CAMPUR ADUK

Thursday, July 13, 2023

SUPERMAN

Budi kerjaan sebagai buruh di perusahaan, ya begitu juga dengan Eko kerja jadi buruh. Sedangkan Abdul, ya kerja jadi pedagang di pasar gitu. Seusai kerja jadi buruh, ya Budi pulang ke rumahnya. Ya di rumah, ya biasa sih Budi duduk di ruang tengah nonton Tv yang acara sinetron yang bertema cinta. Ya memang sih cerita sinetron cerita bagus-bagus karena orang-orang yang buat ceritanya memang pinter-pinter gitu. Cukup lama Budi menonton Tv, ya akhirnya matiin pake remot gitu, ya pindah duduk ke depan rumah sambil membawa gelas berisi kopi dan juga piring yang ada singkong rebus. Piring dan gelas di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik dan segera mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di baca dengan baik karena memang ceritanya memang menarik gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Zamindar Raghunath Rao, pemuja Adven Hanuman. Di Hanuman Jayanti, dia mempersembahkan perhiasan pusaka mereka kepada Tuhan. Paralelnya, 3 pengawal hitam Maharaj, Sardar, dan Jaisingh menjarahnya, membantainya bersama istrinya Annapurna & pendeta kuil. Maka, putranya Raja melakukan penebusan dosa ketika Hanuman memberinya kekuatan gaib dan dia berubah menjadi Superman. Ditambah lagi, dia mendekati keluarga pendeta ketika Sarada angkatnya bersumpah untuk tidak mengungkapkan kekuatannya. 

Tahun-tahun berlalu, dan Raja menggunakan kekuatannya untuk membantu publik menyembunyikan identitasnya. Dia menjalankan bisnis pertambangan dengan Bangariah dan jatuh cinta pada putrinya Jaya. Hari ini, 3 pengkhianat melakukan kegiatan anti sosial. Awalnya, Raja membantai Jaisingh. Selanjutnya, Maharaj mengidentifikasi batu emas di tambang, yang tidak mereka ketahui. Oleh karena itu, untuk menjongkoknya mereka menciptakan ancaman setan di wilayah itu. Bagaimanapun, Raja membalasnya dan memusnahkan Sardar. Sementara itu, saudara perempuan angkat Raja, Lakshmi, sangat mencintai Mohan, putra Maharaj, dan hamil saat Raja bergerak dengan lamaran tersebut. Maharaj berkenalan dengan Raja yang menyamar merebut bagiannya sebagai mahar dan melarikan diri dengan Mohan. 

Sekarang Lakshmi mencoba bunuh diri, Raja melindungi dan memastikan untuk meluruskan keadaan. Menyadari kehadiran mereka, Raja melanjutkan Hongkong. Bangariah & Jaya juga mendarat di sana untuk menjual tambang karena iming-iming Maharaj yang disita dan Raja menjaganya. Secara bersamaan, Maharaj berusaha untuk membunuh Raja dan mempercayakan tugas tersebut kepada seorang penyihir Lee yang menggunakan ilmu hitamnya, tetapi sia-sia. Akhirnya, Raja mengakui Maharaj sebagai yang ke-3, melenyapkannya, mengambil kembali Mohan, dan mendukung Lakshmi. Akhirnya bahagia dengan pernikahan Raja & Jaya. 

***

Cukup lama Budi membaca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motor dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Konsep," kata Budi.

"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.

"Kata konsep itu berkaitan acara Tv bentuk obrolan, berita, dan sinetron. Terkonsep rapih struktur acara Tv tersebut," kata Budi.

"Oooo berkaitan dengan acara Tv toh. Memang acara Tv terkonsep rapih," kata Eko.

"Apa mungkin konsep itu berubah, ya karena suatu keadaan?" kata Budi.

"Mungkin saja berubah konsep yang di tetap kan karena keadaan. Mungkin juga tidak berubah konsep yang telah di tetapkan. Tergantung dari si pembuat konsep acara Tv," kata Eko.

"Jika kita membuat berita berdasarkan data di lapisan masyarakat, ya cerita nyata dan di terbitkan ke jaringan internet. Punya tempat sendiri untuk menceritakannya, ya bentuk cerita seperti artikel di Blog. Kata orang-orang kalau Blog artikel bagus, ya menghasilkan uang. Jadi maksudku itu....apa artikel yang di buat dari kisah nyata di sebarin di jaringan internet, ya apa mempengaruhi keadaan dari acara Tv?" kata Budi.

"Mungkin saja bisa berubah acara Tv gitu. Dari segi informasi dari bidang-bidang terkait dan juga keuntungannya gitu," kata Eko.

"Kemungkinannya bisa berubah acara Tv, ya di pengaruhi keadaan. Karena zamannya, ya kan Eko. Percepatan informasi lewat jaringan internet," kata Budi.

"Karena kemajuan dari informasi dan teknologi. Yang tadinya tabu atau tertutup, ya sekarang terbuka dengan baik," kata Eko.

"Iya terlihat semuanya," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Yang menonjol ini dan itu, ya di perlihatkan dengan baik dengan tujuan ini dan itu. Terbuka banget," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ya kalau begitu aku mau bercerita pake wayang gitu!" kata Budi.

Budi mengambil wayang di taruh di bawah meja, ya di dalam kardus gitu. Wayangnya terbuat dari kardus, ya buatan Budi, ya nilai kreatif dan juga sekedar permainan gitu. 

"Budi sudah lama bercerita pake wayang. Ya jadi aku jadi penonton baik, ya menonton pertunjukkan wayangnya Budi. Judul ceritanya apa Budi?" kata Eko.

"Warok," kata Budi.

"Oooo cerita rakyat tentang Warok toh!" kata Eko.

Budi mulai memainkan wayang dengan baik dan bercerita dengan baik gitu. Eko nonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik, ya sambil makan singkong rebus dan minum aqua gelas gitu.

Isi cerita yang di ceritakan Budi pake wayang :

Kadipaten Trenggalek tidak pernah aman. Kerusuhan bersumber dari ulah Warok Guno Seco. Untuk mengatasinya, sesepuh kadipaten menyarankan agar putra tunggal Bupati, Subroto, dikawinkan dengan Suminten, anak Guno Seco. Begitu surat lamaran disampaikan, Guno langsung memerintahkan anak buahnya tidak lagi merampok. Tapi, soal belum selesai. Subroto menolak usul ayahnya, ia pergi dari kadipaten dan sempat memergoki Warsiah yang sedang di perkosa Gento, anak buah Guno. Subroto turun tangan. Perkosaan terhindar. Apalagi ayah Warsiah, Warok Suro Menggolo, datang membantu. Subroto jatuh cinta pada Warsiah dan membawanya ke Kadipaten. Guno Marah, apalagi Suminten jadi gila karena gagal kawin dengan Subroto. Kadipaten di "sirep", hingga ia leluasa masuk dan menggorok leher Warsiah. Beruntung Suro Menggolo cepat datang dan memulihkan Warsiah. Suro lalu menantang duel Guno. Guno kalah, tetapi ia menantang duel lagi 40 hari kemudian. Guno bertapa dan mendapat kesaktian baru. Suro juga bertapa di tepi pantai bersama Warsiah dan Subroto. Sebuah pecut sakti datang dari laut, tapi ia tidak boleh membunuh. Maka pecut diserahkan pada Warsiah sesuai petunjuk gaib dan menyalurkan tenaga dalamnya pada Subroto dan Warsiah yang berhasil menghabisi Guno. Melihat peristiwa ini, Gento lalu mengadu pada Warok Singo Kobra yang punya jimat Wesi Kuning. Bujukan berhasil. Singo menantang Suro, yang kawatir akan jimatnya itu. Suro menggunakan siasat. Subroto yang ganteng disuruh merayu Singo yang senang "gemblak". Jimat berhasil dicuri. Tanpa jimat, Subroto dan pecut Warsiah berhasil menghabisinya Warok Singo Kobra.

***
Budi selesai bercerita pake wayang gitu, ya wayang di taruh di bawah meja, ya tepatnya di taruh dalam kardus gitu.

"Cerita yang bagus!" kata Eko sambil tepuk tangan gitu.

"Ya aku sekedar cerita pake wayang. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya belajar otodidak karena nilai permainan saja. Yang lebih baik itu para dalang yang menjalankan pertunjukan dengan baik, ya di bayar dan acaranya masuk Tv. Pujian aku sih bagus gitu tuh acara Tv. Kesenian wayang roda penggerak ekonomi, ya bagi yang menggelutin bidang tersebut," kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.

"Hal biasa. Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Kalau begitu. Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.

"OK. Main ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Orang-orang yang punya kepentingan. Biasa orang-orang pemerintahan. Mengangkat nilai-nilai seni dan budaya yang ada di Indonesia. Tujuan seperti biasa, ya roda penggerak ekonomi kan Eko?" kata Budi.

"Iya realita sesuai dengan omongan Budi," kata Eko.

"Jadinya. Citra ini dan itu," kata Budi.

"Realitanya begitu!" kata Eko.

Eko dan Budi main ular tangga dengan baik gitu. Abdul datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Abdul duduk bersama dengan Eko dan Budi. Ya karena ada Abdul, ya permainan ular tangga di mulai lagi dari awal sama Budi dan Eko. Ketiga main ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK