Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu :
Isi cerita yang di baca Budi :
Pasangan Amerika, Dr. Shane Brown dan istrinya June, pergi ke Paris, seolah-olah untuk berbulan madu. Kenyataannya, Shane datang ke Paris untuk memburu ahli saraf Dr. Leo Semeneau dan istrinya, Core, yang pernah dikenal dan terobsesi oleh Shane. Meski memiliki karier yang produktif, Leo kini bekerja sebagai dokter umur agar tidak menonjolkan diri. Dia mengunci Core di rumah mereka setiap hari, tapi dia kadang-kadang melarikan diri dan memulai hubungan seks dengan laki-laki sebelum membunuh mereka dengan kejam. Untuk melindunginya, Leo menguburkan mayatnya.
Shane mulai menyelidiki keberadaan Sémeneau. Seorang dokter yang pernah bekerja dengan Leo akhirnya memberikan alamat pasangan itu kepada Shane, menjelaskan bahwa Core sedang tidak sehat. Sementara itu, dua pemuda yang menjaga rumah Semeneau menerobos masuk, dan salah satu dari mereka menemukan Core di kamar tertutup.
Setelah dia merayunya, mereka mulai berhubungan seks, tapi dia dengan kasar menggigitnya sampai mati, merobek lidahnya dengan giginya. Ketika Shane tiba di rumah, dia menemukan Core berlumuran darah. Dia mencoba menggigitnya, tapi Shane mampu mengalahkannya. Saat dia mencekiknya, dia menjatuhkan korek api, membakar rumah. Shane meninggalkannya untuk dilalap api. Tepat setelah Shane berangkat, Leo tiba dan menyaksikan pembantaian dan kematian Core.
Setelah kematian Core, Shane menjadi aneh dan menjauh. Saat berhubungan seks dengan istrinya, dia berhenti dan mengakhirinya dengan melakukan masturbasi, lalu lari dari istrinya dan mengadopsi seekor anak anjing. Akhirnya, dia pergi ke sebuah hotel di mana dia secara brutal memperkosa seorang pembantu dan menggigitnya sampai mati, lalu mandi dan mencuci darah dari tubuhnya. Istrinya masuk dan pasangan itu setuju untuk kembali ke rumah.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Extrim," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu, ya Budi?" kata Eko.
"Gimana ya?" kata Budi berpikir panjang.
"Gimana apa?" kata Eko.
"Cerita sih!" kata Budi.
"Oooo cerita toh. Kenapa kaya susah untuk di omongin gitu?" kata Eko.
"Yaaa ceritanya. Cerita sakit hati sih!" kata Budi.
"Sakit hati. Budi sedang sakit hati. Mungkin ada masalah gitu?" kata Eko.
"Yaaa bukan cerita sakit hati aku. Ya Aku tidak punya masalah. Sakit hatinya orang gitu!" kata Budi.
"Jadi sakit hatinya orang toh. Yang punya masalah toh!" kata Eko.
"Yaaa. Cerita singkat!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Begini ceritanya. Seorang pemuda bernama Darwin, ya tinggal di kota Batam. Ya Darwin pendatang, ya asal dari Jawa gitu. Darwin dapat kerjaan dari ngobrol dengan Pak Robert, ya suku flores gitu. Orang yang menerima Darwin kerja adalah Pak Lipan, ya suku China gitu. Darwin sungguh-sungguh kerja di tempat Pak Lipan. Ujian berat karena ada yang merecokin kerjaan Darwin sampai di potong gaji gitu. Orang-orang yang membuat Darwin rugi, ya Steven, ya suku Flores dengan teman-temannya suku Flores dan Batak gitu. Darwin sabar banget gitu di tempat kerjaan. Sampai Darwin tahu kalau Pak Lipan itu, ya orang brengsek sampai sanak familynya. Darwin keluar dari kerjaan yang buruk itu. Darwin memilih meninggalkan kota Batam, ya pulang kampung. Darwin kapok tinggal di Batam karena hidupnya pait ini dan itu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Bener-bener cerita pait!" kata Eko.
"Memang cerita yang pait!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sebenarnya Darwin, ya ada keinginan membunuh Pak Lipan, ya karena ternyata ada rencana buruk untuk menjatuhkan Darwin dengan alasan ini dan itu, ya karena aduan dari Steven dan lain-lain gitu," kata Budi.
"Kena hasutan Pak Lipan yang buat Steven untuk menfitnah Darwin," kata Eko.
"Yaaa begitu lah!" kata Budi.
"Pak Lipan itu berengseknya sampai sanak family, ya apa seperti cerita film-film China yang menunjukkan keberengsekan suku China?" kata Eko.
"Yaaa tidak jauh beda sih. Sebelas dua bekas, ya kenyataan dan film gitu," kata Budi.
"Kalau berengseknya separah itu. Lebih baik keluar dari kerjaan!" kata Eko.
"Yaaa untung saja. Hanya khayalan saja. Untuk membunuh Pak Lipan. Darwin sabar menghadapi ujian hidup ini!" kata Budi.
"Khayalan ingin membunuh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sakit hati!" kata Eko.
"Mau ngebunuh juga Steven dan teman-temannya. Yaaa khayalan Darwin. Yaaa Darwin sabar banget" kata Budi.
"Yaaa. Sabar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini. Antara baik dan buruk, ya perilaku manusia," kata Eko.
"Baik dan buruk!" kata Budi.
"Maka hidup ini. Harus berhati-hati!" kata Eko.
"Hati-hati!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Budi.
"Oke!" kata Eko.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Orang-orang buruk harusnya di tangkap polisi!" kata Budi.
"Seharusnya orang-orang buruk di tangkap dengan baik sama polisi. Yaaa agar tidak ada yang kena lagi dari kelakuan orang-orang buruk!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main permainan ular tangga dengan baik.
No comments:
Post a Comment