"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Thorn, Raja para Dewa, memberikan Pedang Graal Suci kepada Ator, Raja Akili, untuk membawa keadilan bagi rakyatnya dan membawa mereka kembali ke rumah mereka di Dunia Tengah. Ketika Thorn datang untuk mengambilnya kembali, Ator menolak mengembalikannya karena dia ingin memberikannya kepada putra kecilnya, Ator. Dejanira, seorang yang abadi, tiba tepat waktu untuk memohon nyawa Ator. Meskipun demikian, Thorn membunuh Ator, membelah pedang menjadi dua, dan memerintahkan Dejanira untuk di penjara dalam lingkaran api sampai manusia datang yang cukup kuat untuk membebaskannya, di mana dia akan kehilangan keabadiannya.
Ibu Ator muda, Sunn, menempatkan dia dan pecahan pedangnya dalam perawatan penyihir jelek gnome Grindel dan meminta ramuan kematian darinya. Sebaliknya memberinya ramuan cinta, Grindel tidur dengannya dan mengutuknya untuk menjalani hidup dalam kemiskinan dan pelacuran abadi sampai seorang pria datang yang memeluknya seperti seorang ibu.
Bertahun-tahun kemudian, ketika Ator muda akan berusia 18 tahun, peramal Nephele menunjukkan kepadanya penglihatan tentang Dejanira, yang membuat Ator jatuh cinta, dan memberitahunya tentang takdirnya. Ator menemukan pecahan pedang yang tersembunyi di gua Grindel, menempanya menjadi satu dan membunuh gnome dengan itu.
Mengikuti instruksi Nephele, Ator pertama kali melakukan perjalanan ke Kerajaan Barat, di mana dia memasuki sebuah gua untuk mengalahkan kembar prajurit robot yang mematikan dan naga yang bernapas api, setelah itu dia mengorbankan harta karun gua itu kepada para Dewa. Di gua lain, dia menemukan dan membebaskan Dejanira, yang membangkitkan amarah Thorn, yang membuat gunung berapi meletus dan gua itu runtuh.
Di sebuah bar, Ator bertemu ibunya dan, tanpa mengenalinya, menyelamatkannya dari klien yang kejam. Ketika dia mengenalinya dan jatuh ke pelukannya, kutukan Grindel di cabut dan dia segera menjadi tua di pelukannya dan mati.
Setelah membakar tubuhnya, Ator melanjutkan pencariannya untuk rakyatnya dan Dunia Tengah dengan melakukan perjalanan melalui Kerajaan Timur, di mana dia dan Dejanira menghadapi pengkhianatan Raja Gunther dan saudara perempuannya Grimilde.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Munafik," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Apa aku ini di sebut orang munafik atau Eko juga, ya di sebut orang munafik. Urusan cewek saja gitu?" kata Budi.
"Menurut ku sih. Aku dan Budi, ya tidak di sebut orang munafik, ya berkaitan cewek. Contohnya : Budi biasa membuat cerita dengan tokoh ceweknya di ambil nama artis. Ya artis cewek kan cantik gitu. Budi menyukainya, ya cinta gitu, ya bisa di bilang gombalan cowok dari seorang penggemar saja gitu. Ya kita sadar banget gitu, ya menyukai cewek yang kerjaan artis itu, ya seperti pribahasa tentang punduk merindukan bulan, ya jadi tidak mungkin mendapatkan gitu. Ya bisa di bilang, ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.
"Jadi aku dan Eko, ya bukan orang munafik, ya berkaitan dengan cewek. Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Ya aku kan jadian dengan Purnama, ya cewek yang aku sukai gitu. Kalau Purnama tahu, ya kerjaan aku dan Budi, ya ngomongin cewek yang kerjaan artis. Ya Pasti Purnama cemburu gitu," kata Eko.
"Kebiasaan cewek itu, ya cemburu kalau urusan dengan cewek lain. Padahal cuma bahan obrolan, ya cewek yang kerjaannya artis. Ya mungkin juga Tasya juga cemburuan juga, ya karena aku ngobrolin tentang cewek cantik yang kerjaan artis," kata Budi.
"Sisi sensitif cewek," kata Eko.
"Memang sisi sensitif cewek. Ya ada juga sih sisi masa bodok cewek, ya tidak mau ikut campur urusan cowok gitu," kata Budi.
"Memang ada sih, ya sisi masa bodok cewek. Ya cewek tak ingin campur urusan cowok gitu," kata Eko.
"Yaaaaaa. Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu. Ya permainan kartu remi yang biasa di mainkan Eko dan Budi, ya permainan cangkulan gitu.
"Terkadang ada sisi cewek itu, ya berharap mendapatkan cowok yang lebih baik dari pacarnya gitu, ya kalau di perhitungkan itu, ya tahu perangai buruk pacarnya, ya cowoknya gitu," kata Budi.
"Hidup ini tidak lah sempurna, ya manusia itu ada kelebihan dan kekurangan. Sama seperti halnya, ya cowok menyukai cewek berharap cewek yang di sukai itu sempurna ini dan itu, ya ternyata ada kekurangan ini dan itu. Hal wajar sih jadinya, ya cewek itu, ya ingin cowok yang lebih baik dari pada pacarnya yang perangainya buruk gitu," kata Eko.
"Memang wajar sih. Tapi cewek terkadang bertahan dengan baik, ya dengan alasan ini dan itu, ya walau pacarnya itu perangainya buruk gitu," kata Budi.
"Keputusan tetap keputusan," kata Eko.
"Hanya berdoa dan berusaha memberikan pemahaman agama, ya agar pacarnya jadi lebih baik, ya menghilangkan perangainya yang buruk gitu," kata Budi.
"Mengarahkan ke jalan baik. Demi kebaikan bersama. Biasa cewek itu, ya di bimbing dengan baik sama guru ngaji gitu, ya untuk urusan cintanya jalan baik," kata Eko.
"Demi cinta, ya belajar agama dengan baik untuk kebaikan bersama. Masa depan baik, ya yang diinginkan baik gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main kartu remi dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment