CAMPUR ADUK

Tuesday, July 18, 2023

BHOOL BHULAIYAA

Setelah nonton acara Tv di ruang tengah yang acara bagus, ya sinetron tema cinta. Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Badrinarayan "Badri" Chaturvedi mengepalai bekas keluarga kerajaan Varanasi yang istana leluhurnya diyakini dihantui oleh hantu Manjulika, seorang penari klasik dari Bengal. Siddharth, putra kakak laki-laki Badri, dan istri arkeolognya Avni kembali ke istana dari Amerika Serikat. Pernikahan ini telah menghancurkan hati cinta masa kecil Siddharth dan putri angkat Badri, Radha.

Avni mengembangkan minat pada legenda Manjulika. Dia berbicara dengan Janki, yang mengungkapkan bahwa leluhur Chaturvedis, Raja Vibhuti Narayan, tergila-gila dengan Manjulika, seorang penari di istananya. Manjulika mencintai Shashidhar, penari istana lainnya. Raja, yang mengetahui perselingkuhan mereka, secara terbuka memenggal kepala Shashidhar pada malam Durgashtami dan memenjarakan Manjulika, yang bersumpah akan membalas dendam sebelum gantung diri. Raja Vibhuti Narayan meninggal secara misterius, dan desas-desus tentang istana yang dihantui menyebar. Para pendeta mengurung arwah Manjulika dan Shashidhar di lantai tiga istana. Avni mendapat kunci duplikat dari putri Batukshankar, Nandhini. Terlepas dari peringatan Badri, dia membuka pintu dan dimarahi oleh Radha, karena tukang kunci yang membuat kunci meninggal secara misterius. Peristiwa tidak wajar mulai terjadi. Hal-hal yang entah kenapa pecah dan jatuh, penampakan seorang wanita membuat takut semua orang di istana, dan sari Avni terbakar di siang hari. Kecurigaan jatuh pada Radha, yang ditemukan di setiap tempat kejadian.

Siddharth, yang tidak percaya pada takhayul, mencurigai Radha menjadi tidak stabil secara mental setelah patah hati dan berada di balik kejadian aneh itu. Dia membawa teman psikiaternya, dokter Aditya Shrivastava, untuk merawat Radha. Begitu dia tiba, sosok misterius mencoba membunuh Nandhini dengan membuatnya pingsan dan memenjarakannya di sebuah ruangan, dan diselamatkan oleh Aditya dan Siddharth. Sifat Aditya yang tidak biasa membuat seisi rumah menganggapnya bodoh. Upaya untuk membunuh Siddharth dilakukan dengan meracuni tehnya, yang digagalkan oleh Aditya. Suatu malam, Aditya mendengar suara Ghungroo dan suara seseorang bernyanyi dalam bahasa Bengali dari kamar Manjulika. Menyamar sebagai Raja Vibhuti Narayan, dia berbicara dengan Manjulika, yang bersumpah akan membalas dendam pada Durgashtami berikutnya.

Selama pertunangan Nandhini dengan penyair Sharad Pradhan, Sharad menghilang secara misterius bersama Avni. Siddharth dan Aditya menemukan Avni dilecehkan secara seksual oleh Sharad. Menyelesaikan kebingungan, Aditya mengungkapkan bahwa Avni memiliki gangguan identitas disosiatif dan mengasosiasikan dirinya dengan Manjulika. Aditya mulai mencurigainya setelah dia menunjukkan terlalu banyak antusiasme di kamar Manjulika, dan mengunjungi kampung halaman Avni untuk mengumpulkan informasi tentangnya. Dia mengasosiasikan Siddharth dengan Raja Vibhuti Narayan dan Sharad dengan Shashidhar, karena dia tinggal di rumah yang sama dengan tempat tinggal Shashidhar.

Sementara itu, Badri membawa pengusir setan terkenal Yagyaprakash Bharti untuk menyelesaikan masalah di istana. Yang mengejutkan semua orang, Aditya dan Yagyaprakash adalah teman lama, dan mereka membahas secara mendalam masalah tersebut, di mana Aditya bermaksud menyembuhkan Avni dengan menggunakan metode psikiatri yang tidak konvensional. Siddharth mempercayai Aditya setelah dia memprovokasi Avni, yang beralih ke Manjulika. Aditya menjelaskan bahwa DID adalah kondisi seumur hidup, tetapi Avni dapat disembuhkan jika memenuhi tujuan hidup Manjulika: membunuh Raja Vibhuti Narayan.

Di Durgashtami, Aditya meletakkan sepasang ghungroo di kaki Avni dan melihatnya mengambil identitas Manjulika, berpakaian seperti dia dan menari di ruang sidang. Sharad muncul di depan Avni, yang melihatnya sebagai Shashidhar dan menari mengikuti lagu Manjulika dan Shashidhar. Sharad memikat Avni ke Yagyaprakash, yang membuat Manjulika berjanji untuk pergi jika dia mendapat kesempatan untuk membunuh Raja dan memberinya pedang. Dia melihat Siddharth sebagai Raja Vibhuti Narayan dan mencoba membunuhnya sebelum Yagyaprakash meniupkan asap dan abu padanya, dan Aditya membuka pintu jebakan untuk membiarkan Siddharth melarikan diri dan mengelabui Manjulika agar mengira dia membunuh Raja, padahal dia sedang membunuh boneka. Avni sembuh setelah pembunuhan yang direncanakan, mengira Manjulika telah membalas dendam.

Anggota keluarga yang kini senang dengan Aditya berterima kasih atas bantuannya. Aditya memberi tahu Radha bahwa dia akan mengirim orang tuanya dengan lamaran jika dia tertarik untuk menikah dengannya, dan dia melambai dengan senyuman dari balkon.

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Singkong," kata Eko.

Eko mengambil singkong di piring dan di makan dengan baik singkong gitu.

"Emmm," kata Budi.

"Enaknya singkong ini," kata Eko.

"Ada singkong. Di nikmati dengan baik, ya kan Eko?" kata Budi.

"Iya di nikmati dengan baik!" kata Eko.

Aqua gelas di ambil di dalam dus yang di taruh di bawah meja. Aqua gelas di minum dengan baik sama Eko gitu. Budi memang menyiapkan satu dus aqua gelas di taruh di bawah meja.

"Aku Tahu Kapan Kamu Mati?" kata Budi.

Eko menaruh gelas aqua di meja.

"Cerita film kan Budi?" kata Eko.

"Iya cerita film," kata Budi.

"Memang cerita film tersebut menarik gitu," kata Eko.

"Ya sebuah cerita. Permainan seandainya," kata Budi.

"Ya permainan seandainya. Permainan Budi," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Masih berkaitan dengan cerita film tersebut, ya Budi?" kata Eko.

"Iya masih berkaitan dengan film tersebut. Versi cerita aku saja gitu!" kata Budi 

"Versi. Gimana cerita, ya Budi?" kata Eko.

"Begini ceritanya. Seina yang memiliki kemampuan melihat hantu, ya gara-gara mati suri di akibatkan di sambar petir ketika hujan. Seina yang masih sekolah SMA, ya menjalankan hidupnya dengan baik. Tetap tinggal bersama Seina dengan teman-temannya satu asrama, Flo, Neni, dan Vina. Brama kakak kelas Seina yang di sukai, ya meninggal karena di kecelakaan motor karena hantu yang menjemput kematian telah di lihat Seina. Ya walau di usahakan dengan baik, ya untuk di cegah sama Seina, ya tetap Brama mati juga karena kecelakaan motor. Seina ingin menghilangkan kemampuannya itu dengan mencari orang-orang yang memiliki kemampuan yang sama seperti Seina gitu. Seina menemukan seorang pemuda yang sedang duduk di depan rumahnya, ya sedang main catur bersama hantu gitu. Pemuda itu bernama Eko dan hantu itu adalah Budi gitu. Seina pun bicara dengan Eko, ya untuk mencari tahu tentang hantu yang bersamanya yang di ajak main catur. Eko menjelaskan tentang hantu Budi, ya adiknya, ya yang mati karena sakit jantung. Eko memiliki kemampuan bisa melihat hantu karena membuka ilmu kebatinan dengan cara belajar ilmu kuno yang di dapat di sebuah kitab kuno. Seina ingin tahu kenapa Eko tidak mati walau sudah di tungguin hantu Budi?. Eko menjelaskan pada Seina, ya berserah diri pada Tuhan Pencipta Alam Semesta, ya yang menentukan Takdir hidup manusia, ya panjang dan pendek umur manusia. Seina mengerti penjelasan Eko dengan baik gitu. Seina ingin menyelamatkan temannya Flo yang telah di tunggu hantu adiknya, ya di jemput kematian gitu. Eko menyuruh Seina, ya menyuruh Flo menjalan ibadah dengan baik pada Tuhan, ya meminta perlindungannya dengan baik. Seina yang dapat arahan baik sama Eko, ya memberikan saran yang baik pada Flo. Ya Flo menerima saran Seina dengan baik. Flo pun menjalankan ibadah dengan baik gitu. Flo terjadi kejadian mau di tabrak mobil gitu, ya untung saja ada yang menolong, ya orang baik gitu. Flo selamat, ya jadi masih panjang umur. Seina pun senang Flo selamat dari kematian, ya begitu dengan teman-temannya. Semenjak itu Seina menerima kemampuannya itu, ya jadinya anugrah. Seina melihat hantu pada orang yang akan di jemput kematiannya, ya Seina menyarankan orang-orang itu, ya untuk ibadah dengan baik gitu. Bagi yang menerima saran Seina, ya percaya, ya jadi selamat dari kematian dan masih umur panjang gitu. Bagi yang tidak bisa menerima saran Seina, ya tidak percaya, ya mati gitu karena hantu telah menjemputnya dengan baik gitu, ya umur pendek gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Bagus cerita yang di ceritakan Budi!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja. Ya dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu. Ya bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Versi asli ceritanya, ya tokoh Flo mati. Versi Budi, ya cerita tokoh Flo, ya hidup," kata Eko.

"Di buat beda ceritanya," kata Budi.

"Memang beda," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Saran itu memang bisa di terima atau tidak. Yang tergantung manusianya," kata Eko.

"Percaya selamat. Yang tidak percaya, ya tidak selamat gitu," kata Budi.

"Sama hal tentang hidup ini di arahkan jalan baik, ya bisa masuk surga bagi yang percaya. Bagi yang tidak percaya, ya masuk neraka," kata Eko.

"Begitulah hidup ini tentang manusia," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ya sudahlah permainan seandainya selesai!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.

"Okey main kartu remi!" kata Eko.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK