Setelah nonton Tv di ruang tengah yang acaranya musik, ya Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Seorang bayi bernama Ator lahir dengan tanda lahir yang menandakan dia suatu hari nanti akan menghancurkan Kultus Laba-laba, yang saat ini memegang kekuasaan atas tanah tersebut. Khawatir akan ramalan ini, pemimpin sekte — Imam Besar Dakkar — mencoba membunuh bayi itu. Namun, tanda lahir Baby Ator ditutup-tutupi, dan dia dibawa ke desa yang jauh di mana dia diberikan kepada pasangan untuk dibesarkan sebagai milik mereka.
Bertahun-tahun kemudian, Ator, kini jatuh cinta dengan saudara perempuannya Sunya, meminta izin ayahnya untuk menikahinya. Ayah Ator mengungkapkan kepada Ator bahwa dia diadopsi, dan karena itu dapat menikahi Sunya jika dia mau. Pada hari pernikahan mereka, desa tersebut digerebek oleh tentara Kultus Laba-laba dan beberapa wanita diambil, termasuk pengantin baru Ator.
Setelah mengejar para prajurit, Ator segera menemukan dirinya berlatih dengan Griba, seorang pejuang yang merupakan musuh The Ancient One dan juga orang yang membawanya pergi saat kelahirannya. Griba menghilang, setelah itu Amazon menculik Ator, hampir tergoda oleh penyihir, dan menjalani misi untuk mengambil perisai cermin ajaib. Saat diculik oleh Amazon, Ator "dimenangkan" oleh Roon, pencuri pirang ganas yang dia bantu di awal film. Roon terpikat dengan Ator, jadi dia memutuskan untuk melarikan diri bersamanya dan membantunya selama pencariannya.
Ator berhasil mendapatkan cermin tersebut, lalu menggunakannya untuk melawan dan mengalahkan Dakkar. Kemenangannya diperkeruh oleh pengungkapan bahwa Griba sebenarnya adalah pendahulu Dakkar dan telah melatih Ator sehingga dia dapat merebut kembali posisinya sebagai Imam Besar.
Ator mengalahkan Griba, bagaimanapun, meninggalkannya untuk dimakan oleh keturunan The Ancient One, seekor laba-laba raksasa yang tinggal di dalam kuil. Untuk memastikan kultus tidak kembali, Ator kemudian memprovokasi dan membunuh The Ancient One itu sendiri. Setelah itu, dengan Roon tewas saat menyusup ke kuil, Ator dan Sunya kembali ke desa mereka, mungkin untuk hidup damai bersama.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Pergaulan," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Pergaulan itu, ya di bagi menjadi dua. Baik dan buruk," kata Budi.
"Pergaulan yang baik, ya seperti kita ini saja. Berteman dengan baik. Paham ilmu agama, ya menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk ini dan itu," kata Eko.
"Yaaaa. Memang kita pertemanan yang baik. Paham ilmu agama dengan baik. Beda banget dengan orang-orang yang pergaulan yang buruk. Yang buruk itu, ya menjauh dari agama, kerjaan minum arak, berjudi, mencuri, menipu, dan main ilmu klenik gitu," kata Budi.
"Contohnya : orang-orang buruk itu, ya ceritanya Daniel saja, ya kan Budi?. Ya Daniel yang pernah tinggal di jalan Samratulangi gang pisang kota Bandar Lampung," kata Eko.
"Contohnya : orang-orang buruk itu berdasarkan cerita Daniel. Sangking teganya tuh orang-orang buruk itu, ya mencuri di rumah orang miskin," kata Budi.
"Orang-orang buruk, ya memang tega dan tak pandang bulu untuk melakukan kejahatannya," kata Eko.
"Salah juga sih orang tuanya, ya tidak mendidik anaknya dengan baik. Pada akhirnya dari anak-anak sampai dewasa, ya kerjaannya berjalan di jalan keburukan ini dan itu. Orang tuanya juga, ya menjauh dari agama. Dalam kehidupan sehari-hari, ya pake topeng kepura-puraan gitu," kata Budi.
"Repot urusan dengan orang-orang yang pake topeng kepura-puraan," kata Eko.
"Mau gimana lagi hidup ini. Antara baik dan buruknya perilaku manusia," kata Budi.
"Realitanya," kata Eko.
"Kalau orang kaya, ya terlihat kesombongannya dari rumah, status jabatan di pemerintahan dan swasta. Ingin tuh orang kaya, ya di sanjung berdasarkan kekayaannya. Tapi di belakang, ya anaknya ada juga berbuat keburukan ini dan itu atau diri orang tua itu sendiri, ya topeng kepura-puraan itu," kata Budi.
"Banyak orang-orang paham ilmu agama. Hidup ini tentang orang kaya, ya apalagi orang kaya di Lampung, ya di uji dari dirinya, harta, tahta, anak, dan sanak famili," kata Eko.
"Ujian dan ujian hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Jadi tobat itu memang susah!" kata Budi.
"Kalau kelakuannya di ulang-ulang lagi, ya realitanya tobat itu susah!" kata Eko.
"Yaaaa. Kalau begitu, ya aku main wayang saja!" kata Budi.
"Yaaaa. Aku jadi penonton yang baik saja, ya menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di dalam kardus di bawah meja. Wayang terbuat dari kardus, ya kreatif gitu. Eko nonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi pake wayang dengan judulnya Ratu Ilmu Hitam :
Suasana meriah pernikahan Baedah dan Kohar tiba-tiba kacau. Pengantin putri histeris ketakutan, Reog yang ditanggap mengamuk. Atas inisiatif para tetua, dipanggil dukun untuk mengatasi kekacauan itu. Dukun mengatakan bahwa yang membuat guna-guna ada di barat. Pernyataan ini membuat Kohar berprasangka pada Murni, bekas pacarnya.
Bersama penduduk lain rumah Murni dibakar, dan Murni dibuang ke jurang. Murni diselamatkan Dukun Teluh bernama Gendon, yang sebenarnya jadi sumber onar karena ingin balas dendam kepada Pak Kades dan seluruh penduduk desa akibat sakit hati karena kalah dalam Pemilihan Kepala Desa beberapa tahun sebelumnya. Murni yang pernah dinodai Kohar, dibujuk untuk balas dendam.
Keadaan desa makin parah, sampai datang seorang pemuda dari Kota bernama Permana, seorang yang taat beragama, yang sudah lama mencari adiknya. Di akhirnya terkuak, Permana adalah kakak Murni, yang terpisah saat mereka masih kecil.
***
Budi selesai bercerita, ya wayang di taruh di dalam kardus di bawah meja gitu. Eko bertepuk tangan sambil berkata "Pertunjukkan wayang yang bagus!".
"Terima kasih atas pujiannya. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku dengan wayang gitu. Yang lebih baik itu, ya orang-orang yang kerjaannya jadi Dalang dan acara wayang masuk Tv gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Okey main kartu remi gitu!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main permainan cangkulan gitu.
"Budi biasa membuat cerita, ya mengambil nama artis yang di sukai Budi, ya jadi tokoh cerita. Pertanyaan ku. Apakah Budi tetap menyukai tuh artis, ya kalau di hitung masa di buat maju ke depan 20 tahun saja?" kata Eko.
"Sehari dua hari dan seterusnya tetap menyukai seperti cinta gitu. 20 tahun, ya tetap berusaha dengan baik, ya tetap setia menyukai, ya cinta," kata Budi.
"Tetap berusaha dengan baik tetap setia, ya menyukai, ya cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau urusan kisah cinta, ya ceweknya suka mendengar kesetian tersebut," kata Eko.
"Ngomong-ngomong Eko. Kenapa cuma 20 tahun, ya kan bisa seumur hidup menyukai artis yang di sukai gitu?" Budi.
"Karena hidup ini singkat. Ada cerita tentang cowok atau cewek meninggal di usia muda," kata Eko.
"Alasannya hidup ini yang singkat toh," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main kartu remi gitu.
"Ada cerita Eko. Tentang urusan orang," kata Budi.
"Terus!" kata Eko.
"Ada orang lulusan Sarjana di Universitas Swasta di Lampung ini. Orang itu lebih memilih jadi petani dari pada kerja di bidang ini dan itu, ya ngantor gitu. Jadi ijazah Universitas di geletakan saja. Gimana pendapat Eko dengan cerita itu?" kata Budi.
"Di Lampung ini. Kalau lulusan Universitas Swasta, ya ada rumor tidak ada jaminan untuk kerja yang baik gitu, ya ngantor gitu. Karena kompetisi atau keadaan dari lapangan pekerjaannya. Kalau kedengaran orang-orang yang kerja di Universitas, ya kecewa gitu. Mungkin anak didiknya, ya tidak jadi orang. Orang itu, ya telah mengambil keputusan yang baik untuknya, ya jadi petani tidak ada masalah. Petani kan salah satu kerjaan yang baik," kata Eko.
"Memang sih, ya telah di putuskan orang itu, ya di jalanin dengan baik, ya demi hidup ini jadi petani!" kata Budi.
"Petani. Roda penggerak ekonomi juga," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main kartu remi dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment