di malam yang dingin ketika Matt dipukuli sampai mati.
Di masa kini, Jane mencoba membuka pintu ke mobil karavan yang sama seperti yang ditunjukkan di masa lalu, tetapi terkunci. Setelah mendengar peringatan melalui radio dari Cory, Ben berteriak pada Jane untuk menjauh dari pintu itu dan Pete menembak Jane dengan senapan dari balik pintu. Insiden tembak-menembak terjadi. Jane tertembak di leher dan deputi yang tersisa terbunuh, termasuk Ben. Ketika Jane akan dieksekusi oleh anggota tim keamanan pengeboran yang tersisa, Cory melepaskan tembakan dari kejauhan, membunuh mereka semua kecuali Pete, yang mencoba melarikan diri. Cory menangkap Pete di padang belantara dan membuatnya tak sadarkan diri. Ketika Pete terbangun, Cory memaksa Pete untuk mengakui bahwa ia memperkosa Natalie dan membantu memukuli Matt sampai mati, lalu menawarkan kematian yang sama yang ia berikan untuk Natalie, yaitu perjalanan bertelanjang kaki. Cory memberitahu bahwa Natalie berhasil mencapai enam mil tanpa alas kaki sebelum ia jatuh dan meninggal, tetapi ia memprediksi bahwa Pete tidak akan bertahan lebih dari beberapa ratus meter. Cory melihat dari jarak jauh Pete yang tersandung jauh sebelum jatuh dan mati di salju.
Di rumah sakit, Cory memberitahu Jane yang pulih dan merasa bersalah karena bertentangan dengan apa yang ia rasakan, bahwa Jane tidak lemah. Cory kemudian mengunjungi Martin, ayah Natalie, yang duduk di halaman rumahnya dengan membawa pistol, mencoba bunuh diri. Martin memberitahu Cory bahwa Chip telah menelepon dari stasiun, yang merupakan pertama kalinya mereka berbicara dalam satu tahun dan hal ini mengurungkan niat Martin untuk melakukan bunuh diri. Cory memberitahu Martin bahwa anggota kru minyak yang hilang tersebut tidak benar-benar hilang, dan bahwa "ia meninggal dalam rintihan." Ia dan Martin kemudian duduk bersama di halaman rumah Martin yang beku dan menghadap ke reservasi yang sepi, masing-masing berbagi dalam duka kematian seorang anak perempuan. Sementara itu, FBI tidak memiliki statistik tentang hilangnya wanita penduduk asli Amerika, yang jumlahnya tetap tidak diketahui.
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Jenuh," kata Budi.
"Budi. Mengalami kejenuhan, ya Budi?" kata Eko.
"Ya karena berita di Tv tentang pemimpin muda," kata Budi.
"Berita toh!" kata Eko.
"Permainan catur sedang di mainkan dengan baik. Menurut aku menilai, ya tentang berita tersebut," kata Budi.
"Menurut Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Pihak kepentingan," kata Eko.
"Iya pihak kepentingan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Pemimpin muda, ya bisa jadi boneka dalam permainan catur. Pemimpin muda, ya bisa mengambil alih permainan dengan baik menunjukkan kemampuannya," kata Budi.
"Pilihan?" kata Eko.
"Memang pilihan!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Apa lagi jenuh tentang berita batas usia ini dan itu. Aku ini saja, ya lulusan SMA. Karena keadaan jadi buruh, ya kerjaannya. Ingin kerja di pemerintahan, ya paling cuma jadi pegawai negeri saja. Kemungkinan jadi pemimpin, ya mungkin lebih mustahil gitu," kata Budi.
"Aku ngerti omongan Budi!" kata Eko.
"Yang punya bekingan kuat, ya pasti bisa jadi pemimpin. Apa lagi kaya," kata Budi.
"Realita kenyataan orang-orang yang jadi pemimpin," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Orang miskin itu, ya hanya punya kepintaran demi tujuannya tercapai," kata Eko.
"Ya realita yang diomongin Eko," kata Budi.
"Demi hidup ini. Optimis saja dari pada pesimis," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Untuk menghilangkan kejenuhan. Main catur saja!" kata Budi.
"Oke. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Pemimpin baik dan bijaksana," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cita-cita ingin mengubah nasif. Ya pasti bisa, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya iyalah. Pemimpin baik dan bijaksana, ya kerjaan swasta sampai pemerintahan baik. Maka cita-cita orang miskin ingin mengubah nasif, ya bisa berubah lah," kata Eko.
"Hidup ini perjuangan demi mengubah nasif," kata Budi.
"Yaaa realitanya begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment