Budi duduk di depan rumahnya dengan keadaan santai banget gitu, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Dua gadis kembar - yang satu duduk di kursi goyang dan yang lainnya diayun. Gadis yang mengayun kursi itu berhenti sejenak dan memukuli wajah gadis yang duduk di kursi goyang tersebut hingga ia kehabisan darah dan tak sadarkan diri.
Julia Sullivan adalah seorang guru muda untuk anak-anak tunarungu yang tinggal di Savannah, Georgia. Dia memiliki kenangan buruk tentang masa kecilnya, yang dirusak oleh saudara kembarnya yang sadis, Mary. Atas desakan pamannya, James, seorang pendeta Katolik setempat, Julia mengunjungi Mary, yang menderita penyakit kulit parah, di rumah sakit jiwa. Pertemuan tersebut tidak berjalan dengan baik dan Mary bersumpah untuk membuat Julia "menderita seperti penderitaannya".
Saat ulang tahun mereka semakin dekat, Julia mengetahui bahwa Mary telah melarikan diri dari rumah sakit jiwa. Segera setelah itu, beberapa teman dan tetangga Julia mulai mengalami kematian yang mengerikan di rumah tempat dia tinggal — beberapa melibatkan anjing Rottweiler misterius yang menyerang korbannya, menganiaya mereka hingga mati. Salah satu murid Julia, Sasha Robertson Jr., dibunuh di taman oleh Rottweiler suatu sore.
Sementara itu, Julia semakin ketakutan karena ada seseorang — mungkin Mary — yang bersembunyi di dalam rumah besar tempat dia tinggal. Suatu malam, saat diturunkan oleh pacar psikolognya, Sam Edwards, dia menyaksikan lampu menyala di lantai dua rumah tersebut. tetapi tidak menemukan siapa pun di sana. Helen, teman Julia, menawarkan untuk bermalam bersamanya. Di tengah malam, dia diserang oleh Rottweiler di tangga; anjing itu menyerang dan membunuhnya, merobek tenggorokannya. Julia bangun keesokan paginya dan menemukan Helen telah pergi. Mengingat tidak ada bukti penyerangan tersebut, Julia berasumsi dia pulang lebih awal. Sam mengunjunginya, dan memberitahunya bahwa dia terpaksa melakukan perjalanan bisnis ke San Francisco menjelang ulang tahun Julia yang akan datang.
Kemudian pada hari yang sama, Pastor James membawa barang-barang ke ruang bawah tanah rumah Julia. Pemiliknya, Amantha Beauregard, lewat dan menawarkan untuk membantunya membawa tas besar; dia mengatakan padanya bahwa dia mengadakan pesta ulang tahun kejutan untuk Julia. Sesampainya di ruang bawah tanah, Amantha menyadari dia baru saja membantu James membawa mayat; dia kemudian mengejarnya melewati rumah, dan menikamnya sampai mati di loteng.
Keesokan harinya, pada hari ulang tahun Julia, James menemuinya sepulang kerja, dan membawanya ke rumahnya, menutup matanya untuk memberikan kejutan. Di ruang bawah tanah, dia membuka penutup mata, memperlihatkan sebuah meja berisi mayat (termasuk Helen dan Amantha). Ketika dia mencoba melarikan diri, Julia dihadang oleh Mary dan dibawa kembali ke ruang bawah tanah untuk diikat. James menikam Mary tak lama kemudian. Sementara itu, taksi Sam menuju bandara terhenti karena ban kempes. Ketika pidatonya rusak, dia kembali ke rumah untuk mengambil salinannya dan diserang oleh Rottweiler. Anjing itu mencoba mendobrak pintu, tetapi Sam berhasil membunuhnya dengan mengarahkan bor listrik ke kepalanya.
Di ruang bawah tanah, Sam mampu membebaskan Julia, yang kemudian membunuh pamannya James dengan pukulan berulang kali menggunakan kapak. Saat Julia duduk di tangga ruang bawah tanah, Mary tiba-tiba sadar dan mencoba mencekik Julia; dengan nafas terakhirnya, Mary memperingatkan bahwa Julia "tidak akan pernah bebas". Akhir cerita dengan tangisan Julia dan kutipan dari GB Shaw.
***
Budi selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain berjudul Putri Salju dan 7 Kurcaci evolusi monster.
Isi cerita yang di baca Budi :
Setelah kehilangan kedua orang tuanya di usia muda, ya Putri Salju adalah seorang putri yang tinggal bersama ibu tirinya yang jahat dan berhati dingin, sang Ratu. Sebenarnya Ratu membunuh ayah dan ibu Putri Salju, ya dengan racun dengan tujuan mengambil kekuasaan kerajaan gitu. Khawatir kecantikan Putri Salju akan melebihi kecantikannya, ya Ratu memaksanya bekerja sebagai pelayan dapur. Ratu selalu bertanya kepada Cermin Ajaibnya setiap hari "Siapa yang tercantik di antara semuanya?". Bertahun-tahun, cermin selalu menjawab bahwa Ratu menyenangkan hatinya.
Suatu hari, ya Putri Salju bertemu dan jatuh cinta dengan seorang pangeran yang mendengar nyanyiannya. Pada hari yang sama, Cermin Ajaib memberi tahu Ratu bahwa Putri Salju sekarang adalah yang tercantik di seluruh negeri. Marah, Ratu memerintahkan seorang Pemburunya untuk membawa Putri Salju ke hutan, ya membunuhnya, dan membawa kembali hatinya ke dalam kotak permata sebagai bukti. Pemburu tidak sanggup membunuh Putri Salju dan mengungkapkan kepadanya rencana Ratu. Dia kemudian mendesaknya untuk melarikan diri ke hutan dan tidak pernah kembali.
Tersesat dan ketakutan, Putri Salju berteman dengan binatang hutan yang membawanya ke sebuah pondok jauh di dalam hutan. Menemukan tujuh kursi kecil di ruang makan pondok, ya Putri Salju berasumsi pondok itu adalah rumah tujuh anak yatim piatu yang berantakan. Dengan bantuan para hewan, ya dia mulai membersihkan tempat itu dan memasak makanan. Putri Salju segera mengetahui bahwa pondok itu adalah rumah dari tujuh kurcaci bernama Doc, Grumpy, Happy, Sleepy, Bashful, Sneezy, dan Dopey, yang bekerja di tambang terdekat. Sekembalinya ke rumah, ya mereka terkejut karena pondok mereka bersih, dan curiga ada penyusup yang menyerbu rumah mereka. Putri Salju memperkenalkan dirinya, dan para kurcaci menyambutnya setelah dia menawarkan untuk membersihkan dan memasak untuk mereka. Putri Salju menjaga rumah bagi para kurcaci sementara mereka menambang permata di siang hari, dan pada malam hari, ya mereka semua bernyanyi, bermain musik, dan menari.
Kembali ke kastil, Cermin Ajaib mengungkapkan bahwa Putri Salju masih hidup, dan bersama para kurcaci. Marah karena Pemburu menipunya, Ratu menciptakan apel beracun yang akan membuat siapa pun yang memakannya tertidur seperti kematian?. Dia mengetahui kutukan itu bisa dipatahkan dengan "ciuman pertama cinta", ya namun Ratu yakin Putri Salju akan di kubur hidup-hidup sebelum hal ini bisa terjadi. Menggunakan ramuan untuk menyamarkan dirinya sebagai wanita tua, ya Ratu pergi ke pondok sementara para kurcaci pergi. Hewan-hewan tersebut dapat melihat melalui penyamarannya, ya namun tidak dapat memperingatkan Putri Salju, ya mereka bergegas mencari para kurcaci. Ratu membodohi Putri Salju dengan menggigit apel, dan dia tertidur seperti kematian.
Para kurcaci kembali dengan hewan saat Ratu meninggalkan pondok, ya pulang ke istananya gitu. Di pondok mereka, ya para kurcaci menemukan Putri Salju tertidur karena racun. Karena tidak ingin menguburnya di dalam tanah, ya mereka malah menempatkannya di peti mati kaca di hutan. Bersama dengan para hewan, mereka menjaganya. Para kurcaci ingin membalas perbuatan dari Ratu yang membuat Putri Salju, ya tidur karena racun.
Para kurcaci menjalankan ritual di tengah hutan dengan tujuan untuk bisa berubah menjadi Monster buas yang besarnya seperti raksasa gitu, ya agar mengalahkan Ratu gitu. Ritual berjalan dengan baik gitu. Para kurcaci ke istana untuk mengalahkan Ratu. Di depan istana. Para prajurit kerajaan berhadapan dengan tujuh kurcaci. Pertarungan sengit terjadi antara ketujuh kurcaci dengan prajurit kerajaan. Ketika kurcaci terdesak dari serangan para prajurit gitu. Kurcaci pun berubah jadi Monster buas yang bertubuh besar kaya raksasa gitu. Para Monster menghancurkan para prajurit kerajaan dan istana hancur gitu. Ratu berhadapan dengan para Monster gitu. Ratu di buat mati sama Monster dan Cermin Ajaib di hancurkan juga sama Monster gitu. Telah mengalahkan Ratu, ya para Monster berubah jadi kurcaci lagi gitu. Ya kurcaci kembali ke pondok gitu.
Musim semi berikutnya, ya sang pangeran mengetahui tidur abadi Putri Salju dan mengunjungi peti matinya. Sedih dengan kematiannya, dia menciumnya, yang mematahkan mantranya dan membangunkannya. Para kurcaci dan binatang semuanya bersukacita saat sang pangeran membawa Putri Salju ke istananya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik di depan rumah Budi.
"Ngomong-ngomong Budi kabar Erwin yang kuliah di Jakarta gimana ya?" kata Eko.
"Erwin, ya aku dapat kabarnya sih. Baik sih. Kuliah juga baik," kata Budi.
"Baik toh kabar Erwin dan juga kuliahnya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Urusan kisah cinta Erwin, ya gimana kelanjutan ceritanya?" kata Eko.
"Ya urusan kisah cinta Erwin. Ya Erwin masih memutuskan fokus kuliah dengan baik gitu," kata Budi.
"Jadi Erwin memilih fokus kuliah toh dari pada ngurusin cinta," kata Eko.
"Ya cewek yang di sukai Erwin kan, ya bernama Tiara telah jadian dengan Aslan. Erwin berharap untuk mendapatkan cinta Tiara, ya takutnya harapan itu jadi sia-sia gitu," kata Budi.
"Kalau keadaannya begitu, ya mungkin bisa sia-sia berharap cintanya Tiara. Cewek kalau sudah menetapi satu cowok jadi pacarnya, ya harapannya langgeng sampai nikah, ya walau ada cowok yang lebih baik dari cowoknya," kata Eko.
"Erwin juga yang salah sih. Telat menyatakan cinta dengan Tiara. Jadinya Tiara jadian duluan Aslan. Walau ada cerita sih, ya Tiara putus dengan Aslan," kata Budi.
"Jadi Tiara ada cerita putus dengan Aslan. Berarti Erwin ada kesempatan masuk untuk menggantikan posisi Aslan, ya Erwin jadian dengan Tiara," kata Eko.
"Ya Erwin memang mendekati Tiara, ya tujuan jadian. Ternyata, ya cinta susah untuk di lupakan. Tiara balikan dengan Aslan," kata Budi.
"Pupus deh harapan Erwin bersama Tiara," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama. Manusia tetap di uji yang berkaitan dengan menjalankan ajaran agama," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Ya salah satu ujian itu, ya tersesat karena menutupi kelakuan dari saudaranya yang main dukun. Ya nama orang itu, ya Amir menutupi kelakukan saudaranya yang main dukun dengan alasan ini dan itu, ya namanya Sulton," kata Budi.
"Jatuh pada kegelapan hati!" kata Eko.
"Memang kegelapan hati!" kata Budi.
No comments:
Post a Comment