Budi duduk di ruang tengah sedang nonton Tv yang acara musik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Eemmmm. Bagus," kata Budi.
Budi terus menonton acara Tv yang bagus tersebut sampai selesai, ya di ganti dengan acara yang lain. Tv di matikan dengan remot. Budi pindah duduk dari ruang tengah ke depan rumah, ya sambil membawa gelas berisi kopi dan piring yang ada gorengannya. Piring dan gelas, ya di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik dan segera mengambil buku di bawah meja, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di Earth-90214 pada musim dingin tahun 1932, selama Depresi Hebat, Kota New York diganggu oleh banyak geng kriminal. Wartawan foto Daily Bugle Ben Urich, yang di kenal oleh beberapa penjahat sebagai "laba-laba", menghadiri orasi publik tentang perjuangan warga negara biasa oleh May Parker di Central Park dan berteman dengan keponakannya Peter Parker. Tidak dapat masuk Universitas karena kekurangan uang, Peter menceritakan bahwa Paman Ben, yang bertempur dalam Perang Dunia I sebagai pilot, baru-baru ini di bunuh oleh penjahat yang bekerja untuk Norman Osborn, seorang industrialis yang di yakini sebagai penguasa kejahatan bernama Goblin. Peter mengingat kata-kata Paman Ben tentang kesia-siaan dan sifat tidak adil dari Perang Dunia I : "Jika mereka yang berkuasa tidak dapat dipercaya, adalah tanggung jawab rakyat untuk menyingkirkan mereka."
Peter bekerja untuk Urich dan pada Desember 1932, dia berkelana ke gudang barang antik curian. Satu artefak — patung laba-laba — pecah dan melepaskan segerombolan laba-laba. Se ekor menggigit Peter, menyebabkan dia pingsan dan memimpikan dewa laba-laba yang mengklaim itu akan memberi Peter kekuatan. Peter terbangun dalam kepompong jaring hitam dan membebaskan dirinya, menemukan bahwa dia sekarang memiliki kekuatan seperti laba-laba.
Mengenakan topeng, Peter menghadapkan Norman Osborn dan terkejut saat mengetahui kehadiran Urich. Jurnalis foto telah memeras Osborn dengan informasinya tentang aktivitas bos mafia sebagai ganti Goblin yang memicu kebiasaan narkoba. Terinspirasi oleh tekad Peter untuk melawan Goblin apa pun yang terjadi, Urich memutuskan untuk mengungkap kejahatan Osborn tetapi di bunuh. Dia buta warna karena kecelakaan dengan Oscorp. Sementara itu, Peter membuat kostum menggunakan elemen seragam penerbang era Perang Dunia I pamannya, menjadi "Manusia Laba-laba".
Mantan kekasih Urich Felicia Hardy, pemilik klub Kucing Hitam, membantu perang Peter melawan sindikat kriminal Osborn. Pada bulan Januari 1933, Spider-Man Noir membunuh Vulture untuk menyelamatkan Bibi May, tetapi wanita itu menyatakan dia sama buruknya karena menembak pria tak bersenjata yang bisa dia kuasai dan tangkap sebagai gantinya. Setelah geng Osborn sebagian besar dikalahkan, Spider-Man Noir memiliki kesempatan untuk membunuh Goblin tetapi memutuskan keadilan sejati berarti pria tersebut harus di adili dan kebenaran menjadi catatan publik. Kraven the Hunter, salah satu kroni Osborn lainnya yang sekarat, kemudian menyerang Goblin, membunuhnya. Saat musim dingin berganti menjadi musim semi, Franklin D. Roosevelt kini menjadi Presiden, Hitler berkuasa di Eropa, May Parker terus menjadi aktivis untuk rakyat jelata, dan Spider-Man Noir terus memerangi kejahatan dan korupsi.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
"Eko belum datang juga. Kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita di koran, ya memang beritanya menarik-menarik ceritanya yang ini dan itu. Cukup lama Budi membaca koran sampai akhirnya berhenti baca koran karena Eko datang ke rumah Budi. Ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Koran di taruh di meja sama Budi dengan baik. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Eko melihat koran di meja, ya ada berita kontraversi, ya Eko berkata "Berita di koran kontraversi ini masih bergulir dengan baik".
Eko menunjuk berita di koran tersebut. Budi melihat berita yang di maksudkan Eko.
"Ya memang berita di koran itu masih bergulir. Aku membacanya dengan baik. Ya kontraversi ceritanya," kata Budi.
"Agama," kata Eko.
"Ya memang berkaitan dengan agama," kata Budi.
"Apa yang di cari manusia sebenarnya?" kata Eko.
Eko mengambil singkong goreng di piring, ya di makan dengan baik.
"Aku tidak tahulah Eko yang di cari manusia yang berkaitan berita di koran tersebut. Yang aku tahu, ya manusia mencari rezeki dengan cara baik. Contoh : orang membuat berita di koran. Ya memang cerita di koran bermacam-macam, ya pasti ada yang kontraversi ini dan itu. Kalau urusan mencari rezeki dengan cara buruk, ya berurusan dengan Polisi, ya seriusnya. Kalau becandaan, ya Polisi Lapor Pak!" kata Budi.
"Urusan buat berita ini dan itu. Mencari rezeki dengan cara baik. Hidup ini harus bekerja untuk menghasilkan uang. Ya uang di gunakan untuk membeli makan dan minuman, ya dan juga bisa hidup layak punya rumah gitu," kata Eko.
"Hidup ini, ya enak lahir kaya dari pada lahir miskin. Lahir miskin, ya banyak menderitanya," kata Budi.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya di minum dengan baik aqua gelas. Budi memang menyiapkan aqua gelas satu dus di taruh di bawah meja, ya untuk tamu. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik gitu.
"Memang hidup kaya enak dari pada miskin," kata Eko.
Eko menaruh gelas aqua di meja. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Emmm," kata Budi.
"Penyimpangan atau kesesatan dalam ajaran agama. Pertanyaan aku itu, ya sejauh apa ulah manusia?" kata Eko.
"Ya kalau Eko bertanya seperti itu, ya aku tidak tahu lah. Sejauh apa penyimpangan atau kesesatan dari ajaran agama yang di lakukan manusia itu? Yang aku tahu itu sih. Manusia itu bisa penyimpangan atau kesesatan itu, ya sampai menyembah Setan. Ya Setan jadi Tuhan," kata Budi.
"Manusia menyembah Setan. Ya Setan jadi Tuhan. Ya itu kan obrolan kita yang lalu-lalu saja," kata Eko.
"Memang obrolan yang lalu-lalu sih," kata Budi.
"Kalau penyimpangan atau kesesatan dalam ajaran agama, ya untuk diri sendiri tidak ada masalah kalau satu orang. Kalau banyak manusia, ya kacau dan bikin pusing," kata Eko.
"Bahaya. Bahaya. Bahaya. Banyak manusia yang penyimpangan atau kesesatan dalam ajaran agama," kata Budi.
"Kalau cuma salah aturan atau menambah aturan, ya sebenarnya masih bisa di benarkan dengan baik, ya di luruskan kembali keajaran agama. Kalau urusannya penyimpangan atau kesesatannya sampai terjadi kehancuran ini dan itu, ya sampai manusia mati dengan perkara apa pun. Jadi bahaya banget," kata Eko.
"Terjadi kehancuran dari penyimpangan atau kesesatan. Yang menang Setan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya memang Setan yang menang," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Karena lebih baik acara Tv yang membahas tentang berita kontraversi ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya kalau begitu. Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ok. Main kartu remi!" kata Budi.
"Al-Zaytun, ya Panji Gumilang," kata Eko.
"Berita kontraversi di koran," kata Budi.
Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja. Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Budi dan Eko, ya main kartu remi dengan baik gitu.
"Hidup ini penuh ujian tentang ajaran agama, ya bisa terjadi penyimpangan atau kesesatan ini dan itu. Maka itu, ya kita sering saling menasehati satu sama lainnya dengan tujuannya tetap lurus dalam ajaran agama yang di yakini," kata Budi.
"Ya omongan Budi benar banget," kata Eko.
"Sebaik-baik jalan itu, ya jalan baik demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Jalan baik," kata Eko.
"Dari pada ngomongin tentang berita kontraversi tentang penyimpangan atau kesesatan dalam ajaran agama. Ya lebih baik itu, ya kita ngomongin film atau sinetron, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya lebih baik ngomongin film atau sinetron!" kata Eko.
"Alur cerita film atau sinetron, ya bagus karena pinter yang buat ceritanya. Ya artis yang main di film atau sinetron, ya cantik dan ganteng gitu," kata Budi.
"Ya setuju dengan omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment